BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Bukan Lawan Jenis [TAMAT]

1161162164166167221

Comments

  • Edo marah nih ... ko jadi kebalik ...^^ biasanya Almer ya marah Edo yang dewasa ...
  • kyaaaa ternyata ada lanjutannya...

    ehhh ka @klavierstuck baca ini deh...
    lucu
  • @boyszki_II : yeayyyy
    @ktp23 : siipp
    @the_angel_of_hell : siapa yg nyuruh tidur?
    @riyand : siippp
    @3ll0 : iya nih
    @balaka : hehe
    @lulu_75 : heeh
    @haha_hihi12 : kyaaaa

    ***

    Gw kira kemarahan Kak Edo cuma hitungan jam aja. Malam harinya dia bakal telepon gw dan kita berbaikan lagi. Ternyata dugaan gw meleset. Ini sudah hari ketiga sejak marahnya dia. Dia gak hubungin gw. Tapi gw tetap chat dia. Ngucapin met pagi, good night, lunch dan sebagainya. Chat gw cuma di read doang. Tapi gw gak ambil pusing. Meskipun begitu, gw juga punya tenggat waktu. Gw rasa tiga hari cukup buat dia sendiri. Gw gak bisa dicuekin lebih lama lagi. Kalo lewat dari itu gw yang bakal marah.

    Lewat tengah malam. Sekarang sudah masuk hari keempat, hari baru. Gw harap besok pagi dia bakal hubungi gw. Kalo enggak, lihat aja. Dia pikir cuma dia yang bisa marah!

    ***

    Jam perkuliahan pertama baru aja kelar. Jam kedua mulai sekitar satu setengah jam lagi. Gw mengambil HP di atas meja. Meskipun gw tahu gak ada pesan yang masuk sama sekali, tetap aja gw ngecekin WA.

    "Al, ke lapangan yuk!" Nandra nepuk pundak gw.
    "Gak ah."
    Nandra langsung pergi.

    Gw menatap layar HP dengan perasaan campur aduk. Kak Edo baru beberapa menit yang lalu aktif di WA-nya. Tapi dia gak nge-chat gw. Okey, desis gw dalam hati. Gw juga bisa marah. Gw juga bisa kecewa. Terserah lu deh, Kak. Gw gak bakal hubungi lu juga, geram gw sambil memasukkan HP ke saku celana.

    Gw bangkit dari kusri dan pergi nyusulin Nandra. Tuh anak biasanya kalo gak ada di ruangan, pasti di sekitaran lapangan futsal. Entah ikutan main bola atau sekedar nongkrong ngecengin anak SMA.

    "Katanya gak mau?" tanya Nandra pas lihat gw.
    "Sekarang mau."
    "Tumben gak banyak adek-adek SMA manis siang ini..."
    "Karena mereka males liat lu."
    "Salah. Karena nggak ada gw. Lihat aja, bentar lagi mereka pasti bakal berdatangan pas lihat ada kakak mahasiswa keren di sini."
    "Belum jam istirahat, Kak..." celetuk seseorang langsung duduk di samping gw.
    Gw noleh. Ternyata Rizky. Dia senyum.
    "Lah lu, kenapa udah di sini kalo belum istirahat?" tanya gw.
    "Lima menit lagi kok..."
    "Ooo..."
    "Gw mau ikutan main ah!" Ia bangkit dari duduknya. "Lu pada main nggak?"
    "Nggak," jawab gw dan Nandra hampir bersamaan.
    "Ya udah," Rizky berlari kecil menuju lapangan.
    Gw bisa ngerasain kalo tuh anak jaga jarak sama gw. Dia bersikap kalem dan gw ngerasa itu aneh.
    "Balik ke ruangan lagi yuk?"
    "Ngapain?? Kuliah masih lama..." kata Nandra.
    "Bosen di sini." entah kenapa gw ngerasa kesal. Kesal kenapa? Gw juga gak tahu. Emang aneh sih gw.
    "Justru di kelas lebih bosan."
    "Ya udah. Kemana gitu kek. Ke kantin aja gimana?"
    "Lu yang traktir?"
    "Ish, lu tuh ya... Ayo!!!"
    "Siippp!!!"

    ***

    Hari keempat berlalu. Hari kelima lewat. Dan sekarang hari keenam datang. Gw dan Kak Edo putus komunikasi. Gw gak akan hubungi dia duluan. Itu tekad gw. Dan ternyata di hari keenam ini Kak Edo datang ke rumah. Gw kebetulan aja tahu waktu mau ambil scanner di kamar Bang Bet. Ternyata di sana ada Kak Edo. Gw gak ngomong apa-apa sama dia. Ambil scanner terus keluar tanpa menoleh sedikitpun.
    Fakta kalo dia ada di rumah bikin marah dan kecewa gw makin bertambah. Mungkin Albert lebih penting bagi dia dari pada gw. Apa dia harus balas gw dengancara gini setelah gw ngecewain dia? Perlakuan dia ke gw gak adil banget.

    Tiba-tiba pintu kamar gw diketuk.
    "Ya?" seru gw dari dalam.
    "Al... Ini aku, Edo..."

    Kak Edo?

    "Gak dikunci."

    Pintu kamar dibuka. Gw langsung membenarkan posisi duduk gw. Bahu gw tegakkan dan tangan dilipat di dada.

    "Kamu lagi apa?" tanya Kak Edo.
    "Nggak ada."
    Kak Edo duduk di tepi ranjang gw.
    "Ada apa?" tanya gw.
    "Nggak ada. Cuma pengen lihat kamu."
    "Gimana? Udah lihatkan? Maaf, aku pengen sendiri."

    Hening. Kak Edo duduk terpaku.

    "Besok aja ketemunya. Terserah di mana," kata gw lagi.
    Kak Edo nggak ngomong apa-apa langsung keluar kamar.

    ***

  • hai @locky.. sorry baru komen, efek kena internet positife hehe...

    kalo gw ngerasa ini si edo sebatas php doang, sepertinya dah di setting antara edo n si bebet
  • enam hari??? ckckck. eso keterlaluan yee.
    al mulai ngerasa beda kalo rizky gak godain dia, ahaydee
  • daaah ma Rizky ajaaa
  • Rasain lu do.. Mungkin edo ngajakin putus ? Lanjut bang
  • kek biasanya

    komen plus like dulu

    thx kak locky
  • ish tapi pendek kali laa *pembaca gak tau diri :D*
  • dikit amat bang :3
    tetep semangat :D
  • #teamrizky
    bosen ame kak edo :D
  • kasihan Almer ... bakalan putuskah ...?
  • putus aja putuuss, almer sama rizky aja
  • @arieat : yoi. Makanya jangan suka negatif, kena positif kan lu. Xixixi
    @balaka : eso siapa ya, jeng? hehe.
    @3ll0 : ma kamu aja deh
    @riyand : sip
    @conqiy : knp ganti id, cong?
    @ktp23 : tp aku gak bosen sama kamu #eaaa
    @lulu_75 : gak tau
    @uioop : sama lu aja deh

    ***

    Pulang kuliah krmh.

    Satu kalimat itu yang Kak Edo kirim ke gw.

    Gw gak jawab. Gw gak akan kesana. Pulang dari kampus gw langsung balik ke rumah dan tidur. Mungkin karena gusar dengan sikap gw, malam harinya dia telepon gw.

    "Malam," sapa gw singkat.
    "Malam..."
    "Ada apa?"
    Terdengar tawa sinis Kak Edo. "Ada apa? Harusnya aku yang ngasih pertanyaan itu."
    "Ya udah, tanya aja."
    "Kamu kenapa sih? Kamu punya masalah?"
    "Absolutely, Yes!"
    "Terus gini caranya?"
    "Harusnya sih nggak kayak gini..."
    "Kamu nggak ngerasa kamu keterlaluan? Semalam kamu ngusir aku, dan hari ini kamu nggak ngubris pesan aku."
    "Berapa kali aku gak gubris pesan kamu? Bandingkan dengan kamu yang gak gubris pesan aku."
    "Aku kan udah bilang aku butuh waktu..."
    "Bukan cuma kali ini aja. Waktu kita gak jadi renang, kamu gak ngabarin aku. Kalo aku nggak telepon, mungkin kamu gak bakal kasih tahu sampai kamu nyampe Jakarta. Terus waktu sakit juga. Semua chat aku gak dibalas. Alasan kamu kuota abis. Emang kamu cuma ngandelin internet? Kamu bisa SMS, bisa telepon..."
    "Kamu tahu aku sakit dan---"
    "Dan gak pegang HP?" potong gw. "Tapi kamu sempat kasih tahu Rizky keadaan kamu. Kenapa sama aku nggak sempat? Seberapa susah sih kamu ketik: Al, Kakak Sakit?"
    "..."
    "Tapi aku gak pernah mau bahas. Aku terus berusaha bersikap positive thinking. Aku yang seharusnya ngambek karena aku yang lebih banyak menelan kekecewaan."
    "..."
    "Kamu butuh aku saat sakit. Kamu pikir aku nggak butuh kamu? Gimana kangennya aku saat kamu pergi? Gimana aku yang tiap hari nunggu-nunggu kabar dari kamu? Tiap malam terus nge-play rekaman suara kamu sebelum tidur? Aku rasa, kamu nggak sebegitunya ke aku. Tapi kamu bisa-bisanya nggak kasih kabar apa-apa saat aku terus khawatirin keadaan kamu. Tapi aku bisa apa? Diantara kita ada Bang Bet. Dia bisa leluasa ngunjungin kamu ketimbang aku yang pacar kamu. Aku yang kayak orang bego pulang kuliah ke rumah kamu untuk ngejenguk kamu, tapi terpaksa harus balik lagi karena ada Albert dan teman-teman kamu!!!"
    "..."
    "Aku yang seharusnya kecewa. Karena lebih banyak kamu untuk Albert dibandingkan aku."
    "Itu nggak benar."
    "Perlakukan kamu itu nggak adil! Aku yang tiga hari berturut-turut selalu monolog, nge-chat kamu siang, pagi, sore, malam tapi selalu diread doang. Tiga hari. Tiga hari! Apa harus selama itu kamu ngambekin aku?! Apa harus selama itu kamu butuh waktu sendiri?! Kamu nggak ngertiin perasaan aku. Cuma mikirin kamu doang. Kamu tuh egois. Cuma karena aku gak bisa nepatin janji sekali aja, kamu bilang kamu kecewa sama aku lah, butuh waktu sendiri dululah... Bulshit tau gak! Padahal aku gak datang karena nemenin mama. Dan kamu sendiri tahu kondisi hubungan aku sama! Tapi kenapa kamu gak bisa ngerti?! Aku udah minta maaf. Tapi maaf aku nggak cukup buat kamu. Kamu harus ngasih hukuman ke aku dengan cara ngediamin aku."
    "..."
    "Mau berapa lama kamu nyuekin aku? Kalo bukan aku tahu kamu ke rumah semalam, mungkin sampai saat ini juga kamu gak bakal hubungin aku. Kenapa?! Kamu masih marah?"
    "Nggak. Aku nggak marah."
    "Nggak marah? Tapi nggak hubungi aku? Apa aku yang harus hubungi duluan? Padahal aku udah bilang kalo kamu udah nggak marah maka hubungi aku. Tapi kamu bisa-bisanya ke rumah dan main sama Albert!!!"
    "Al..."
    "Pantas nggak kalo aku marah?! Pantas gak kalo aku kecewa?! Sebenarnya aku ini bagi kamu apa? Cuma pacar saat kamu butuh aja? Terus kalo nggak butuh masa bodoh gitu?"
    "Al, sayang..."
    "Udah! Cukup tahu aja deh. Salah gw juga kok nekat macarin straight."
    "Jangan salah paham."
    "Gak ada salah paham. Aku udah paham. Sangat paham." gw tekan tombol reject.

    Done. Mungkin cinta gw berakhir di sini.

    Nelangsa. Air mata gw rasanya pengen keluar, tapi gw tahan sekuat tenaga agar jatuh.

    Tiba-tiba Kak Edo calling. Tapi gak gw angkat. Dia telepon berkali-kali. Sebanyak itu pula teleponnya gw acuhkan.

    Dia beralih ke WA. Tapi gak ada satupun yang gw baca. Sampai tengah malam HP gw tetap berbunyi. Tapi gw gak perduli. Gw rasa dia pantas mendapatkannya...
  • Duh, tumpahlah uneg2 al. Biar edo sdar aja. Klo emang dia stengah2 sma al, lebih baik mreka putus skrg. Tapi kok aku gak rela ya ? Kejutan apa yg bkalan dihadirkan bang @locky ? Lanjut bang. Thx dah udpdate n mention
Sign In or Register to comment.