Menjadi suami dan ayah yang punya kecenderungan gay sangat repot. Tetapi saya kira semua orang juga repot, jadi saya tidak komplain kepada siapa pun terutama Tuhan dan orang tua.
Saya bikin trit ini cuman untuk sharing beberapa pengalaman/pengamatan/sangkaan saya:
* Repot pertama adalah: saya harus ngumpetin kesukaan sama broniez (saya hanya suka pria yang imut). Mungkin repotnya sama seperti pria non gay yang pengen selingkuh tapi tidak tega mengkhianati pernikahan.
* Kalau di luar kota suka cari pemijat yang broniez dengan alasan badan pegal-pegal. Padahal pemijat broniez biasanya belum pinter, yang pro biasanya udah berumur atau muda tapi tidak imut
.
* Kalau lagi marahan sama isteri suka nyalahin 'ini gara-gara tidak ada cinta'. Padahal teman-teman yang nikah diawali cinta juga sering berantem. Malah mungkin keluarga saya lebih jarang berantem dari mereka.
* Suka pengen coming out tapi tidak tega sama isteri dan terutama anak-anak. Meski saya membayangkan setelah coming out pasti lega karena better to be hated as who you are than to be loved as who you are not, takutnya saya lega sementara keluarga terbebani.
* Kalau saya coming out, mungkin isteri jadi cemburu juga sama rekan dan remaja pria yang banyak di sekitar saya. Mungkin juga makin posesif.
* Kalau saya coming out, kasihan kalau guru sekolah anak nanya ke isteri atau anak, "Bapaknya gay ya? Pantas.... dst". Mungkin positif sih misal 'pantes anaknya cakep dan pinter....' dan sang guru bertanya dengan lugu, tapi saya khawatir isteri dan anak jadi minder.
* Sebenarnya saya pengen coming out lalu jadi contoh gay yang menerima kenyataan sambil tetap menjalankan agama terutama anjuran menikah, tapi buru-buru koreksi diri. Pertama karena itu adalah ambisi untuk populer, kedua karena aslinya saya memang bukan pemeluk agama yang baik, ketiga karena orang-orang paling bilang: emang gue pikirin...
* Yang jelas kalau pegang gelas kelingking saya susah kompak dengan jari lain. Sadar sih ini bisa jadi tanda, tapi kalau minum sering lupa mengatupkan kelingking ke jari lain.
* Setiap papasan broniez pasti menatap lama-lama sambil menikmati. Takut disebut zina mata, untung ustadz di dekat saya belum ada yang bilang begitu.
* Sering ragu apakah saya jujur atau pembohong. Saya pengen jujur tapi saya juga merasa harus ngumpetin fakta. Nah lo....
* Sering gelisah sehingga mencari ketenangan dengan ibadah, latihan penenangan dan baca buku-buku motivasi.
* Insomnia akut. Hampir tiap alam hanya tidur dua-tiga jam atau tidak sama sekali.
* Gabung boyzforum untuk mencoba eksis di dunia maya sambil tetap discreet di dunia nyata. Hehehe, admin mohon jangan bocorkan identitas saya yang terlacak ya....
* Oh ya untuk gabung bzf buka gmail dengan id ferimuharram plus fesbuknya. Kalau ada teman yang mau kontak selain di bzf bisa ke dua id tersebut.
Sudah dulu. Siapa tahu ada teman yang mau sharing inspirasi
Comments
bs buat gambaran sya kelak..semoga
Akhirnya mas Feri buka lapak juga di di sini yah.
Yang insomnia akut, ngeri juga mas. Itu maksudnya gara2 tekanan batin karena hidup dalam kepura2an yah mas..? Apa ga bahaya tuh klo ampir tiap hari tidur 2-3 jam.
Ini sepertinya juga dijaga dari mas teesnya. Karena saya khawatirnya bukan admin yang membocorkan. Saya percaya itu ga terjadi. Tapi teknologi yang membocorkan. Cara terbaik jika mas tees ga pengen diketahui identitasnya, ya pakai identitas lain yang memang khusus untuk BF.
@indra_hunks iya akhirnya narsis jg ikut-ikutan buka lapak...
Tentang insomnia aku juga gak tahu harus bagaimana. Tentang identitas aku jalanin satan kamu
@jonatjco eh mampir di sini juga ya? kok gak kasi masukan?
@danielsalam69 bukan tentang kondom kan?
@littlepigeon maksudnya aku terlalu sok ya?
@dira88 fisika jadi psisika ya
saya disurih nikah, tapi saya kuragsuka cewek, klo seandainya saya maksain diri nikah, apa bisa saya langgeng????
tolong di sharing pengalaman sebellum menikah, apakah ada ragu untuk menikah?
apakah kita perlu nekat??
sudah tau gak naksir tapi tetap memaksakan diri
Saat sudah menikah, hendaknya menjauhkan diri dari yang namanya "coming out". Lupakan coming out dan terus jaga (umpetin) kesukaan/kenikmatan pribadi kita tsb. Biarkan sesuatu yg kita "umpetin" itu jadi rahasia abadi antara kita dan Tuhan saja. Mungkin kita akan "repot" seumur hidup, tapi itu lebih baik dari pada kita harus ikut merepotkan keluarga (anak,istri) yg sudah terlanjur kita "bohongi".
Gay kalo mau nikah, siap2 repot seumur hidup. Jangan komplain, jngan mewek. That's it.
Mungkin saya lebih beruntung dari fadli, karena saya tidak menyadari ke-gay-an saya ketika belum menikah. Jadinya ketika disuruh nikah gak pikir panjang iyain saja...
Tidak ada jatuh cinta dulu sama isteri, namanya juga dijodohkan.
Setelah menikah dan punya anak baru banyak baca lalu sadar, rupanya saya gay. Duh, telat. Sudah telanjur. Tapi sudah punya anak mau gimana lagi ya terusin saja hidup berkeluarga. Semoga sih, Allah jadi ridha, amien....
Kalau dari yang saya baca, hidup gay total juga banyak masalah. Selingkuh, patah hati, kecewa dan sebagainya. Jadi saya bawa selow saja kalau pas di rumah lagi masalah,
Kalau pas pengen, ya salurin sama isteri atau curi-curi waktu nonton gay short movie/donlot pic. Puas-puas enggak, tapi berusaha tetap setia dan bahagia.
Yang jelas anak saya cakep-cakep (ya eyalah kata ayahnya). Melihat wajah mereka bikin enggak pengen macem-macem
Saran saya sih fadli coba saja shalat istikharah, minta dipilihkan untuk menikah atau menjomblo selamanya. Sambil musyawarah dengan orang yang bisa dipercaya. Hehee, sarannya bagus ya? Tapi saya sih dulu tidak pakai begitu