BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

SUNSET TERAKHIR by @seno (update)

18911131428

Comments

  • Om senoo yang manis...hahahahah....
    Waaah ceritaanya berasaa bangeeeet....
    Kiriim salam samaa si fajaar, mantaaap yaa cowook kek fajaar.... Pingin makaan nasi gorengnyaa....wkwkkwkwkw
    Jgn lupa di senggol entaar ya Om ......
  • edited May 2014
    seno wrote: »
    Hiruma wrote: »
    seno wrote: »
    Hiruma wrote: »
    tokoh mas @seno nya jgn smpe tenggelam dnk :(

    oiya, masih bngung nh
    jadi cerita selingkuh ini flashback nya si tokoh fajar ya?

    kan emang tulisan ini kan menceritakan kehidupan fajar hehe
    entar di akhir muncul lagi tokoh penulisnya.
    trims

    aku masih bingung nh, td kn awalnya nyeritain pertemuan mas @seno ma fajar trus tau2 ud nyeritain flashbacknya fajar o_O

    asyik asyik tokoh penulisnya bakalan muncul lagi

    moga2 ada adegan hot mas seno ma fajar
    #ngarep

    =))

    nggak ah...coba baca lagi hal 6, disitu ada pov fajar, trus sebelumnya ada penjelasan dari penulis.

    adegan sex? hahaha rahasia!

    oh, i know i know
    jd pertemuan mas @seno sma fajar itu cuma 'opening" ya?
    kereen kereen #prokprokprok

    kok pke rahasia2an sih? bisa kali cerita sexnya di pajang di sini =))

    mention mas @seno kok gada di notif w ya? o_O
  • thx untuk mention ny ya lik @seno
  • 1 lagi datang yg belom baca :D
  • Bener lho Mas Seno yg byk th_6.gif
  • Aku punya kelemahan dalam diriku
    Yaitu…
    Kontrol emosiku yang lemah.
    Kusadari itu..
    Ada banyak sebab yang membuat emosiku naik ke ubun ubun
    Tapi…
    Sebagian besar sebab emosiku naik karena ada hal yang bertentangan dengan hati nuraniku.
    Yahh….bagaimanapun aku…
    Aku punya hati nurani..
    Satu sisi di lubuk hatiku tentang kebaikan hidup
    Jika ada hal yang kurasa tidak baik menurutku…maka langsung emosiku melupa.

    Sejak beberapa hari yang lalu…
    Emosiku selalu meletup..
    Di hotel itu
    Di tahanan itu..
    Dan sekarang…
    Di rumah ini
    Ketika kudapati anakku satu satunya akan dibawa pergi oleh istriku..
    Nggak mungkin lah aku menerima keadaan ini
    Nggak mungkiiiinnn….
    Nggak mungkin anakku akan di didik oleh seorang pelacur
    Akhhh….aku harus mempertahankan apapun yang terjadi.





  • Setengah berlari aku menyerbu ke ruang depan….
    Pintu kutendang…”gubrrakkkk!”

    Kulihat euis dan ibu mertuaku yang sedang mengendong anakku ..berdiri menatapku
    Aku berdiri dihadapannya dengan sebilah golok…
    Kulihat ada dua tas pakaian di sisinya
    Hmmm…kelihatannya mereka baru saja mau pergi meninggalkan rumah ini.

    “jarr…” suara euis tertahan
    “hmmm…mau kau bawa kemana riri hah!”
    “ohhh…a..aaanuuu…” ibu mertuaku mulai ketakutan ketika perlahan aku mendekatinya
    “tidak ada anu anuan buu….sekali ibu melangkah sambil membawa riri…nyawa taruhannya, saya tidak peduli lagi….saya sudah jauh datang kesini…biarpun di penjara atau dihukum matipun aku nggak peduli lagi” ucapku menggeretak

    Baru kali ini aku menggeretak ibu mertuaku
    Selama ini aku begitu menghormatinya.
    Akhhh..peduli amat, ini semua demi anakku
    Riri kulihat menoleh..
    Tangannya terjulur kearahku
    “..ppp..paa..paa..paaa…” teriaknya ketika melihatku
    “serahkan padaku!” teriakku
    “jar ini semua demi kebaikan riri jar…kemaren kamu di penjara…kami akan bawa riri ke kuningan”
    “serahkan padakuuuu!” aku berteriak lagi sambil mengacungkan golok
    Kulihat euis mulai menangis lagi
    Huhhh….males.

    Ibu mertuaku menatapku
    Sementara riri mulai menggeliat dalam gendongannya karena melihatku
    Meronta ingin ikut denganku…
    “jar…buang golok itu!” ibu mertuaku membentakku
    “tidak….sebelum kalian serahkan riri “
    “jarrr..”
    “serahkannn padakuuu…sebelum kesabaranku habis bu”
    “jar…ini demi kebaikan riri…” suara ibu mertua melengking
    “apaaa? Apa ibu bilang? Demi kebaikan riri?”
    “iya…riri butuh sosok ibu…riri butuh euis dan aku jar…”
    “hahaahahaha…maaf bu….tidak ada sosok ibu diantara kalian berdua, apalagi anak ibu….jual diri….hahhaha..apa itu sosok ibu yang baik untuk riri? Bisa-bisa riri nanti besar langsung dijual oleh kalian!”
    “jar…jaga omongan kamu!”
    “hah! Harusnya ibu itu sadar diri, anak ibu kemaren jual diri di hotel…dasar pelacur!” ujarku ketus
    “ya…aku tahu…anakku jual diri…tapi itu semua karena salahmu…kamu sebagai suami tidak bisa memberi nafkah lahir untuk istri…bagaimana istri mau mencukupi kebutuhan kalau tidak jual diri”

    Aku kaget…
    Benar benar kaget
    Sungguh aku tak mengira ibu mertuaku mengatakan hal demikian
    Sedemikian gila hartakah kedua orang ini?
    Dan…
    Yang aku tak habis pikir…
    Masih sempat-sempatnya ibu mertuaku menyalahkanku atas kejadian ini.

    “apaa? Apa ibu bilang? Ibu bilang ini salahku? Bu…saya banting tulang…kerja sampai malam kadang sampai nggak pulang …hanya untuk siapa? Untuk anak istri bu” jelasku dengan nada tinggi
    “hahahhahaha…lha terus mana buktinya? Manaaa….hidup kamu sejak dulu pas pasan gini…mana? Yang ada malah…aku kasihan sama anak cucuku…hidup melarat bersamamu, pantesan anakku kau jadikan pelacur untuk mencukupi kebutuhan hidupnya”
    “apaaaa? Aku yang jadikan pelacur? Heh …jaga omongan ibu”
    “iya!” ibu mertuaku menjerit

    Riri menangis dalam gendongannya
    Meronta ingin ikut denganku.

    “serahkan riri padakuuu….” Teriakku
    “tidak”
    “serahkan! Aku tak ingin anakku diasuh pelacur!”
    “tidak…enak saja…kami lebih pantas mengurus riri…kami berkecukupan jar…beda dengan kamu…lelaki miskin…bisa bisa cucuku mati kelaparan!”

    Darahku naik
    Emosiku meluap…
    Kurang ajar bener nih mertuaku

    Aku tak peduli kalau harus membunuhnya..
    Tanganku bergetar memegang golok
    “maaf bu…jika aku kasar…tapi aku akan membunuh siapapun yang akan mengambil riri dari kehidupanku” ancamku gemetar menahan emosi
    Ibu mertuaku melotot
    “aku orang kalimantan…jauh dari sanak keluarga…disini hanya riri dan bu har keluargaku…jika aku dipenjara atau dihukum matipun aku tak masalah…yang penting…riri tidak bersama pelacur” ujarku lagi..

    Tiba-tiba…
    Euis berlari kearahku
    Bersujud dihadapanku..
    Dia menangis keras

    “mas…bunuh saja aku mas….aku yang salah…aku yang salah…jangan kau apa-apain ibuku dan riri mas” ujarnya memohon
    “okeyyyyy….” Teriakku
    Kutarik rambutnya hingga euis berdiri kesakitan
    Kubekap dari belakang dengan golok tepat di lehernya

    Kurasakan tubuh euis gemetar
    Dan…
    Kulihat ibu mertuaku berdiri mematung memandangku

    “jar…aku akan teriak minta tolong biar orang sekampung menghajarmu! Kalau kamu berani macam-macam terhadap anakku” ancam ibu mertuaku
    “dan…aku akan memotong leher anakmu jika ibu berani teriak!”
    “hehehehhe…kamu hanya mengancam…tak mungkin kamu bunuh istrimu” ujarnya lagi
    “hahahhahahhah…aku orang kalimantan…aku juga pernah memisahkan kepala dan badan manusia….kupotong potong tubuhnya…hati dan jantungnya kupanggang dan kumakan…mosok hanya bunuh pelacur saja aku nggak berani hahahhaha….cepaaatttt serahkan riri sebelum kesabaranku habis!” aku berteriak.

    Ibu mertuaku memandangku
    Tubuhnya mematung dan gemetar…
    Akhirnya…
    Diturunkannya riri dari gendongannya

    Kulihat riri terhuyung huyung berjalan menuju ke arahku
    Aku dan riri memang sangat dekat
    Hampir semua keperluan riri aku dan bu har yang urus
    Dan ..
    Aku paham..
    Anak kecil tahu siap yang terbaik untuk hidupnya.

    Kulepaskan golok dari lehernya
    Dan kudorong tubuh euis menjauh dariku
    Euis terhuyung-huyung jatuh di depanku
    Aku tak peduli lagi

    Kuhampiri anakku
    Langsung kuangkat tubuh mungilnya
    Kukecup cepat pipinya
    “pppa..ppa…pppaaa…” celoteh riri sambil menepuk nepuk pipiku
    Aku tersenyum..
    Memandang riri membuat emosiku luruh

    “ya sudah terserah kamu jar…ayo euis…kita ke kuningan! Disana kamu akan aku jodohkan dengan juragan kaya…hidupmu akan enak!” celetuk ibu mertua ketus
    Aku mendongak sambil menggendong riri
    “hahahhahaaha…silakan bu…silakan kalau mau jual anak ibu kemana saja…moga laku mahal yaa…. Hahahhahah” aku tertawa puas.
    “huh…tapi ingat jar…silakan kamu hidup dengan cucuku…tapi tidak di rumah ini! Ini rumah yang bayarin kontrakan pake uang aku!...aku tak ridho!”
    “hahahhahaha…jangan khawatir…hahahhaha…aku tahu kok…bentar lagi rumah ini akan di jadikan rumah bordir…okey….aku akan pindah!”
    “huh…omong dengan lelaki tak waras!”

    Aku tersenyum puas
    Aku tak peduli lagi dengan keduanya
    Kembali kupeluk riri dalam gendonganku
    Kuciumi pipinya
    Kumis kasarku membuatnya terkekeh kecil..
    Dia kembali menepuk nepuk pipiku
    Aku sangat bahagia..
    Aku janji…
    Akan kulakukan apapun juga untuk membahagiakan riri
    Satu-satunya buah hatiku.

    “ayo euis…cepat ambil tasmu!” ujar ibu mertuaku sewot
    Kulihat keduanya mengambil tas pakaian yang telah ada di sampingnya
    Dan…
    Tanpa pamit keduanya keluar dari rumahku
    Kulihat…
    Untuk yang terakhir kalinya euis
    Wanita yang pernah hidup bersamaku…pernah kusayang dan kucinta…wanita yang melahirkan ririku…
    Sekarang..
    Dia berjalan menunduk..
    Membawa tas
    Mengikuti ibunya.
    Baru kusadari pula..
    Biduk rumah tanggaku sekarang sudah karam
    Hancur berkeping dan musnah.
    Terserah…
    Terserah seisi dunia mau bilang apa padaku
    Yang jelas…
    Saat ini aku bahagia
    Bahagia karena bisa berkumpul kembali ririku
    Buah hatiku.
  • Kulihat wajah bu Har berbinar sambil menggendong riri.
    Dia berkali kali memeluk dan mencium gemas pada riri.

    Hmmm..Bu har..
    Namanya bu hartini..
    Sosok wanita paruh baya
    Beliaulah yang selama ini mengasuh anakku.
    Bu har seorang janda tanpa anak.
    Dulu suaminya seorang pensiunan
    Setelah suaminya meninggal…hampir semua harta kekayaannya jadi rebutan saudara saudaranya dari pihak suami.
    Bu har waktu itu kulihat pasrah…
    Dan..
    Untuk mengisi kekosongan hari-harinya
    Beliau menawarkan diri untuk mengasuh anakku
    Katanya biar di usia senjanya beliau bisa merasa mempunyai anak.
    Akhirnya kuserahkan anakku untuk diasuh olehnya
    Tanpa bayaran
    Dan beliau sendiri yang tidak minta bayaran.

    Bu har sangat tulus dalam mengasuh riri
    Mungkin jianya yang selama ini merindukan sosok anak dalam rumah tangganya dapat terpenuhi dengan kehadiran anakku.

    Tak henti-hentinya riri dipeluk dan diciumnya
    Aku memandangnya…
    Akhhh serasa aku melihat ibuku pada sosok bu hartini.

    “buu…bisa bicara sebentar?” tanyaku lirih pada bu har
    Beliau menoleh..
    “ya…ada apa jar?”
    “hmmm…” tiba-tiba aku ragu untuk membicarakan hal ini.
    “jaarr….kamu sudah seperti anakku sendiri…kalau kamu ada masalah…itu juga masalahku…ayo bicara saja”
    “tadi…ibunya euis tidak ridho kalau kita menempati rumah ini…menurut bu har bagaimana?” tanyaku hati hati.
    Memang masalah seperti ini harus kubicarakan dengan bu har.

    Beliau memandangku…
    “jar…ya pindah saja..” ujar bu har pelan
    “iya bu…kalau saya dan riri pindah rumah…bu har ikut juga?” tanyaku
    “tentu saja…aku nggak mungkin pisah dengan riri jar”

    Aku menghela nafas panjang
    Aku harus bisa memutuskan hal ini secara bijak
    Hmmm…hari ini sungguh hari yang melelahkan
    Keluar dari penjara terus bentrok dengan mertua dan sekarang harus memutuskan untuk pindah rumah.

    “tidak mudah dalam waktu dekat mencari rumah kontrakan, bu har ada ide?” tanyaku
    Kulihat beliau membuat susu untuk riri yang mulai merengek.
    “andai saja…rumah satu-satunya peninggalan bapak nggak jadi rebutan…maka kita pindah ke rumahku saja…huh” suara beliau mengguman.
    “udahlah bu..yang ikhlas” ujarku menenangkan
    “iya jar…ikhlas…Cuma kadang teringat..bagaimana aku dan bapak membangun rumah itu…dan setelah bapak meninggal…mereka dengan seenaknya merebutnya dariku…yaahhh…beginilah nasib orang nggak punya anak”

    Aku Cuma terdiam..
    Dalam hal ini aku sadari, kadang peran anak dalam sebuah rumah tangga sangatlah penting.
    “makanya jar….kamu harus bersyukur punya riri, dan…jujur…aku senang…di masa tuaku yang sebatang kara ini, ada kamu jar…untung ada kamu yang bisa kujadikan sandaran hidupku di masa tuaku”
    Aku memandangnya
    Ingin rasanya memeluk bu har
    “iya bu…sama…saya juga sendiri di sini, jauh dari keluargaku di kalimantan sana, untung ada bu har…kalau bu har mau…anggap saja saya ini anak ibu…bagaimana?”

    Tiba-tiba kulihat bu har menangis sambil memeluk riri.
    “ya Allooohhh….hamba harus bersyukur…bahwa Engkau telah mengirimkan saudara untuk hamba”
    “udahlah bu….sekarang kita harus memikirkan rencana pindahan kita bu”
    “jar…kamu pengen pindah kemana?” ujarnya masih sambil terisak

    Aku mendengus
    Bingung..
    Dan..
    Jujur…aku pengen pindah ke tempat yang jauh dari sini
    Untuk mengubur kenangan burukku.

    Bu har menggendong riri masuk ke kamar
    Aku terduduk lemas
    Lebih bingung lagi…baru kusadari…aku tak punya cukup uang untuk pindah kontrakan rumah.

    Tiba-tiba beliau meletakkan sebuah kotak kecil di hadapanku
    “jar…pakailah perhiasan ini untuk pindah kita dan memulai usaha baru…kebetulan aku punya perhiasan peninggalan bapak dulu”
    Aku kaget..
    Dan..
    Langsung kuambil dan kukembalikan lagi ke bu har
    “tidak buuu…tidak…saya tidak ingin mengambil benda ini…saya tahu…perhiasan ini sangat berharga bagi bu har”
    “nggak apa-apa jar..lagian ini kan untuk kita juga to?’
    “nggak usah bu”

    Bu har menggoyang-goyangkan riri dalam gendongannya
    Rupanya riri akan tidur..
    “emangnya..kamu inginnya pindah kemana jar?”
    Aku menghela nafas panjang
    “aku ingin pergi jauh dari sini bu…sangat jauh kalau bisa…biar melupakan semua kejadian ini”
    “magelang”
    “maksud bu har?”
    “mau nggak kalau pindah ke magelang?”
    “kok magelang?”
    “aku ini asalnya dari magelang jar…dan di sana ada peninggalan rumah milik orang tuaku, dulu rencana mau di kontrakkan…tapi tidak laku jar, jadi sekarang sudah hampir setahun rumah itu mangkrak, tapi kalau sekedar untuk tempat tinggal sudah mayan lah…gimana jar?”

    Aku terdiam
    Bingung
    Di magelang?
    Magelang di mana sih?
    Aku sendiri belum pernah ke magelang
    Hmmm..kelihatannya magelang jauh juga dari jakarta
    Ya udah..

    “ya…boleh bu”
    “ya sudah…mulai hari ini kita persiapkan semua …semua barang yang akan kita bawa ke magelang…”
    “baiklah bu…”

    Aku menghela nafas panjang
    Sungguh aku tak mengira
    Aku akan pindah ke sebuah kota yang sama sekali tak kukenal
    Moga saja ..
    Kota magelang bisa membawa ketentraman dalam hidupku.
    Terima kasih bu har…bisik hatiku lemah.

  • Pagi yang cerah di tangerang
    Mungkin ini pagi terakhirku tinggal di tangerang
    Akhhh…mimpi apa aku akan tinggal di kampung halamannya bu har.

    Beberapa kali aku menguap tanda tak dapat menahan kantuk
    Semalam aku susah tidur..
    Walau mata terpejam…
    Seluruh memori masa laluku bermunculan..
    Dan di kedalaman mataku…bermunculan masa depanku
    Aku gelisah..
    Berharap dan sangat berharap, keputusanku pindah ke magelang tidak salah dikemudian hari.

    Jujur…
    Aku ingin melupakan kejadian di tahanan dan euis
    Aku ingin melupakan euis…
    Melupakannya..
    Dan menjauhkan riri dari dia.
    Akhhh…magelang?
    Seperti apakah kotanya?

    ……..

    Pukul 11.30…
    Kelihatannya sudah beres semua
    Empat tas besar
    Kardus…
    Semua sudah aku packing dengan sempurna

    Barang barang yang bisa aku jual aku juala
    Yang bisa terpakai dan nggak mungkin aku bawa, aku berikan ke tetangga
    Nggak seberapa sih..
    Sepeda motor bututku udah kujual
    Cuma laku 2 juta lebih
    Peralatan tambal banku juga udah kujual
    Laku 1 juta lebih
    Cincin kawinku juga kujual
    Sebenarnya bu har melarang, tapi aku sudah benar-benar ingin lepas dari euis.
    Terserah…bisa untuk tambah modal di magelang kelak.
    Semua terkumpul uang hampir 5 juta
    Lumayan…
    Aku berharap uang ini bisa untuk modal usahaku kelak di magelang.

    Aku duduk di teras..
    Sendirian
    Udara panas kota tangerang menyengat
    Suasana rumah sepi
    Bu har dan riri keliling ke tetangga untuk pamitan

    Tiba-tiba ada ojek berhenti tepat di depan rumahku
    Seorang laki laki muda membonceng turun..
    Dan langsung berlari ke arahku
    Aku terbengong
    Dia langsung menubrukku
    Memelukku erat
    Sebingga suasana semakin tambah gerah.

    Dan ketika dia merenggangkan pelukannya
    Baru kusadari..
    “mansyuurr” ucapku sambil bengong tertegun
    “iya mas…”ujarnya pelan sambil mengangguk

    Kuamati…
    Wajahnya lebih segar walau sisa-sisa pucatnya masih terlihat
    Kulitnya putih..
    Memang..
    Baru kusadari
    Mansyur punya wajah cantik untuk ukuran cowok
    Pantesan bondan perkosa dia.

    “kamu udah sembuh?” tanyaku masih bingung
    Dia hanya mengangguk pelan
    “Kapan kamu keluar?”
    “kemaren mas”

    Aku menelan ludah
    Dan…
    Baru kusadari, mungkin usahaku kemaren ada gunanya juga walau hanya gertakan saja.

    “makasih mas fajar..”ucapnya pelan
    “iya sur..gpp”
    “makasih telah menolongku..andai saja nggak ada mas fajar…entah aku sudah jadi apa” tiba tiba dia kembali memelukku sambil terisak.
    “iya sur…udahlah…itu sudah kewajibanku kok, menolong sesama” ujarku sambil mengusap usap punggungnya.

    Akhirnya mansyur kembali melepaskan pelukannya
    “kamu dikeluarin karena apa sur?”
    “hmm…kata penyidik, tidak ada bukti aku terlibat dalam pencurian itu”
    “ohh …” aku tersenyum puas
    “ya udah sur…ayo masuk…maaf berantakan!”

    Aku dan mansyur masuk ruangan
    “kamu semalam nginep dimana sur? Tanyaku lagi
    “di kosan temen mas”
    “ohh”
    Tiba-tiba kulihat mansyur berdiri tertegun
    “mas…ada apa ini”
    “maksud kamu?”
    “ini kok ada tas-tas?”
    “ohh…gini sur…aku mau pindah sur”
    “pindah..kemana?”
    “ke magelang sur”
    “hah…”
    “iya…aku ingin pulang kampung, disini terlalu gerah untuk hidupku”
    “ohh” dia masih kaget sepertinya

    Kupandangi sekali lagi wajahnya
    “eh…kamu udah sembuh?”
    “udah mas…tadi kan dah kujawab”
    “maksudku…yang itu..” ujarku sambil melirik pantatnya
    Dia tersenyum
    “hmm…masih mayan sakit mas…yahh…entar kalau sembuh aku ingin periksa, semoga nggak ada penyakit kelamin”
    “syukurlah kalau gitu”
    “mas fajar kapan mau ke magelang?”
    “hmmm…nanti sore jam 4, napa?”
    Dia terpaku memandangku
    Seperti ragu untuk mengucap sesuatu
    “mas…”
    “iya sur”
    “hmmm…boleh aku ikut mas fajar?” ujarnya lemah memohon
    Aku memandangnya
    Tiba-tiba
    Entahlah..
    Timbul rasa iba dariku terhadapnya.




  • @all:sorry agak lama updatenya
    awal-awal aku sadar...ceritanya masih membosankan...moga makin kesini makin menarik untuk dibaca hehehehe.

    oh ya...ada ang pengen lihat fotonya mansyur hahahha
    aku punya.

    Met membaca buat :
    @ularuskasurius
    @masbadudd
    @3ll0
    @adinu
    @erickhidayat
    @YANS FILAN
    @mustaja84465148
    @agungrahmat
    @sindu
    @aa_akew
    @arieat
    @ramadhani_rizky
    @imt17
    @Agova
    @hikaru
    @sandy.buruan
    @angelsndemons
    @akukamukita
    @denizputera
    @arjuna150586
    @yunjaedaughter
    @pria_apa_adanya
    @joenior68
    @ukhty
    @mumura
    @DavidLiu
    @cute cowo
    @AbnerLeo19
    @cloverxander
    @Sonny77
    @Hiruma
    @hananta
    @zeva_21
    @tarry
    @Afhand
    @d_cetya
    @raka rahardian
    @egosantoso
    @heavenstar
    @Ian_sunan‌
    @adhiyasa‌
    @babayz‌

    sorry kalau ada yang terlewat kumention.
    trims
  • pertamax :D

    boleh juga tu mas mana fotonya :)
  • mana mas @seno
    jdi penasran sm mansyur es,,
    hha euis mau di jual ma ibunya,
    iya juragan kaya tpi jadi istri ke 7.
  • Sebenernya agak aneh, kenapa bisa dicabut tuntutannya.. Setau saya, kalau masalah Hukum pidana tidak ada kata damai, jadi kalau org yg digebukin dan pihak hotel itu mencabut tuntutannya itu gak bisa, mungkin bisa di maafin, tapi proses pengadilannya tetep berlanjut bang.. Dan yg digebukin juga bisa kok dituntut krena melakukan perzinahan.. Agak aneh menurutku.. Tapi bagus kok.. Aku suka.. :) lanjutin bangg.. :)
  • bebong wrote: »
    Sebenernya agak aneh, kenapa bisa dicabut tuntutannya.. Setau saya, kalau masalah Hukum pidana tidak ada kata damai, jadi kalau org yg digebukin dan pihak hotel itu mencabut tuntutannya itu gak bisa, mungkin bisa di maafin, tapi proses pengadilannya tetep berlanjut bang.. Dan yg digebukin juga bisa kok dituntut krena melakukan perzinahan.. Agak aneh menurutku.. Tapi bagus kok.. Aku suka.. :) lanjutin bangg.. :)

    ini kan baru di kepolisian, belum masuk pengadilan...
    trims
  • aku di mention dong om @seno *polos
Sign In or Register to comment.