BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Karena Iseng (Mini Series)

1468910

Comments

  • Syeoull wrote: »
    Kya'e fadil bakal pindah haluan nih....hehe
    wuiihh segitunya ya cinta,ampe bsa kalap gitu Rival....Yuda ky'e jga bakal belok nih....hehe sotoy bgt ya q...


    ehehe mereka harus belok #plak
  • hahaha...seru2...lanjutin ya
  • alex92 wrote: »
    hahaha...seru2...lanjutin ya

    thanks sob
  • kereeeen... pasti rumit.
  • mr_Kim wrote: »
    kereeeen... pasti rumit.

    thanks ya
  • Aisshhh kentang,, udah mulai piktor eh,, kok nggak jadi,,,
  • dikit amat ceritax?
    bikin penasaran aja neh !
    lanjuuuuuut !
  • Beepe wrote: »
    Aisshhh kentang,, udah mulai piktor eh,, kok nggak jadi,,,


    soalnya aku suka kentang hehe nanti ada kejdian kok next2
  • Dimz wrote: »
    dikit amat ceritax?
    bikin penasaran aja neh !
    lanjuuuuuut !

    maaf yak
  • Karena Iseng (Part 5) By: #Yanz20 Fadil memasang headphone biru itu ke kupingnya, mengeraskan volume suara agar bisa mendengar video mesum itu dengan nikmat. Fadil mupeng dengan tangan yang bergerak di arah selangkangannya, "Enghh... Asik juga nih video pedang-pedangan.. Tapi tapi.. Aaarghh... Gue gak normal kan, masa gue horny sama video ginian aah.." Fadil memutar video yang baru saja dia download di internet, awalnya iseng mau tau bagaimana caranya gay berhubungan seksual tapi keisengan itu malah membuatnya terjebak akan sebuah kenikmatan baru. Dia mempercepat gerakan maju mundur tangannya pada kejantanannya itu hingga akhirnya terdengar erangan, "Aaaakhh... Enghhh... Oooh..." Fadil memejam nikmat, tangannya basah akan cairan putih itu. Gelabakan dia membersihkan cairan tadi. Wajahnya memerah dan mengacak rambut frustasi, "Kan.. Kan.. Gue malah jadi maho gini.. Aaaargghh gue harus gimana? Ke psikiater aja kali yak! Tapi mahal lah.. Atau gue jalanin aja? Gila mati reputasi gue depan temen-temen. Apalagi gue ketua OSIS populer, keren nan kece! Apa kata orang..." Fadil menunduk bersalah sejenak sebelum akhirnya memutuskan keluar rumah untuk menghirup udara segar. Dia menaiki motor nunggingnya itu dengan santai agar bisa melihat pemandangan. Dia terus terbayang akan keelokan makhluk yang baru iya kenal hari itu, dia sangat mengagumi bahkan tumbuh cinta yang rimbun di hatinya. Well, pucuk dicinta ulam pun tiba. Ternyata di jalan Fadil melihat Reval berjalan sendirian. Tapi ada apa dengan wajahnya? Dia terlihat sedih.. Dengan cepat Fadil melajukan motornya ke arah Reval, "Hei bokong mungil. Kebetulan banget gue kangen sama lo..." Mata Reval basah, tanpa disuruh dia langsung naik ke atas motor Fadil dan memeluk erat pinggangnya, "Bawa aku ke tempat tenang.." "Emm... Sipp sipp.." jawab Fadil gugup walau dalam hati girang. Fadil tak perlu jauh-jauh membawa motornya, hutan di belakang sekolah adalah tempat tertenang yang dia punya. Hutan itu seperti gunung yang di film doraemon, tapi bedanya gunung disini memiliki anak tangga hingga puncaknya. Setelah memarkir mereka menapaki tangga itu, Reval menggenggam erat tangan Fadil dan juga terus menangis sepanjang jalan. "Bokong mungil lu kenapa sih?" "Di-dia.. Dia jahat.. Dia menamparku.." lirih Reval. "Waduh dia siapa? Sini biar gue balas!" "Aaaaaargghhh..." Reval berteriak sambil memegang kupingnya, matanya berubah merah seperti waktu membunuh dulu, asap hitam kali ini mengelilingi dirinya bagaikan angin topan. Reval mengamuk, menerjang dan mencabik pohon hingga tumbang, Fadil ternganga tak percaya. Reval kini kembali hilang kontrol, dikuasai akan aura negative di dalam dirinya yang membuatnya kuat disaat moodnya buruk. Fadil kewalahan berlari ingin menangkap Reval yang berlari, dia kebingungan dan takut Reval menyebabkan kerusakan parah. Fadil berlari ke arah angin itu, terlihat asap hitam itu semakin besar, "Hei dengar gue... Lu harus kendaliin diri lo bokong mungil!" Reval melirik Fadil dengan tatapan mematikan kemudian melempar sebuah pohon ke arah Fadil yang membuat Fadil segera melompat lincah, "Gila, bahaya... What should I do?" Fadil tetap nekat mendekat, dia meraih bahu Reval, memeluk erat mahkluk mungil itu dan mengalunkan suatu lagu, "Tak ada manusia Yang terlahir sempurna Jangan kau sesali Segala yang telah terjadi Kita pasti pernah Dapatkan cobaan yang berat Seakan hidup ini Tak ada artinya lagi Syukuri apa yang ada Hidup adalah anugerah Tetap jalani hidup ini Melakukan yang terbaik" Kabut hitam itu berangsur-angsur hilang, Reval membalikkan tubuh dan memeluk Fadil.
    "Puncak gunung ini adalah tempat terbaik di kota ini, kita bisa melihat pemandangan secara menyeluruh bukan. Kota terlihat kaya kota semut.." Reval mengangguk, dia duduk memeluk lututnya. Fadil duduk di samping Reval, "Eh lu barusan kenapa? Gue baru kali ini lihat penampakan aneh. Lu kesurupan kunti ya? Serem amat.." Reval menoleh membuat Fadil jadi kikuk, "Aku gak tau... Memang apa yang barusan terjadi?" tanya Reval polos. "Heh? Lu gak sadar kalau lu ngerusak hutan barusan?" "Ungh.. Aku?" "Iyaa elo, barusan lo ngamuk-ngamuk. Serem gue.." Reval hanya mengangguk innocent, dia menyendarkan kepalanya di bahu Fadil, "Aku lelah.." desisnya pelan. Fadil mengusap kepala Reval. Memeluk gemas bahunya dan menciumi kepala Reval. "Aku jadi mau ML, sudah dua bulan gak ML.." desis Reval.. "Dafuq... Gila lu, jadi dua bulan lalu pernah gituan? Gue aja gak pernah!" teriak Fadil heboh. Reval hanya mengangguk imut, dia terus menatap Fadil lama-lama, Fadil langsung memerah, "Napa lu liatin gue? Jangan bilang kalau lu mau gituan sama gue?" Reval kembali mengangguk yang membuat Fadil ternganga. Fadil mencoba melirik Reval, menatap anak itu dalam-dalam. Dia mendekatkan wajahnya perlahan, bibir mereka bersentuhan, Fadil meremas pinggangnya dengan gemas dan melumat bibir kenyal itu perlahan, "Enghh.. Emmm Yuda..." desis Reval. Fadil langsung menjauh, "Gue ngerti sekarang.. Gue gak akan ML sama orang yang hatinya ada di tempat lain..." Fadil berdiri tapi Reval menahan tangannya, "Kamu mau biarin aku sedih sendirian?" lirih Reval dengan suara pilu. Fadil kembali duduk, "Coba deh lo ceritain masalah lo, kali aja kita bisa sharing.." Reval menceritakan semuanya lengkap tanpa terlewatkan bahkan kejadian yang membuatnya harus pindah ke Indonesia. Fadil memeluk erat tubuh reval, dia berusaha memberikan masukan masukan moril supaya Reval tidak berlarut-larut di dalam masalahnya, itu terlalu membahayakan jika jiwa kegelapannya kembali muncul. Tak terasa mereka mengobrol hingga langit mulai kuning, langit begitu indah dilihat dari kejauhan, "Gue antar lo pulang ya? Paman lo pasti khawatir." "Gak mau.. Aku mau tinggal sama kamu saja." Fadil menangkup kedua pipi Reval, "Lain kali boleh, tapi sekarang kondisinya gak kondusif. Paman lo pasti khawatir, bokong mungil lo gak boleh nakal.." ucap Fadil lembut sambil mencolek pipi Reval. "Haah.. Iya iya, tapi nanti bilangi Yuda ya jangan marahin aku.."
    Took. Took... Took.. Yuda berlari ke arah pintu dan membuka pintu dengan cepat, "Lo kemana aja sih Reval!" teriak Yuda. "Gue boleh bicara berdua sama lu?" ucap Fadil memotong. "Lo siapa?" "Gue Fadil, temen Reval..." Yuda menatap Fadil dingin walau Fadil tersenyum tipis, "Hmm masuk.." Fadil menepuk bahu Reval, "Mendingan lo ke kamar aja.." yaa sesuai perintah Reval langsung berlari ke kamar. Mereka duduk di sofa biru milik Yuda, "Sebelumnya gue minta maaf karena ngajak Reval bermain sampai malam begini, ini pun dengan susah payah gue ngajaknya pulang.." "Hm.." balas Yuda dingin. "Apa lo tau yang terjadi pada Reval saat dia marah? Ada jiwa setan yang menguasai dia. Harusnya lo bisa lebih jaga mood dia." "Hah? Gak usah membual yang aneh aneh loh.. Kebanyakan nonton film lo." "Terserah lo lah, Yuda. Gue cuma ngasih peringatan..." Fadil bangkit dan berjalan ke arah pintu namun dikejar Yuda. "Eh lo gak ngapa-ngapain ponakan gue kan?" "Gak usah khawatir, dia masih save.. Gue bukan orang yang kaya gitu. Lagi pula hatinya masih lengket sama lo." Fadil pergi menjauh, masih terngiang kata-kata 'Lagi pula hatinya masih lengket sama lo..' Yuda bersendar di kursi, dia bingung. Sebenarnya mulai ada perasaan aneh yang menguasai hatinya tapi dia menolak kenyataan itu mentah-mentah. Dia selalu berusaha untuk tidak memanfaatkan keponakannya. Dia memang bukan orang baik, tapi paling tidak dia mau berusaha menjadi paman yang baik untuk seorang keponakan, bukan merusaknya. Namun disisi lain kenyataan mengatakan dia ingin memiliki Revaldy, dia gelisah dan bingung. Dia berjalan menuju kamar, terlihat Reval tidur menyamping memeluk guling. Yuda duduk di sisi kasur, "Gue minta maaf Rev, gue gak ada niat kasar sama lu.." Reval membalik tubuhnya dan memeluk dada Yuda, "Janji gak akan jahat lagi?" "Gue usahain, makanya lu jangan nakal..." Yuda berbaring perlahan, Reval merebahkan kepalanya di dada Yuda, hatinya bersorak girang akhirnya bisa baikan lagi dengan paman kecenya itu. Tangan Reval kembali nakal, bermain disekitar perut Yuda, dia menyingkap baju Yuda dan memainkan jarinya di pusar Yuda. Yuda terpejam, nafasnya berat rasanya ini cobaan yang kembali mengusiknya. Tangan Reval turun menyusup kedalam celana Yuda, "Reval... Emmmh.." Benda di dalam sana menggeliat naik, Reval tertawa merasakan kejantanan Yuda yang mulai menegang. Reval mencium leher samping Yuda, yang dibully hanya berkeringat dingin. Reval bangkit, dia membuka resleting celana Yuda dan menurunkan celananya. Reval mengocok cepat penis Yuda dengan cepat. "Cute penis.." desis Reval, Yuda menggigit bibirnya tak mampu menolak sensasi itu. Reval memasukkan kejantanan Yuda ke dalam mulutnya, menghisap dengan kencang dan menaik turunkan kepalanya dengan cepat. 'Oh shit... Dia ahli dalam blowjob rupanya..' rintih Yuda dalam hati. Yuda memejamkan matanya menikmati kejantanannya di dalam ruangan lembab nan hangat itu, hatinya dan kejantanannya berdenyut girang. Reval semakin gemas, dia menggigit pelan penis itu, "Aaakhh.. Jangan pakai gigi, sakit.. Eummmh..." Reval hanya tersenyum polos, "Habisnya menggemaskan, mau aku makan rasanya.." Wajah Yuda merah padam mendengar itu. Reval melepas celananya dengan cepat, saat dia ingin menduduki kejantanan Yuda, Yuda langsung menangkap tubuh Reval dan mendekapnya. "Sudah malam, sebaiknya kita tidur.." desis Yuda sambil menarik selimut. Reval yang kesal menggembungkan pipinya namun ia membenamkan wajahnya di dada Yuda, merasakan kehangatan mereka. Saling bergesekan hingga akhirnya tertidur. TBC Pasti nanti ada yang koment gak realistis, aneh bla bla bla.. Padahal hulk film kelas dunia saja penontonnya woles. Bukankah menulis itu bebas mengeluarkan imajinasi. Maaf bukannya melarang kalian mengkritik, cuma kasih warning aku kalau kritik yg sopan karena aku bakal sensitif bgt kalau ada yg koment ini gak realistis. I know it.
  • @yanz_BCG q kira bakalan da belah duren 2 kali....ternyata tbc hahaha
  • Syeoull wrote: »
    @yanz_BCG q kira bakalan da belah duren 2 kali....ternyata tbc hahaha

    haha terlalu cepat buat belah duren :-P
  • @yanz_BCG kacau in a good way. Suka sekali sama fantasinya. Cocok aja dipaduin sama jalan ceritanya. Btw, BCG apaan sih? Kalo update, mau dong mention gue.
  • zeamays wrote: »
    @yanz_BCG kacau in a good way. Suka sekali sama fantasinya. Cocok aja dipaduin sama jalan ceritanya. Btw, BCG apaan sih? Kalo update, mau dong mention gue.

    baru dngar tuh istilah kacau in the good way. Bcg itu mantan page gue..
Sign In or Register to comment.