It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Sehari sebelum keberangkatan ke Bandung, suasana yang mengitariku agak berbeda. Lumayan sibuk dengan SMS teman-teman yang pada umumnya telah balik dari liburan dan mengurus pendaftaran ulang biar dapat kelas yang bagus.
Kak Felix juga terlihat sibuk mondar-mandir mempersiapkan segala barang yang dibutuhkan di bandung sana.
Koko sudah memberi izinkan seminggu yang lalu, tidak berarti dia bisa ikut. Maunya dia ikut kalau ga ada urusan bisnis yang lebih penting daripada hanya sekedar weekend.
Pelanggan yang merupakan para pekerja daerah sini juga banyak berdatangan. Mereka mencari pulsa, batre HP, serta asesoris HP lainnya untuk keperluan perjalanan.
Rata-rata pekerja disini adalah para pendatang, jika weekend mereka meninggalkan Jakarta untuk kembali ke daerah asal dimana orang tua mereka menunggu.
Jam 10 pagi datanglah mobil putih nisan kinclong kebanggaan si mr Daya. Lumayan dag dig dug jantungku. Tapi perasaanku berkata, dia ga akan menggunakan mobil ini untuk berpergian dengan Natasya. Kalau ada natasya, dia biasa mengunakan mobil yang disetir pak Tamam.
Ternyata benar, tidak ada Natasya. Daya sorang diri yang keluar dari mobil nisan putih itu
"Pagi Jala, aku mengganggu ga ?" kalimatnya ragu-ragu
"Pagi Daya silahkan duduk ! para pembeli juga boleh duduk disitu" kalimatku datar tidak ada yang istimewa
"Potongan rambut dan pesona wajahmu makin asik Jala" kata Daya
"makasih, kamu juga tambah cool kulitnya berjemur di Phuket" balasku
Dia diam
Aku melanjutkan mengorder pulsa yang hampir habis, pulsa ini akan ludes lagi jam 3 hingga jam 4 sore ini saat pelangan koko selesai kerja
"kok ga ada tadi di sekolah ?" tanya dia lagi
"lagi kerja kan !" jawabku sekenanya
"Bi surti kangen sama kamu" informasi darinya
kamu yang kangen atau bu Surti yang kangen. Itu kecurigaan dalam hatiku
"Iya sampaikan salamku untuk bi surti" kataku
"kamu ga kangen sama seseorang ?" tanya dia lagi
"ga tuh, hari gini kangen-kangenan !" jawabku datar
Aku tahu mata Daya saat itu habis melumat tubuhku. Aku hanya tefakur, sambil menyelesaikan kerjaku
Dari kejauhan ku dengar deru motor kak Felix
Kemudian langkah kaki itu menapaki depan toko ini
"Wah kamu lagi bung, jangan buat keributan lagi ya ! kali ini aku tak segang-segan melaporkan cewekmu itu ke polisi" ancaman kak Felix
"ga kok Felix ! ga bakalan ribut gue. Laporin aja, itu urusan dia" jawab Daya
"Haaaa ?" kak Felix tercengang, hemmm emang pasangan aneh
Aku berfikir keras, ada apa dengan si mr Daya ?
"Jala, apa si Pratiwi sudah kesini ?" tanya kak Felix. Heemmm ternyata nama temanku anak IPS adalah Pratiwi ! Ini cewek Dika atau cewek kak Felix ? ya udah deh ini semua adalah urusan mereka bertiga. Urusanku saja dengan Daya dan Natasya ga pernah selesai
"Belum kak" jawabku
"Bentar ya, ini ada telpon dari Dika !" kata kak Felix. Selanjutnya dia berbincang dengan Dika yang masih berlibur di KL
"Dika juga ga ada di sekolah tadi !" kata Daya
"Dia lagi libur di KL" jawabku
"Oh di KL, eh moga kita sekelas ya pas kelas XII dua minggu lagi" kata Daya
"kalo bisa kamu aja yang sekelas dengan cewekmu, jangan fikirkan aku" keteranganku untuk mendamaikan masalah
"masih marah ! kan dah janji ga marahin aku" kata dia tertahan, jahanam bisa banget dia mengiris hatiku
aku diam
"Kok ga liburan ?" tanya dia lagi tanpa malu
"Liburan dong ! sore ini kami langsung ke Bandung. Ada perform kak Felix" kataku
"Felix perform di Bandung ?" Daya berfikir
"Eh sudah bung, mau perang dunia lagi nih ! lihat tuh cewekmu dah datang !" seru kak Felix. Terlihat Natasya terengah-engah keluar mobil dan menuju ke kami.
Daya segera berdiri dan melangkah menuju mobilnya
Natasya mengejarnya dari belakang, dia berhasil masuk dalam mobil Daya
Kemudian mobil Nisan putih itu melaju meninggalkan area pertokoan ini
"Haha orang sinting ! Ya deh Jala, aku pergi dulu ya mau nolong Dika dulu" kata kak Felix
"Dika baik-baik saja kan kak ?" tanyaku
"Baik" jawab kak Felix sambil memanggil temannya dan menunjuk-nunjuk mobil Natasya yang ditinggalkan di depan toko
Aku ga peduli dengan mobil si nyonya besar itu, biarin aja ! kejar sono si mr Daya
Sekitar jam 2 nya, kak Felix balik dengan menenteng nasi bungkus
"Udah makan Jala ?" tanya dia
"Belum kak" balasku
"Nunggu aku ya ?" goda kak Felix
"Wahaha GeEr kakaknya" aku jawab guyon kak Felix
"Jala, kata Dika kamu ga mendaftar ulang ya ?" sekarang kak Felix serius
"berat masalahnya kak" kataku dengan jujur
"ga harus gitu kali Jala dengan kakak" kak Felix tampak kecewa
"masa aku harus ngomong dengan kak Felix ? dimana-mana itukan tanggung jawab orang tua ! bukan tanggung jawab teman" aku mendamaikan hati kak Felix
"iya jala, tapi itu urusan penting ! ga boleh dipendam sendiri" saran dari kak Felix
aku kembali terdiam
"makanya tadi aku segera menuju sekolah sambil mendaftarkan Dika juga" kata kak Felix
sekarang giliran kak Felix yang terdiam, sambil mengaduk-aduk nasinya dengan tidak berselera
"kenapa kak ? ayo dimakan kak !" ajakku
"ternyata sudah ada orang yang mendaftarkan kamu ! aku telat 10 menit" kata kak Felix
"Hahhhh ??????? siapakah orang baik hati itu kak ? " aku sangat tercengang
"baik hati ? modus kali ! au ah ! ga dikasih tahu oleh staf adm nya ! mungkin kapan-kapan juga ketahuan siapa yang mendaftarkan kamu" kata kak Felix
BERSAMBUNG
Setelah itu, masuklah sms dari seseorang yang sangat membenciku
"elu dah bosan hidup ya ?" kalimat dari sms di Natasya
Felix yang melihat mukaku berubah setelah membaca sms itu, jadi ingin tahu dia.
Dengan santai kak Felix ingin melihat sms itu. heeemmm
Akhirnya aku kasihkan juga HPku ke kak Felix
Terlihat jari tangan kak Felix yang kuat mengetik kalimat
"elu mau dihamili ya ? from Felix" begitu kira-kira kalimatnya
Kemudian sms itu berhenti ! ternyata takut hamil si dia
Hahahah
ketawalah kami berdua setelah itu.
Waktu yang tersisa dalam menghabisi nasi bungkus itu terasa terganggu oleh kedatangan pelanggan, mana pedes lagi,
oosshhhhhh
"bentar ya mbak, ini lagi pedes" kata kak Felix
"hahah lanjut aja makannya dek" kata si mbak itu
Akhirnya akulah yang menolong si mbak itu
Jam setengah 4 itu, secara berbarengan datanglah taxi (yang membawa cewek kak Felix) dan mobil koko. Mereka juga keluar bareng
mereka senyum-senyum ketika menapaki depan toko ini
"apa senyum-senyum ! butuh sumbangan ?" kata kak Felix
"kebangetan kamu Fel ! mana ada tampang keren gini minta sumbangan !" protes koko
"kalo gitu jadi dong koko ikut weekend ?" sergap kak Felix
"Nah itu juga ga bisa Fel, gue titip Jala aja ya ! jangan nodai dia. Dia terlalu ganteng untuk dinodai, dia pencerah toko ini" kata koko sekenanya
"wkwkwk koko bisa aja" kata cewek kak Felix
"ayolah ko, uang dicari kan untuk senang-senang" ledek kak Felix
"urusan di Jakarta lebih menarik dari pada harus bermacet-macet di sana" elak koko
"kalo ga datang, maka ga ada video untuk koko" ancaman dari cewek kak Felix
"kan sudah aku izinkan ! video tetap berlaku dong" koko kembali protes
kami diam, hahahah
"ya kan ? jadi ga ada video, ga ada izin" seru koko sambil cenge-ngesan
Kali ini koko menang
Tetapi tidak berarti koko bisa bersenang-senang, karena pelanggan yang haus pulsa dan keperluan Hp sudah mulai berdatangan, hahahahaha
Terpaksa dia juga harus menolong, karena sudah kebayang pundi-pundi uang sebagai bentuk dari keuntungan hari ini.
Setelah selesai, aku yang mandi duluan dan berganti pakaian, diikuti oleh kak Felix.
Sementara cewek kak Felix sudah rapi sejak dari rumah.
Karena langsung ke bandung, maka hari ini aku tidak menjemput uang hasil penjualan, biarlah adik mama yang kusebut paman menolong kakaknya sesekali. Waktu penjualan kue di sekolah dulu, paman juga suda terbiasa menolong mama.
Jam 6 sore, koko mendrop kami di pool City Trans yang terdekat dari pertokoan ini. Mobil travel ini menuju pool Dipati Ukur Bandung
Berangkatlah mobil travel ini diiringi oleh lambaian tangan koko
Aku yang kecapekan hanya tertidur dalam mobil itu.
Terbangunnya saat istirahat di Solaria.
Kami makan dan minum disana.
"macet tadi loh Fel" kata ceweknya saat kami makan di hokben
"adoh aku tertidur, ga minat melihat macet" kata kak Felix
"Jala juga tidur, kalian emang kompak ya" puji cewek kak Felix
"heheheh capek seharian duduk di toko, makanya langsung tertidur" alasanku
"ayo tambah ga Jala ? Bandung masih jauh loh" goda kak Felix
"Boong mah ! jangan percaya ! hanya 40 menit lagi" informasi yang akurat dari orang yang asli Bandung, aku percaya itu dari pada guyonan kak Felix
Kemudian, mobil itu bergerak kembali menyusuri jalan mendaki menuju kota Bandung
Ternyata sudah tidak macet, lumayan lancar
Hingga memasuki gerbang tol Pasteur, baru kami temui kemacetan. Ini pintu masuk ke kota Bandung.
Di pool mobil ini kami dijemput oleh oleh teman kak Felix.
"Selamat malam Bro !" sapa kak Felix
"Selamat malam ! macet ya agak telat kalian masuknya" balas dia
"iya macet" jawab kak Felix
"Mana Daya ?" tanya dia dengan tiba-tiba
kami terdiam menjaga sikap
"Daya? kamu kenal dia ?" kecurigaan Pratiwi
"Kenal lah ! dia adik kelasku waktu SMP dulu" kata dia
waaahhhh menarik ! siapakah orang ini ?
"kami ga terlalu kenal dengan Daya, ya udah kita berangkat sekarang ?" desak kak Felix secara halus
Mobil orang ini mengarah ke bawah menyisiri kampus DU, belok kanan hingga kami menemukan jalan juanda dengan keramaian yang luar biasa pastinya luar biasa macet.
Dengan beringsut ke arah BIP, akhirnya mobil itu menapaki cafe besar di jalan juanda ini.
Dalam kamar ganti, kak Felix kembali membuka bungkusan stelan yang kupakai dulu waktu pementasan bersama kak Felix
"Hahah masih rapi ya kak ? itu aku sendiri loh yang nyuci" infoku untuk kak Felix
"Iya dong ini stelan keberuntungan bagi suaramu yang bagus Jala" kata kaka Felix
"Aku gugup kak ! anak bandung dilawan" kejujuranku
"Eh lumayan mudah Jala, ada song text ! kamu hanya duduk manis ! ga perlu penhayatan segala" hibur kak Felix
"Berati lebih susah manggung di pentas ya kak ?" tanyaku pada kak Felix. Aku sih biasanya manggung ya di pentas bukan di caffe. Jadi disini rasanya asing bagiku
"Ya kira-kira begitu ! yang sulitpun sudah kamu jalani apa lagi yang gampang begini" kembali kak Felix menyemangati
Alunan nada yang indah dari tangan kak Felix mengantarku untuk berkata menyapa pengunjung yang lagi pacaran, temanan, saudaraan, dan lain lain.
"Om-tante, kakak, dan teman-teman yang cool, ini dia E.T lagu yang kalian request malam ini yang dinyanyikan oleh Katy Perry , sekarang anak-anak Jakarta menghadirkannya dengan nuansa yang berbeda"
itulah kalimat penyapa dari mulutku
mereka tampak senang ! tampilan yang agak berbeda nih ! biasanya didominasi oleh anak Bandung
Nada yang cepat dan rytmic ciri khas anak bandung, pantasan mereka menyukai lagu ini saat cerita ini kutulis.
Kak Felix membawakannya dengan mulus
Penampilan kak Felix tidak diragukan, aku yang kata orang tinggi, kak Felix sama tinggi dengan ku. tetapi badan kak Felix lebih berisi udah senang emang udah lulus sma. Sedangkan badanku masih segitunya karena masih sibuk dengan sekolahan heheheh
Malam ini kak Felix pake jas santai warna coklat tua, tidak pakai kemeja, hanya TShirt warna merah salmon dikombinasi dengan celana jeans warna hitam. Mantab dipandang mata.
Aku menggunakan stelah milik kak Felix waktu tampil di acara perpisahan itu
Ku buat suaraku tinggi rendah meliuk-liuk ciri kahas lagu E.T ini, membuat yang makan jadi terpana.
OK lah yang dari segi fisik kami enak untuk dipandang, dari segi musik kak Felix jagoannya, dari oleh vocal aku berikan yang terbaik
Ternyata emang tidak susah ! tidak seberat kalau kita tampil di panggung
Tepuk tangan mengiringiku setiap pergantian nadanya hingga lagu itu selesai ku nyanyikan, barulah ku dengar nereka bersuara tidak hanya sekedar tepuk tangan
"lagi.... lagi....lagi" kata mereka
Tetapi grup lain juga siap-siap untuk tampil, jadi pengunjung harus bersabar
Di belakang corner music ini, kami disambut oleh teman kak Felix itu. Dia menyalami kak Felix dan aku, sambil megucapkan selamat kapan-kapan kami diharapkannya bersedia mau tampil lagi di cafe ini. Dia membawa kami ke ruang ganti.
Disana telah menunggu Daya
Daya lagi ?
Pantesan dari tadi dia nyebut-nyebut nama Daya ! Kompak juga mereka ya, meskipun pertemanan mereka dulu waktu smp
"Selamat ya Fel, Jala ! penampilan kalian seperti biasa : memukau" kata Daya
Mataku jelalatan, kalau-kalau ada si nyonya besar di sekitar sini. Takut salah bersikap
"Wah kamu bung ! tumben bisa lepas kamu dari sangkar" hinaan dari kak Felix
Daya tidak menghiraukan kak Felix, dia malah keluar berduaan dengan teman smp nya ini ke depan cafe. Disana udara terasa segar, karena dekat ke jalan.
Setelah berganti pakaian, kami berpamitan pada teman kak Felix disampingnya ada si Daya.
"Kami balik dulu ya, udah ditunggu oleh mama Pratiwi" kata kak Felix
"Iya makasih Fel, sekali lagi makasih" kata dia
"Kalian nginap di rumah Pratiwi ya ? boleh ga aku berkunjung kesana ?" tanya Daya
"Kamu minta izin dulu sama cewekmu ! ntar dia ngamuk lagi di rumahku ! malu-maluin aja" ceramah dari Pratiwi
Teman kak Felix itu memperhatikan Daya mungkin banyak pertanyaan di kepalanya. Seperti halnya di kepala kami. Kok daya tahu lokasi kak Felix manggung ? Tadi siang emang dia tanya-tanya kemana aku pergi malam ini. Tetapi ga nyangka juga ternyata dia banyak teman. Jangan-jangan kak Felix se smp juga dengan Daya ? sepertinya iya melihat gelagat mereka selama ini. Aku saja yang kuper dan ketinggalan beberapa cerita yang penting.
BERSAMBUNG
Kawan, bagaimana kabar malam minggunya ? moga menyenangkan. Ini lanjutan cerita Jala
@Yohan_Pratama , @YogaDwiAnggara, @dafaZartin, @tarry , @Tsu_no_YanYan , @alfa_centaury , @darwin_knight , @d_cetya , @arieat , @onewinged_bird , @Gabriel_Valiant , @alvaredza , @greenbubbles , @fends , @zeva_21, @boybrownis , @kimo_chie, @admmx01 , @bumbellbee , @Adra_84 , @haha5 , @3ll0
Bikin POV daya donk... penasaran apa yg sebenarnya terjadi dgn Daya...
tapi kapaaaaaaaaaannn (:|
RT
hahaha Daya SSTI (suami-suami takut istri) gak keren! cowok lembek ihhh
lol
Jala, kamu kamu juga harus jahat sama Daya dan Natasya!!!!