BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

SUNSET TERAKHIR by @seno (update)

1679111228

Comments

  • fajar juga neh sich,mana mungkin semudah itu meyakinkan seseorang cuma karna penjelasan dari orang lain,
    yah semoga fajar punya "trick" buat mbebasin mansyur.

    :* kecup basah masse
  • maaf mz @seno, aku tuh srg buka nie lapak, klo gk slh nyampek 6 trs bka ada lanjutannya bca kelar tapi lom komen, trs skrg dpt ok fix, mention aku daftar neh, seperti ggkp dulu, semangat yea,,,Thanx.
  • Fajar si pemberani :)
  • kayaknya itu bukunya mansyur ya yg dikasih ke masse *asal nebak :D

    suwon yo mas mentionane
  • akhirnya di teruskan juga. semoga terus di lnjut yah. aku nulai masuk ke dlm ceritanya. semangat yah
  • mas @seno ..... jangan lupa mention cowok kece ini ya... hahaha
  • Ada cerita mas @seno lagi, asyik nihh...
  • Ada cerita mas @seno lagi, asyik nihh... Ini kisah nyata ya mas?
  • lanjoot......
    Mention trus ya klo update!
  • Aku masih berdiri terpaku dengan tas di punggungku.
    Kutatap petugas ….
    Jujur, seperti masih ada yang mengganjal ketika aku akan keluar dari tahanan ini.

    Seorang petugas menghampiriku
    “ada apa lagi! Bukankah kamu sudah bebas…silakan meninggalkan kantor ini, semua prosedur bukankah sudah selesai?” ujar seorang petugas
    “iya pak..makasih…Cuma..”
    “apa lagi?
    “boleh saya ketemu bapak pimpinan?”
    “hah apa? Untuk apa ketemu bapak pimpinan?”
    “ada beberapa hal yang akan saya sampaikan”
    “tidak perlu…cukup dengan kami, silakan….nanti kalau hal ini penting, akan kami sampaikan ke bapak pimpinan”
    “tidak…maaf…saya ingin bertemu langsung”
    “tidak bisa…anda harus melalui prosedur”

    Gila nih…
    Ribet banget hanya akan menemui orang penting
    Aku mendengus kesal

    “maksud bapak?” tanyaku lagi
    “maksud saya…kalau ingin bertemu bapak kepala, harus membuat janji terlebih dahulu, mengisi buku tamu…dan kami sebagai anak buah harus tahu” ujarnya keras

    Argggrrrgghhh….aku benci birokrasi!
    Tiba-tiba…
    “siapaaa? Silakan kalau akan ketemu…” suara keras dibalik ruangan
    Aku menoleh kaget
    Dan aku paham…itu pasti bapak pimpinan
    Aku tersenyum penuh kemenangan.

    “ya sudah…sana masuk…” ujar petugas ketus

    Pelan aku masuk ke sebuah ruangan
    Kudapati seorang bapak-bapak duduk di kursi besar di balik meja
    Berwibawa
    Aku membungkuk memberi hormat
    “silakan duduk..” ujarnya tergas
    “terima kasih pak” kataku penuh dengan kesantunan
    “ada perlu apa?”
    “pertama…saya mau ucapkan banyak terima kasih atas dibebaskannya saya hari ini…dan yang kedua…hmmm…” aku terhenti bicara
    “ya…silakan”

    Aku menghela nafas panjang
    “secara pribadi…saya prihatin dengan keadian pemerkosaan keji di sel tahanan, dan kebetulan saya melihatnya sendiri, untuk itulah…saya mohon…bebaskannlah teman saya dari segala tuduhan..karena…saya paham…tuduhan pencurian terhadap teman saya…sangat lemah..kurang bukti”

    Kulihat beliau kaget..
    Menatapku…
    “emangnya anda siapa? Pengacaranya? Pembelanya? Jangan harap anda bisa mengatur atur kami dalam hal pembebasan tahanan! Anda siapa hah?!!” suaranya keras membentak

    Aku Cuma terdiam dan sedikit tersenyum
    “maaf pak…saya bukan siapa-siapanya dia…saya hanya manusia…manusia…seperti bapak juga”
    Sejenak suasana hening.

    “maaf mas…terima kasih laporan anda dan akan kami jadikan sebagai bahan pertimbangan di penyidikan mendatang, perlu diketahui…pihak kepolisian dalam melakukan tugasnya ada yang namanya prosedur, dari prosedur itulah kami melakukan berbagai penyidikan, jika dalam penyidikan tidak terbukti bersalah dan tak ada tuntutan dari pihak korban, maka terdakwa kami bebaskan” jelas bapak pimpinan.

    Aku tersenyum sambil mengangguk
    Aku sadari memang…tidak mudah membebaskan mansyur hanya dengan keterangan sepihak dari mansyur sendiri.
    Tapi jujur…dalam hatiku…ada keinginan kuat untuk membantu membebaskannya
    Atas dasar rasa kemanusiaanku…
    Yahhh…mansyur adalah korban dalam arti yang sebenarnya
    Umurnya masih sedemikian muda
    Aku benar benar kasihan….

    “boleh saya tanya pak?” tanyaku sopan
    “ya mas…silakan”
    “hmmm…menurut bapak…apakah bukti dan saksi sudah cukup kuat untuk menahan masyur?”
    “hahahahha….sebenarnya ini urusan penyidik…tapi sekali lagi….kami tidak melakukan penangkapan sembarangan terhadap seseorang, pasti kami sudah punya bukti kuat terhadap penahanan seseorang”
    “jujur pak….saya sebenarnya kasihan terhadapnya…menurut pengakuan mansyur, dia sama sekali tak merasa mencuri…entahlah…tiba-tiba polisi sudah melakukan penggeledahan…dan diketemukan emas di dalam tasnya”
    “nah…itu…itu sudah bisa disebut bukti”
    “menurut saya itu belum dikatakan bukti pak…tidak ada saksi mansyur memasukkan emas itu kedalam tasnya…kalau dipikir nalar…nggak mungkinlah mansyur mencuri emas kemudian dimasukkan kedalam tasnya…terus dia kemudian tenang bekerja di rumah tersebut”

    Beliau mengambil nafas panjang
    “maaf…tapi tetep…kami akan berpegang pada prosedur, dan saat ini sedang dalam proses penyidikan, jika nanti terbukti tidak bersalah atau minim bukti, maka mansyur akan kami bebaskan”

    Aku emosi
    Kesal…
    Enak sajaa….
    Enak saja setelah mansyur mengalami pemerkosaan masih akan diselidiki kemudian baru dibebaskan.

    “boleh tanya lagi pak?”
    “ya silakan”

    Aku mengambil nafas panjang
    “jika mansyur dibebaskan…menurut bapak…apakah ini adil bagi mansyur?”
    “ya adillah”
    “tidak pak!”
    “maksud anda?”
    “sungguh tidak adil…dia tidak bersalah..kemudian ditahan…disini diperkosa sampai dua kali hingga hampir mati…terus dimana letak keadilannya?”

    Bapak pimpinan menatapku tajam
    “perlu diketahui…adil itu relatif….untuk kasus pemerkosaan terhadap dirinya…akan kami bebankan hukuman terhadap pemerkosanya…”
    “bagai mana dengan bapak dan para petugas disini?”
    “maksud anda?”
    “menurut saya bapak selaku pimpinan dan juga petugas penjaga tahanan juga bersalah…akibat kesalahan bapak dan anggota bapak…mansyur jadi korban perkosaan” ujarku dengan nada meninggi
    Emosiku sudah meluap

    “kamu menggeretak kami hah! Perlu diingat kami polisi…kami memiliki kewenangan dalam menahan seseorang dengan dasar bukti…”
    “apaa? Berdasar bukti? Bukti itu sungguh nggak kuat…dan akibat lemahnya bukti mansur jadi korban pemerkosaan dan saya saksinya…ini kasus yang lebih kuat buktinya”
    “lalu..???”
    “lalu….jika mansyur tidak dibebaskan dalam waktu dekat ini…saya akan mencari keadilan untuknya”
    “hahahhaha…terus bagaimana anda mencari keadilah heh…”

    Aku terdiam
    Kutatap tajam ajah pimpinan
    Aku tak takut…
    Bahkan jika saat ini aku kembali ditahan….aku juga tak takut.

    “ke koran!” ujarku tenang dan tegas
    “maksud anda?”
    “saya akan menemui wartawan…biar wartawan yang akan mengungkap…betapa lemah sistem penjagaan tahanan disini” ujarku tenang

    Bapak pimpinan menghela nafas panjang.
    “anda mengancamku?”
    Aku tersenyum lebar
    “mengancam?…memang siapa saya pak? Saya hanya ingin mengungkap ketidakadilan disini”
    “hahahhahahaha…mengungkap ketidakadilan? Hah…lalu siapa anda hah?”
    “saya….saya? saya hanyalah manusia pak”
    “hahahhahaha…anda tak tahu siapa aku…dan dengan siapa anda berhadapan?”

    Aku tersenyum lebar..
    “tentu pak…tentu saya paham siapa anda…makanya…saya berani…”
    “hahahhahhahaha” beliau tertawa lagi mengejek
    “sekali lagi saya hanya ingin mengingatkan…mansyur menurut saya tidak bersalah…dan…gara gara bapak dan seluruh stafnya disini…mansyur jadi korban perkosaan, sekali lagi…jika dalam waktu dekat ini tidak dibebaskan…jangan salahkan saya…jika persoalan ini sampai masuk ke koran atau ke televisi”

    “hahahahhah…berani bener kamu menggerak kami hah, jangan harap bisa”
    “hehehehhehe….saya berani, karena saya lihat sendiri…saya merasakan sendiri…dan siap siap saja…berita ini akan ramai di media sebentar lagi” aku tersenyum.

    “berani sekali kau! Sekali lagi…kamu tahu dengan siapa sekarang kau berhadapan hah?”
    “iya pak…saya tahu siapa bapak…bapak adalah manusia…sama seperti saya…mengapa saya berani? Karena bapak bukan macan…makanya saya nggak takut…kalau bapak itu macan saya baru takut”

    Beliau terdiam
    “ya sudah…mohon maaf pak…sudah menyita waktu bapak, semoga pimbicaraan ini bisa menjadi bahan pertimbangan bapak untuk membebaskan mansyur”

    Aku bangkit..
    Beliau kulihat mengambil nafas panjang
    Kuulurkan tanganku
    Dengan gerakan sigap beliau menyambut uluran tanganku
    Kami bersalaman
    Dan pelan …
    Aku melangkah
    Keluar ruangan..
    Keluar bangunan ini..
    Aku…aku…aku…akuuu bebaaasss…


    **********

    Kupandang rumah kontrakanku..
    Akhh tiga hari kutinggalkan serasa sedemikian lama kutinggal
    Gimana kabar anakku?

    Hmmm….yahhh…aku percaya kok sama bu hartini
    Beliau wanita berusia 50an tahun
    Seorang janda yang tidak punya anak
    Dan beliaulah yang selama ini mengasuh anakku dengan kasih sayang
    Euis istriku selama ini jarang sekali mengasuh anakku
    Sibuk kerja..
    Huh..kerja?
    Kerja jadi penjaja diri…
    Arrgghhh…terus dimana sekarang euis?
    Dasar!

    Pelan aku melangkah
    Menuju bagian dapur…
    Aku ingin masuk rumah lewat belakang
    Males jika ketemu lonte…
    Aku paham, jika lewat depan, pasti ketemu lonte lagi.

    Aku mendengus kesal!
    Bisa stress jika aku ingat euis

    Kubuka pintu..
    Kubuka pelan…
    Dan pertama kulihat
    Bu hartini sedang duduk diam di kursi
    Dimana anakku?

    Setengah berlari aku menghampiri
    Bu hartini menoleh kaget
    “mas fajar…kamu…kamu sudah bebas?” beliau berdiri
    Aku mendekat sambil mengangguk
    Dari jarak dekat kulihat raut wajahnya sendu…kelopak matanya bengkak seperti bekas menangis
    Kupeluk tubuhnya
    “iya bu har….”
    “ya Allohhh…terima kasih” bisiknya disela pelukannya

    Kulepas pelukannya
    “dimana riri bu har?”

    Tiba-tiba bu hartini tertunduk
    Beliau menangis…
    “dimanaaaa?” tanyaku setengah menjerit
    “disana” tunjuknya ke ruang tamu
    Aku menghela nafas lega
    “riri katanya mau dibawa ke kuningan jar…sama ibu (ibu mertua)…beliau baru saja datang dari kuningan”

    Aku kaget..
    “apaaaa? Enak saja!”
    Emosiku meluap
    Sungguh emosiku meluap
    Kuambli golok yang terselip di dinding
    Untuk anakku aku berani mati
    Yang jelas..
    Aku tak rela anakku diasuh oleh lonte…
    Walau dia ibunya.

    Aku melangkah setengah berlari
    Bu hartini menjerit
    “udaaahhh jar…sabar jaaarrr” bu hartini mencegahku
    Aku tak peduli lagi
    Akan kubunuh lonte…saat ini juga
    Darahku mendidih…
    Meluap karena emosi yang sudah sampai ubun-ubun.

    (bersambung lagi )






  • Maaf…dikit dikit, waktu menulisku sempit banget, moga nggak kecewa.
    Met membaca buat :
    @ularuskasurius
    @masbadudd
    @3ll0
    @adinu
    @erickhidayat
    @YANS FILAN
    @mustaja84465148
    @agungrahmat
    @sindu
    @aa_akew
    @arieat
    @ramadhani_rizky
    @imt17
    @Agova
    @hikaru
    @sandy.buruan
    @angelsndemons
    @akukamukita
    @denizputera
    @arjuna150586
    @yunjaedaughter
    @pria_apa_adanya
    @joenior68
    @ukhty
    @mumura
    @DavidLiu
    @cute cowo
    @AbnerLeo19
    @cloverxander
    @Sonny77
    @Hiruma
    @hananta
    @zeva_21
    @tarry
    @Afhand
    @d_cetya
    @raka rahardian
    @egosantoso

    Jika ada pembaca yang ingin dimention…usul saja, jika ada yang tidak berkenan kumention…mohon maaf. Trims


  • ish... ini mah trlalu sikit bang.. mana yg chap sblumnya diulang lgi stengah.... :(
  • duh,gimana ya?
    lonte ya?
    gak terlalu ftontal tu masse?
  • Fajar bener emosi jiwa.
    Tapi salutlah fajar berani lawan polisi :)
  • asal terus lanjut updatenya aja, bro ... ceritanya unik.
Sign In or Register to comment.