It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
yah semoga fajar punya "trick" buat mbebasin mansyur.
kecup basah masse
suwon yo mas mentionane
Mention trus ya klo update!
Kutatap petugas ….
Jujur, seperti masih ada yang mengganjal ketika aku akan keluar dari tahanan ini.
Seorang petugas menghampiriku
“ada apa lagi! Bukankah kamu sudah bebas…silakan meninggalkan kantor ini, semua prosedur bukankah sudah selesai?” ujar seorang petugas
“iya pak..makasih…Cuma..”
“apa lagi?
“boleh saya ketemu bapak pimpinan?”
“hah apa? Untuk apa ketemu bapak pimpinan?”
“ada beberapa hal yang akan saya sampaikan”
“tidak perlu…cukup dengan kami, silakan….nanti kalau hal ini penting, akan kami sampaikan ke bapak pimpinan”
“tidak…maaf…saya ingin bertemu langsung”
“tidak bisa…anda harus melalui prosedur”
Gila nih…
Ribet banget hanya akan menemui orang penting
Aku mendengus kesal
“maksud bapak?” tanyaku lagi
“maksud saya…kalau ingin bertemu bapak kepala, harus membuat janji terlebih dahulu, mengisi buku tamu…dan kami sebagai anak buah harus tahu” ujarnya keras
Argggrrrgghhh….aku benci birokrasi!
Tiba-tiba…
“siapaaa? Silakan kalau akan ketemu…” suara keras dibalik ruangan
Aku menoleh kaget
Dan aku paham…itu pasti bapak pimpinan
Aku tersenyum penuh kemenangan.
“ya sudah…sana masuk…” ujar petugas ketus
Pelan aku masuk ke sebuah ruangan
Kudapati seorang bapak-bapak duduk di kursi besar di balik meja
Berwibawa
Aku membungkuk memberi hormat
“silakan duduk..” ujarnya tergas
“terima kasih pak” kataku penuh dengan kesantunan
“ada perlu apa?”
“pertama…saya mau ucapkan banyak terima kasih atas dibebaskannya saya hari ini…dan yang kedua…hmmm…” aku terhenti bicara
“ya…silakan”
Aku menghela nafas panjang
“secara pribadi…saya prihatin dengan keadian pemerkosaan keji di sel tahanan, dan kebetulan saya melihatnya sendiri, untuk itulah…saya mohon…bebaskannlah teman saya dari segala tuduhan..karena…saya paham…tuduhan pencurian terhadap teman saya…sangat lemah..kurang bukti”
Kulihat beliau kaget..
Menatapku…
“emangnya anda siapa? Pengacaranya? Pembelanya? Jangan harap anda bisa mengatur atur kami dalam hal pembebasan tahanan! Anda siapa hah?!!” suaranya keras membentak
Aku Cuma terdiam dan sedikit tersenyum
“maaf pak…saya bukan siapa-siapanya dia…saya hanya manusia…manusia…seperti bapak juga”
Sejenak suasana hening.
“maaf mas…terima kasih laporan anda dan akan kami jadikan sebagai bahan pertimbangan di penyidikan mendatang, perlu diketahui…pihak kepolisian dalam melakukan tugasnya ada yang namanya prosedur, dari prosedur itulah kami melakukan berbagai penyidikan, jika dalam penyidikan tidak terbukti bersalah dan tak ada tuntutan dari pihak korban, maka terdakwa kami bebaskan” jelas bapak pimpinan.
Aku tersenyum sambil mengangguk
Aku sadari memang…tidak mudah membebaskan mansyur hanya dengan keterangan sepihak dari mansyur sendiri.
Tapi jujur…dalam hatiku…ada keinginan kuat untuk membantu membebaskannya
Atas dasar rasa kemanusiaanku…
Yahhh…mansyur adalah korban dalam arti yang sebenarnya
Umurnya masih sedemikian muda
Aku benar benar kasihan….
“boleh saya tanya pak?” tanyaku sopan
“ya mas…silakan”
“hmmm…menurut bapak…apakah bukti dan saksi sudah cukup kuat untuk menahan masyur?”
“hahahahha….sebenarnya ini urusan penyidik…tapi sekali lagi….kami tidak melakukan penangkapan sembarangan terhadap seseorang, pasti kami sudah punya bukti kuat terhadap penahanan seseorang”
“jujur pak….saya sebenarnya kasihan terhadapnya…menurut pengakuan mansyur, dia sama sekali tak merasa mencuri…entahlah…tiba-tiba polisi sudah melakukan penggeledahan…dan diketemukan emas di dalam tasnya”
“nah…itu…itu sudah bisa disebut bukti”
“menurut saya itu belum dikatakan bukti pak…tidak ada saksi mansyur memasukkan emas itu kedalam tasnya…kalau dipikir nalar…nggak mungkinlah mansyur mencuri emas kemudian dimasukkan kedalam tasnya…terus dia kemudian tenang bekerja di rumah tersebut”
Beliau mengambil nafas panjang
“maaf…tapi tetep…kami akan berpegang pada prosedur, dan saat ini sedang dalam proses penyidikan, jika nanti terbukti tidak bersalah atau minim bukti, maka mansyur akan kami bebaskan”
Aku emosi
Kesal…
Enak sajaa….
Enak saja setelah mansyur mengalami pemerkosaan masih akan diselidiki kemudian baru dibebaskan.
“boleh tanya lagi pak?”
“ya silakan”
Aku mengambil nafas panjang
“jika mansyur dibebaskan…menurut bapak…apakah ini adil bagi mansyur?”
“ya adillah”
“tidak pak!”
“maksud anda?”
“sungguh tidak adil…dia tidak bersalah..kemudian ditahan…disini diperkosa sampai dua kali hingga hampir mati…terus dimana letak keadilannya?”
Bapak pimpinan menatapku tajam
“perlu diketahui…adil itu relatif….untuk kasus pemerkosaan terhadap dirinya…akan kami bebankan hukuman terhadap pemerkosanya…”
“bagai mana dengan bapak dan para petugas disini?”
“maksud anda?”
“menurut saya bapak selaku pimpinan dan juga petugas penjaga tahanan juga bersalah…akibat kesalahan bapak dan anggota bapak…mansyur jadi korban perkosaan” ujarku dengan nada meninggi
Emosiku sudah meluap
“kamu menggeretak kami hah! Perlu diingat kami polisi…kami memiliki kewenangan dalam menahan seseorang dengan dasar bukti…”
“apaa? Berdasar bukti? Bukti itu sungguh nggak kuat…dan akibat lemahnya bukti mansur jadi korban pemerkosaan dan saya saksinya…ini kasus yang lebih kuat buktinya”
“lalu..???”
“lalu….jika mansyur tidak dibebaskan dalam waktu dekat ini…saya akan mencari keadilan untuknya”
“hahahhaha…terus bagaimana anda mencari keadilah heh…”
Aku terdiam
Kutatap tajam ajah pimpinan
Aku tak takut…
Bahkan jika saat ini aku kembali ditahan….aku juga tak takut.
“ke koran!” ujarku tenang dan tegas
“maksud anda?”
“saya akan menemui wartawan…biar wartawan yang akan mengungkap…betapa lemah sistem penjagaan tahanan disini” ujarku tenang
Bapak pimpinan menghela nafas panjang.
“anda mengancamku?”
Aku tersenyum lebar
“mengancam?…memang siapa saya pak? Saya hanya ingin mengungkap ketidakadilan disini”
“hahahhahahaha…mengungkap ketidakadilan? Hah…lalu siapa anda hah?”
“saya….saya? saya hanyalah manusia pak”
“hahahhahaha…anda tak tahu siapa aku…dan dengan siapa anda berhadapan?”
Aku tersenyum lebar..
“tentu pak…tentu saya paham siapa anda…makanya…saya berani…”
“hahahhahhahaha” beliau tertawa lagi mengejek
“sekali lagi saya hanya ingin mengingatkan…mansyur menurut saya tidak bersalah…dan…gara gara bapak dan seluruh stafnya disini…mansyur jadi korban perkosaan, sekali lagi…jika dalam waktu dekat ini tidak dibebaskan…jangan salahkan saya…jika persoalan ini sampai masuk ke koran atau ke televisi”
“hahahahhah…berani bener kamu menggerak kami hah, jangan harap bisa”
“hehehehhehe….saya berani, karena saya lihat sendiri…saya merasakan sendiri…dan siap siap saja…berita ini akan ramai di media sebentar lagi” aku tersenyum.
“berani sekali kau! Sekali lagi…kamu tahu dengan siapa sekarang kau berhadapan hah?”
“iya pak…saya tahu siapa bapak…bapak adalah manusia…sama seperti saya…mengapa saya berani? Karena bapak bukan macan…makanya saya nggak takut…kalau bapak itu macan saya baru takut”
Beliau terdiam
“ya sudah…mohon maaf pak…sudah menyita waktu bapak, semoga pimbicaraan ini bisa menjadi bahan pertimbangan bapak untuk membebaskan mansyur”
Aku bangkit..
Beliau kulihat mengambil nafas panjang
Kuulurkan tanganku
Dengan gerakan sigap beliau menyambut uluran tanganku
Kami bersalaman
Dan pelan …
Aku melangkah
Keluar ruangan..
Keluar bangunan ini..
Aku…aku…aku…akuuu bebaaasss…
**********
Kupandang rumah kontrakanku..
Akhh tiga hari kutinggalkan serasa sedemikian lama kutinggal
Gimana kabar anakku?
Hmmm….yahhh…aku percaya kok sama bu hartini
Beliau wanita berusia 50an tahun
Seorang janda yang tidak punya anak
Dan beliaulah yang selama ini mengasuh anakku dengan kasih sayang
Euis istriku selama ini jarang sekali mengasuh anakku
Sibuk kerja..
Huh..kerja?
Kerja jadi penjaja diri…
Arrgghhh…terus dimana sekarang euis?
Dasar!
Pelan aku melangkah
Menuju bagian dapur…
Aku ingin masuk rumah lewat belakang
Males jika ketemu lonte…
Aku paham, jika lewat depan, pasti ketemu lonte lagi.
Aku mendengus kesal!
Bisa stress jika aku ingat euis
Kubuka pintu..
Kubuka pelan…
Dan pertama kulihat
Bu hartini sedang duduk diam di kursi
Dimana anakku?
Setengah berlari aku menghampiri
Bu hartini menoleh kaget
“mas fajar…kamu…kamu sudah bebas?” beliau berdiri
Aku mendekat sambil mengangguk
Dari jarak dekat kulihat raut wajahnya sendu…kelopak matanya bengkak seperti bekas menangis
Kupeluk tubuhnya
“iya bu har….”
“ya Allohhh…terima kasih” bisiknya disela pelukannya
Kulepas pelukannya
“dimana riri bu har?”
Tiba-tiba bu hartini tertunduk
Beliau menangis…
“dimanaaaa?” tanyaku setengah menjerit
“disana” tunjuknya ke ruang tamu
Aku menghela nafas lega
“riri katanya mau dibawa ke kuningan jar…sama ibu (ibu mertua)…beliau baru saja datang dari kuningan”
Aku kaget..
“apaaaa? Enak saja!”
Emosiku meluap
Sungguh emosiku meluap
Kuambli golok yang terselip di dinding
Untuk anakku aku berani mati
Yang jelas..
Aku tak rela anakku diasuh oleh lonte…
Walau dia ibunya.
Aku melangkah setengah berlari
Bu hartini menjerit
“udaaahhh jar…sabar jaaarrr” bu hartini mencegahku
Aku tak peduli lagi
Akan kubunuh lonte…saat ini juga
Darahku mendidih…
Meluap karena emosi yang sudah sampai ubun-ubun.
(bersambung lagi )
Met membaca buat :
@ularuskasurius
@masbadudd
@3ll0
@adinu
@erickhidayat
@YANS FILAN
@mustaja84465148
@agungrahmat
@sindu
@aa_akew
@arieat
@ramadhani_rizky
@imt17
@Agova
@hikaru
@sandy.buruan
@angelsndemons
@akukamukita
@denizputera
@arjuna150586
@yunjaedaughter
@pria_apa_adanya
@joenior68
@ukhty
@mumura
@DavidLiu
@cute cowo
@AbnerLeo19
@cloverxander
@Sonny77
@Hiruma
@hananta
@zeva_21
@tarry
@Afhand
@d_cetya
@raka rahardian
@egosantoso
Jika ada pembaca yang ingin dimention…usul saja, jika ada yang tidak berkenan kumention…mohon maaf. Trims
lonte ya?
gak terlalu ftontal tu masse?
Tapi salutlah fajar berani lawan polisi