It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
BRASH!
Dia melewatiku dengan kecepatan yang sangat cepat. Bahkan, pakaian yang sedang kupakai pun melambai ke atas dan berakhir dengan kedinginan. Seharusnya, aku bisa mencium atau melacak anak tadi pergi. Tapi nyatanya tidak. Dia pergi tanpa meninggalkan aroma apapun.
Di hari berikutnya pun aku tidak menemukan anak kecil yang berhasil membunuh 1 orang Vampir dan 1 orang srigala. Sudah kucari ke semua penjuru, bahkan ke tempat-tempat tak berpenghuni lainnya. Tapi aku tidak menemukan tanda-tanda dia ada disini.
Akhirnya, kuputuskan untuk berkeliling dan melihat-lihat kerajaan ini. Hal pertama yang kuyakini adalah, di tempat ini tidak ada pasar. Maksudku, sejauh mata memandang tidak ada perumahan yang berjejer, kebisingan orang yang berlalu lalang, atau sebuah obrolan dari Vampir itu sendiri. Yang ada hanya kumpulan pohon besar dan berbagai tumbuhan lainnya.
"Hay..." Aku menengadahkan kepalaku ke samping untuk mencari siapa orang yang menyapaku. Setelah kutemukan, aku tersenyum dan menyapanya balik.
Dari auranya sih, sepertinya dia bukan Vampir. Melainkan srigala karena selain mempunyai aura yang khas, srigala juga dapat dilihat dari warna matanya. Yaitu hijau!
"Aku belum pernah melihatmu," ujar pria ini. "Apakah kamu pendatang baru?" kujawab dengan anggukan pelan sambil menanyakan nama pria ini.
"Zacky?" ulangku menyebut namanya.
"Iya, namamu?"
"Aku Pajar..."
"Oh... pasti kamu belum punya tempat untuk bernaung?" tanyanya yang langsung kujawab dengan anggukan. "Kalau gitu, kamu ikut saja denganku. Ada 1 kamar yang kosong," imbuhnya cepat. Aku menatap bola matanya lekat--berusaha untuk membaca pikiran dia apakah di penjahat atau tulus menolongku. "Aku orang baik kok!" ujarnya langsung. Aku terkesiap dan mengatur nafasku yang sempat berdetak dengan cepat karena kaget.
"Baiklah... aku ikut," balasku setelah menimang-nimang. Dari hal yang aku tangkap, Zacky adalah orang yang baik. Dia berfikir luas dan memandang masa depan. Hanya saja, aku membaca sebuah pemikiran yang aku sendiri masih bingung. Aku membaca, Zacky ingin membalaskan dendamnya ke semua grance--terkecuali grance-nya. Itu berarti, dia akan menjadi musuhku apabila perang ke 5 grance telah dimulai. Karena aku, lebih memihak ke grance kecepatan.
"Kumohon... jangan memihak siapapun!" suara gemda tiba-tiba terdengar. Aku yakin itu Stein.
"Kenapa?" ucapku dalam hati.
"Kumohon jangan... satu-satunya cara untuk menghentikan perang adalah mempersatukan semua masing-masing grance! Lalu setelahnya, kita bunuh dokter Aska!"
"Siapa dokter Aska?" Stein tidak menjawab. "Siapa dokter Aska!" ulangku, tetapi masih tidak ada jawaban.
"Kamu kenapa?" kata Zacky tiba-tiba. Mungkin dia aneh dengan raut mukaku yang berubah dengan tiba-tiba.
"Tidak ada." Zacky mengangguk dan mulai berjalan. Selama perjalanan, pikiranku berkelabut tentang dokter Aska. Rasanya aku pernah mendengar nama itu. Tapi, aku lupa kapan dan dimana. Kalau gak salah, aku mendengar nama itu ketika aku belum masuk ke buku ini. Arrgh! Mungkin, itulah tujuan keduaku. Selain untuk mencari grance, aku harus bisa mempersatukan masing-masing pemimpin grance. Lalu setelahnya, aku akan menanyakan hal ini kepada Stein. Karena sepertinya, dia tau tentang masalah di Country ini.
"Ini rumahku... maaf kecil." Aku mengangkat bahu tidak masalah. Bentuk rumah ini terbuat dari kayu tua berwarna coklat. Aku tidak tau pasti kayu apa yang dipergunakan, tapi yang pasti sangatlah kuat. "Silahkan masuk," katanya sambil membukakan pintu. Aku mengangguk dan perlahan berjalan hingga akhirnya aku duduk di kursi.
"Baiklah... aku bingung kenapa grance Vampir mempunyai 2 clan. Yakni Vampir dan Srigala," ucapku memulai percakapan. Zacky duduk bersila dekat kursi yang sedang kududuki.
"Aku gak tau... aku juga pendatang baru. Tapi yang pasti, aku menemukan ini," balas Zacky sambil mengeluarkan gulungan kertas coklat. Aku mengambil kertas itu dan mulai membacanya.
"Itu surat perjanjian..." Mataku menatap Zacky sebentar. Yah, ini memang sebuah perjanjian... perjanjian perdamaian. "Dulu mungkin kedua clan ini saling bermusuhan. Meskipun keduanya 1 grance." Aku mengangguk-anggukan kepala. Ketika aku ingin menanyakan suatu hal, mataku menangkap seseorang dari arah kanan. Seseorang itu adalah... ANAK KECIL YANG SEDANG KUCARI!
Ups, bersambung ke chapter enigma
Cuap-cuapku...
Sebelumnya, aku ingin berterimakasih banyak kepada reader yang masih setia menunggu cerita ini. Keterlambatan nge-post atau update karena hari minggu kemarin aku lomba drumband di Padalarang. Otomatis waktuku hanya sedikit untuk menulis. Ditambah oleh tugas sekolah yang menumpuk karena selama akan menghadapi perlombaan aku banyak dispensasi. Tapi sekarang, lombanya sudah selesai.
Tapi... ARGHH!
Sekolahku kalah! banyak yang mengutarakan bahwa yang menang memakai uang hanya untuk mendapatkan juara. Tidak hanya sekolahku yang protes, tapi sekolah lain juga. Gila saja, masa yang tidak keluar dari peraturan menang?
Tapi, biarlah... Kalah tetap saja kalah. Bagaimanapun, perlombaan tidak akan di ulang kembali...
Nah, hari senin, selasa, sama rabu harusnya bisa update cerita ini. Tapi diluar dugaan. Anggota db khususnya cewek nangis semua. Apalagi sang ketua yang merasa gagal menjadi pemimpin karena tidak bisa membawa piala. Sebuah kata-kata bijak pun keluar dari alumnus dan pembina. Hingga akhirnya beberapa hari ke belakang dipake untuk hiburan.
@joenior68
@agungrahmat @matrix_boy @arieat @RichardLee
@aa_akew @AgeIrshadie @agung_dlover
@Biag_Dhegel @Ozy_Permana @sasadara @WYATB
@MikeAurellio @YongJin1106 @nakashima @Ariel_Akilina @RichardLee @vasto_cielo @abiDoANk
@GeryYaoibot95 @MErlankga @mustaja84465148
@caetsith @Handikasendave @diditwahyudicom1
@abiDoANk @jjk_mod_on
Sedikit dulu ya, besok Insya Allah panjang