BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Karena Iseng (Mini Series)

1456810

Comments

  • arieat wrote: »
    X_Xhadoº°˚˚˚˚°ºohhX_X berasa sinetron dong jadinye :(

    gak kaya sinet kok.. cuma dikit aja part.a hehe
  • andreajja wrote: »
    suka ceritanya

    thanks semoga terhibur
  • mr_Kim wrote: »
    lankut donk... hehehe

    sabar yaa
  • :x lope it!

    thanks ya hehe
  • Mendekati tamat ya? Hwaaah, msh mau berlama2 sama Reval, seenggaknya ada 20 part lah. Tp namanya jg mini seri. :'(
  • Mendekati tamat ya? Hwaaah, msh mau berlama2 sama Reval, seenggaknya ada 20 part lah. Tp namanya jg mini seri. :'(

    hehe aku ga pandai bkin cerbung, 10 part udah maksimal tuh.. sisanya yg ada gak tamat2 u.u
  • Karena Iseng (part 7) By: #Yanz20 "Mau lu apa? Lu mau ikut sama dia atau gue sih?" tanya Yuda. "Ide bagus, gimana bokong mungil. Lu pilih gue atau Yuda?" Reval terdiam, bibirnya gemeteran dan meremas baju Yuda. "Aaaarghh jangan buat aku pusing!!!" teriak Reval sambil berjongkok dan meremas rambutnya. Yuda langsung menggendong Reval ke dalam dan menutup pintu dengan rapat, Yuda sangat pelit pada Fadil ya. Dia pasti cemburu. Di dalam Yuda mengecek detak jantung Reval, datang seorang suster dari pintu memberikan suntikan. Yuda menyuntikkan cairan penenang itu ke dalam infus Reval. Reval melunak hingga akhirnya mulai tertidur, Yuda mengecup lembut kening Reval. "Bagaimana keadaannya Dok?" tanya suster Mely. "Gitu lah Mel, dia drop berat. Gue takut melihat kondisinya yang menurun, tekanan darahnya juga sangat rendah." Mely menepuk bahu Yuda pelan, "Dokter perlu istirahat, jangan terlalu banyak pikiran. Umm saya permisi dulu.." "Ya.. See you suster Mely." Yuda duduk di samping Reval, "Bocah, lu tuh hobi ya ngerepotin gue. Mentang-mentang gue dokter terus lu seenaknya bolak balik rumah sakit gitu? Dasar bandel.. Kalau sembuh gue jitakin lu.." Yuda menggenggam tangan Reval dan mengecupnya lembut. Yuda keluar untuk mencari udara segar namun di bangku tunggu masih ada Fadil, "Lo lagi lo lagi.." kata Yuda ketus. Fadil berdiri, dia memainkan kedua tangannya khawatir. "Gimana keadaan Reval?" Yuda simpati akan kekhawatiran Fadil, jadi dia duduk di samping Fadil kemudian sikutnya bertumpu pada lututnya. "Gitu-gitu aja sih..." desis Yuda. "Haah..." Fadil bernafas panjang. "Ada hubungan apa lo sama Reval?" "Temen lah.. Ngapain lo nanyain hal aneh gitu ke gue? Kaya Reval cewek aja.." Fadil ngeles. "Gue bukan anak kecil yang awam ya tentang cinta, tatapan lo itu beda sama Reval. Lo kira gue gak tau." Fadil gelagapan, bibirnya bergetar, "Eng.. La-lalu kenapa emang kalau gue menaruh hati ke Reval? Lo juga, kayanya gak normal ya paman gitu amat. Pake acara cemburu sama gue. Lo pasti ada sesuatu kan?" ucap Fadil lantang. Yuda mengusap mukanya, "Hmm emang lo bisa lebih baik dari pada gue?" Fadil menoleh, tersenyum sambil menepuk dada, "Ya lah gue bakal jaga dan bahagiakan Reval sebisa gue. Gue bukan orang yang mudah nyantol sama orang lain.." "Gue pegang kata-kata lu.." "Maksud lo apa Yuda? Lu ikhlasin Reval buat gue gitu? Asik.." "Geer, semua tergantung Reval.." "Hedeeh gak asik lo Yud, ngalah aja napa.. Lo itu kan tua, lah Reval itu masih anak-anak kan kaya pedophil lu.. Lagian kalian ada hubungan darah ini berat konsikuensinya.." Yuda menjitak Fadil pelan, "Cerewet banget ya lo, gue aja masih bingung sama perasaan gue ke dia gimana? Gue juga pake logika kali, gue ini paman dia iya gue sadar diri.. Tapi masa iya gue serahin ponakan gue ke elo? Sama aja dong ponakan gue gak sembuh mahonya.." Fadil menarik-narik jas putih Yuda, "Gapapa lah Yud, paling gak Reval gak sakit-sakitan kalau gue jaga..." "Apaan bullshit lu, nyatanya sama lu, Reval masuk rumah sakit lagi.." Fadil melipat tangan di dada dan pasang tampang sok misterius. Dia menceritakan kejadian kecelakaan di taman tadi dengan heboh, akan kehebatan Reval kaya super hero tapi endingnya malah KO. Biasalah dokter kan sok pake logika mana percaya, "Lo mah Yud masa tinggal satu atap sama tuh anak gak pernah liat sosok lain dia? Gue aja udah liat berkali-kali.." "Udah ah.. Gue mau istirahat.. Lo tungguin Reval kan?" ucap Yuda sambil memijit kepala. "Sipp bos dengan senang hati!" Fadil pasang pose tentara hormat, Yuda nyaris tertawa akan tingkah konyol anak satu itu. Sangat bersemangat. Fadil berlari ke kamar dengan cepat, "Hei bokong mungil gue datang!!!" teriaknya sambil duduk di kursi samping Reval. Fadil senyum-senyum girang, mengobrol terus karena dia percaya Reval pasti mendengar ucapannya. Fadil akhirnya tertidur karena udara yang semakin dingin dan merebahkan kepalanya saja di dekat Reval.
    "Aaa buka mulut lo bokong mungil!" suruh Fadil sambil menyodorkan sendok ke mulut Reval. "Gak ah.. Gak nafsu makan, kamu nyebut-nyebut buka bokong segala..." "Hahaha pikiran lo jauh amat. Eh ceritain kejadian kemaren dong. Kok bisa jiwa lain lo muncul padahal lo gak marah?" Reval meremas tangannya dan menunduk, "Saat aku mau jatuh, rasanya aku takut sekali. Aku panik tapi yang bikin aku berjuang itu kamu, waktu aku lihat kamu aku takut kamu jatuh. Kamu tau apa yang aku rasakan saat memaksa kekuatan itu muncul? Sakit! Aku melihat bayangan makhluk itu di dalam tubuhku, bayangan serigala raksasa yang sangat buas. Aku bertarung dengannya dalam pikiranku sekuat tenaga hingga akhirnya aku bisa menaklukkannya untuk meminjam kekuatannya. Tapi cuma sesaat, setelah itu rasanya tubuhku tercabik-cabik, tenagaku hilang total dimakannya sehingga aku roboh saat itu.." Fadil menggenggam tangan Reval dan meletakkan ke pipinya, "Lain kali jangan dipaksain. Gue takut lo kenapa-kenapa.." "Umm iya.." Reval meraih tangan Fadil dan memeluknya. Fadil yang gemas, mengecup kening Reval, pipinya dan terakhir bibirnya. Bibir mereka saling bertautan, Reval meremas dada Fadil karena terbawa suasana. Fadil memasukkan tangannya dalam baju Reval dan meraba nipplenya tapi Reval langsung menjauhkan badan, "Kenapa Bokong mungil?" "Eng.. Gapapa.." Reval menutupi mukanya yang memerah. Fadil tertawa melihat tingkah polos anak itu dan memeluknya gemas. "Bokong mungil, sebenarnya gimana sih perasaan lu ke gue?" Fadil menatap Reval tajam. "Lu terlalu memberi gue harapan tapi disisi lain lu cinta Yuda kan? Kasih gue kepastian.." Reval menepis tangan Fadil, "Kamu ngomong apa sih! Kamu gak punya hak ngomong kaya gitu.." "Jelas gue kaya gitu karena gue cinta lu... Lu bisa rasain cinta gue gak?" Fadil meletakkan tangan Reval ke dadanya.
  • fadil nya so sweet bangeet... hohohi
  • So sweet....hmmm kya'a bkal ma Fadil ni jadiannya...
  • So sweet....hmmm kya'a bkal ma Fadil ni jadiannya...
  • Mau dong di sayang yuda , eh ga ding sama fadil aja ..
  • Wih si reval kaya Naruto ye. Setuju sama fadil aja revalnya.
  • zeamays wrote: »
    Wih si reval kaya Naruto ye. Setuju sama fadil aja revalnya.

    kok kaya naruto? O.o
  • Mau dong di sayang yuda , eh ga ding sama fadil aja ..

    rakus! Hahaha
  • Syeoull wrote: »
    So sweet....hmmm kya'a bkal ma Fadil ni jadiannya...

    yakin amat? :-D
Sign In or Register to comment.