BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Matahari Pagi (TAMAT)

17810121317

Comments

  • @Rendesyah, tuh udah ku edit... Romansa pasangan yang telah melewati tahap perkenalan dan jadian itu begitu gitu loh... ;-)
  • Salutlah, saling ngedukung. ;)
  • Salutlah, saling ngedukung. ;)
  • Owalah mas... 2 ceritaku itu untuk saat ini gak perlu dibaca, kan dah bbrp bln gak dilanjut. Lagian, salah satunya cerita fantasi. Kyknya jarang disukai dokter. Hehe

    Ada tokoh di balik cerita ini gak sih? Mgkn karakter Dika bener2 ada. Kisah nyata kah? Ato ceritanya udah dimodifikasi?
    Waktu Dika operasi FESS, bner thn 2013? Mgkn typo krn stelah ku perhatikan lg, kejadian sesudahnya msh thn 2007.
  • Owalah mas... 2 ceritaku itu untuk saat ini gak perlu dibaca, kan dah bbrp bln gak dilanjut. Lagian, salah satunya cerita fantasi. Kyknya jarang disukai dokter. Hehe

    Ada tokoh di balik cerita ini gak sih? Mgkn karakter Dika bener2 ada. Kisah nyata kah? Ato ceritanya udah dimodifikasi?
    Waktu Dika operasi FESS, bner thn 2013? Mgkn typo krn stelah ku perhatikan lg, kejadian sesudahnya msh thn 2007.

    ia mas maksudnya 2007,,hehehe,,setiap akhir cerita pasti ada penjelasan tokoh mas,,hehehe,,nanti dijelaskan,,walah mas wong aku mau baca cerita mu ko,, hehehe,,

  • SEPULUH

    “ Sinar Matahari Adalah Benang Emas Yang Dirajut Sepanjang Harimu “

    Setelah from Jakarta to Shanghai kegiatan MF kembali bergulir. Pada 2008, aku kembali mempersiapkan World Lupus Day. Dalam kegiatan World Lupus Day 2008 Mas Wira memberikan sebuah kejutan dengan kumpulan-kumpulan puisinya.

    “ I love you mas,,” ucapku ketika buku yang berisi kumpulan puisi Mas Wira sudah ada di tangan.

    “ Bagus “,, sahut Mas Wira sekenanya.

    Aku ingin mencubit pasangan hidupku. Ia selalu penuh kejutan. Dalam kesehariannya, ia memang irit sekali bersikap romantis. Namun siapa sangka, melalui tangannya lahirlah puisi-puisi yang mengungkapkan banyak hal yang tak pernah secara langsung dikatakannya. Meski tanpa harus dikatakan, aku tak pernah meragukan cinta Mas Wira kepadaku, rasanya tetap menyenangkan mendapat hadiah untaian kata-kata yang manis tersebut.

    *********************************************************************************************************************************

    “ AWAL MUSIBAH “

    Telepon dari laboratorium klinik tengah malam membuat kita kaget
    Yang menyarankan kita untuk segera menghubungi dokter
    Setelah tes ulang dan konsultasi dengan dokter
    Akhirnya diputuskan dirimu harus dirawat di rumah sakit

    Dan malam di tengah bulan Ramadhan itu
    Menjadi saksi sekaligus menandai awal perjuangan berat yang harus dilalui
    Satu tahapan dalam kehidupanmu
    Yang sebelumnya selalu penuh ceria
    Dan tanpa kesulitan yang berarti
    Tiba-tiba berubah seketika

    Tahun ini benar-benar ujian berat bukan hanya bagimu
    Tapi juga bagiku dan semua keluarga ikut merasakannya
    Perjalanan dari dokter ke dokter, dari rumah sakit ke rumah sakit
    Dan dari oeprasi ke operasi kita lalui bersama

    Kesakitan yang teramat sangat
    Perubahan fisik
    Ketidakberdayaan
    Dan mungkin yang paling menyakitkan,,,,kehilangan pengelihatan

    Sungguh mungkin aku pun tak akan sanggup
    Jika harus mengalaminya
    Aku hanya bisa menemanimu
    Berikhtiar sekuat tenaga
    Dan memohon pertolongan Sang Khalik

    Hanya satu sumber kekuatan kita bersama
    Kita selalu berusaha meyakinkan diri
    Dan tidak akan pernah memberi ujian
    Di luar batas kemampuan kita

    Jakarta, Februari 1999 (RW)

    *********************************************************************************************************************************

    “ MENDIKTE ALLAH?? “

    Betapa beratnya mengambil keputusan
    Ketika banyak hal perlu dipertimbangkan
    Doaku pada-Nya tak pernah henti
    Mohon petunjuk jalan demi kesembuhan
    Mencari ikhtiar terbaik yang mungkin masih bisa dilakukan

    Kuberanikan juga untuk memutuskan
    Mencari pengobatan ke luar negeri
    Singapura menjadi pilihan terbaik
    Saat itu, aku harus berpacu dengan waktu
    Karena nafasmu seperti ingin lepas

    Semua di luar dugaan
    Aku hanya berpikir satu kali operasi sudah cukup
    Nyatanya dalam dua minggu
    Kau harus jalani enam kali operasi di kepala

    Sejak awal, selalu kumohon kepada-Nya
    Kesembuhan untukmu
    Nyatanya, dari hari ke hari dan dari operasi ke operasi
    Kondisimu semakin tidak membaik
    Doaku yang semakin keras untuk memohon kesembuhan
    Nyatanya dijawab Allah dengan semakin berat penderitaanmu
    Hingga akhirnya kutersadarkan
    Sepertinya aku berusaha mendikte Allah

    Aku kadang berpikir
    Bahwa Kami manusia penuh dosa
    Aku tidak pantas memohon doa kepada-Mu
    Hidup berpasangan sebagai kaum pelangi
    Sebuah hal yang dilarang oleh-Mu
    Tapi aku hanya manusia
    Biarlah Allah yang menilai hidup kami

    Aku pun bersimpuh menangis
    Memohon ampun kepada-Nya
    Dan berserah kepada-Nya
    Aku tidak lagi memohon kesembuhan untukmu
    Aku memohon kau dan aku diberikan kekuatan
    Menghadapi ujian berat ini

    Dan ketika aku tersadar
    Bahwa Allah Maha Mengetahui
    Apa yang terbaik bagi hamba-Nya
    Kan kuikhlaskan apapun yang Allah berikan untukmu

    Subhanallah,
    Jawaban itu seperti datang seketika
    Masa-masa kritis terlalui dengan cepat
    Kondisi dirimu pun berangsur membaik
    Aku bersyukur bibirmu selalu basah dengan dzikir
    Shalatpun masih bisa kau lakukan
    Setiap saat kau tersadar

    Sebulan penuh dirimu terbaring
    Ibu dan Bapak menemaniku sepanjang bulan
    Bergantian menjaga dirimu
    Yang lemah terbujur dan sering tak sadarkan diri
    Hatiku berbunga sambil terus bersyukur
    Ketika bisa membawamu kembali pulang
    Sempat terbayang olehku
    Aku pulang tidak bersamamu

    Ya Allah,, terima kasih
    Kami tahu perjuangan ini belum berakhir
    Namun kami akan selalu memohon
    Untuk Kau temani ke manapun kami melangkah

    Terima kasih juga kepada semua dokter dan perawat
    Juga semua keluarga, kerabat, dan sahabat
    Yang dengan sepenuh hati berdoa dan membantu kami
    Semoga Allah membalas kebaikan yang telah kami terima
    Dengan karunia-Nya yang jauh lebih besar

    Singapura, Mei 1998 (RW)

    *********************************************************************************************************************************

    “ BUTA MATA BUKAN BUKA HATI “

    Air mata itu tanpa terasa menetes
    Terasa hangat di pipimu dan juga di pipiku
    Aku bisa merasakan kesedihanmu
    Yang teramat sangat
    Ketika dalam perjalanan di ambulans
    Sekembalinya dari rumah sakit mata

    Aku tahu semangat dan perjuanganmu
    Selama sebulan penuh menahan sakit dan derita
    Karena kau tidak hanya ingin sembuh
    Tetapi ingin dapat melihat kembali
    Indahnya dunia yang hilang dari matamu

    Tapi begitulah hidup
    Banyak hal yang kita inginkan
    Tetapi tidak bisa kita dapatkan
    Dan banyak hal yang tidak kita inginkan
    Datang menghampiri kita
    Tak sanggup aku menghiburmu ketika itu
    Kubiarkan kau menangis
    Lalu aku hanya bisa berbisik dalam hatiku
    Kau hanya buta mata, tetapi hatimu akan tetap melihat

    Jakarta, Juni 1999 (RW)

    *********************************************************************************************************************************

    “ BELAJAR HIDUP KEMBALI “

    Setelah hampir setahun di Bandung
    Kau putuskan untuk kembali ke Jakarta
    Menemaniku lagi dan mencoba beraktivitas

    Dengan keterbatasan yang kau miliki
    Bersama suster yang setia mendampingimu
    Kulihat semangatmu untuk mencoba
    Belajar hidup seperti sedia kala

    Diselingi berbagai keluhan penyakit
    Yang kerap masih timbul
    Semangatmu sungguh luar biasa
    Dalam mengatasi semua itu

    Aku terus berusaha belajar untuk belajar banyak
    Dari segala penderitaan yang kau hadapi
    Serta dari keteguhan hatimu berjuang melawannya

    Jakarta, April 2000 (RW)

    *********************************************************************************************************************************

    “ KUPU – KUPU TAMPAN “

    Belum banyak orang mengenal tentang penyakit lupus
    Penyakit Lupus sering diasosiasikan dengan Kupu-Kupu
    Kupu-Kupu yang ‘ hinggap ‘ di raut muka
    Penyakit ini menjadi musuh yang menakutkan

    Segurat rona kupu-kupu
    Kadang menjadi awal kesedihan dan penderitaan
    Yang sepertinya tidak bertepi
    Aku bersyukur
    Ternyata Tuhan Yang Maha Penyayang
    Memberimu pandangan yang lain
    Tentang sang Kupu-Kupu
    Yang sempat dan terus ‘ hinggap ‘ di dirimu
    Hingga saat ini

    Di matamu, yang sudah tidak mampu melihat lagi
    Sang Kupu-Kupu ‘ terlihat ‘ tampan
    Karena Tuhan membimbingmu
    Untuk ‘ melihat ‘ sang Kupu – Kupu
    Tidak dengan mata
    Tetapi dengan mata hatimu

    Entah sampai kapan sang Kupu-Kupu itu
    Akan ‘ hinggapi ‘ di dirimu
    Namun aku bersyukur, karena
    Kupu – Kupu itu kini bukan hanya menjadi sahabtmu
    Tetapi Kupu-Kupu itu telah menjadi sahabat kita berdua
    Mungkin untuk selamanya

    Jakarta, Agustus 2006 (RW)

    *********************************************************************************************************************************

    Tahun 2010 adalah tahun yang paling padat kegiatannya. Sebagai seorang Odapus yang seharusnya tidak boleh terlalu lelah, kesibukanku melampaui akal. Jika aku tetap relatif sehat selama menjalani semua kegiatan tersebut, aku yakin itu semua karena keajaiban-Nya. Setelah serangkaian World Lupus Day 2010 di Indonesia, aku melanjutkan perjalanan ke Vancouver, Kanada. Aku berangkat dengan tiga tujuan : mengikuti kongres, dan menerima International Lifetime Achievement Award. Hal yang tidak terduga adalah aku terpilih menjadi panelis dalam diskusi panel yang diselenggarakan disana.

    “ Hah ?? Diskusi panle?? Aku nggak bawa bahan,,” Reaksiku agak terkejut.

    “ Pakai yang ada saja,,” kata Mas Wira.

    Bersama perwakilan support group lupus dari Kanada dan UK, aku duduk menghadapi hadirin. Panelis dari Kanada mengawali diskusi. Dengan laptop kecil, pointer canggih dan bahasa yang ilmiah, ia memaparkan materinya.

    “ waduh kalau panelis pertama saja sudah begini, nanti aku harus ngomong apa, ya?? Batinku,,,,

    Setelah selesai menyampaikan materinya, panelis dari Kanada menyorong peralatan canggihnya ke hadapanku. Mempersilakan aku menggunakannya juga. Aku tersenyum sedikit kikuk. “ Terima Kasih, tapi saya tidak pakai ini,,” Ujarku sambil menyorong kembali peralatan tersebut ke hadapan sang panelis Kanada. Aku terdiam sejenak. Ruangan sunyi. Aku tahu semua peserta diskusi sedang menungguku berbicara.

    “ Hi,,Helloo,,,Care for Lupus your caring saves lives!! “ sapaku akhirnya.

    Sebagai pembuka, aku segera mengajarkan yel-yel MF kepada hadirin. Suasana yang semula terbilang formal dan serius mendadak cair. Sepertinya tak ada yang keberatan dengan perubahan suasana tersebut. Hadirin, bahkan para panelis yang lainnya, ikut menyerukan yel-yel MF dengan riang gembira. Setelah suasana menjadi hangat, aku sekedar berbagi cerita mengenai sahabat-sahabat odapus di Indonesia. Aku ingin peserta diskusi tahu apa saja yang sudah dilakukan di Indonesia untuk menghadapi dan bersahabat dengan lupus. Selepas diskusi, seorang pemimpin, penduduk asli indian (first nation) Kanada, menghampiri aku. Dengan spontan ia memelukku.

    “ Terima kasih,,” kata salah satu di antara mereka.

    “ sama – sama “ sesuatu yang hangat mengalir di dalam hatiku.

    “ Putri saya yang masih kecil juga menyandang lupus. Tadi saya dengar Anda bercerita tentang audio book yang dapat menjelaskan lupus kepada anak-anak. Apa yang Anda buat itu berarti sekali buat saya. Saya senang ada orang yang berpikir sampai ke sana. Sebagai Ibu dari odapus cilik, saya mengerti sulitnya memberi penjelasan seputar lupus kepada anak-anak,,” paparnya..

    Sekali lagi aku memeluk ibu itu. Rasanya indah sekali jika apa yang kita lakukan memberi arti kepada orang lain.

    Your caring saves lives,

    Walau sudah berkali-kali mengucapkannya, aku tak bosan-bosan mencamkannya lagi dan lagi di dalam hati.

    “ Poster kita paling mewah warnanya,,” lapor Mas Wira.

    “ Iya, Mas?? Memang poster yang lain seperti apa?? “ tanyaku.

    “ Poster yang lain mengikuti standar ilmiah. Hitam dan putih. Cuma poster kita yang warna-warni, penuh gambar dan terlihat seperti poster presentasi untuk anak-anak,,” jelas Mas Wira

    Aku tertawa tertahan. Tentu saja seperti poster anak-anak. Poster “ How to Make Friends with Lupus,,” mengambil beberapa gambar dan buku Luppy Sahabatku yang Nakal, buku yang memang dibuat untuk menjelaskan Lupus kepada anak-anak.

    “ Dika kamu itu peserta diskusi panel yang paling riang gembira. Cuma kamu yang membuka diskusi dengan ‘ hello ‘ dan yel-yel. Poster ini juga berwarna-warni dan nyeleneh. Aku jadi bertanya-tanya kira-kira apa pikiran orang-orang di sini tentang Indonesia sekarang, ya,,” kata Mas Wira.

    Aku hanya tertawa.

    *********************************************************************************************************************************

    Hingga saat ini MF masih terus mengembangkan diri. Ibarat kupu-kupu, kami masih terus bermetamorfosa untuk menjadi wadah yang lebih baik lagi. MF juga tengah mengembangkan online support group, bentuk pendampingan online bertujuan menjangkau odapus di mana saja. Kami percaya walau terpisah jarak, kedekatan hati akan menautkan kami. Jika kami memang peduli dan berikhtiar untuk membantu, pendampingan dari mana pun pasti akan membawa pengaruh yang postif. Kami juga masih terus memperjuangankan obat murah bagi para penyandang lupus. Berbagai cara kami lakukan untuk meningkatkan taraf hidup sahabat-sahabat kami tersebut. Kami berusaha memenuhi setiap kebutuhan yang paling mendasar sesigap mungkin.

    Seperti matahari pagi, kami berusaha untuk menjadi yang terhangat. Kami ingin merangkul siapa pun sebagai sebuah keluaraga besar dan memberikan bantuan dengan hati yang paling tulus dan kasih. Semboyan “ your caring saves lives “ selalu mengingatkan kami di mana kami seharusnya berpijak.

    Bersinarlah matahari pagi, berikanlah harapan-harapan kepada hidup.

    *********************************************************************************************************************************

    “ CAHAYA DI ATAS CAHAYA “

    Ketika aku pertama jatuh hati kepadamu
    Itu karena engkau lain di mataku
    Engkau tidak hanya tampan
    Tapi engkau juga pintar
    Begitulah, awal ketertarikan yang sering disebut cinta
    Yang masih beraroma fisik
    Lalu waktupun berjalan dan engkau setia mendampingiku
    Dalam suka dan duka mengarungi gelombang kehidupan
    Dan kita pun merasakan cinta yang semakin tumbuh
    Bukan lagi karena aroma fisik
    Ia menjelma menjadi kekuatan untuk saling berbagi dan
    Saling mendukung, layaknya dua orang sahabat
    Mungkin ini yang sering disebut sebagai “ soulmate “
    Engkau telah menjadi belahan hatiku
    Namun memang butuh waktu dan perjuangan untuk mendapatkannya
    Banyak orang yang mengatakan apa yang kita lakukan dosa besar
    Tapi kita selalu berkata biat saja Tuhan yang menilai dosa kita berdua
    Aku percaya kekuatan cinta
    Walaupun banyak dari kaum sesama pelangi yang mengatakan
    Kita tidak mungkin dapat hidup lama
    Dan ketika bahtera itu memasuki pelabuhan ke – 18
    Dalam perjalanan mengarungi samudra kehidupan
    Yang kadang harus menghadapi terpaan badan dan gelombang
    Cinta yang tumbuh itu, semakin memancar seperti cahaya
    Dan kita melihat adanya Cahaya di atas Cahaya
    Semoga cinta itu akan terus bercahaya karena disinari oleh Sang Pemberi Cahaya
    Yang akan selalu menyinarkan Cinta dan Kasih Sayang-Nya
    Yang tidak akan pernah bertepi
    Kita berhasil hidup bersama selama ini
    Pandangan orang tentang kesetian di kaum pelangi
    Terjawab oleh kasih kita
    Selamat Ulang Tahun dan Selamat Ulang Tahun Untuk Hari Jadi kita ke-18, Mentariku

    Bandung, Desember 2008 (RW)

    *********************************************************************************************************************************

    “ JELAJAHI DUNIA “

    Mentariku dengan penglihatan terbatas
    Dengan kesehatan terbatas
    Dan nyeri-nyeri sendi yang masih harus di rasaka.
    Masih tetap bersemangat melintasi benua
    Untuk menyuarakan perlunya kepedulian masyarakat dunia
    Bagi para Odapus (Orang dengan Lupus) dalam
    International Congress di Vancouver
    Aku pun malu untuk mengeluh melihat perjuangan tanpa lelahnya
    Dan berusaha membantu dan mendukungnya semampuku
    Kenapa ia begitu bersemangat??
    Ia menjawab “ Tiada hari tersisa untuk berbuat kebaikan ketika kita tidak tahu hingga kapan TUHAN masih memberi waktu “

    We are boarding for Taiwan and Vancouver nom
    May this trip is blessed by Allah

    Bandara Soekarno- Hatta, Juni 2010 (RW)

  • Catatan perjalanan hidup Ўğ sangat indah.
  • tahu gak, semangat dika menular pagi ini, trims ya mas @rendesyah.
  • Maaf nnya nya udah telat, sbnrx certa ini fiksi pa bkan sih mas? Brsa bgt krakterx sperti nyata... Smngat dika xg luar biasa.. Jga mas wira xg slalu stia.. Iri sma couple xg kya gini..
  • one word :
    k e r e n!!
  • Ditunggu kelanjutannya!!
  • dari awal cerita baca ini tanpa putus di kamar... pas udah beres si kasur penuh sama tisu, mata gue merah, hidung mampet... hhe :D terharu banget gue bang sama perjuangan hidup dika dan mas wira yang luar biasa.
    seriusan deh cerita bang @rendesyah kerenn banget semua-mua nyaa... gak cuma ide cerita tapi juga penyampaian'y awesome banget, buat gue gak rela ngelewatin satu katapun untuk gak dibaca.. :)

    gue jadi ngefans sama bang rendesyah nih...
    mention ya bang kalo update or buat story baru! ;)
    *bawa tenda ngungsi ke cerita bang rendesyah sebelumnya*
  • Kata2 nya di chapter ini benar2 puitis dan indah. Betul kan, cinta dari dika dan wira adalah jenis cinta yang telah melewati waktu. Ini yg mebedakan cerita ini dengan cerita lain.
  • walaupun ceritanya terkesan berat tapi bagus banget banyak memberi motivasi dan semangat pantang menyerah :)
Sign In or Register to comment.