It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Mew sedang berbaring di tempat tidur, sedang membayangkan hari- harinya dengan Aex, kebaikannya, apa yang dia telah lakukan untuknya. Ponselnya berdering, tanpa melihat siapa yang menelpon...
"Good nite yah... Mimpi yang indah sayang..."
"Mew..."
Rasa kantuk Mew tiba- tiba hilang
"Tong..."
"Makasih yah ucapannya, so sweet... Apa kabarnya?"
"...mmm... Lumayan lah... Udah lama yah..."
"Kelamaan Mew... Lu nunggu terlalu lama buat gua."
Mew tak dapat menjawab apapun... Memang sudah terlambat, itu yang ada di dalam benaknya.
"Gak masalah Tong, gua ngerti kok." jawab Mew, melawan kata hatinya.
"Boleh gak ketemuan? Ada waktu gak Mew?"
Mew ingin menolak, namun tak sanggup,
"Besok gua ada latihan band, lusa mustinya bisa..." jawabnya.
Keesokan harinya, dia kesulitan konsentrasi ketika menggarap lagu baru, bingung memikirkan pertemuan besok dan memberi tahu kepada Aex.
"Mew, lu baek aja kan."
"Yah, gitu deh, nanti gua kasih tahu nanti udahnya."
"Oke, konsen dulu yah, produsernya lagi pengen teksnya di ganti buat bagian chorusnya."
Mew berusaha berkonsentrasi, sementara kuatir akan reaksi Aex atas rencana bertemu Tong esok harinya. Sesudahnya, Aex bertanya apa yang terjadi.
Aex tidak menjawab. Ia merasakan persaingannya dengan Tong akan mulai. Ia mulai memikirkan kemungkinan kehilangan Mew.
"Jangan takut Aex, gua tau status gua, gua kan pacar lu, bukan lagi mau balikkan lagi ama Tong. Gua tahu lah, gimana harus hadapi dia."
Mew menatap Aex yang masih kuatir akan kehilangannya.
"Mew, gua gak mau kehilangan lu karena Tong... Mew, boleh gua tanya sesuatu dong..."
Mew masih menatap mata Aex...
"Lu masih cinta Tong?"
Mew tak langsung menjawab.
"Apapun yang gua rasakan untuk Tong, gua kan udah commit ke lu."
"Mew... Lu belum jawab pertanyaan gua."
Aex sedih, serasa mengetahui jawaban sebenarnya.
"Aex, jangan cemburu ama Tong, gua kan sekarang pacar lu. Gua kan gak akan kembali ama Tong segampang itu."
"Gak apa- apa Mew, ketemuan aja ama dia, gua percaya lu. Gua gak ikut campur."
"Aex, gua kan udah jadi pacar lu, gua gak sejahat itu."
"Gua percaya lu yah." bisik Aex lembut.
Keesokan harinya, Mew sudah berada di Siam Square, tegang, agak kelelahan karena pemakaman tidak tidur lelap memikirkan pertemuannya dengan Tong. Mew menunggunya, berusaha untuk tenang, melihat ke sekelilingnya, sambil mencari Tong.
"Hai, ketemu juga akhirnya."
Mew sedikit kaget pundaknya di tepuk Tong dari belakang. Akhirnya ia melihat seorang yang sudah sangat amat ia rindukan selama bertahun- tahun ini. Mereka paling menatap, tak berbicara apapun. Impian Mew selama bertahun- tahun ini akhirnya terpampahlan juga, melihat pria pujaan hatinya. Sementara Tong berusaha untuk tetap tenang, ini adalah pertama kalinya ia bertemu dengan pria pertama yang ia cium 3 tahun silam.
"Gak... Gak kemana- mana, di rumah aja, ngurus bokap nyokap."
"Duduk yuk dimana gitu..." ajak Mew.
Mereka pun sudah berada di salah satu restoran di sekitar sana.
"Mew, sori yah, lu nunggu kelamaan selama ini."
Mew tidak tahu harus berkata apa. Rasa sepi dan amarah nya bercampur aduk menjadi satu. Mew berusaha menguasai dirinya.
"Mew, lu marah ama gua biarin lu sendirian?"
"Tong, sebenernya bukan soal gua hidup sendiri, gua kan dari jelas 8 hidup sendiri, gua udah biasa hidup sendiri, itu udah biasa. Masalahnya... Lu kasih ciuman pertama lu, lu bilang cinta gua, lu biarin gua tunggu selama ini..."
Tong tahu, Mew berkata dengan kata- kata halus, tapi Mew mengatakannya langsung menusuk hatinya, ada rasa kekecewaan pada setiap kata- katanya.
"Gua harus urus keluarga gua, bokap lagi rehab ketergantungan alkohol dan depresi, nyokap yah gitu lah, gua masih ragu apa dia bener- bener mau terima identitas gua ini. Gua harus jaga keluarga gua, supaya bisa bertahan. Gua capek, gua udah pengen banget ketemuan ama lu, pengen bisa deket lagi ama lu kayak dulu. Cuma gua belon bebas... Untuk deketin lu sekarang ini."
Mew tidak tahu pasti harus menjawab bagaimana. Semua yang dikatakan Tong terdengar seperti masuk akal. Ada alasan Tong yang bisa ia terima mengapa ia tidak bebas mendekatinya, yang membuatnya merasa bersalah telah memberikan hatinya kepada orang lain.
"Gua gak salahin lu, Tong, tapi keadaan sudah gak lagi seperti dulu."
"Gua ngerti Mew, gua harap lu bisa maafin gua, gua rindu bisa deketan lagi ama lu."
"Gimana ketemuannya?" tanya Aex tak sabar.
"Yah gitu lah, dia bilang soal bokap nyokap, masalah dia, alesan kenapa dia ngilang selama ini. Kedengarannya cukup masuk akal sih."
"Dia udah tau belon status lu?"
"Belon sih, gua rasa belon saatnya."
Aex kurang senang dengan jawaban Mew. Ia menatapnya dengan pandangan memprotes sikap lunak Mew terhadap Tong.
"Aex, gua ngerti lu cemburu. Kalopun sikap gua kayak gini, tetap gua ini udah jadi pacar lu, 3 taon dia absen gak bisa segampang itu dia tebus. Gua tahu gua sekarang punya siapa. Jangan kuatir Aex..."
"Kalo kata gua, gua lebih dukung Aex. Gak bisa dong, ngilang 3 taon tanpa kabar, lalu enak banget minta lu tiba- tiba jadi pacar. Tapi Mew, lu sebenernya cinta siapa sih?"
Mew tidak mampu menjawab pertanyaan itu.
"Tong kan..."
Mereka berdua terdiam.
"Gimana lu mau tanggung jawab ama hatinya Aex? Kenapa lu terima dia kalo lu masih cinta Tong?"
"Gua gak tega ama Aex. Dia terus- terusan bilang dia sanggup tunggu gua. Gua udah bilang sendiri kalo gua masih tetep cinta Tong. Dia tau itu. Tetep dia gak nyerah. Mungkin gua juga pikir Tong udah gak cinta lagi ama gua..."
Mereka berdua terdiam.
"Ying... Gua musti gimana?"
"Gua di posisi lu akan dengerin hati gua."
"Gua udah kasih hati gua ke Aex... Salah gak yah?"
"Gua gak bisa jawab itu, cuma lu doang. Cintai Aex, jangan sakiti dia..."
"Lu bisa saja kehilangan Tong."
Mew terdiam, bimbang diantara 2 lelaki.
@Dekisugi, @arieat, @Gabriel_Valiant, @YANS FILAN,@the_angel_of_hell, @Lu_Chu, @hikaru, @aii, @badboykem, @Ricky89, @mr_Kim, @ananda1, @dheeotherside, @shuda2001, @paranoid, @kimo_chie, @AhmadJegeg, @A@ry, @Gigiharis_Krist, @hantuusil, @moccachino, @Monic
@karena
@farizpratama7
@Ricky89, ku sih gak bilang versi ku paling bagus, cuma ku bayangkan konflik nya. Juga berkat kerangka cerita, ku bisa buat konfliknya ampe chapter 11. Emang versi ingris nya sby yah...