It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Good night Di..
Good night dekisugi..
Plaakk. #apasih
Waktu pun berlalu. Kehidupan Setiadi dan Randy pun berlanjut terus, pertemanan antara mereka pun tetap kompak. Sementara Cindy dan Thomas pun makin dekat satu sama lain.
Hari Sabtu, Setiadi, Randy, Jimmy dan Johan sedang berada di Twilite Cafe di daerah Kenang menunggu Cindy dan Thomas. Mereka baru akan pertama kali bertemu.
"Mirip kayak gimana yah wajahnya Thomas ama lu yah Di?" tanya Randy.
"Hmmmm... Pemasaran juga nih jadinya." jawab Rontje.
"Bisa juga nih kalo Thomas nya takut nemuin lu Ran, kan lu dulu suaminya Cindy kan..."sahut Johan.
"Gua kan udah ganti status, Cindy pasti udah cerita tentang gua"
"Badan besar berotot kamu selain bikin binan pada ngiler, juga bikin beberapa orang takut... Ampe Cindy minta yang kecil tuh..." timpal Jimmy.
"Halo guys, sori nunggu..." suara wanita lembut menyapa mereka.
Cindy datang dengan seorang lelaki. Wajahnya persis Setiadi hanya dengan rambut belah pinggir kiri mirip Jimmy, postur sedikit lebih berisi. Semua pasang mata menatap tak percaya akan kemiripan Thomas dengan Setiadi. Boleh dibilang, kalau tata rambut Thomas di buat mirip, mereka bisa saja terlihat seperti kembar.
"Halo guys, aku Thomas." sapa Thomas.
Mereka langsung berdiri menyambut Cindy dan Thomas.
"Hai Thomas, aku Randy, yuk duduk gabung..." Randy berinisiatif menyapa untuk mencairkan Thomas yang sejak memasuki ruang cafe terlihat agak kuatir.
"Thomas, this my boyfriend Yadi... Mirip kan ama kamu..." Randy berusaha mencairkan suasana.
"Hai, aku Yadi, boyfriendnya Randy" Setiadi menyapa Thomas sambil tertawa kecil.
"Hai Thomas, aku Jimmy temennya Yadi."
"Aku Johan, boyfriendnya Jimmy."
"Thomas, iyah bener... Wajah kamu bener- bener mirip aku... Kalo aku bilang kamu tampan... Aku juga dong..." Setiadi bercanda.
Thomas tertawa, dia sudah mulai merasa nyaman, melihat teman- teman Cindy yang menerimanya.
Sepanjang sore itu suasana sudah lebih mencair. Thomas sudah merasa cukup nyaman berada dengan mereka.
"Thomas, Cindy, selamat yah... Semoga kalian berdua hidup bahagia. Kami semua sangat dukung kalian berkeluarga." Randy sambil bersulang diikuti oleh gelas- gelas lain.
Mereka sedang merayakan rencana Thomas dan Cindy yang 2 bulan lagi akan membangun rumah tangga. Semua teman Cindy sangat mendukung mereka, terutama Randy. Randy akhirnya menjual rumahnya di Permata Buana kepada Cindy dengan harga pertemanan, karena dia berencana ingin membeli ruko untuk investasi bisnis yang sedang akan ia rintis.
"Bentar lagi mereka siap" jawab asistennya.
Di daerah Pantai Indah Kapuk jam 4 sore mereka sedang mengadakan sesi foto Pre Wed Thomas dan Cindy. Rontje sudah satu setengah tahun mencoba keahlian baru hasil investasi bunda Sani, pemilik salon yang membantunya sedari awal. Lantai atas salon di ubah menjadi studio mini.
"Cin, Tom, jangan kaku yah, anggap lagi becanda. Tuh mas Jimmy ama mas Yadi biar bantu deh."
Jam 5 sore, Rontje sudah mendapatkan kira- kira 80 foto, saat mereka kembali ke salon untuk seri foto fun bersama ramai- ramai. Ide foto ini dicetuskan Thomas karena dia sangat suka bergaul dengan teman- teman Cindy yang ceria, membuatnya merasa di terima. Sore itu Rontje sudah mempersiapkan baju khusus untuk Setiadi dan Thomas agak bisa terlihat kembar, untuk salah satu tema foto.
"Mas Tom ama mas Yadi, jangan mandi dulu, aku mau gunting rambut nya supaya persis sama nanti di sesi foto." sahut Rontje.
Mereka pun menunggu berdua di ruang salon sambil mengobrol, melihat- lihat hasil foto di kamera bermerek Canon Eos 5. Saking asiknya, mereka tak sadar, para pengunjung salon menatap mereka, terheran dengan ketampanan dan kemiripan mereka satu sama lain, bagai pinang di belah dua.
Thomas dan Setiadi takjub, mereka saling memandang satu sama lainnya bagai melihat cermin. Bahkan mereka sebelumnya membeli kacamata khusus yang sama untuk sesi foto ini.
Semua mata memandang kebingungan melihat Setiadi dan Thomas sudah siap dengan pakaian sama persis hingga tatanan rambut. Rontje berhasil menyulap mereka bagai kembar identik, hanya dibedakan oleh postur Thomas lebih berisi.
"Oke, mas Tom ama mas Yadi duduk di bangku ini, mas Randy di kiri ama jeng Cindy berdiri di kanan. Lalu kalian buat eksperi kaget ama bingung. Nah kalian yang kembar senyum aja lihat ke sini, udahnya lalu lihat ke pasangan masing- masing." Rontje dengan panjang lebar menerangkan konsepnya.
"Ran, udah belon? ... Loh ngapain pake tuxedo? Formal amat sih?" Setiadi memandang Randy yang sudah memakai setelan lengkap dengan satu wajah agak sedih.
"Loh... Kenapa emang?" Randy terheran- heran memandang Setiadi yang tiba- tiba tertunduk.
"Gua jadi inget dulu, 8 taon lalu lu nikah... Pake jas kayak gitu ingetin gua dulu kehilangan lu..." Setiadi menjawab dengan suara lirih sambil menarik nafas dalam- dalam.