It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Sepertinya bagus kok, lanjutkan saja
"Tong, gua sudah ngerti sekarang kenapa lu selama ini ngilang, dan gua juga udah bisa liat bahwa ku ngelakuin ini juga gak bahagia, cuma..."
Tong tidak menjawab, dia menatap Mew.
"... Gua udah punya seseorang sekarang..."
Tong terkejut, tapi masih bisa menahan dirinya, walau kata terakhir Mew sudah membuatnya meradang.
"Maksud lu? Pacar..."
"Iyah, waktu lu ngilang, gua bener- bener ngerasa kesepian. Dia terus berusaha mencintai gua, sekalipun gua udah bilang gua masih cinta lu. Cuma sekarang gua udah sama- sama dia."
Tong berusaha sebisanya untuk tetap tenang, namun suaranya terdengar gemetar.
"Siapa dia?"
Mew tidak langsung menjawab, ia menatap Tong kuatir.
"Sohib gua... Aex."
"Sori yah Tong, gua memang selalu cinta lu, cuma selama ini Aex yang terus- terusan bersama gua selama ini." jawab Mew sambil merasa ia baru saja memberi alasan yang salah.
Tong terpaku... Di dalam benaknya ia melihat Mew bergandengan tangan dengan Aex, begitu mesra. Tong merasa hatinya sedang ditusuk, diremas- remas, dikhianati, sakit sekali rasanya.
Di rumahnya, selalu Ying yang hadir membawa suasana hangat dalam rumah Mew yang sepi itu.
"Ying, tadi gua ketemuan ama Tong, heh... Jadi makin kusut sekarang..."
"Lu udah bilang soal status lu?"
"Udah sih."
"Trus..."
"Gua sekarang kuatir ama Tong... Gua takut..."
"... Akan ngejar lu terus kan..."
"Gua juga kuatir Aex... Gimana yah dia nanti?"
Tak lama sesudahnya, Aex pun tiba di rumah Mew. Xing bermaksud pulang memberi mereka waktu berduaan.
"Sini aja, jangan pulang dulu lah... Gabung aja ama kita... Santai lah..." sahut Aex tersenyum ke arah Ying.
Situasi pun mulai mencair. Mereka mengobrol sambil memakan jajanan yang dibawa Aex. Mew untuk saat itu masih bisa menutup kekuatirannya, berusaha merasa nyaman dengan Ying sahabat karib mereka yang selalu membawa siang kedalam rumah Mew.
@Dekisugi, @arieat, @Gabriel_Valiant, @YANS FILAN,@the_angel_of_hell, @Lu_Chu, @hikaru, @aii, @badboykem, @Ricky89, @mr_Kim, @ananda1, @dheeotherside, @shuda2001, @paranoid, @kimo_chie, @AhmadJegeg, @A@ry, @Gigiharis_Krist, @hantuusil, @moccachino, @Monic
@karena
@farizpratama7
@anan_jaya
Males ЂёђёђёЂёђёђё
Berminggu- minggu lamanya Tong tetap mengejar Mew, paling sering lewat sms. Aex tidak tahu awalnya, hanya Mew makin sering membuka ponselnya, dan ponselnya pun mulai sering bunyi. Sedikit rasa curiga Aex dan rasa cemburunya perlahan- lahan mulai tumbuh. Tong tetap tidak menyerah, dan mau tak mau Aex pun diberi tahu oleh Mew tentang Tong yang terus mengirim sms meminta ketemuan. Aex pun mau tak mau cemburu juga.
"Mew, gak apa- apa lu sesekali ketemu dia, gua cuma harap lu gak lupa ama gua aja." Aex diliputi cemburu, hingga keluarlah kata- kata itu.
"Aex, lu kan sekarang pacar gua. Gua gak akan segampang itu nyambung kisah lama. Gua tahu gua masih ada rasa ama dia, tapi gua cinta lu Aex."
Aex menatap Mew, terus berharap dia tidak akan kehilangannya sampai kapanpun. Dia memeluk Mew, dan Mew pun membalas pelukannya.