It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
si albert ngotot banget si, buat bikin almer ga jadi gay ..
“Gimana?”
“Ya?”
“Vito.”
“Lu janji mau jelasin ke gw apa maksudnya sore tadi itu. Oh, iya, bukannya siang tadi lu bilang butuh gw? Buat apa?”
“Buat mempertemukan kamu sama Vito.”
“Oh jadi itu? Kirain apaan…”
“Vito orangnya gimana? Asyik nggak?”
“Lumayan dari pada lumayun.”
“Mbak kenal sama dia dari aktivis LGBT. Pas dikenalin ke dia, Mbak langsung banyak ngobrol sama dia. Orangnya terbuka dan wawasannya luas.”
“Kayaknya sih gitu…” gw setuju sama pendapat Mbak Alina. Buktinya saat gw ngobrol sama dia sore tadi itu.
“Dia banyak cerita tentang dirinya, mulai dari keluarga, orientasi seksualnya, pengalaman-pengalamannya… semuanya.”
“Karena itu Mbak jual juga cerita gw ke dia?”
“Mbak yakin dia bisa dipercaya. Dia nggak bakal cerita kesiapa-siapa.”
“Yakin banget.”
“Mbak nggak bakal gegabah cerita tentang keluarga kesembarang orang, Al. Mbak memutuskan untuk cerita tentang kamu ke dia itu pun setelah ngobrol puluhan kali sama dia. Nggak pas ketemu langsung cerita…”
“Tetap juga gw rasa itu nggak penting Mbak. Gw belum siap orang lain tahu tentang gw.”
“Kalian sama. Kamu butuh seseorang yang sama dengan kamu.”
“Buat apa? Gw tahu Mbak sama Abang tetap berusaha untuk jadiin gw suka cewekkan? Gw dengar percakapan kalian. Sekarang giliran Mbak yang nyariin gw cewek…” beber gw.
“Kamu salah paham. Mbak nggak pernah bermaksud nyomblangin kamu sama cewek manapun. Mbak nggak mau menipu cewek manapun buat jadi pacar kamu, kalo itu bukan kemauan kamu.”
“Tapi malam itu gw dengar.”
“Bagian mana yang Mbak bilang mau nyariin kamu cewek? Ada??”
“Nggak sih. Tapi---“
“Bagaimana kalo yang Mbak maksud itu cowok?”
“Hah?”
“Kalo Mbak mau nyariin kamu cowok?”
“Are you kidding me?”
“Setelah kamu ngaku kalo kamu gay, sejak saat itu Mbak terus cari tahu semua tentang gay. mbak baca buku, baca artikel, nanya ke psikolog, cari komunitas gay, nyari teman gay di dunia maya---“
Gw terperangah. Ini serius?
“Mbak berusaha cari tahu tentang satu dunia yang selama ini terabaikan, tapi justru sangat dekat dengan Mbak.”
‘Buat apa? Bahkan gw yang gay aja nggak segitunya.”
“Mbak hanya butuh pencerahan. Mbak butuh banyak sudut pandang. Mbak nggak mau terjebak streotip atau bersikap kayak Abang kamu itu karena hanya melihat dari satu sudut pandang…”
Gw menelan ludah. Getir.
“Terus apa yang Mbak dapatkan dari semua pencarian itu? Sesuatu yang nggak menggenakkan ya?”
“Positif dan negatif. Semua tergantung individu masing-masing kok.”
“Sayangnya nggak semua orang bisa berpikiran bijak kayak Mbak.”
“Karena isi kepala orang beda-beda. Dalam keluarga kita aja cara pandangnya aja beda. Papa, Mbak, Mama, Albert…”
“Gw udah beruntung banget kok punya kakak kayak Mbak dan punya Papa yang bijak luar biasa.”
“Gimana sama Mama dan Albert? Kamu merasa nggak beruntung punya mereka?”
‘Maksud gw bukan gitu. Gw paham kok, apa yang gw alami emang susah untuk diterima…”
“Bagus kalo kamu berpikir begitu. Kita nggak bisa memaksa orang supaya sepaham sama kita.”
Gw mengangguk.
“Jadi gimana? Punya rasa nggak sama Vito?”
“Uhmmm…” gw masih mengharapkan Kak Fredo.
“Susah jawab berarti nggak mau ya? Nggak apa-apa. Berarti standar kamu tinggi.”
“Mungkin dia bisa jadi Kakak aja kali ya.”
Mbak Alina mangguk-mangguk.
***
Jiaaahhh kayak mo demo aja...
Bener kt amer, s fredo ada apanya ama albert
@locky jodohin aje si al ama fredo