It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Thq y atas update an ny
Ydah makin ksni pelan2 crtanya jgn ky mw tamat gt
@locky
@Riyand
@ktp23 : bilang aja iya weeekk
@3ll0 : hehe
@yogan28 : sama2
@lulu_75 : iya
@uioop : smoga aja
@bibir_seksi : cpat tamat lbih baik xixixix
@togomo : sama2
@boyszki_II : sip
***
Dalam perjalanan...
"Jangan terlalu dengerin omongan papa kamu," kata Mama.
Aku senyum.
"Banyak ngawurnya..." gerutu Mama.
"Papa cuma bercanda kok, Ma."
"Bercandanya kelewatan."
"Mama masih marah sama Al?" tanya gw memberanikan diri.
Mama nggak jawab.
"Al benar-benar minta maaf, Ma..." kata gw lagi setelah sekian lama nggak ada jawaban dari Mama. "Al udah bikin Mama kecewa."
"Mama nggak mau bahas itu," kata Mama.
"Sampai kapan, Ma?"
Mama kembali gak jawab.
"Ini penting bagi Al."
Hening. Mama tetap membisu. Gw pun menyerah. Percuma memaksa Mama. Justru bakal memperkeruh suasana.
***
Waktu berjalan luar biasa lambatnya. Di rumah Tante Yulia gw nggak bisa ngapa-ngapain selain duduk di depan TV. Gak ada yang bisa gw lakuin dan gak ada yang bisa gw ajak ngobrol. Hampir semua yang datang itu ibu-ibu dan bapak-bapak semua. Ibu-ibu berada di ruang tengah asyik ngerumpiin berbagai macam hal dari A sampai Z. Sementara di ruang tamu Bapak-bapak juga asyik bercengkrama juga. Dan gw, yang nggak masuk golongan Bapak apalagi Ibu, terpaksa melipir ke ruangan yang agak sepi. Nonton acara TV yang nayangin kuis basi yang pernah berjaya sewaktu gw masih SD. Anak-anak Tante Yulia juga masih pada kecil-kecil semua dan gak bisa gw ajak main. Sekitar pukul setengah sembilanan mereka udah pada tidur. Yang lebih menjengkelkan lagi, gw lupa bawa HP! HP gw tadi ketinggalan di kamar dan urung gw ambil karena permintaan Mama yang tiba-tiba minta ditemanin ke tempat 'neraka' ini.
Ngomong-ngomong sekarang udah pukul setengah sepuluh. Duduk sedari tadi bikin badan gw pegal, pantat gw sakit dan gw boring. Lama-lama mata gw juga berat. Nguap udah berkali-kali. Tapi tanda-tanda Mama mau pulang juga belum ada. Akhirnya gw putuskan buat tidur aja dah. Lumayan untuk mempersingkat waktu...
Gw gak bisa begitu aja tidur rupanya. Pikiran gw melayang ke rumah Kak Edo. Seharusnya sekarang ini gw dalam dekapan hangat Kak Edo, bukannya meringkuk di ruang tamu ini. Hhh... Gw bisa tebak, mungkin sedari tadi HP gw berbunyi. Kak Edo pasti terus menghubungi gw karena gw yang gak kunjung datang. Dia pasti bertanya-tanya bahkan mungkin khawatir kenapa gw gak menjawab semua panggilan ataupun chattingannya.
Maafin gw, Kak... Gw gak menetapi janji. Kita masih punya banyak waktu untuk berduaan. Masih ada kesempatan lain untuk merancang rencana berdua. Tapi usaha untuk memperbaiki hubungan gw sama Mama ini gak bisa gw dapatin kapan aja. Gw gak tahu kapan celah itu akan datang lagi...
***
Sepulang dari rumah Tante Yulia, gw setengah berlari menuju kamar dan langsung menyambar HP di atas meja belajar.
8 panggilan tak terjawab.
10 pesan Whatsapp
Gw buka pesan itu satu persatu.
Al kesini jam brp?
Kalo bs sblm isya ya. Biar kita bs jalan2 dulu
Al, udh berangkat blm?
Tes
Al
Al...
Al, jadi gak ksni?
Al kamu dmn?
Jawab dong.
[emot sedih]
Gw menghela nafas berat membaca isi pesan Kak Edo. Gw ngerasa bersalah banget sama dia karena membiarkan dia menunggu tanpa kepastian.
Sekarang sudah jam sepuluh lewat. Kak Edo sudah tidur belum ya? Apa gw pergi sekarang? Akh, tapi gw gak punya alasan buat keluar malam-malam gini. Mama juga pasti nggak bakal ngizinin.
Ugh!
Gw menelepon balik Kak Edo. Tersambung tapi gak diangkat. Mungkin dia udah tidur. Atau sengaja gak mau angkat karena keburu marah sama aku?
Gw beralih ke WA.
Tes
Malam, Sayang, maaf bru balas. Aku baru pulang dr nemenin mama.
Kakak udh tidur?
Gak ada jawaban.
Gw kirim lagi : Night, honey. Nice and sweet dream. Love u.
***
Esok harinya gw bangun dan memeriksa HP, gak ada pesan sama sekali. Kak Edo gak membalas pesan gw, cuma di read doang. Tebakan gw sih dia marah. Tapi karena hari ini gw ada kuliah pagi, jadi gw berusaha untuk mengesampingkan masalah ini. Gw putuskan sepulang kuliah bakal menemui dia. Sebelum ke kamar mandi gw tetap kirim chat ke dia :
Morning have a nice day, baby. Jgn lp sarapan. Love u.
Dan saat gw cek sehabis mandi, chat inipun cuma di read doang. Fix, dia marah ke gw!
***
Seperti niat gw pagi tadi, sepulang kuliah gw langsung meluncur ke rumah Kak Edo. Gw sengaja gak kasih tahu dia kalo gw bakal ke rumahnya. Untung dianya ada di rumah.
"Oh, kamu...? Masuk."
Gw bisa merasakan sambutan dan nada suara Kak Edo yang dingin.
"Ada apa?" tanya Kak Edo.
"Pesan aku gak dibalas-balas. Makanya kesini."
"Masih ingat jalan ke sini?"
"Masih dong," jawab gw dengan nada bercanda menanggapi sindiran Kak Edo.
"Kirain..."
"Sorry, Kak. Kan aku udah jelasin semalam..."
"Ya. Setelah aku telepon dan WA berkali-kali."
"HP-ku ketinggalan. Mama mintanya mendadak..."
"Aku udah minta Ibu masakin kue, aku juga sibuk beres-beres kamar sore kemarin... Ternyata kamunya nggak datang."
"Aku makin ngerasa bersalah deh. Maaf, ya Yang? Kamu kan tahu hubungan aku sama Mama gimana..."
"Aku kesal itu karena gak ada kabar. Kalo kamu kasih kabar aku gak bakal nunggu. Kayak orang bego kirim chat tapi gak ada balasan. Pake HP siapa kek gitu bisakan ngasih tahunya?"
"Nomer Kakak kan di HP..."
"Giliran aku benar-benar pengen sama kamu selalu gak bisa. Selalu aja ada inilah itulah... Sebegitu susahnya ya buat kita??? Di saat-saat aku butuh kamu, kamu gak ada buat aku. Saat aku sakit pengen ditemani pacar, atau saat aku pengen berduaan sama kamu semalaaammm aja, kamu gak bisa. Jadi hubungan kita ini buat apa? Kalo cuma bisa WA-an atau telepon aja sama aja kayak pacar virtual."
"Maaf, Kak. Kita sama-sama nggak menginginkan hal kayak gitu kok."
"Hubungan kita sekarang ini suka bikin aku badmood."
"Gak usah terlalu dipikiran, Kak. Kakak itu harusnya fokus ke apa pencapaian yang ingin kakak raih."
"Gimana bisa fokus kalo orang yang aku butuhkan seringkali gak ada saat aku butuhkan???"
"..."
"Aku tuh kecewa. Jujur, belakangan ini kekecewaan aku terus bertambah. Dari awal sakit, aku tuh pengen banget dirawat sama kamu, tapi kita tahu sendiri kondisinya kayak gimana, aku coba ngerti. Habis sakit aku masih pengen dimanjain sama kamu, aku juga masih kangen karena udah dua minggu aku gak lihat kamu, tapi kamunya gak datang semalam..."
"Iya, iya, maaf. Malam ini aku nginap ya...??"
"Aku nggak mood lagi."
Gw menghela nafas.
"Aku butuhnya sendiri sekarang."
"Ya udah, deh. Tapi jangan lama-lama ya..."
Kak Edo gak jawab.
"Kalo gitu aku pulang ya... Jangan lupa jaga kesehatan. Hubungi aku kalo udah gak marah lagi, okeee???"
Kak Edo tetap cemberut.
"Dadah Pacar gantengku..." rayu gw.
"Iya."
Gw menghela nafas dan berjalan keluar rumah.
***
komen dan like dahulu baru baca
mending lanjutin lagi nulisnya , tetep semangat
setuju sama riyand