BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Gay, the Problem...

124

Comments

  • menuju jalan lurus (part1)


    perjalanan menuju jalan lurus sesuai perintahNya memang akan menemui banyak liku. berikut beberapa saran bagi saya dan teman2 berdasar pengalaman pribadi juga.


    pertama, mungkin teori saat ini SSA belum bisa di hilangkan. Tapi menurut saya SSA ibarat seperti "Energi" yaitu "tidak bisa dihilangkan namun bisa diubah ke bentuk yang lain". Target menurut saya cukup sederhana yakni tidak bernafsu kepada lelaki dan mengubah nafsu ke perempuan. Mungkin terdengar sedikit aneh, katanya masih memiliki SSA? kalau target seperti itu bukannya heteroseksual?. Maksud saya, saya tetap memiliki SSA namun target saya "tidak menginginkan/bernafsu kepada keinginan saya" dan meletakkan nafsu secara benar, berkeyakinan bahwa nafsu diciptakan sebagai fungsi utama "memiliki keturunan/prokreasi" dan sedangkan untuk "kesenangan/rekreasi" mungkin opsi ke sekian.


    1. Hindari hal-hal yang berbau homoseksual atau gay (film gay, website gay, forum gay dsb KECUALI forum yang mengajak ke jalan lurus a.k.a milis Hijrah_Euy...mantap gan!). hal ini akan semakin memperkuat perasaan SSA dan akan semakin sulit menuju perubahan ini. Ingat teori ttg energi jg "sebuah benda akan tetap pada kelembaman sebelum ada gaya yang mengubah keadaan benda tersebut". maka kebiasaan kepada hal2 yang mengarahkan ke arah homo seksual selama tidak ada gaya (keinginan) untuk lepas, maka kita akan terjebak ke lingkaran syeitan yang tiada berakhir.


    2. Miliki hobi baru yang menyenangkan dan sangat mungkin terhindar dari aktifitas yang tidak jelas (misal: menonton video porno gay, masturbasi dsb). Hobi yang saya tawarkan dan terbukti manjur adalah tilawatil qur'an. kalau suka bernyanyi, coba salurkan dengan hal yang lebih tepat yakni menyanyikan atau melagukan bacaan qur'an dan ini malah disunnahkan lho. Baca berulang dan dengarkan tilawatil seta mulai hafalkan dan renungi maknanya. Insya Allah aktivitas ini selain mengusir syeitan juga memperkuat pengendalian nafsu. Jadi nafsu itu akan bisa teredam dan kita akan mengalami "kesenangan" dalam bentuk yang lebih mendalam. trust me! it works. palagi kalau sambil meneteskan air mata pas mendalami makna qur'an. mulai saja dengan surat pendek di juz amma.


    3. Seringkali bermain dengan pikiran, misal ketika saya bertemu dengan seorang lelaki dan membuat ssa muncul. Maka saya biasanya mulai bercakap ke dalam pribadi dan berkata, "hai apa yang kau rasakan apa sudah benar? jangan terlalu berlebihan, dia hanyalah lelaki seperti kamu, tidak lebih. sudah biasa saja..."


    bersambung..(part2)
  • Kisah nyata taubat seorang gay : Ketika saya menemukan diri saya seorang gay


    Saya lahir dalam sebuah keluarga Muslim yang ta’at. Semua anggota keluarga saya menjaga sholat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, dan menjalankan semua ritual dan ajaran Islam. Orangtua saya melaksanakan Hajji pada tahun 1970-an. Ada 14 bersaudara dalam keluarga. Saya yang ke-11 dan anak laki-laki yang terakhir dari 5 saudara laki-laki dan 9 saudari perempuan. Saya dekat dengan saudari-saudari perempuan saya dan ibu saya membandingkan dengan saudara-saudara laki-laki saya. Ayah saya meninggal ketika saya berusia 10 tahun.

    Saya merasa tertarik kepada laki-laki ketika saya muda. Mungkin rasa itu berkembang ketika saya berusia 10 tauhn. Pada usia 14 tahun, saya tahu bahwa saya tidak ingin untuk menikah karena saya tidak tertarik kepada wanita. Saya berpikir bagaimana saya akan menghadapi saudara dan saudari saya ketika mereka semua akan menikah dan saya tetap single.

    Dunia saya membingungkan seiring dengan saya bertanya pada diri sendiri, ‘mengapa laki-laki menikahi wanita ketika dalam kenyataannya mereka mencintai laki-laki?’. Kemudian saya sadar bahwa hanya saya yang merasa hal itu. Saya tidak pernah dilecehkan oleh siapapun. Saya masih tidak tahu mengapa ini mempengaruhi saya.

    Pengalaman Sex Sesama Jenis

    Entah bagaimana, waktu berlalu begitu cepat dan saya telah menghadapi kenyataan ini bahwa saya masih melajang selamanya. Untungnya, beberapa saudara dan saudari saya telah menikah ketika saya masih belajar di Amerika Serikat. Ketika saya menyelesaikan gelar saya, saya tinggal di Kuala Lumpur, jauh dari keluarga saya. Oleh karena itu, saya bisa melarikan diri dari pertanyaan pernikahan.

    Pengalaman sex sesama jenis (Same Sex Experience – SSE) pertama saya dimulai pada saat hari-hari kuliah. Itu terus berlanjut setelah menyelesaikan studi saya ketika saya menetap kembali di Kuala Lumpur.

    Melangkah lebih jauh, karena pekerjaan saya membawa saya ke Timur Tengah. Selama waktu itu, saya masih terus sholat. Terkadang, saya merasa sangat malu untuk menghadap Allah pada saat sholat karena saya baru saja melakukan sex sebelumnya. Terkadang, saya menanti hingga hari berikutnya.

    Meskipun karir saya naik, saya merasakan kekacauan dalam hidup saya. Karir saya tidak berjalan semulus yang saya inginkan. Hidup saya kosong dan emosi yang tidak stabil karena saya terus berganti-ganti pasangan. Kemudian, saya membaca sebuah hadits tentang mereka yang melakukan sodomi.

    Dua tahun kemudian, saya keluar dari pekerjaan. Saya pikir bahwa itu adalah saat terburuk dalam hidup saya ketika kenyataannya itu adalah saat terbaik yang pernah ada. Saya mulai membaca terjemahan Al-Qur’an. Imam di sebuah Masjid kecil membaca hadits (dari kitab Imam An-Nawawi) setiap pagi setelah sholat Subuh. Saya sekarang menyadari, betapa hadits-hadits ini telah membentuk hidup dan pemikiran saya.

    Saya juga membaca biografi Nabi Muhammad (shalallahu ‘alaihi wa sallam) dan biografi 10 sahabat (radhiallahu ‘anhum) yang dijanjikan Jannah. Kisah-kisah ini menggerakkan hati saya.

    Meskipun dengan semua itu, saya masih melanjutkan SSE saya, karena kebiasaan buruk susah hilang. Selama masa enam bulan bekerja, Allah mengajari saya bagaimana untuk berserah diri kepada-Nya. Ketika saya lapar, tanpa ada makanan untuk dimakan, Allah mengirimkan orang-orang yang menawari saya untuk makan bersama mereka. Saya tidak meminta kepada Allah untuk ini. Dia (Allah) sangat memahami saya. Saya merasa bahagia.

    Berserah diri kepada Allah adalah titik balik dalam hidup saya. Membaca terjemahan Al-Qur’an telah mengubah persepsi saya dalam berpikir dan melihat dunia ini. Saya membaca buku Road to Mecca karangan Muhammad Assad. Saya merasa sepenuhnya seperti seorang Muslim yang baru. Namun meskipun dengan semua itu, saya masih melakukan SSE.

    Kata-kata dari Nabi Luth (‘alaihisalam) kepada ummatnya membuat saya merenung. “Hai kaumku, inilah puteri-puteriku, mereka lebih suci bagimu,” (Huud: 78)

    Saya tersenyum sinis, karena saya tahu ummat itu tidak tertarik kepada wanita, bagaiamana dia menawarkan putri-putrinya? Tetapi lagi-lagi, ini adalah perkataan seorang Nabi (yang difirmankan oleh Allah dalam Al-Qur’an – pen), pasti ada kebenaran padanya.

    Maret lalu, ketika saya membaca Al-Qur’an setelah sholat Subuh, saya berdo’a dalam hati bahwa semoga Allah memberikan saya seorang pasangan wanita. Saya ingin mengakhiri semua ini. Saya lelah dengan hidup saya. Saya merasa seperti setiap kali saya mendaki tangga untuk mencapai tingkat keimanan yang lebih tinggi, saya jatuh ketika saya melakukan SSE.

    Menikah (Solusi)

    Dengan menikah, saya dapat menyalurkan hasrat seksual saya sesuai dengan Islam. Dalam satu minggu, Allah mengirim seseorang yang ingin mengenalkan saya kepada tantenya. (Saya bergumam dalam hati: Seorang tante?). Saya bilang, “Ok, jika saya memiliki waktu.”

    Kemudian wanita itu dibawa kepada saya pada malam yang sama. Tidak ada percakapan yang banyak kecuali yang dia katakan bahwa perjalanan favoritnya adalah dari rumahnya ke Masjid. Itu adalah kalimat terakhir yang kami bicarakan sebelum saya menundanya untuk ke Masjid untuk sholat ‘Ashar.

    Setelah pertemuan pertama, kami berhubungan satu sama lain melalui sms. Dia bertanya kepada saya bahwa ‘Mengapa Saya tidak menikah?’. Saya sedikit terkejut dan menjawab dengan berbagai alasan. Saya benci untuk memberitahukan bahwa kenyataannya saya tidak menikah karena saya homosexual. Setelah sepekan ber-sms-an, saya bertanya kepadanya apakah OK untuk memberitahu ibu saya tentang kami dan saya bahwa saya menemukan seseorang yang tepat. Dia katakan “OK”.

    Dalam waktu tiga bulan, kami menikah dalam resepsi yang kecil. Allah memberi saya seorang istri (Alhamdulillah). Dia memenuhi 9 dari 10 daftar syarat saya. Saya memberitahukan kepadanya bahwa satu dari yang dia tidak penuhi adalah bahwa dia seorang wanita, bukan seorang laki-laki. Dia tersenyum…

    Allah memberikan saya kualitas pada dirinya seolah-olah saya menjabarkan daftar syarat saya.

    Allah sangat memahami saya dengan baik dan mengetahui apa yang membuat saya bahagia. Selama tiga bulan dimana saya mengenalnya (sebelum menikah), saya tidak merasa tertarik padahnya, saya tidak merasa bergairah, begitupun juga dia pada saya. Saya berserah diri hanya kepada Allah dan saya membaca Al-Qur’an yang Dia yang Menaburi perasaan cinta itu.

    Saya berdo’a kepada Allah untuk memenuhi kami dengan cinta dan membuat saya merasa bergairah bersamanya. Benarlah, Allah mengabulkan permohonan saya.

    Selama proses mengenal istri saya, saya bergabung dengan grup di Yahoo, Straight Struggle, yang berbasis di UK, untuk Muslim yang menghadapi Ketertarikan Sesama Jenis (Same Sex Attraction – SSA) di seluruh dunia. Saya berbagi tentang pengalaman hidup saya di grup itu. Saya bahagia, saya membuka jalan dan mendorong beberapa orang untuk mengambil langkah pertama untuk menikah dan melawan ketakutan akan malam pertama pernikahan.

    Insya Allah, sedikit kontribusi saya semoga akan membimbing banyak keberhasilan heterosexual (ketertarikan terhadap lawan jenis sesuai fitrah manusia -pen) di masa depan, Aamin.

    Diterjemahkan dari Onislam, “When I found out I Am a Gay”, 31 Mei 2012

    - See more at: http://www.arrahmah.com/read/2012/06/06/20742-kisah-nyata-taubat-seorang-gay-ketika-saya-menemukan-diri-saya-seorang-gay.html#sthash.UFXt7miw.dpuf
  • bahagia dalam ujian



    Kebahagiaan dicapai melalui tiga hal: bersabar ketika diuji, bersyukur ketika memperoleh kebarakahan, dan bertaubat atas dosa yang dilakukan –Ibn Qayyim-


    Ditengah ratapan tentang cobaan menjadi seorang SSA. Terkadang diriku berkaca pada beberapa orang yang telah membuat pilihan dalam menyikapi kehidupannya dan menikmatinya. Seperti halnya dalam QS. Asy Syams Ayat 8, silakan pilih jalan yang fasik atau takwa.


    “Ada ujian, maka ada pilihan jawaban” Seperti halnya diriku menjalani ujian setiap semester. Maka setiap ujian yang diberikan oleh Allah swt, seolah ku diberikan pertanyaan dan mau pilih yang mana?

    Ada yang diuji secara ekonomi, maka disuruh pilih mau mencuri atau cari pekerjaan yang halal. Ada diuji sebagai orang SSA sepertiku, maka pilihan itu pun ada di benak diri dan Alhamdulillah, Al Qur’an merupakan petunjuk dan pedoman dasar dalam menentukan pilihan ini.

    Ketika berbicara pilihan, maka ada sebuah keputusan sehingga aku memilihnya. Dan setiap keputusan yang diambil, maka akan terdapat segala resiko di dalamnya. Resiko itu bisa berupa kebahagiaan ataupun kesedihan. Dan…

    Definisi kebahagiaan ataupun kesedihan itu “relatif” di pandangan setiap insan. Mungkin harta adalah “kebahagiaan” bagi pandangan orang-orang tertentu. Namun mengapa Abu Bakar Ash-Shidiq mau mengeluarkan bertrilyunan hartanya demi membebaskan perbudakan dan menegakkan syiar Islam? Mengapa tiada ada sedikitpun ketakutan di dalam benak Abu Bakar jikalau nantinya dia jatuh miskin?

    Dan mungkin..

    Abu bakar memiliki definisi “bahagia” tersendiri. Iman (Keyakinan) pada diriku memang tidak sekokoh para sahabat Rasulullah saw. Namun aku akan terus berupaya mempertahankan keyakinan ini.

    Keyakinan memang akan mendatangkan kebahagiaan. Sebuah hati yang mampu mempengaruhi pikiran tentang memberikan arti “bahagia”. Hati yang tenang (tumakminah) yang hanya mengharap keridlaan Allah swt semata. Karena sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanya untuk Allah (Inna shalati wanusuki wamahyaya wamamati Lillahi Robbil ‘Alamiin


    Aku bahagia dengan ujian ini

    Karena masih ada sebuah keyakinan

    Keyakinan yang memberikan arti kebahagiaan

    -gerhanahuda-

    .
  • noone wants to be born as gay


    Tak seorangpun ingin dilahirkan sebagai seorang gay.

    Saya tidak pernah tau secara pasti kapan saya menyadari diri saya adalah seorang gay.
    Yang saya ingat, saat usia saya 4 tahun saya pernah tertarik dengan seorang host di acara televisi yang tampangnya indo dengan badan tinggi kekar. Ini membuat saya tidak habis pikir, kenapa sebagian orang bilang kalau gay itu adalah pilihan atau lifestyle. Mereka gak tau gimana rasanya hidup menjadi seorang gay, makanya mereka seenak kepalanya aja ngomong kalau gay itu adalah pilihan atau lifestyle.

    Bagaimana mungkin seorang anak berusia 4 tahun memilih orientasi seksualnya. Bagaimana mungkin anak 4 tahun mengerti akan lifestyle. Ya gak? Aku yakin semua gay setuju dengan pendapat saya. Gay itu bukan pilihan, bukan juga life style, tapi itu adalah sebuah takdir yang tidak bisa dirubah.


    Saya punya banyak kenalan yang gay, walau saya nggak pernah secara gamblang bilang mereka gay, tapi saya bisa membaca dari tingkah laku mereka. Saya juga tidak pernah bilang pada mereka kalau saya gay. Semua serba pura-pura, emang dunia ini gila! Saya kadang gak habis pikir kenapa tuhan harus menjadikan laki-laki yang menyukai laki-laki. Bukankah akan lebih indah jika semua orang diciptakan dalam keadaan normal sehingga semua orang bisa menyicip bagaimana rasanya mencintai dan dicintai sekaligus. Bukan mencintai saja, bukan dicintai saja. Seperti yang terjadi pada kebanyakan gay.


    Saya juga heran bagaimana sebuah ormas agama menyatakan bahwa gay adalah perbuatan laknat yang dikutuk agama. Gay adalah penyakit. Saya sedih banget ngeliatnya. Bahkan kadang saya suka nangis sendiri malem-malem kenapa saya harus menjadi orang yang dibenci orang banyak padahal saya tidak pernah melakukan sesuatu yang salah. Apakah saya minta sama tuhan saya diciptakan begini? Apakah saya minta? TIDAK! Pada kenyataannya saya yakin tak ada seorangpun gay yang ingin dilahirkan sebagai seorang penyuka sesama jenis. Jika disuruh pilih, pasti kita semua akan memilih menjadi lelaki seutuhnya, atau wanita seutuhnya. Gak setengah-setengah begini.


    Untuk masalah gay adalah penyakit, saya akan sedikit berargumen. Jika gay sebuah penyakit, tentu saja bisa disembuhkan. Tapi coba kita lihat, adakah gay yang sembuh dari ketertarikannya dengan sesama jenisnya? Nggak! Kalo ada-pun saya yakin itu cuma akal-akalannya aja. Munafik. Menipu banyak orang bahkan menipu dirinya sendiri. Bagaimana kita bisa jujur pada orang lain, sedangkan dengan hati kecil sendiri kita berbohong. Apakah memang semua gay ditakdirkan untuk hidup dengan kebohongan dan kesedihan seumur hidupnya? Sungguh saya tidak ingin lama-lama dengan kondisi seperti ini. Saya lebih baik mati sekarang daripada saya harus berbohong dengan semua orang dan berbohong dengan hati nurani saya sendiri.


    Saya kadang tak mengerti kenapa hidup saya begini. Jika mereka pikir saya tidak pernah mencoba menjadi apa yang menurut pandangan mereka ‘normal’. Mencintai wanita. Saya pernah beberapa kali menjalin hubungan dengan wanita. Bagi saya, bukan hal yang susah untuk mendapatkan wanita, bahkan yang cantik sekalipun. Saya disini bicara apa adanya, saya nggak bakal bohong bahkan satu kata-pun. Untuk ukuran pria, saya ini bisa dibilang tampan. Untuk jadi cover majalah remaja-pun sebenarnya bisa. Kulit saya putih. Hidung saya mancung. Mata saya coklat. Tinggi saya 174cm, walaupun agak sedikit kurus. Saya saat ini sedang menempuh pendidikan di salah satu sekolah militer. yeah, wanita mana yang gak mau dengan pria tampan dengan pakaian seragamnya yang gagah begini.


    Tapi apakah anda pikir saya bisa mencintai wanita-wanita itu. NGGAK! Walaupun saya udah berusaha mati-matian untuk mencintai wanita-wanita cantik itu, saya nggak pernah merasakan apa yang saya rasakan saat saya jatuh cinta dengan salah satu temen pria saya disini (walaupun saya tau dia tidak akan pernah mencintai saya).

    Saya merasa seorang penipu ulung saat saya mencium pacar-pacar wanita saya. Saya merasa terbebani. Itulah kenapa, saya akhirnya memutuskan untuk menjadi single lagi. Saya memutuskan hubungan dengan wanita yang dua tahun saya pacari, yang dulu waktu kami di SMA, ia gadis yang disukai oleh 90% pria di SMA saya.


    Saya sangat sedih sebenarnya memutuskan hubungan kami, sampai wanita itu berusaha bunuh diri karena tidak sanggup menahan kesedihan. Tapi menurut saya, lebih baik menyakitinya sekarang, daripada suatu hari nanti dia akan tersakiti lebih dalam saat mengetahui lelaki yang ia cintai bertahun-tahun adalah seorang gay. Saya tidak mampu berbohong lagi. Saya kasihan dia, saya juga kasihan diri saya.


    Saya tidak tahu sampai kapan saya bisa bertahan dengan kebohongan-kebohongan ini. Saya tidak tahu sampai kapan saya bisa menahan perasaan cinta kepada salah satu teman laki-laki saya di sekolah militer ini, saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan kedepannya, saya tidak mengerti apa sebenarnya menjadikan saya seperti ini.


    Saya sungguh-sungguh ingin hidup seperti apa yang menurut orang banyak adalah normal.
    Tolong tuhan, tolong saya, sekali ini saja.

    .
  • yes, im gay, and im not afraid


    Mungkin anda tidak tau siapa saya. Saya ini Cuma satu dari jutaan orang yang lahir dengan ketidaksempurnaan. Saya orang yang hidup penuh dengan kebingungan. Saya orang yang hidup tanpa sebuah masa depan. Saya orang yang hanya bisa menangisi diri saya. Saya orang yang tidak bisa mengendalikan otak dan hati sendiri. Saya orang yang berdoa tiap hari, namun kini telah mulai lelah dengan usaha itu. Saya orang yang benar-benar di ambang keputusasaan.


    Dua puluh satu tahun saya hidup dengan ketidakjelasan. Jauh di dalam lubuk hati saya, saya ingin semuanya segera berakhir. Saya tidak tahan lagi setiap hari harus berperang dengan diri saya. Mencoba menjadi apa yang saya tidak bisa. Terus mencoba dan mencoba, walau kegagalan sudah seperti teman baik saya. Saya sudah letih menangis setiap hari, berdoa, mengadahkan tangan pada tuhan, berharap ia bisa mendengarkan saya walau satu kali saja. Tapi ternyata dia tidak peduli dengan saya. Saya takkan berharap lagi padaNya. Tidak akan pernah lagi.


    Sudah tak terhitung lagi berapa banyak airmata yang jatuh. Saya letih dengan semua ini, sungguh sebenarnya saya tidak sanggup. Saya pernah berpikir untuk mengakhiri hidup saya. Hingga tak ada lagi penderitaan yang berkepanjangan. Agar tak ada lagi kekecewaan akan keadilan tuhan. Saya selalu merasa hidup ini tak berguna, apalagi ketika godaan itu datang dan saya tak kuasa menahannya. Saya coba berpaling, tapi apakah saya juga harus membohongi diri saya setelah lebih dua puluh satu tahun saya membohongi semua orang disekitar saya. Bertingkahlaku seolah semuanya baik-baik saja, padahal sebenarnya tidak.

    No, saya sudah cukup letih berpura-pura. Saya letih memainkan peran dalam sandiwara yang luar biasa besar garapan tuhan ini. I’m quit god. Saya ingin melepaskan topeng ini, saya ingin tunjukkan pada semua orang siapa saya.


    Disini saya akan coba sedikit bercerita tentang hidup saya. Hidup yang penuh ketidakjelasan dan kecemasan akan masa depan yang buram. Saya ingin menceritakan kisah-kisah hidup saya yang menyebalkan dan ketidakadilan tuhan pada saya. Saya akan ceritakan, bahwa sebenarnya ini bukan sebuah pilihan. Ini suatu takdir yang tidak bisa saya sanggah atau saya belot. Saya akan ceritakan bagaimana dua puluh satu tahun saya mencoba memerangi diri saya, mencoba menjauhkan diri dari segala godaan. Mencoba mengakhiri namun tetap pada jalan yang sama dan samasekali tidak ada pilihan. Saya akan ceritakan bagaimana saya mencintai seseorang namun tidak pernah diberi kesempatan sama seperti orang lain untuk mencintai.


    Saya akan ceritakan kalau saya itu sebenarnya saya itu satu dari jutaan penyuka sesama jenis di dunia ini yang tidak pernah mendapatkan keadilan dari tuhan. Yang tidak pernah dapat mencintai orang yang saya cintai sama seperti kebanyakan orang di dunia ini.


    Yes, im a gay, and im not afraid.

    .
  • batin yang tegar


    sungguh tak mudah bagi pria muslim SSA. Terutama hidup di zaman teknologi ini dimana fitnah bisa saja masuk di dalam kamar melalui kotak ukuran 10 inchi.

    Godaan ibarat arus di tepian pantai yang bisa saja mengikis batu karang. Namun, ku ingin selalu tegar dan menatap jelas ke depan perihal jalan hidupku.

    satu hal yang ku syukuri saat ini, adalah kesempatan mengabdikan diri untuk menolong kaum tak berdaya dan mungkin berjuang di ujung mautnya. senyuman kesembuhan mereka, membuat diri ini sedikit melega dan puas akan titipan profesi ini di tengah perjuangan melawan SSA.

    Ku ingat selalu saran Nabi Luth bagi kaumnya, dimana beliau menawarkan putri-putrinya untuk melakukan sesuatu yang halal. Hati ini pun ingin segera menggenapkan separuh dien dan menyalurkan hasrat sexual secara benar. Dan jangan sampai, melakukan hal-hal yang sungguh dilaknat oleh syariat.

    Meski pilu menerpa kalbu di setiap penghujung malam, diriku tetap tegar dan bertahan hidup. Hingga akhirnya akan terdapat banyak karya yang akan ku tinggalkan sebelum ku sudahi tugasku sebagai manusia dengan cobaan SSA di dunia ini.

    kudekap permasalahanku dalam kerinduan ridla Illahi. Ku akan selalu berjalan menapaki sesuatu yang bisa menentramkan hati ini. Dimana kalbu mampu menggring logika dan nafsu tertunduk berada dalam pengawasan hati yang mutmainah.


    Terima kasih ya Allah
    atas ketegaran diri ini

    sungguh ku yakin selalu
    Engkau berada sedekat urat nadiku
    dan semakin mengokohkan diriku
    bahwa ku tak sendiri

    dan akan ku tunaikan tugasku
    berharap pada akhirnya diriku mampu
    melihat keridlaanMu

    Amin

    (1 sya'ban 1434H, ditengah kegalauan batin yang melanda

    , gerhanahuda)
  • masa lalu adalah satu-satunya waktu yang bisa diubah (MTGW)



    "Lakukanlah hari ini sebaik-baiknya, agar masa lalu anda membaik"

    (MTGW-Mario Teguh Golden Ways)



    sebuah motivasi yang telah mengubah persepsi yang salah selama ini. Seringkali diri ini menganggap "aku seperti ini karena masa lalu" dan "masa lalu itu tidak dapat berubah". Ternyata dengan sedikit mengubah persepsi kita. ternyata masa lalu memang satu-satunya waktu yang bisa diubah.


    Lho kok bisa? andai kata seperti ini, mungkin di masa lalu diri ini mengalami pendidikan maskulinitas yang minim, kurang dekat dengan ayah, penyendiri, jarang main bola sama teman sebaya. Dan saat ini saya memiliki sebuah cobaan berupa "same sex attraction". Nah, yang mesti ku lakukan saat ini adalah berusaha memenuhi rasa maskulin tsb dengan cara yang benar.


    meski diriku memiliki ssa, bukan berarti aku "gay". Inilah yang membedakan antara "lelaki dengan ssa" dan "gay". Jadi diriku tetap "laki-laki" dan seharusnya melakukan hal-hal yang sejatinya dilakukan oleh laki-laki. tetap bergaul dengan teman laki-laki secara sehat, futsal bareng, nobar bola, dsb. berusaha membentuk tubuh yang maskulin dan memiliki jiwa yang maskulin, mencintai seorang wanita dengan berlandaskan memenuhi perintah agama, mengekang hawa nafsu ssa sebagaimana orang straight mengekang hawa nafsu heteroseksualnya ataupun seorang alkoholik/pecandu mengekang diri dalam perbuatan yang mendzalimi diri sendiri.


    hal-hal "kecil" yang dilakukan di hari ini. akan mengubah masa laluku. salam perubahan, sampai jumpa di tahun depan. -

    gerhanahuda-
  • Ali bin Abi Thalib berkata, “Sebaik-baik kalian adalah orang yang diuji (dengan dosa) lagi bertaubat.”

    Ditanyakan, ‘Jika ia mengulangi lagi?’ Ia menjawab, ‘Ia beristighfar kepada Allah dan bertaubat.’ Ditanyakan, ‘Jika ia kembali berbuat dosa?’ Ia menjawab, ‘Ia beristighfar kepada Allah dan bertaubat.’

    Ditanyakan, ‘Sampai kapan?’ Dia menjawab, ‘Sampai setan berputus asa.”’

    .
  • Ali bin Abi Thalib berkata, “Sebaik-baik kalian adalah orang yang diuji (dengan dosa) lagi bertaubat.”

    Ditanyakan, ‘Jika ia mengulangi lagi?’ Ia menjawab, ‘Ia beristighfar kepada Allah dan bertaubat.’ Ditanyakan, ‘Jika ia kembali berbuat dosa?’ Ia menjawab, ‘Ia beristighfar kepada Allah dan bertaubat.’

    Ditanyakan, ‘Sampai kapan?’ Dia menjawab, ‘Sampai setan berputus asa.”’

    .
  • tentang ereksi (sekelumit dari neuropsikospiritual-perilaku)



    Ereksi:

    Mekanisme kerja penis ereksi cukup rumit, tapi normalnya penis akan mengeras pada situasi tertentu seperti ereksi pagi hari, ereksi karena adanya rangsangan yang bersifat psikoseksual dan stimulasi fisik seperti melakukan onani atau masturbasi, ereksi saat kencan atau saat terjadi aktifitas seksual, dan ereksi saat membaca atau menonton film porno.


    Mekanisme terjadinya ereksi ini disebut Tumescensi.
    Pada saat istirahat (tanpa aktivitas seksual), pembuluh-pembuluh darah arteri di daerah Corpora Cavernosa, serta otot-otot polos di trabekel yakni sekitar sinusoid akan mengalami kontraksi (penciutan) sehingga darah yang masuk ke penis sangat sedikit. Rongga-rongga sinusoid di Corpora Cavernosa hanya terisi sedikit darah sehingga penis dalam keadaan lembek..

    Ketika tubuh menerima rangsangan seksual baik melalui penglihatan, perabaan, penciuman, fantasi (khayalan) dan sebagainya, maka penerima stimulasi seksual akan segera bereaksi dan mengirim pesan kepada sistem syaraf yang dilanjutkan ke hipotalamus kemudian turun ke bawah melalui wedulla spinalis atau sumsum tulang belakang.

    Selanjutnya melewati nucleus atau inti-inti syaraf otonom di S2-4 (vertebra sacralis) diteruskan ke jaringan-jaringan erektil di Corpora Cavernosa. Di dalam jaringan erectil ini, dihasilkan bermacam-macam neurotransmitter (penghantar impuls syaraf).
    Salah satu yang amat berperan untuk membuat penis ereksi ialah NO (nitrogen oksida). NO dihasilkan dari oksigen dan L-Arginin di bawah kontrol sintase nitrik oksida. Sesudah terbentuk, NO dilepaskan dari neuron dan endotel sinusoid di Corpora Cavernosa. NO menembus sel otot polos yang mengaktifkan enzim yang disebut guanilyl cyclase.

    Guanilyl cyclase selanjutnya mengubah guanosin triphosphat (GTP) menjadi siklik guanosin Monophosphat (cGMP). Melalui beberapa proses kimiawi, cGMP membuat otot-otot polos dalam Corpora Cavernosa di dalam trabekel-trabekel dan di dalam arteriol-arteriol mengalami relaksasi sehingga seluruh pembuluh darah di Corpora Cavernosa serta sinusoid akan mengalami pelebaran atau pembesaran.

    Selanjutnya rongga-rongga (sinusoid) penuh dengan darah sehingga penis mulai membesar. Rongga-rongga yang terisi itu kemudian menekan pembuluh darah balik (vena) di dekatnya sehingga darah tidak bisa ke luar dari Corpora Cavernosa dan darah terperangkap di Corpora Cavernosa dan penis tambah besar sampai keras.

    (http://www.seksualitas.net)



    cuplikan di atas, hanya sekelumit gambaran tentang ereksi. Intinya ada keterlibatan syaraf-psikis-spiritual dalam mempengaruhi perilaku manusia. Berikut beberapa tinjauan kasus yang mungkin dialami oleh pria-pria SSA (beberapa juga ada opini dari yang saya alami):


    1. stimulasi seksual yang terjadi (secara visual) adalah dari sesama pria bukan wanita. Ketakutan tidak bisa ON jika melakukan hubungan dengan wanita?. Perasaan ketakutan inilah yang UTAMA penyebab tidak bisa ereksi, bukan stimulasi visualnya. Perasaan takut akan meningkatkan syaraf simpatis dan melemahkan parasimpatis. Padahal jikalau mau ereksi, simpatis harus dihambat. Inilah yang memicu tidak bisa ON.

    2. Ingat, stimulasi ini juga bisa diperoleh dari rangsangan fisik yang intinya adalah perasaan "erotis". Jika kita mampu melakukan hubungan seksual dengan tangan (baca: masturbasi) dan setiap pagi "adik kecil" bisa bangun. Maka PASTI kita akan mampu berhubungan seksual dengan wanita (melalui vagina). Orang BUTA pun tidak butuh rangsangan visual untuk bisa ereksi.


    3. Perasaan erotis (stimulasi seksual) muncul jika kantong sperma (baca epididimis) terisi penuh, maka libido meningkat. Jadi pria Normal pun tidak akan ereksi jika sudah menumpahkan isi spermanya karena ada masa "refrakter" kecuali pada kasus hiperseks.

    Kasus lain misalnya praktik homoseksual yang terjadi pd lingkungan banyak lelaki (penjara, pesantren) mereka akan mengalami libido tinggi ketika kantung sperma penuh. Yang kuat menahan, bisa puasa dan mimpi basah. Yang tidak, bisa melakukan masturbasi dan bahkan melakukan ke sesama jenis. Contoh lain, kasus "bestialism" (melakukan hubungan seks dengan hewan pada pekerja di peternakan).


    4. Karena libido a.k.a nafsu akan memBLOK pikiran logis Dan sebaliknya. Ketika logika yang menang akan mengalahkan libido/nafsu. Contoh: logika/ fungsi luhur kesadaran manusia "bahwa tidak akan melakukan hubungan seks di muka umum" maka hal ini akan memblok nafsu dan ereksi tidak akan terjadi. secara neuroanatomi, fungsi logika berada di hemisfer dan nafsu seksual di hipotalamus. "Dugaan" saya keduanya pasti terkait.


    5. Fungsi Spiritual yang memberikan pengaruh ke logika akan juga memblok ereksi dan menempatkan ereksi pada "tempat yang benar". Misal, keyakinan bahwa hubungan seksual lewat anus diLARANG, dsb.


    6. Fungsi puasa terkait dengan "penurunan pembentukan neurotransmitter" sehingga ereksi bisa dikendalikan.


    7. Kegiatan yang mengarah ke homoseks (menonton video porno gay, pria telanjang, chatting gay, dsb) maka akan secara tidak langsung mempengaruhi fungsi luhur a.k.a pikiran kita dan akan memperberat perasaan SSA kita. Contoh kasus, jika seorang ahli fisika, einstein, berfokus pada hal-hal yang berbau fisika, maka jaras/sinap pikiran ttg fisika akan semakin berkembang. Bayangkan kalau kita selalu memikirkan kegiatan yang berbau "homoseksual" maka jaras itu semakin banyak terbentuk dan kita akan sulit lepas dari "kebiasaan" itu. Jadi STOP hal-hal yang berbau homoseksual.


    8. Faktor-faktor yang lebih mengarahkan ke maskulinitas, bisa meredakan perasaan homoseksual. Pergaulan dengan pria straight secara "sehat", akan memberikan kondisi penerimaan diri ke lingkungan dan memberikan pikiran baru tentang bagaimana pria seharusnya.

    9. Kesendirian, menarik diri dari pergaulan, akan semakin memperberat stress pribadi dan memperberat ke perilaku yang tidak diharapkan (misal, menonton film porno dan masturbasi, minuman keras, dsb). Jadi sibukkan diri ke hobi yang disenangi (kalau bisa yang maskulin) secara positif (misal, aktif ke kegiatan sosial, dsb) sehingga akan mengurangi bahkan menstop pikiran kita yang hanya terfokus pada pikiran homoseksual.

    10. ada tambahan lain yang perlu dishare?


    Silakan menjadi diskusi yang menarik dalam memahami diri sebagai pria SSA.


    Gerhanahuda (seorang dokter yang dilanda cobaan SSA)

    .
  • Otak! sinap baru, perubahan dan menjadi straight



    Otak!
    benda kecil ini dianugerahkan kepada manusia dengan manfaat yang sangat luar biasa. Tentu setiap diri akan takjub, bagaimana pola yang sistematis ini bekerja dan menghasilkan karya yang luar biasa termasuk internet adalah hasil karya berpikir dari benda ini. Dan coba bayangkan, betapa Sang Maha Besar pencipta benda ini, Allah azza wa jalla. Subhanallah! Maka dari itu Allah swt akan menimpakan kemurkaanNya kepada manusia yang tidak menggunakan akalnya ().

    brain.jpg


    Bagaimana otak bekerja? dan bagaimana otak menerima informasi?
    Otak secara lebih terperinci, terdiri dari neuron (sel saraf) dimana saling terhubung satu sama lain membentuk suatu sinap. hubungan (sinap) ini yang berfungsi menyimpan informasi dan fungsi dalam recall (pengembalian ingatan) dari informasi2 yang diterima. Informasi yang diterima itu tentunya diperoleh dari anugerah indera (pengelihatan, pendengaran, pembauan, pengecapan dan perabaan). indera inilah sudah sepatutnya dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.


    Contoh sederhana ketika membaca tulisan ini, maka otak kita akan merekam secara otomatis dari informasi yang kita peroleh dari indera pengelihatan dan proses penyimpanannya terjadi secara acak dan dalam hubungan-hubungan tersebut. maksudnya seperti ini, ketika kata "gerhana" berusaha kita masukkan sebagai informasi dan kita munculkan kembali, maka akan muncul hal-hal terkait dengan kata tersebut (misal: bulan, matahari, tata surya dsb sesuai dengan pengalaman informasi setiap orang). Contoh lain, ketika mendengar "musik tertentu" maka akan muncul kejadian2 yang secara tidak sengaja berkaitan dengan memori saat2 mendengar musik tersebut. karena proses penyimpanan itu terjadi melalui sinap (hubungan).


    Lalu bagaimana menjadi straight dengan memanfaatkan potensi yang luar biasa ini?
    prinsip selanjutnya adalah jalur sinap seperti jalur perintasan di jalan rerumputan. Saat berjalan di atas jalan rerumputan dan jalan tersebut sering dilewati, maka akan membentuk sebuah jalur tersendiri secara otomatis dan semakin lebar. Begitulah jalur sinap dibuat! semakin kuat ketika semakin dilalui. Ini seperti mengingat-ingat sesuatu secara berulang-ulang. Dan inilah proses kebiasaan terbentuk. Lalu "jati diri" terbentuk. Dan saat ini, detik ini, buatlah sinap2 baru tersebut di otak ini. Semakin pertajam dan secara otomatis akan melemahkan sinap yang lain.

    brain.jpg


    Contoh kasus: apapun latar belakang seorang anak kecil dengan berbagai informasi yang diperoleh tanpa melalui filter yang kuat, dimana kemungkinan kemunculan sinap ssa ini terbentuk (kurang dekat dengan ayah, jarang bermain dengan teman sejenis khususnya dalam segi maskulinitas dan lain-lain) maka, ketika dewasa tubuh secara otomatis haus akan rasa maskulinitas tersebut sehingga di saat puber, hal ini menjadi ketertarikan secara seksual. Namun jangan diperparah dengan menguatkan sinap ssa ini (melalui perilaku dan kebiasaan2 yang condong kepada ssa. Misal: menjalin hubungan sejenis, menikmati video gay, chat gay, ketemuan di bar gay dsb). Karena sinap ssa akan semakin kuat dan akan muncul seolah-olah "terlahir sebagai ssa".

    Maka bersyukurlah dengan anugerah otak ini!
    mulai buat sinap baru dan lakukan perubahan dan jati diri straight akan diperoleh!


    Hanya lakukan hal-hal sederhana, yaitu lakukan hal-hal yang semestinya dilakukan oleh pria straight. bergaul secara sehat dengan mereka dan merasakan sedikit demi sedikit perubahan menjadi straight. Setiap detik, jam, hari dan bertahun-tahun. sinap straight yang telah dibangun akan mengokoh kuat. Insya Allah.
    Ingatlah QS Ar ra'du (13) ayat 11: "... Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri..."


    tulisan selanjutnya: Qalbu keimanan, kenikmatan yang melebihi dari sekadar nafsu ssa




    ............



    Your Beliefs become Your Thoughts, Your Thoughts become Your Words.

    Your Words become Your Actions, Your Actions become Your Habits.

    Your Habits become Your Values, Your Values becomes Your Destiny.

    ...

    Keyakinan Anda menjadi pikiran Anda, Pikiran Anda menjadi kata-kata Anda.


    Kata-kata Anda menjadi tindakan Anda, Tindakan Anda menjadi kebiasaan Anda.


    Kebiasaan Anda menjadi Nilai Diri Anda, Nilai Diri Anda menjadi takdir Anda.”


    -Mahatma Gandhi-



    Change your words, and you can change your world


    .............

  • Jagalah hamba




    Di tengah pemenuhan hasrat yang begitu mendahaga
    ku ingin berlari kencang dan menjauh…

    sebab terkadang pikiran ini tak mampu lagi mengendalikan


    Ya Rab…
    Hamba manusia yang lemah dan selalu berkeluh kesah
    Bukakan hati hamba tentang singkatnya kehidupan ini

    Tentang pinjaman kesehatan fisik yang akan Engkau pertanyakan
    Jiwa yang mengering ini sangat membutuhkan tetesan keteguhan hati

    Jagalah hamba, dari panah syaitan yang melukai qalbu keimanan ini
    Jagalah hamba, dari perasaan yang tidak bermakna ini

    Anugerahkan puing-puing keikhlasan tuk jalani ujian ini
    Teguhkan diri ini tuk menghadapi hantaman fatamorgana duniawi

    Ya Allah..
    Hamba menjerit pilu, dan terperosok dalam duka
    mencoba menelusuri dan menemukan sebuah jawaban pasti
    dari rangkaian tanda tanya yang menari-nari dalam isi kepalaku

    Aku bingung dan kehilangan kompas kehidupan
    Namun kuharapkan selalu penjagaanMu


    Gerhanahuda
    -merindukan sinar penunjuk dalam gelap yang terhalang-

    >>>>>>>>>>>>
  • Individu yang diberikan cobaan Same Sex Attraction (SSA) seringkali terjebak pada perilaku yang melanggar syariat. Sebagian besar kehilangan pedoman tentang hakikat hidup. Hal ini pun dipengaruhi oleh lingkungan yang senantiasa mengarahkan ke arah yang tidak semestinya. Oleh karenanya, prinsip spiritualitas harus dijadikan pedoman dalam menyikapi SSA. Dengan demikian muslim dengan SSA mampu memahami diri, inti cobaan yang dialami, membuat keputusan hidup dan berperilaku sesuai tuntunan syariat demi kemaslahatan diri pribadi dan lingkungan.


    Hal pertama kali yang perlu diperhatikan bagi siapapun yang diberi cobaan SSA adalah penerimaan diri. Sikap penerimaan ini diajarkan islam dalam istilah ‘ikhlas’. Tak perlu menyalahkan masa lalu, dan siapapun yang mungkin terlibat dalam pembentukan orientasi ini.

    Bersikaplah ikhlas, sikap ini akan mampu menyadari siapa diri kita sebenarnya dan apa hal yang seharusnya kita lakukan. Sikap penolakan diri hanya akan membuat rasa cemas, dendam, amarah dan akhirnya depresi. Richard Cohen (2007) seorang yang juga memiliki SSA, menyatakan bahwa edukasi yang harus diberikan pada orang SSA adalah ‘Tak seorang pun dilahirkan sebagai SSA, namun perubahan sangatlah mungkin’.

    dia juga menegaskan bahwa Ignorance is the enemy, penolakan adalah musuh. Dalam akidah islam, manusia tak dilahirkan sebagai homoseksual secara alami namun disebabkan oleh lingkungan. Dan Tak ada satu penelitian pun yang membuktikan bahwa ada gen tunggal yang menyebabkan individu mengalami SSA.


    Lingkungan seringkali salah mengartikan tentang hakikat kebebasan, dan seringkali memiliki paradigma salah bahwa SSA tidak dapat diubah dan mendukung ke arah perilaku gay. Saya sendiri berpendapat bahwa orientasi sexual ini berbanding lurus dengan perilaku yang dilakukan.


    Semakin seseorang SSA melakukan tindakan yang mengarah pada homoseksualitas, maka akan memperkuat identitas kelamin (gender) yang tidak semestinya. Sebagaimana Swaab (1995) menyatakan bahwa gender dibentuk oleh adanya pengaruh lingkungan, dalam hal ini keluarga dan teman.



    Pribadi muslim SSA haruslah mengikuti tuntunan Rasulullah saw, Rasul akhir zaman yang dilahirkan pada 12 rabiul awwal tahun gajah, yang telah dinubuatkan dalam kitab sebelumnya Taurat dan Injil, Sebagaimana Allah swt berfirman :



    ‘…Orang-orang yang mengikuti rasul, nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka,

    yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma’ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang munkar,

    dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk,

    dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka.

    Maka orang-orang yang beriman kepadanya memuliakannya, menolongnya, dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (),

    mereka itulah orang yang beruntung ().



    Disinilah peran spiritualitas dalam menyikapi SSA, sudah seharusnya kita menjadi pribadi yang keluar dari belenggu dan memahami tentang bahaya yang terjadi bila kita memperturutkan SSA ini.


    Pemikiran individu berpengaruh terhadap penyelesaian masalah kehidupan. Ketika kita berpikir akan keraguan diri dalam mengendalikan SSA, maka sikap keraguan itu akan menjadi prinsip yang tertanam dalam pikiran bawah sadar kita.


    Dalam islam, sudah selayaknya orang SSA mampu meyakini bahwa berikhtiar untuk perubahan sangat mungkin dilakukan. London dan Caprio (1950) melaporkan keberhasilan psikoanalisa pada dua lelaki yang telah menjadi heteroseksual , Capro (1950) melaporkan bahwasanya individu yang telah menyelesaikan konflik di masa kecilnya, akan berhasil berkembang ke arah heteroseksual.


    Analisa Macintosh (1994) menyatakan bahwa sejumlah 1.215 pasien homoseksual dinyatakan 23% berhasil berubah menjadi heteroseksual dan 84% merasakan keuntungan terapi. Bahkan Shehcter (1992) melaporkan kliennya telah berhasil berubah menjadi heteroseksual tanpa dilakukan terapi psikologis (dikutip dalam James E., n.d.).

    Fakta tersebut lagi-lagi meyakinkan seorang muslim SSA untuk kemungkinan bisa berubah. Hal ini pula harus dilandasi prinsip bahwa ’innama amalu bin niat’, sebab keberhasilan usaha kita tergantung pada niat kita yang sungguh-sungguh.


    SSA tidak lain hanyalah persoalan tentang pengendalian diri. Sebuah pengendalian terhadap hal yang tidak semestinya dilakukan dan hanya terbatas pada pemikiran/ kecenderungan. Hidup ini memanglah sebuah pilihan dan akan menghasilkan sebuah resiko. Beberapa mungkin merasa puas dengan berperilaku gay, dan itupun ada resikonya.

    Ingatlah, bahwa ’...Allah sekali-kali tidak berlaku zalim kepada manusia, akan tetapi merekalah yang berlaku zalim kepada diri sendiri (QS. 30:9).


    Dan Sebagai muslim, resiko yang kita pikirkan adalah tak hanya perkara dunia saja melainkan akhirat juga. Sehingga mari kita kembalikan putusan ini kepada Yang Maha Memutuskan Hukum, Yang Maha Mengetahui. Itu semua terdapat dalam cahaya terang yang diturunkan kepada rasulullah saw, yakni kitabNya .


    Adalah hak kita untuk hidup bahagia, tak hanya di dunia namun di akhirat kelak, dengan bermodalkan ’pengendalian diri’ yang merupakan bagian dari sifat ’sabar terhadap maksiat’. Hingga pada kalanya, kita akan disambut di pintu surgaNya dengan salam para malaikat ’Salamun alaikum bima sabartum, salam sejahtera bagimu atas kesabaranmu’ (QS. 13:24).



    Referensi

    Cohan R. 2007. Ignorance is the enemy. International Healing Foundation.
    James E. et. al. n.d. Is Gay to Straight Possible? What The Research Shows. available at: www.ComingOutStraight.com.
    Swaab D. F. 1995. Sexual differentiation of The Human Hypothalamus in Relation to Gender and Sexual Orientation. TIN Vol. 18 No. 6.
  • edited February 2014
    mysupernovablast
    All About Me...
    Buat Gay Menikah Itu Bisa jadi Ibadah Atau Musibah?



    Author: Farrel Fortunatus Posted



    Menikah dan hidup berpasang-pasangan adalah fitrah semua manusia. Tapi tidak buat gw. Sampai usia gw yang sudah banyak ini, ga ada tanda-tanda gw bakal nikah. Bukan karena hidup gw tanpa target dan rencana, bukan juga karena gw mau melawan takdir. Tapi selama ini gw selalu berpegang pada prinsip: gw ga mau menipu diri sendiri. Apalagi harus melibatkan orang lain (istri) untuk menjadi korban. Gw cuma mencoba untuk jujur sama diri sendiri: gw gay, yang tidak mempunyai hasrat kepada perempuan. Itulah yang menjadi alasan kenapa gw memilih tidak menikah. That’s it!!! Dan gw harus siap menerima semua konsekuensi atas pilihan hidup gw itu. Sampai saat ini gw ga punya rencana untuk menikahi perempuan manapun (dan lelaki manapun jg he he he…).



    Beberapa kali sodara-sodara gw, mencoba untuk nyombalingin gw sm beberapa perempuan: ada yang berprofesi sebagai pimpinan cabang sebuah bank swasta terbesar di Indonesia, pemilik butik, dokter gigi, dosen dan lain-lain. Gw hanya mengiyakan saja, tanpa mau ketemu dengan orang yang bersangkutan.

    Syukurnya, yang rese dan mempermasalahkan kesendirian gw hanyalah orang-orang luar dan sodara jauh gw. Sementara ortu dan keluarga dekat gw, ga pernah membahasnya. Mereka cukup moderat, dan selalu mendukung setiap pilihan hidup gw. Mereka selalu bilang, mungkin belom ketemu jodohnya aja, jangan terlalu ngoyo. Gw sih happy-happy aja, mendapat kepercayaan kaya gitu he he he....


    Banyak gay yang akhirnya memutuskan untuk menikah. Mereka memasuki lembaga pernikahan dengan alasan dan pertimbangan:
    - ingin menuruti kehendak orangtua
    - ingin punya masa depan
    - ingin punya keturunan
    - ingin di hari tua kelak ada orang yang mengurus.
    - ingin berhenti bercinta dengan lelaki… weeekkksss!!! yang ini yang gw ga yakin he he he… coz yang gw tau banyak suami-suami “mantan gay” yang masih berkeliaran mencari kepuasan sex dengan PIL alias pria idaman lain.

    Dulu banget, sebelum gw terjun ke dunia gay, gw pernah kenal dengan seorang pemilik salon, tempat gw biasa potong rambut. Dengan melihat gesture tubuhnya serta cara bicaranya, malaikat juga tau kalo dia itu binan sejati he he he… Yang mengagetkan gw, ternyata dia memutuskan menikah. Pestanya cukup besar-besaran. Tapi pernikahannya hanya berumur 2 minggu saja, lalu pisah ranjang dan bulan berikutnya bercerai. Ga tau apa penyebabnya, tapi gw yakin banget dia ga mampu ereksi waktu beradegan ranjang dengan istri sesaatnya he he he… tragis memang.

    Beberapa hari yang lalu gw membaca postingan sebuah blog. Isinya tentang curhat seorang gay yang baru menikah dengan perempuan (maaf ya bro, gw bahas disini). Dia menulis tentang kehidupan pengantin barunya. Dia bilang dia bisa mencium bibir istrinya, dia mampu menjilati setiap sudut tubuh istrinya, dia juga bisa melakukan penetrasi. Tapi satu hal yang ga bisa dia lakukan: dia ga bisa menstimulsi dan menjilati daerah kemaluan istrinya. Dia merasa ga ada “sesuatu” yang “istimewa” untuk dia genggam dan dia hisap. Dia tidak menyukai bentuk dan aromanya… wkwkwkwk…. aroma seafood kale he he he…

    Lantas gw berpikir, betapa egoisnya gw. Kalo gw berlindung menutupi ke-gay-an gw di balik sebuah rumah tangga yang semu. Gw hanya membayangkan, betapa sakitnya perasaan perempuan itu, saat dia tau telah mencintai orang yang “salah”. Cukuplah gw yang merasakan pahit dan getirnya menjadi seorang gay (huuffff… enaknya juga banyak kok he he he…), dan ga usah melibatkan orang lain dalam sandiwara rumah tangga yang penuh kepura-puraan. Gw bukan orang yang suci tapi gw ga mau jadi penipu.

    Tapi kembali lagi, setiap orang pasti punya cara pandang yang berbeda atas hidupnya. Semua orang bebas menentukan langkah hidupnya.

    Sudah sejak lama, gw ga mau chat sama orang yang umurnya diatas 26 tahun. Gw pencinta brondong sejati he he he… Saat gw tau orang yang sedang chatting sama gw umurnya lebih dari kriteria gw. Biasanya gw langsung jelasin, kalo gw sukanya sama brondong. Dan selama ini fine fine saja, ga ada masalah.

    Suatu hari… ketika kita duduk di tepi pantai… dan memandang, ombak di lautan yang kian menepi…(weeekkkss kok malah jadi nyanyi lagu “kemesraan” ya? he he he…). Suddenly, waktu gw chatting di YM, ada seseorang yg nge-add, sebut namanya wibisono. Setelah tanya ini itu taulah gw kl Wibisono itu seorang T yang sudah berumur 39 tahun. Jelas dia bukan kriteria gw bgt. Tapi demi manner, gw tetap melayani dia chatting, lagian dia bilang cuma butuh temen share aja. Berikut ini petikan percakapan gw dengan Wibisono.
    Gw :”Udah lama di bandung mas?”
    Wibisono:”4 tahunan, disini aku kerja”
    Gw :”O ya?, emang mas asli mana?”
    Wibisono:”Makasar”

    Gw :“Trus, di Bandung tinggal sama keluarga?”
    Wibisono:”Ga lah, istri dan anak aku tinggal di Makasar. Di Bandung aku tinggal sendiri. Makanya main kesini dong!!!”
    Gw :”Mau ngapain gitu mas?”
    Wibisono:”Kita fun aja”.
    Gw :”Tapi aku pure top lho… lagian kan tadi aku bilang aku sukanya sama brondong.”
    Wibisono:”Alaaaahh!!!... coba aja liat dulu ‘punya’ gw, pasti kamu ketagihan dech. Punya kamu berapa cm?”
    Gw :”O ya?... lumayanlah 15 cm”
    Wibisono:”Segitu mah kecil, dong”

    Gw :”Emang punya mas seberapa gede?”
    Wibisono:”Segede ukuran sebungkus oreo”
    Gw :”wow, keren tuh!!!”
    Wibisono:”Makanya kesini dong, karena punya aku yang lebih gede makanya aku yang berhak nembak kamu”
    Gw :”Ga mas makasih. Jangankan harus jadi bot, jadi top juga kalo sama mas mah aku ga bisa.”
    Wibisono:”Kenapa ga bisa? Kamu kan gay. Harus bisa dong!”
    Gw :”Aku memang gay, tapi aku selektif kalo milih partner sex. Aku sukanya sama brondong. Trus, ngapain mas bilang aku ini gay? Mas sendiri juga kan gay!!”
    Wibisono:”Enak aja!!! Gw bukan gay tau!!!”

    Gw :”Lantas apa dong? Bisex?!! Sama aja kali! Yang jelas sama-sama suka lelaki kan?”
    Wibisono:”Ga lah!!! Gw bukan gay dan bukan bisex!!! Gw straight!!!”
    Gw :”O ya…?? kok straight suka ngesuck dan ngefuck laki-laki??? Ga salah tuh?!?”
    Wibisono:”Gw normal!!! gw cuma ingin variasi aja! Aku malah sering 3sum atau orgy dengan campuran cewek dan cowok”
    Gw :”Ha ha ha ha…!!! Lucu banget!”
    Wibisono:”Apanya yang lucu?”

    Gw :”Jelas-jelas mas suka ngentot cowok, masih mungkir dan ngaku-ngaku normal he he he…”
    Wibisono:”Kamu sendiri gimana?”
    Gw :”Kan dari tadi juga aku sudah bilang, aku ini emang gay dan ga suka cewek. Cukup jelas kan?”
    Wibisono:”Harusnya kamu mencoba untuk sembuh dan menikah sama cewek.”
    Gw :”Buat apa? Aku sudah merasa enjoy dengan kehidupan aku. Aku ga mau pura-pura mas. Aku ga mau bersandiwara dan jadi orang munafik. Aku ga mau membuat penjara buat diri aku sendiri”
    Wibisono:”Tapi kamu harus tetap berusaha untuk sembuh”
    Gw :”What??? Gay itu bukan penyakit mas! Bukan penyakit sejenis penyakit buduk dan koreng. Ga ada yang salah menjadi seorang gay. Gay itu cuma beda orientasi sex aja. Ini masalah selera, dan ga bisa dipaksakan.”
    Wibisono:”Kan belom kamu coba!!”

    Gw :”Aku sangat mengenal diri aku sendiri, dan ga ada yang perlu untuk dicoba-coba. Mas sendiri, kenapa masih mencari-cari cowok? Emangnya mas ga bisa menikmati hubungan sex dengan istri mas sendiri?”
    Wibisono:”Hmmmhhhh…mmm menikmati siiiih… tapi kerasa longgar. Kalo sama cowok lebih berasa aja cengkramannya…”
    Gw :”Ha ha ha ha…”
    Wibisono:”Kok ketawa?”
    Gw :”Gpp, enjoy aja lah dengan pilihan hidup mas yang ‘normal’ itu”
    Wibisono:”Aku emang normal kok…!!!
    Gw :”Whatever!!!


    Lalu gw menutup YM gw, males banget kalo gw harus berurusan lagi dengan typical orang kaya gitu. Munafik banget dan sok normal!!! ML sama cowok dibilang cuma sekedar variasi? Hantu pohon jambu juga tau: LOE ITU HOMO YANG MERASA BUKAN HOMO qiqiqi… Lebih lucunya lagi, hidupnya aja belom BENER, pake nasihatin gw segala, buat sembuh dan menikah he he he…

    Conclusions:
    Kalo pernikahan itu membawa berkah dan membuat kita ga berpaling lagi ke dunia cinta sejenis, maka pernikahan itu bisa menjadi ibadah. Tapi kalo setelah menikah masih menjalani kehidupan ‘amfibi’ (hidup di dua alam), dan masih mencari-cari cowok selingkuhan. Tunggu aja, cepat atau lambat bom waktu itu akan meledak. Dan akan mengubah pernikahan itu menjadi sebuah musibah. Prikitiew!!! He he he….


    27 Comments
    27 komentar:

    Manusia Bodoh mengatakan... @ 4 November 2009 23.28
    Dulu, bapa guru agama saya yang galak itu pernah ngajarin: "Innama'amalu bi niyaat" (bener gag yah pronounce-nyah?).
    Segala sesuatu itu bergantung dari niat.

    Yang namanya niat, cuma Ybs dan Tuhan aja yg tau. Jadi kembali ke tiap2 individu.

    Yang mo nikah monggo, yg tetep sendiri silakan, yg keukeuh ngincer brondong jg sok we lah! *peace*

    B mengatakan... @ 4 November 2009 23.28
    Gue setuju banget ma conclusionmu Bro hehehehehe. Paling benci liat gay yg merit cuma buat nutupin aja, kalo emang dia merit ea stop berhubungan ma laki2, ga usah mengkhianati istri, dan anaknya lah.

    M. mengatakan... @ 5 November 2009 01.14
    duh ada ya yang masih denial juga



    Okit Jr mengatakan... @ 6 November 2009 02.48
    I’m not Gay, but My boyfriend is...!
    dung dung dung...

    hahahha...
    ironi si... karena gw ngedukung pernikahan...
    --sorry farrel-
    menurut gw, nikah itu hhmmm... its kiyut..

    marriage is a human right – not a heterosexual privilege!

    sekalinya partner gw nganjak nikah, gw sumpah bakah setia menjadi pasangannya... --hahahah: insya allah...- <--hayah.. pake insya allah segala pula..

    Kenapa gw merasa nikah itu indah?

    Anak elu sah… Punya Akte.. Dia ga akan malu disebut anak haram.. meskipun adopsi, sah tertulis dia anak gw ma partner gw.. hanya aja mungkin dia ga akan mau kalo gw ngambil rapotnya waktu sekolah nanti…

    Kalo partner gw mati... gw bisa dapet hak warisan dan asuransi jiwanya secara legal -harusnya-.. –yailah-
    Potongan pajak.. PTKP.. gw bisa dapet tunjangan.. dan inget.. penghasilan tidak kena pajak kita dinaikkan karena status berkeluarga... Terus kalo kantor gw ulang tahun.. gw bisa minta jatah 2 kaos buat jalan sehat buat anggota keluarga juga.. –maksudnya?-

    Elu bisa punya rumah tanpa perlu khawatir dianggap kumpul kebo… dan gak perlu khawatir bakal diarak massa keliling kampung sambil telanjang... --tinggal nunjukkin surat nikah-
    Kalo diundang selametan ama tetangga…, gw ga perlu berangkat… cukup partner gw..
    Gw?
    Gw nonton tipi dirumah sambil masak aer… -gw kan cuma ekspert kalo disuruh masak aer-

    hahahhahha...
    --bangun dari mimpi-
    gw gak pernah menyesal pernah tinggal dan dibesarkan di negara penuh norma ini...
    it's okey..
    gw menjunjung tinggi toleransi..
    mungkin negara kita gak akan pernah merestui mimpi mimpi gw diatas tadi..

    tapi itu gak pernah berhenti membuat gw menjunjung tinggi makna indahnya sebuah pernikahan...
    ini semua tentang komitmen...
    love is love.. doesn't really matter about gender...

    --sorry farrel..
    just striving to be an example as straight couple... sapa bilang keluarga bahagia cuma straight couple yang punya...



    Farrel Fortunatus mengatakan... @ 6 November 2009 22.03
    @Manusia Bodoh: betul semua itu tergantung niat. tapi gimana bisa ada niat kalo ga ada hasrat qiqiqi... mungkin gw cuma nunggu mujizat.
    @B: seeep... prinsip kita sama 'jangan ada dusta diantara kita' he he he...
    @M: Iya, masih banyak tuh. Ga cape gt hidup kaya gitu?
    @Okit Jr: Seru!!! no prob bro, thx, commentnya yang mengupas tuntas he he he... essensi nya: gw ga anti pernikahan kok (baik hetero/homo), gw hanya cerita keadaan gw sekarang ini. soal gw nanti gmn, who knows??? manusia bisa berubah kok he he he... salam!!!



    lucky mengatakan... @ 7 November 2009 12.10
    Farrel....ternyata loe udah update blog, berarti sms gw basi dunk, sori ya.

    menikah?? uennnaaakkk.
    not only sexually but mentally
    it's like i fell i'm complete

    secara sexual gw banyak terbantu karena istri gw termasuk cewek yang mo ambil inisiatif klo soal ML (Tuhan memang Maha Penyayang, dia tahu hambaNya butuh stimulan)

    cunnilingus? gw dulu ga yakin bisa, tp dengan niat dan tekat baja akhirnya bisa juga. what i keep in mind is "klo gw bisa ngejilat asshole nya cowok kenapa gw ga bisa ngejilat punya istri gw? Ngepuasin istri tentu lebih bernilai daripada ngepuasin cowok (yg kadang2 gw ga tahu nama aslinya)

    Secara mental, gw juga lebih nyaman, bangun tidur disebelah gw ada istri. Seorang yang gw pengin beranjak tua bersama, menyusun mimpi2 berdua.

    Gw kira pure top kayak loe lebih mudah klo pengin nikah (dari segi seksual) soalnya loe tidak pernah merasakan rasanya difuck dan ketagihannya



    Farrel Fortunatus mengatakan... @ 7 November 2009 16.23
    @lucky: thx, udah mau share. gw salut, two tumbs up buat kamu!!! congratz bro, pernikahan ternyata udah jd ibadah buat kamu. kayanya ini memang bukan masalah peran T atau B, mungkin masalahnya ada di diri gw sendiri, coz gw hanya suka sm cowok (entah adakah di luar sana orang yang mengalami hal seperti gw? pure top yang pure gay he he he...). gw sama sekali ga bisa horny sama cewek baik secara fisik, stimulan, maupun sex appealnya he he he...

    Penikah Sejati mengatakan... @ 7 November 2009 23.37
    Plis deh bo' jaman Siti Nurbaya sudah lama berlalu. Skarang kita dah merdeka. Artinya? bebas untuk mencari kebahagiaan tanpa tekanan kanan kiri (Klo atas bawah mau duonk!).
    Aku merasa lucu aja klo aku yg gay ini nikah ma cewek, artinya kan membohongi smua orang.

    Btw aku nikah juga ding! ...tp nikahnya sama gay hehe... Masak gay nikah ma cewek...






    Anonim mengatakan... @ 29 Maret 2010 14.06
    Samua bisa berubah,Gw jg gay. tp setelah beberapa tahun menjalani. Akhirnya gw merasa gak dapat apa2 dari semua itu. akhirnya gw memutuskan 'quit'. Belajar membuka diri sama cewek. Hingga akhirnya gw bisa menikah. Dan ternyata apa yg dulu gw anggap gak bisa and gak mungkin, semuanya jd mungkin. Gw hepi dan berasa bersyukur. Setidaknya selama hampir 4 tahun ini gw sama sekali gak pernah ml sama co. dan gw emang berharap gak akan terjadi lagi.





  • mas, sudah mas......
Sign In or Register to comment.