BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Tentang 'Kritik' dan 'Mengkritik Cerita' di Boyzstories

1235718

Comments

  • Hahaha, gpp lah bang. Yg penting sekolah. Ketimbang abang yg cuman beli ijazah doang. Itupun kalo bayarnya lunas, palingan ngutang. Hahahaha. Lol me.
  • Oke, pertama pengen menghimbau lagi buat yang udah komen dan diskusi di sini.

    Di awal, aku udah bilang kalau mau bales opini orang lain, please pake cara diskusi aja, gak ada hina menghina (untuk tread ini)

    Apa perlu dijelasin artinya?

    Jadi lebih baek nunjukin etika dan intelektual kalian daripada nunjukin cara ngomong kalian yang kasar, siapapun itu. Gak peduli siapa apinya (ini aku pake intonasi rendah, jadi jangan dibaca pake nada tinggi ya).

    1. Untuk yang ngasih tambahan, aku ucapin terima kasih. Nanti boleh ku quote kan di page 1? (kalau gak keberatan) biar tampak beragam aja opininya.

    2. Karena sampai sekarang belum ada yang ngasih opini yang bertentangan dengan page 1 atau secara jelas gak ada yang bilang ‘gak setuju’, jadi gak ada yang musti aku tenggepin secara khusus ya (berhubung yang punya lapak)

  • edited November 2013
    Aku juga pengen nyampein opini (entah kenapa pengen benget) sama kasusnya @rendifebrian di lapaknya om seno (aku dah baca kritik dan komen2nya di sana, n berhubung dah kesinggung di sini, gpp ya aku ikut nanggepin?)

    Kritiknya ini kan?
    Ceritanya ababil bgt. Pembangunan karakter yg gagal. Semuanya cuman jadi manusia tanpa sebuah cerita. Yg ada di cerita ini esek-eseknya doang. Ngatain homo gila. Dan beberapa hal gak penting lainnya. Perpindahan feelnya juga aneh, kata-kata yg disusun berantakan, alur tersendat-sendat, dan inti ceritanya nggak ada. Yg ada di cerita ini hanya membangunkan kontol doang. Nggak nemu suatu pembelajaran di cerita ini kecuali penyampaian yg ingin si penulis kasih tau dari dlm kepalanya, yg kalo gue boleh komen nggak penting bgt. Dari semua karakter yg ada di sini pada menye. Kayak cewek. Serasa lagi baca cerita berisi cewek-cewek punya kontol. Hmmmm, susah deh ngejelasinnya. Terlalu banyak pemikiran si penulis di cerita ini, yg buat ceritanya malah kayak curhatan cewek menye.

    Udah gitu aja! Byeeeee!!! *datang dengan damai*
    Oh, iya, satu lagi. Dari semua tulisan bang Seno, hanya pijit2 itu aja yg cukup bagus buat dibaca.

    Hal-hal yang aku tangkep:
    1. Kritiknya memang tergolong pedes banget (tapi kalau boleh aku jujur, menurutku kritiknya bisa dibilang masih wajar2 aja, mungkin karena aku akhir2 ini sering baca kritik novel atau film yang kebanyakan lebih pedes). Tapi untuk ukuran BF, mungkin emang udah pedes banget. (subjektif-bagi readers)

    2. Di situ, aku gak nemuin kalimat yang dia ngehina atau ngerendahin authornya secara langsung. Jadi, kritiknya masih fokus pada ceritanya, good. (objektif-bagi pengkritik).

    3. Salah satu hal yang bikin kritik itu terkesan pedes, mungkin karena kurangnya hal-hal positif yang diutarakan dan hampir semua berupa kelemahan (terkait ceritanya, bukan cerita lain karena itu gak bisa dijadiin pembanding secara langsung). Aku gak tahu ceritanya, jadi aku gak bisa komen apa-apa.

    Ini serius gak ada nilai plus yang bisa kamu bilang Ren? Apapun itu, pasti ada, kan? Mungkin kamu lupa? Bukan komen setelahnya, tapi pas kamu nyampein kritik itu. (subjektif-tergantung selera(karena ada yang bilang ceritanya bagus banget))

    4. Dari bahasa penyampaian, bisa dianggap biasa-biasa aja (menurut karakter kamu sendiri, mungkin), tapi bisa dianggap kasar (subjektif-bagi fans dan author). Mungkin kamu bisa berlatih buat nyari alternatif bahasa yang paling sopan ren? (ini bukan nyuruh2 dan bilang kamu salah lho ya, Cuma mungkin buat nyesuain dengan Boyzstories? Maksudku, nyari aman gitu?)

    5. Argumen yang kamu kasih rada telat Ren. Kamu baru ngutarain letak detil kelemahan-kelemahan dengan contoh-contoh saat fans udah pada marah (bukan saat kamu nyampein kritik pertama kalinya). Jadi, saat kamu kritik itu, kesannya tanpa dasar atau argumen. Tapi penjelasanmu udah clear kok di komen2 selanjutnya. Tapi semua itu emang lebih baik kalau jadi satu paket aja.

    6. Dan kalimat ini yang di akhir : “Udah gitu aja! Byeeeee!!! *datang dengan damai*” Mungkin bisa aja netralin suasana (nunjukin kalau rendi lagi gak marah, santai, dan biasa-biasa aja) tapi kayaknya kurang efektif buat beberapa orang.


    Kalau aku lihat, fans nya juga beragam sih nanggepinnya. Ada yang bijak dan ada yang mojokin. Tapi, dari semuanya, aku salut sama bang @inlove . Seharusnya memang begitu cara nanggepin kritik, argumen/opini dibalas dengan argumen/opini yang saling melawan atau meyakinkan, fokus tetep pada cerita, kelemahan dan kelebihan yang dimiliki cerita.

    Maaf, yang terakhir ini mungkin opiniku lebih bela rendi karena aku pribadi juga suka ngasih kritik n masukan untuk mengapresiasi karya orang lain (Tapi pengen juga sih semuanya jadi bijak buat nanggepin kritik. Bukan hujatan lho ya, seperti yang dibilang bang @ularuskasurius

    Suasananya di sana memang agak panas antara Rendi dengan beberapa fans (maaf, aku harus bilang fansnya sebagian ada yang terlalu terlihat sensitif, sementara authornya memilih adem). Kalaupun mau membela author, bisa dengan cara yang ditunjukin bang @inlove , kan? Diskusi, lebih cerdas dan beretika, jadi bela cerita favorit kalian dengan argumen atau opini, bukan dengan mengejek balik pengkritik. Panas suasana diskusi itu lebih oke daripada panas karena hina menghina. Rendi hanya nyampein kritik (gimanapun caranya), jadi ada yang salah dengan itu? (walaupun cerita bang seno hanya iseng2 dan kurang cocok di kritik, tapi itu mungkin udah ciri khas rendi dalam mengapresiasi cerita.) Kalian bebas mengapresiasi dengan pujian dan gak ada yang ngelarang, jadi rendi juga bebas mengapreiasi cerita dengan caranya sendiri, kan? Just calm down. Tanggapi kritik dengan pintar.

    PS : Mau nanggepin opiniku yang ini? Sekali lagi, aku gak pake bahasa kasar dan menghina jadi, aku harap tanggapan kalian juga enggak pake kata kasar dan menghina. Adil!
  • edited November 2013
    hati wrote: »
    ah elah lu kata kemungkinan, klo kemungkinan sama yg laen juga bisa kali.

    ga usah terguncang sama bacotan cong2, lu bacotin balik aja
    :))

    he eh om @hati
    aku bisa sama sapa aja. kan naksir, bukan cinta. beda gak sih? maksudku, suka gitu. jadi... stop, please
    galau_er wrote: »
    jadi ini tempat penampungan kritikan ??

    bukan bukan.... itu di page satu....
  • Hahaha, gpp lah bang. Yg penting sekolah. Ketimbang abang yg cuman beli ijazah doang. Itupun kalo bayarnya lunas, palingan ngutang. Hahahaha. Lol me.

    berarti kemampuan diplomasi gw keren dong, ijazah aja bs gw kredit. pake adira lagi. lol
  • Ini trit non cerita yg langka di stories. *mampir ngadem*
    habitat ku juga bukan di stories, tp ada beberapa cerita yg aku baca. Soal kritik mengkritik, aku setuju dengan te es, udah sangat lengkap. trit ini diharapakan bisa mengedukasi reader maupun writer. Ini tambahan kalo sso mau keluar dari daftar mensen suatu cerita jangan sampe bilang "udah gak usah mensen aku, cerita nya jadi jelek begitu" ini sangat menyakitkan dan provokatif. Alangkah baik nya di pm saja.
    Terus alangkah baik nya jika ada penulis yg punya fan fanatik untuk ikut "melerai" jika ada bentrok antara fan fanatik dengan pengritik. Jangan lepas tangan dan cuma stay cool, diam saja. *setidak nya komen ini nambah jumlah komen di trit ini* chees
  • Untuk @rendifebrian komen km itu emang pedes ren. ^^ bahasa alus nya terlalu jujur. Jadi ya pantas saja orang yg terbiasa dengan bahasa lemah lembut jadi gondok. Tp kalo aku suka suka aja, gak masalah. Terus aku juga baru tahu km ada bentrok dengan fan trit nya Bang seno, Haha *bukan penghuni stories, n baru tahu kalo km penulis di sini setelah km keluyuran di room* tp aku baca GGKP 1 sampe tamat dan aku setuju dengan isi kritik km. Tp emang komen km pedes walau mungkin bisa jadi yg km sampaikan ada benarnya.
    #note belum membaca GGKP 2.
    *salim
  • Sesuai dgn yg di halaman 1, lihat penulisnya juga. Ada yg memang bener-bener nulis untuk iseng aja. Ingetin tentang penulisan, EYD blablabla cukup sekali. Ada juga yang terlihat rapi dan niat serta ada keinginan jadi penulis yang lebih baik. Contoh gampangnya yg ikut di Antologi cerpen BF. Nah, yg ini terus didorong dengan berbagai masukan di luar isi cerita. Sayang aja kalo isi sudah bagus tapi kurang rapi/EYD belum oke. Kritikus untuk dunia nyata itu pedesssssssssssnya minta ampun. Sambil belajar dikasih masukan/dikritik di BF ini.

  • menurut gue trit elu pincang, karena elu kebanyakan nge-steer orang gimana kudu ngekritik biar te es ga mewek.

    seengganya elu imbangan dengan penjelasan gimana si te es ga gampang terguncang dgn komentar atau kritikan.
    sopan sih boleh, tapi jangan terlalu sopan gitu klo komen
    labil lu, bukannya elu bikin ginian salah satunya biar orang komentar dgn sopan agar g ada yg sakit hati.
    dunia ini kejem
    nah napa ini ga dibahas dan dikasih tau ke para te es nya.

    ini gue kuot dari page 1 komen elu buat lian25.
    tapi gue apresiasi buat usaha elu bikin ginian, cakep deh

    nah elu juga @abiyasha ga suka dikomen dgn beberapa hal tapi elu juga bikin orang laen ga lanjutin ceritanya
    1. "Yah, kok cuma dikit sih updateannya."
    Jujur, aku paling nggak suka dengan komen semacam ini. Kenapa? Karena ada kesan nggak menghargai disini.
    Kami (penulis) di BS ini kan nulis
    nggak dibayar
    nah klo gue lihat itu bisa jadi dia suka tulisan elu bukan ga ngehargain, lagian itu kan bisa jd motivasi elu.
    Ada beberapa tulisan
    yang setelah aku komen disana, jadi nggak dilanjutin, hihihi. Nggak tahu kenapa
    nah... elu ga suka dikomen tp komen elu bikin orang laen berhenti.

    menurut gue sih biar ga sakit hati nih selain komentar yg kudu alus, mungkin komentar jgn terkenan elu "sok" dan "nuntut" si te es buat memperbaiki kesalahannya, so jangan maksa klo dia ga mau
  • 100 % setuju dengan komentar @hati
  • 100 % setuju dengan komentar @hati
  • edited November 2013
    asik...... om @hati ikutan... ( @farizpratama7 juga)
    hati wrote:
    menurut gue trit elu pincang, karena elu kebanyakan nge-steer orang gimana kudu ngekritik biar te es ga mewek.

    seengganya elu imbangan dengan penjelasan gimana si te es ga gampang terguncang dgn komentar atau kritikan.

    Sesuai judulnya bang, "Mengkritik Cerita" bukan "Menghadapi Kritik"
    jadi fokusnya ke cara mengkritik.

    usulnya bagus bang, mungkin lain kali aku atau sesorang bisa bikin khusus tread yang isinya tentang "Menghadapi Kritik"
    hati wrote:
    labil lu, bukannya elu bikin ginian salah satunya biar orang komentar dgn sopan agar g ada yg sakit hati.

    aku emang kesannya pengen komen orang bisa sopan. tapi sopan dengan terlalu sopan itu tingkatnya beda, menurutku. Sama kayak antara kejem dan terlalu kejem atau baik dan terlalu baik. Aku bukan maunya 'terlalu' tapi cuma 'cukup' dan 'sedeng2 aja'. itu aja.
    hati wrote:
    ini gue kuot dari page 1 komen elu buat lian25.
    tapi gue apresiasi buat usaha elu bikin ginian, cakep deh


    makasih bang makasih :D

    hati wrote:
    nah klo gue lihat itu bisa jadi dia suka tulisan elu bukan ga ngehargain, lagian itu kan bisa jd motivasi elu.

    bang @Abiyasha kan juga udah bilang:
    Abiyasha wrote:
    (menurutku ya, jadi buat sebagian orang mungkin juga nggak ngaruh)
  • hati wrote:
    menurut gue sih biar ga sakit hati nih selain komentar yg kudu alus, mungkin komentar jgn terkenan elu "sok" dan "nuntut" si te es buat memperbaiki kesalahannya, so jangan maksa klo dia ga mau

    iya sama kyak yang kubilang di page 1:
    i) Kalau kritik diterima TS, ya syukur. Kalau enggak, ya udah. Minimal udah mengapresiasi kan?
  • edited November 2013
    Abiyasha wrote:
    Ada beberapa tulisan
    yang setelah aku komen disana, jadi nggak dilanjutin, hihihi. Nggak tahu kenapa
    hati wrote:
    nah... elu ga suka dikomen tp komen elu bikin orang laen berhenti.

    bener banget tuh bang @Abiyasha
    satu ceritaku juga gak kulanjut gara2 bang Abi.

    *becanda bang
    *becandaaaaaaaa
  • RT mas sinjai

    bang @rendifebrian bahasanya lumayan kasar (ane br baca komen situ, krna blm baca apdetan disana), meski emang ada benarnya.
    Seperti yg udah pernah dibilang sbelumnya, ibaratnya cerita itu adalah hati kita, buah hati kita, misal anak kita dikontol-kontolin orang laen ya panas jg toh..

    readernya aja gatel baca komennya, apalagi penulisnya (meski penulisnya blg its okay, makasi kritikannya, dan senyum semangat, tp kita gatau jg kan kalo misal dalam hati dia jd sedih atau gmana) mungkin memang tujuannya bagus, tp alangkah baiknya kalo kita jg bs alus dalam berkata-kata..
    #tsahh

    *kedipin bang rendi
Sign In or Register to comment.