It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
#judasMODE= ON [ b]
sabar Almer...hadapi dengan tenang....
Locky makin mateng dah
kena exis lgi ni di bf ..
penulis favorit gue..
kk locky~,,updatenya yg panjang dong...!!,nggak enak klu pendek2...
"Kenapa lu?" tegur Nandra.
"Gw? Emang kenapa?" gw balik nanya.
"Lu geleng-geleng pala, senyam-senyum... Kesambet?"
"En---"
"Hah! Atau lu mergoki pasangan mesum ya di toilet?" Nandra main potong aja omongan gw.
"Kok lu seakan-akan lebih tahu dari gw sih? Yang ke toilet lu apa gw?"
"Kan nebak..."
"Kebanyakan main tebak-tebakan lu. Mendingan lu ngisi TTS aja. Itu lebih bagus!"
Nandra misuh-misuh.
"Eh, siapa yang menang?" tanya gw sambil duduk di tempat semula di samping Nandra.
"Masih imbang."
"Berapa?"
"Satu sama."
"Siapa yang satu, siapa yang sama?"
Pletok!
Ubun-ubun gw sukses mendapat satu jitakan dari Nandra.
"Kualat lu!"
"Siapa luuuu...? Nenek moyang gw bukan, Bonyok apalagi!"
Lagi ngelawak bareng Nandra, tiba-tiba salah seorang pemain bola berseru ke arah kami.
"Ky!"
Gw refleks noleh ke belakang, saat cowok---yang ternyata si brondong SKSD---masuk dengan cara menyelinap di antara penonton.
"Oey, Kak!" balasnya sambil mengangkat sebelah tangan.
"Mau main nggak?"
"Tiga belas orang kita?" balas tuh brondong sambil ketawa kecil.
"Gantiin gw!"
Tuh brondong mangguk.
"Rizky ini jago banget main bola," kata Nandra.
"Rizky?"
"Yang barusan lewat..."
"Brondong barusan?"
"Brondong??!! Jiah, tante-tante lu?!!!"
Anjiiirrrr!!! Keceplosan gw!
"Gw kan pemasok brondong buat tante-tante..." kilah gw.
"Gak percaya ah! Yang ada lu tuh simpanan tante-tante!"
"Salah. Gw mah simpanan lawannya tante..."
"Lawan tante? Om...???" celetuk Omar, salah satu teman seruangan kami.
Gw pura-pura acuh.
"Gigolo homo dong?" sambung Nandra.
"Serius lu, Al? Astaga!!! Nggak nyangka gw..." Omar geleng-geleng kepala.
"Hahahaha...! Sir, teman kita homo..." Nandra nyikut rusuk Nasir, teman seruangan kita yang satu lagi, yang asik banget mantengin permainan.
"Woy, Al! Insyaf lu!" seru Nasir disertai senyum.
"Becanda kali gw ah! Dasar lu pada..." bantah gw.
"Kalo yang kali ini gw percaya sama lu. Trust me it works-lah pokoknya..." kata Nandra masih disertai tawa.
"Ish!!! Kalo iya juga jangan ember dong ah. Hahahaha...!" balas gw.
"Berarti benar?" timpal Omar.
"Jangan kuat-kuat. Gw simpanan Bapak lu, Mar!" jawab gw.
"Hanjing!!! Amit-amit!!!" ucap Omar cepat.
Gw dan Nandra ngakak.
"Woy! Kalo mo gosip jangan di sini. Berisik lu pada!" tegur Nasir.
"Tahu nih mereka, kepompong banget," kata gw.
"Kepompong?"
"Kepo bin rempong!" jawab gw enteng sambil---oke, ini seperti digerakkan oleh kekuatan tak kasat mata---menoleh ke kiri, dan tatapan gw tertumpu ke brondong yang berdiri di tepi lapangan sambil natap gw juga.
Ia tersenyum. Gw balas tersenyum samar.
"Namanya tadi siapa?" tanya gw entah kesiapa.
"Siapa?" Nandra yang menjawab, tapi balik nanya.
"Bro--anu, tuh anak..." gw nunjuk tuh brondong pake moncong.
"Rizky?"
"Oh, Rizky namanya..." gumam gw. "Tadi dia ketemu sama gw di toilet," beritahu gw tanpa diminta.
Reaksi Nandra cuma mangguk-mangguk.
"Junior gw pas SMP," kata Nandra.
"Ooohhh..."
***