BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Persimpangan (TAMAT), book 2 di halaman 19

1686971737483

Comments

  • kimo_chie wrote: »
    akhirnya bisa login juga
    q salut ma cindy walaupun uda cerai tetap bisa kompak.
    buat yadi n randy selamat :)

    @kimo_chie, iyah, dia itu cantik luar dalem...
  • karena wrote: »
    baru selesai marathon bacanya..
    sejujurnya saya lebih suka Yadi sama Hendra..
    emmm, kalo Yadi gak mau sama Hendra, gue mau kok nunggu Hendra pulang dari australi.. apa Hendra mau gue kesana? oke, *apply beasiswa S2 monash university*

    @karena, boleh tuh, dia masih jomblo... Belum ketemu Vincent
  • @karena, memang pada konsep awalnya yadi dan randy itu sudah ditentukan untuk hidup bersama, cuma perjalanan cinta mereka itu sangat terjal. yadi dan hendra itu memang saya buat indah kisahnya supaya tidak terkesan yadi asal pilih hanya karena gak bisa balik ke randy waktu itu. yadi ku gambarkan sifatnya itu memberikan segenap jiwa dan hatinya kepada siapapun yang mencintai dan ia cintai. jujur, aku sendiri nangis kalo harus baca ulang bagian perpisahan yadi dan hendra.... itu aku sendiri yang tulis...
  • kalo soal thomas, cindy kan pernah nyeletuk kalo ia suka ama tipe seperti yadi, kan waktu itu bilang: kalo kamu straight gua udah fight for you... akhirnya ketemu lah thomas yang mirip yadi, begitu loh
  • @karena, randy gak seenak itu datang dan pergi. Randy sebenarnya udah cinta , cuma karena awalnya straight, yadi msh blm yakin, pernikahan ama cindy pun gak terlalu bahagia, karena terus kepikiran yadi, sementara yadi jalan ama hendra wkt itu. Ku gak tempatkan randy di posisi seenak sendiri
  • @karena, Ini kisah fiktif, cuma ku konstruksi ceritanya se nyata mungkin, plot nya ku buat berdasarkan cerita2 dan bayangan apa yang biasa terjadi, ku hindari konflik yang terlalu tajam karena di kehidupan nyata juga jarang amirudin terjadi. Semua tokoh adalah rekaan.
  • Tees itu apa yah?
  • Tjetje itu ku masukkan supaya yadi sedikit ada kegembiraan, karena waktu studi s1 dia sifatnya pemurung karena baru aja di buang ama ortu nya. Tjetje itu juga senasib, dia yang terus menerus kasih sisi terang.
    Jimmy: sifatnya nakal, iseng, periang, segala di bawa enteng aja, tapi diem2 sangat melindungi yadi. Dia adalah batu karang nya yadi setiap saat.
    Cindy, sifatnya periang, supel, tinggi 1.73, bener2 cantik, tapi berhati mulia, karena juga pernah menderita broken home.
    Saya mungkin agak lebih mirip yadi... Secara sifat saya. Juga saya rajin diet...hihihi
  • bang,rekues dong love scenenya randy and yadi .. :))
  • noafinn wrote: »
    bang,rekues dong love scenenya randy and yadi .. :))

    @noafinn, oke...
  • "Sumpah lu... Bener- bener mirip loh Ran... Kapan sih gua bohong..." Cindy dengan muka terheran- heran menceritakan insiden tadi siang di cafe Oh La La di Plaza Indonesia, duduk berdua dengan Randy, Setiadi, Jimmy dan Johan.
    "Di, emangnya kapan lu di clone?" tanya Jimmy sambil tersenyum menggoda.
    "Gak tahu... Dulu si Vincent, sekarang Thomas... Lusa siapa lagi deh..." jawab Setiadi mengangkat kedua tangannya, tertawa kebingungan.
    "Dia memang mirip Cin?" tanya Randy masih tak percaya.
    "Iyah Ran, sumpeh loh... Bener- bener mirip." jawab Cindy sambil mengangkat tangan dengan telapak terbuka.
    "Cin, lu naksir dia kan..." tanya Johan dengan senyum imutnya yang menggoda.
    "Cin, I may expect a date..." Randy menggoda.
    "....eeehhh... Tau ah..." jawab Cindy menahan malu.
    "Cindy... The first time you're in love..." celetuk Jimmy.
    "Kenalin ke kita yah." sambung Setiadi.
    "Penasaran... kayak gimana kembaran gua..."


    GRRRRR... Mereka tertawa.
  • "Eh yuk pulang, udah malem, masih ada 1 hari lagi nih buat TGIF day." Cindy mengajak pulang.


    Hari itu giliran Setiadi yang membawa mobil, sementara Cindy membawa mobilnya sendiri. Menembus macetnya Semanggi, sambil mengobrol riuh rendah melewati antrian panjang Slipi, tertahan lama di Tomang. Lama perjalanannya tidak terasa bagi mereka berempat.

    Setelah mengantar Jimmy dan Johan, mereka memparkirkan mobilnya di depan rumah Setiadi. Kebiasan Randy yang selalu membuka bajunya. Mulai dari kemeja, kaos dalam yang menempel ketat, lalu ia membuka celananya, membawa semuanya ke keranjang baju kotor. Dulu, 8 tahun yang lalu, Setiadi harus menelan ludah melihat kesempurnaan tubuh Randy, kini dia dengan bebas menikmati, membelai, memeluk tubuh pria idamannya. Setiadi berjalan ke kamarnya, membuka bajunya, menggantung celananya, melipat baju kotornya untuk nanti malam di cuci. Mereka berpas- pasan di depan kamar mandi, hendak membasuh badan mereka yang lengket.
  • asyiiiiiikkk..........dilanjut............ :bz
  • Setiadi menyabuni punggung Randy, mulai dari pundaknya yang tebal dan lebar, bergeser ke atas ke tengkuk dengan kedua tangannya. Randy menundukkan kepalanya meregangkan pundaknya, meresapi setiap belaian pujaan jiwanya. Tangan Setiadi pun turun ke sisi punggung bagian atas, bermain- main di otot sayapnya hingga ketiak, disambut oleh tangan Randy yang memegangnya. Besarnya lingkupan dada dan punggung Randy membuat tangan Setiadi dengan leluasa berselancar di sana. Di pinggang, Randy sedikit meregang menahan sensasi rasa geli ketika tangan Setiadi memindai setiap jengkal kulitnya. Saat mampir di gundukan ganda di atas pahanya, Setiadi meresapi tangannya yang meremas- remas pantatnya yang besar dan bulat. Randy tak kuat menahan semua manjaan Setiadi, menarik nafas panjang, menengadahkan kepalanya...

    "HHHHHHAAAAAAHHHHH....."
  • Dari belakang, Setiadi melihat dada Randy semakin mengembang.

    Perlahan- lahan Randy memutar badannya. Mata Randy nanar dibalut rapat oleh sentuhan kasih. Mulutnya yang setengah terbuka, nafas tersengal- sengal, siap setiap saat meledak memancarkan sejuta benih kasih. Setiadi berdiri tertegun... Di hadapannya berdiri lelaki yang ia puja, lelaki yang mengisi selaksa angan melayang menembus langit mimpi, berdiri siap menyerahkan segenap dirinya untuk Setiadi seorang, hanya dia satu- satunya dari 5 juta lelaki di Jakarta. Setiadi bergidik memandang senjata Randy terhunus keras, berwarna merah padam. Dari mata Randy terpancar hasrat menggunung, siap untuk mengguncang dunia Setiadi, memuntahkan lahar panas.
Sign In or Register to comment.