BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

SUNSET TERAKHIR by @seno (update)

1568101128

Comments

  • adinu wrote: »
    kira-kira buku harian tadi milik siapa, si alex atau yg diperkosa bondan?
    seno wrote: »
    bukan keduanya hahaha, ikuti terus dah...
    pulisine yen ora yo sipir. haha
  • seno wrote: »
    tarry wrote: »
    aaaccchhh bang seno kok aku baru tau nich cerita , punya blogs yg khusus untuk cerita bang @seno gak kasi tau dong

    ini cerita dah lama kok hehehe. aku tuh ngga punya blog. gimana, menarik nggak?

    sangat aq sangat suka ini, dulu kayak pernah baca tp cuma 1 part saja abis itu hilang gak bisa di cari lagi bang
  • udah lama di tunggu akhirnya update juga,,, terimkasih mas @seno.

    update berikutnya tolong di mention ya....
  • nitip mention yo masse :D
  • udah lama di tunggu akhirnya update juga,,, terimkasih mas @seno.

    update berikutnya tolong di mention ya....

    iya nih, baru sempat ngelanjutin, moga bisa ampe tamat, sorry membuatmu menunggu.
    trims..
  • seperti biasa, selalu THE BEST.
    Keren mas seno.
  • Pelan aku duduk di kursi kayu..
    Kuletakkan tas punggungku di lantai di samping kursi tempat dudukku.
    Di depanku…
    Sebuah dipan panjang dan diatasnya tubuh lemah terkulai.

    Kuamati sosoknya..
    Hmmm….mungkin pemuda ini sekitar umur sembilan belasan tahun..
    Terlihat kumis tipis baru tumbuh
    Hidungnya besar dan kokoh, bukan bentuk hidung khas indonesia..
    Rahangnya juga kokoh..
    Alisnya tebal
    Kulitnya putih pucat
    Dan…
    Bibirnya bukan seperti bibir lelaki, agak tipis tapi berisi
    Semuanya seperti bukan ajah khas indonesia.
    Lebih tepatnya…seperti…hmmm…keturunan timur tengah.
    Yang menjadikan dia mirip orang indonesia Cuma postur tubuhnya yang kecil dan terkesan lemah.

    Dia tertidur pulas..
    Di sampingnya ada selang infus yang menjulur sampai dengan tertancap diujung lengannya.
    Yahhh…dia pemuda yang kemaren malam kutolong dari pemerkosaan biadap.
    Aku sendiri tak tahu siapa namanya..

    Sore ini aku mengunjunginya…
    Bukan bermaksud apa-apa, Cuma ingin memastikan keadaannya saja sebelum aku pulang.
    Yahh…setelah melalui pemeriksaan aku dinyatakan tidak bersalah..
    Pihak hotel yang tadinya menuntutku akibat kasus perusakan fasilitas hotel…mencabut tuntutannya.
    Lelaki yang ngentotin istriku juga mencabut tuntutannya atas kasus penganiayaan terhadap dirinya.
    Semua ini karena kuancam…
    Pihak hotel kuancam akan kubeberkan informasi di pengadilan kelak jika hotelnya sebagai tempat mesum jika tidak mencabut tuntutannya.
    Lelaki yang zina ma istriku ternyata PNS….kesempatan deh….kuancam juga dia
    Dan…
    Akhirnya hasilnya ….mereka semua mencabut tuntutannya terhadap diriku.
    Aku tersenyum puas…
    Memang, kadang gertakan diperlukan juga dalam kondisi terjepit seperti keadaanku saat ini.
    Dan sebelum pulang, sengaja aku minta waktu untuk membezuk lelaki yang kemaren malam jadi korban perkosaan.

    ****

    Akhirnya setelah sekian menit…
    Wajahnya bergerak
    Matanya mulai terbuka…
    Sedikit bingung dia menatapku..
    Tapi..
    Kulihat dia mulai paham siapa aku.

    Dia langsung bergerak kaget dan berusaha bangun.
    Langsung kucegah..
    “jangan banyak bergerak..” ujarku lembut
    “makasih…” ujarnya lemah seperti berbisik
    Aku Cuma mengangguk sambil berusaha tersenyum.
    “gimana kondisimu?” tanyaku masih juga pelan
    “masih pusing mas..”
    “ok…istirahatlah”
    Dia diam…
    Sejak tadi matanya seperti tak berkedip mengamatiku
    “nama mas siapa?” bisiknya lemah
    “fajar…kamu?”
    “mansyur…mansyur alfarizy”
    “ohh…”
    “makasih karena telah menolongku”
    “kok tahu..”
    dia sedikit menyunggingkan senyum
    “aku lihat…”
    “ohhh..kamu nggak pingsan?”
    Dia menggeleng lemah

    Aku menghela nafas panjang.
    Jujur…
    Aku nggak tega melihat keadaannya
    Sungguh biadab si bondan itu.

    “kok bawa tas?” tanyanya lagi
    “aku pulang hari ini…aku dibebaskan”
    “ohh….”
    Cuma itu yang keluar dari mulutnya
    Dan…
    Tiba-tiba
    Kulihat kelopak matanya berair…
    Mengumpul disudut matanya dan pelan butiran air matanya menetes..mengalis melewati pipinya.
    Aku bingung…
    Aku nggak pernah melihat lelaki menangis…
    Baru kali ini.

    “kamu…napa?” tanyaku bingung
    “nggak pa pa…” ujarnya serak
    “jangan khawatir sur..kamu pasti juga akan menyusulku…cepet bebas” ujarku menghiburnya.
    Dia menggeleng keras
    “nggak mungkin” ujarnya sedikit keras.

    Aku menarik nafas panjang
    “emangnya kasusmu apa sur?” tanyaku

    Dia diam..
    Dan
    Kemudian dia bercerita dengan pelan..
    Dia difitnah
    Dituduh melakukan pencurian perhiasan milik tuannya
    Dia pembantu rumah tangga di sebuah keluarga kaya.
    Ada beberapa pembantu disana
    Dan…
    Majikannya kehilangan perhiasan di rumahnya
    Akhirnya semua digeledah oleh polisi, dan perhiasannya diketemukan di tasnya mansyur.
    Sungguh kaget aku…
    Aku pikir, modus seperti ini hanya ada di sinetron…
    Seseorang memfitnah dengan cara memasukkan perhiasan di tas korban.

    Aku Cuma diam memandangnya ketika dia berakhir ceritanya
    “mas fajar nggak percaya dengan ceritaku?” tanyanya kemudian
    Aku tersenyum..
    Mengangguk lemah..
    “aku percaya…percaya kok” kataku sambil kutepuk lengannya pelan
    “tapi…semua nggak ada yang percaya…termasuk polisi itu”
    Aku Cuma tersenyum
    “yahh…begitulah sur…sangat susah di jaman seperti sekarang ini untuk mendapatkan kepercayaan”
    “yang sangat menyakitkan lagi…orang orang yang tadinya baik denganku…berbalik menuduhku…”
    “hmmm…memang…hidup di jaman sekarang ini…menjadi orang baik saja nggak cukup sur…jaman sudah kejam…kita nggak boleh hanya pasrah saja ketika ada orang yang mengusik kita, kita harus melawan”
    “posisiku…posisiku lemah mas”
    “nggak!”
    “maksud mas fajar?”
    “yah…tadi sudah kujelaskan…menjadi orang baik saja nggak cukup…tapi kamu juga harus pintar”
    “pintar?...aku nggak pintar kok mas”
    “kamu bukannya nggak pintar sur…tapi kamu lemah..hanya pasrah saja ketika ada orang yang menuduhmu..kamu hanya berfikir ini nasibku…padahal…aku yakin kamu bisa memperjuangkannya”
    “menurut mas….apa masih mungkin aku bisa berkelit jika bukti memang mengarah ke arahku?”

    Aku menghela nafas panjang..
    “emangnya mereka lihat kamu mengambil emas itu? Emangnya hanya dengan melihat emas di tasmu langsung dapat disimpulkan kamu pencurinya? Jika ditanya siapa yang memasukkan emas itu…coba nanti kau jawab…jawabnya tangan!...tapi yang jelas bukan tanganku…cobalah mulai sekarang kamu harus pintar membela diri…kamu harus perjuangkan hidupmu sur…kalau tidak..kamu hanya akan jadi korban orang-orang kuat yang mencabik-cabikmu…sekali lagi…hidup di jaman yang kejam ini harus diperjuangkan…tunjukkan kalau kamu lelaki…tidak lemah dan hanya pasrah saja, kamu tidak sedang ketahuan mencuri…tidak sedang ketahuan merampok…atau mencopet…tunjukkan kalau kamu benar” ujarku berapi-api memberi penguatan terhadap dirinya.

    Dia mengangguk…
    “kamu…aku …majikanmu…siapapun sama dihadapan Tuhan…sama…hanya seonggok daging bernyawa…kamu nggak usah takut…perjuangkan sebisamu..kamu nggak ingin dicap sebagai pencuri selamanya kan?”

    Dia mengangguk
    “iya mas…makasih..makasih mas fajar”

    “mohon maaf…waktu bezuk sudah habis!” tiba-tiba suara petugas mengagetkanku
    Kami menoleh kaget
    Akhirnya dengan gerakan cepat aku bangkit dari duduk.
    “ya udah sur…cepet sembuh ya..moga kebenaran cepat terungkap dan kamu bisa secepatnya menyusulku…bebas”

    Dia bangkit dari tidurnya
    “mas..”
    “ya”
    “boleh…hmmm…peluk mas fajar?”

    Akhirnya aku membungkuk
    Kupeluk tubuhnya…
    Kutepuk bahunya
    Dia berbisik…”makasih mas, mas fajar malaikatku”
    “hmmmm”
    “boleh aku minta alamat rumah mas fajar?” bisiknya

    Aku melepaskan diri
    Kuambil tas…
    Kucari polpen
    Nggak juga ketemu.
    Akhirnya…kuambil fotocopy ktpku
    “ini sur…”kuserahkan fotocopy ktp
    “makasih”
    “oh ya..kamu asalnya darimana?”
    “tuban mas”
    “ohh, ya udah..pulang dulu sur…assalamuallaikum”
    “Waallaikum salam…”

    Aku bangkit..
    Kuambil tas punggungku dan pelan berjalan keluar ruangan tanpa sedikitpun menoleh
    Dalam hati…
    Sungguh aku berharap…mansyur segera dibebaskan dari segala tuduhan jika dia tidak bersalah.

  • Aku masih berdiri terpaku dengan tas di punggungku.
    Kutatap petugas ….
    Jujur, seperti masih ada yang mengganjal ketika aku akan keluar dari tahanan ini.

    Seorang petugas menghampiriku
    “ada apa lagi! Bukankah kamu sudah bebas…silakan meninggalkan kantor ini, semua prosedur bukankah sudah selesai?” ujar seorang petugas
    “iya pak..makasih…Cuma..”
    “apa lagi?
    “boleh saya ketemu bapak pimpinan?”
    “hah apa? Untuk apa ketemu bapak pimpinan?”
    “ada beberapa hal yang akan saya sampaikan”
    “tidak perlu…cukup dengan kami, silakan….nanti kalau hal ini penting, akan kami sampaikan ke bapak pimpinan”
    “tidak…maaf…saya ingin bertemu langsung”
    “tidak bisa…anda harus melalui prosedur”

    Gila nih…
    Ribet banget hanya akan menemui orang penting
    Aku mendengus kesal

    “maksud bapak?” tanyaku lagi
    “maksud saya…kalau ingin bertemu bapak kepala, harus membuat janji terlebih dahulu, mengisi buku tamu…dan kami sebagai anak buah harus tahu” ujarnya keras

    Argggrrrgghhh….aku benci birokrasi!
    Tiba-tiba…
    “siapaaa? Silakan kalau akan ketemu…” suara keras dibalik ruangan
    Aku menoleh kaget
    Dan aku paham…itu pasti bapak pimpinan
    Aku tersenyum penuh kemenangan.

    “ya sudah…sana masuk…” ujar petugas ketus

    Pelan aku masuk ke sebuah ruangan
    Kudapati seorang bapak-bapak duduk di kursi besar di balik meja
    Berwibawa
    Aku membungkuk memberi hormat
    “silakan duduk..” ujarnya tergas
    “terima kasih pak” kataku penuh dengan kesantunan
    “ada perlu apa?”
    “pertama…saya mau ucapkan banyak terima kasih atas dibebaskannya saya hari ini…dan yang kedua…hmmm…” aku terhenti bicara
    “ya…silakan”

    Aku menghela nafas panjang
    “secara pribadi…saya prihatin dengan keadian pemerkosaan keji di sel tahanan, dan kebetulan saya melihatnya sendiri, untuk itulah…saya mohon…bebaskannlah teman saya dari segala tuduhan..karena…saya paham…tuduhan pencurian terhadap teman saya…sangat lemah..kurang bukti”

    Kulihat beliau kaget..
    Menatapku…
    “emangnya anda siapa? Pengacaranya? Pembelanya? Jangan harap anda bisa mengatur atur kami dalam hal pembebasan tahanan! Anda siapa hah?!!” suaranya keras membentak

    Aku Cuma terdiam dan sedikit tersenyum
    “maaf pak…saya bukan siapa-siapanya dia…saya hanya manusia…manusia…seperti bapak juga”
    Sejenak suasana hening.

    (bersambung)




  • mas @seno kentaaaaaaanggg
  • yaaa abang kok kentang--- salut m keberanian fajar''
    eh nihkn setengnya di JKT- kok awal cerita dia dah dpulau jawa teangah-- diakan asli kalimantan & gk punya saudara dijawa ??
  • weeeee nanggung amatt masss..
  • ❀ тιтιρ ηαѕι вυηgкυѕ ∂υηк ❀ buatan mas fajar ya mas @seno
  • makasi om @seno waaaa makin seruuuu i'm think im falling in love with ts om sen0o
Sign In or Register to comment.