BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Karena Iseng (Mini Series)

1356710

Comments

  • Mention nick nya salah, ga ada notif. Di lanjut ya
  • jadi penasaran ma yuda,lanjuuut !
  • Seru ceritanya,, beda ma cerita yg lain,, cuman ya,, serasa makan gado gado,,mana awal.mana akhir,and mana cuap cuap author nya,, semua lurusss tanpa ada jeda,,,untuk lanjut nya jangan lupa mention yak mas@yans_bcg
  • yaaah kok besook.. huhu
  • msih nunggu klanjutan CGL lho yanz... dtamatin dong... :)
  • @egosantoso CGL apaa ya? seingatku cerbung yang ga aku tamati cuma WUIBDA sisanya tamat.. @mr_Kim sabar ya hitungan menit kok.. @Beepe jeda gimana ya maksudnya? aku rada bingung.. @Dimz sipp nih mau diopload @halrien nih tak mention mau lanjut..
  • Karena Iseng (Part 3) By: #yanz20 -Author POV- Yuda mengerem mobilnya perlahan saat sampai di depan sekolah baru Reval, dia membuka pintu mobil dengan wajah jutek, "Keluar cepetan!" Reval melompat keluar dengan wajah ceria, dia juga menggandeng tangan paman kecenya itu, "Anterin sampai kelas ya!" pintanya dengan semangat. "Jiaah apaan sih? Gue waktu brondong perasaan gak gini gini amat dah.. Manja lu." "Aku kan special, Yuda!" teriaknya sambil menonjok perut Yuda. "Uhuk... Oi nakal ya lu, gue buang ke hutan rimba mau hah lu?" Reval memasang wajah melas lagi yang membuat Yuda mengacak rambut frustasi, terpaksa dia mengantarkan anak itu sampai kelas. Sepanjang koridor orang-orang menatap heran terutama para siswi-siswi sana, mereka sangat girang kedatangan dua pemuda yang punya aura bintang. Rambut jabrik pirang Reval bergoyang riang sepanjang jalan dihiasi lengkungan merekah dari bibir chery itu. Sampai di kelas Yuda yang sudah bete dari tadi main tinggal aja bikin Reval murung. Reval masih nempel erat bikin Yuda noleh, "Apa lagi sih?" "Masa aku ditinggal?" "Gue harus kerja, jadi lu harus ngertiin gue.." ucap Yuda sambil mengusap kepala ponakannya itu
  • Reval bernafas berat menatap teman-teman barunya di kelas, dia berdiri gugup seolah semua mata ingin membunuhnya dengan tatapan itu. "Wah kita kedatangan murid baru, ayo nak perkenalkan dirimu?" "Saya Revaldy Sebastian.." ucap Reval dingin dan datar. si guru berusaha bercengkrama, membuat dialog walau hanya dibalas 'Iya' dari sang pemuda imut itu. Dia terlihat sangat badmood. 'Sekolah dimana-mana sama saja menyebalkannya..' lirih Reval dalam hati. Revaldy bukan orang yang mudah beradaptasi dengan lingkungan, dia sering dibully di sekolah-sekolahnya karena memiliki pribadi ganda, bukan seseorang yang nyaman diajak bergurau dan banyak alasan. Tidak jarang kecakepan Reval juga jadi alasan buat teman-teman ngebully. Sepertinya hal itu akan kembali terulang, beberapa teman berusaha mengajak Reval mengobrol tapi tidak digubris. Itu bikin mereka kesal dan mengerjai Reval, "Eh lo cacat mental ya? Atau autis? Lo bisu kah? Hahaha.." ejek teman-temannya sambil mendorong kepala Reval. Reval hanya diam dengan wajah dingin, "Eh lo gagu rupanya, diajak ngobrol malah diem!" teman-temannya mendoronginya tapi dia yang kehabisan kesabaran langsung mendorong meja hingga menciderai beberapa anak. "Woi ngajak ribut lo?!!" teriak salah satu anak cowok yang disertai lima cowok lain menyerbu Reval. Tapi dengan lincah kaki Reval menendangi mereka, namun ada yang mengunci tangannya dan meninjui perutnya. Reval terkepung. "Woi woi bubar! Apa-apaan nih!" teriak seorang cowok tinggi dari luar. "Dia nih kak Fadil, yang nyari ribut duluan!" anak-anak itu menuduh Reval. "Halah halah bacot lo pada, kebiasaan nih cari ribut. Lo kira gue gak tau sifat kalian.. Udah ah gak gantle main keroyokan." ucap Fadil sambil melerai pertengkaran tadi. Reval hanya menatap lurus tanpa ekspresi, "Lo anak baru yang dihebohin cewek-cewek sini pasti... Gue ketua OSIS disini. Kenalin, Fadil.." ucap Fadil ramah tapi malah dicueki Reval. Dia berjalan cuek ke luar. Fadil tersenyum sambil mengusap bibirnya dengan dengan jempol, 'Anak yang unik...' ucapnya dalam hati. Reval rupanya ke toilet, di depan washtafel dia berkumur-kumur dan memuntahkan air bercampur darah di mulutnya, "Tuh kan benar, gak ada yang baik sama aku kecuali Yuda dan mama.." lirih Reval sama kaca. "Siapa bilang? Gue mau kok baik sama lo.." sambung Fadil yang main nyelonong aja dari belakang. "Jangan sok akrab.." balas Reval ketus. "Hei bokong mungil, gimana lo bisa dapat temen kalau lo aja gak terbuka.." "Namaku bukan bokong mungil!!" teriak Reval dengan wajah memerah. "Terus nama lo siapa hm?" Fadil melipat tangan di dada. "Capek dari tadi kenalan terus! Revaldy, gak pake replay!" "Oh jadi nama lo Reval, jelek amat ya. Lucuan bokong mungil hahaha..." "Berhenti mengatakan disgusting word itu!" teriak Reval marah. Fadil menepuk bokong Reval dengan kencang, "Kenyataannya bokong lu emang mungil, tapi nice juga.. Empuk haha.." Reval makin berasap, "Hei pelecehan aaarghh!!!" giliran Reval yang berlari frustasi sekarang. Karma tuh namanya. 'Nih anak, kaya kucing ya.. Semakin digoda makin manis, bikin gue gemes aja..' ucap Fadil dalam hati.
  • Reval bernafas berat menatap teman-teman barunya di kelas, dia berdiri gugup seolah semua mata ingin membunuhnya dengan tatapan itu. "Wah kita kedatangan murid baru, ayo nak perkenalkan dirimu?" "Saya Revaldy Sebastian.." ucap Reval dingin dan datar. si guru berusaha bercengkrama, membuat dialog walau hanya dibalas 'Iya' dari sang pemuda imut itu. Dia terlihat sangat badmood. 'Sekolah dimana-mana sama saja menyebalkannya..' lirih Reval dalam hati. Revaldy bukan orang yang mudah beradaptasi dengan lingkungan, dia sering dibully di sekolah-sekolahnya karena memiliki pribadi ganda, bukan seseorang yang nyaman diajak bergurau dan banyak alasan. Tidak jarang kecakepan Reval juga jadi alasan buat teman-teman ngebully. Sepertinya hal itu akan kembali terulang, beberapa teman berusaha mengajak Reval mengobrol tapi tidak digubris. Itu bikin mereka kesal dan mengerjai Reval, "Eh lo cacat mental ya? Atau autis? Lo bisu kah? Hahaha.." ejek teman-temannya sambil mendorong kepala Reval. Reval hanya diam dengan wajah dingin, "Eh lo gagu rupanya, diajak ngobrol malah diem!" teman-temannya mendoronginya tapi dia yang kehabisan kesabaran langsung mendorong meja hingga menciderai beberapa anak. "Woi ngajak ribut lo?!!" teriak salah satu anak cowok yang disertai lima cowok lain menyerbu Reval. Tapi dengan lincah kaki Reval menendangi mereka, namun ada yang mengunci tangannya dan meninjui perutnya. Reval terkepung. "Woi woi bubar! Apa-apaan nih!" teriak seorang cowok tinggi dari luar. "Dia nih kak Fadil, yang nyari ribut duluan!" anak-anak itu menuduh Reval. "Halah halah bacot lo pada, kebiasaan nih cari ribut. Lo kira gue gak tau sifat kalian.. Udah ah gak gantle main keroyokan." ucap Fadil sambil melerai pertengkaran tadi. Reval hanya menatap lurus tanpa ekspresi, "Lo anak baru yang dihebohin cewek-cewek sini pasti... Gue ketua OSIS disini. Kenalin, Fadil.." ucap Fadil ramah tapi malah dicueki Reval. Dia berjalan cuek ke luar. Fadil tersenyum sambil mengusap bibirnya dengan dengan jempol, 'Anak yang unik...' ucapnya dalam hati. Reval rupanya ke toilet, di depan washtafel dia berkumur-kumur dan memuntahkan air bercampur darah di mulutnya, "Tuh kan benar, gak ada yang baik sama aku kecuali Yuda dan mama.." lirih Reval sama kaca. "Siapa bilang? Gue mau kok baik sama lo.." sambung Fadil yang main nyelonong aja dari belakang. "Jangan sok akrab.." balas Reval ketus. "Hei bokong mungil, gimana lo bisa dapat temen kalau lo aja gak terbuka.." "Namaku bukan bokong mungil!!" teriak Reval dengan wajah memerah. "Terus nama lo siapa hm?" Fadil melipat tangan di dada. "Capek dari tadi kenalan terus! Revaldy, gak pake replay!" "Oh jadi nama lo Reval, jelek amat ya. Lucuan bokong mungil hahaha..." "Berhenti mengatakan disgusting word itu!" teriak Reval marah. Fadil menepuk bokong Reval dengan kencang, "Kenyataannya bokong lu emang mungil, tapi nice juga.. Empuk haha.." Reval makin berasap, "Hei pelecehan aaarghh!!!" giliran Reval yang berlari frustasi sekarang. Karma tuh namanya. 'Nih anak, kaya kucing ya.. Semakin digoda makin manis, bikin gue gemes aja..' ucap Fadil dalam hati.
  • Dalam hatinya pun terbesit keisengan yang sangat mengusik Reval, dia terus menguntit dan bersikap tengil. Satu-satunya orang yang mampu bertahan akan kesarkasan Reval. Reval duduk manis di bangku taman sekolah sendirian sambil menatap kotak bekalnya disisi lain anak-anak normal lainnya makan di kantin. Dia membuka kotak bekal itu, ada nasi goreng dengan telur yang digoreng Yuda tadi pagi. Dia tersenyum girang dengan wajah bersemu. Terlalu sayang untuk dimakan tapi perutnya berkata lapar. Namun.. Hap! Kotak bekal Reval terjatuh karena Fadil yang memeluk lehernya dari belakang secara mendadak, "Hai bokong mungil!" Reval memandang lurus dengan mata berkaca-kaca, "Ka-kau... MENYEBALKAAAN HUAAAA!!!" Fadil langsung panik melihat Reval yang mengamuk, "Aduh sorry sorry! Gue gak sengaja, gue ganti deh, gue traktir ya di kantin!" "GAAAK!!! AAAARGGHH..." Fadil benar-benar kelabakan, dengan cepat dia memeluk Reval dan menepuk-nepuk punggung Reval. Isakan itu berkurang, Fadil mengusap lebih lembut bahu Reval, "Bokong mungil udah jangan nangis, gue tratir beneran nih! Mau apa? Nasgor or ketoprak?" Reval langsung terdiam, "Ketoprak itu apa?" ucapnya sambil melepaskan pelukan, dia memasang mimik bingung yang menggemaskan. "Susah dijelasin, sini gih ayo kita cobain.." ucap Fadil sambil menarik tangan Reval. Di depan sekolah ada gerobak yang jual ketoprak, mereka duduk di bangku-bangku panjang yang disediakan. "Ketopraknya dua pak lek! Eh bokong mungil, lo mau yang pedes gak?" "Iya pedes..." "Pedes yo pak lek!" teriak Fadil lagi. "Eh gue tuh gemes tau gak sama lo, kok muka lo kayanya aneh banget sih..." "Mukaku gak aneh!" "Haha nyolot lagi, emang lo blasteran apa?" "Kalau mama itu Indo-Chinese, tapi kalau papa itu Amerika." "Pantesan aneh, gue bingung masa iya bule sipit sih.. Tapi lo manis juga.. Asia sama western emang bakal jadi percampuran yang sempurna. Gue jadi pengen punya bini bule. Lu jadi bini gue ya? Wkwkwk..." "Gila..." desis Reval kesal sambil menggembungkan pipi. Fadil malah mencolek-colek pipi Reval. "Tembem lo, kaya ikan buak!" "Apa lagi sih? Dari tadi ngejek aku terus!" "Eh lu gak tau ikan buak? Itu yang kalau disentuh dia menggembung buat perlindungan. Persis kaya lu, bulet! Huahahhaha.." Reval hanya memutar bola mata kesal. "Chiee cewek-cewek pada liatin kita, lumayan nih gue kecipratan keren hahah..." "Kamu berisik!" "Gue emang berisik lo musti tahan!" Fadil merangkul dan mengacak-acak rambut Reval. 'Aku ragu kalau dia homo, tapi kenapa dia menempeliku. Menyebalkan..' ucap Reval dalam hati. Saat ketopraknya datang Reval memakannya dengan lahap, sengaja dia membuat sudut bibirnya berantakan untuk memancing reaksi Fadil. Dan benar saja Fadil menegor, "Eh lo makan kaya anak kecil ya, berantakan banget..." Fadil mengusap sela bibir Reval, sengaja dia menatap Fadil dalam-dalam tanpa berkedip sehingga membuat Fadil canggung dan langsung memerah. "Napa lo ngeliatin gue kaya gitu?" Fadil menjauhkan tangannya. Reval hanya tersenyum, dia paling pandai menggoda para seme. Naughty uke. Reval hanya diam menjilati jari-jarinya dengan gaya erotis membuat Fadil panas dingin, 'Sadar boy sadar! Nih anak cowok!' teriak Fadil dalam hati. Dia mengusap dada karena terkejut akan reaksi adrenalinnya. "Temani aku ke toilet ya.." ucap Reval sambil memegang ujung baju Fadil. "Ehmm. Iya.." ucap Fadil canggung, sekarang dia yang salting akan sikap Reval yang berangsur-angsur manis. Reval yang jalan di depan memegang dagu, 'Kira-kira dia gay bukan ya? Aku harus cari tau..' ucap Reval dalam hati. Sampai di toilet Reval mencuci muka, ada beberapa anak yang keluar dari toilet, di bilik juga kelihatan kosong. Reval mendekat dan mengunci toilet itu. Dia tersenyum manis sambil mempertipis jarak antara mereka, "Kak Fadil, kenapa suka ganggu aku?" Reval meletakkan tangannya di dada Fadil, membelainya lembut. Fadil menelan air liur, Reval semakin merapat membuat Fadil sulit bernafas. Reval berjinjit, jarak wajah mereka sangat tipis saat semakin mendekat tiba-tiba bayangan Yuda muncul, Reval mundur dengan cepat, "Aku tak boleh berhianat.." desisnya. Tapi Fadil dari belakang mendorong Reval mendadak ke pintu, tangan Reval dikuncinya di atas kepala, "Lu ngegoda gue ya? Kenapa berubah pikiran bokong mungil?" Reval menatap ketus, "Kau ini.. Lepasin! Maniak!" "Justru kau yang maniak, dasar.." Reval merubah mimik dengan senyuman nakal, malah membuat Fadil gugup, "Kiss meh~" bisiknya. Fadil mendekat, menempelkan bibir namun, "Aaarkh!" teriak Fadil dan menjauhkan wajahnya. Bibirnya berdarah karena digigit Reval. "Bertapa seratus tahun dulu untuk mengalahkan Revaldy.." ucap Reval dengan tatapan dingin, dia mengacungkan jari tengah sebelum keluar pintu. "Anak ini... Menarik.." desis Fadil. TBC Bagaimana nih pendapat kalian tentang couple Fadil X Reval? Coment
  • kereeeen.... lenih baik sama fadil aja.... selanjutnya side nya fadil ya.. hohohi di tunggu mentionnya...
  • thanks @mr_Kim menurutmu fadil kaya gimana?
  • @yanz_BCG yang cium gw lgi... bkannya itu threadnya yanz y?? klau salah maaf ya. :)
  • @egosantoso, itu tread kiki, admin bcg juga.
  • (●´ο`●) ŐŐŐŐŐŐŐ...

    maaf klau gtu...

    :)
Sign In or Register to comment.