It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
"Yadi, itu kan masa lalu gue. Lu juga jangan lupa gimana gua waktu nangis baca surat perpisahan lu, lu tiba- tiba kabur ke Surabaya... Sakit banget buat gua, di gituin ama lu..." jawab Randy sambil memeluk Setiadi. Mencium keningnya.
"Yadi, masa lalu udah berlalu, kita liat masa depan. Gua ada sekarang bukan untuk masa lalu, tapi buat masa depan kita." Randy sambil membelai pipi Setiadi, mengusap setitik air matanya. Setiadi pun melihat mata Randy berkaca- kaca, mengusap matanya.
"Kita sudah alami semuanya...gua bersukur kita masih saling cinta." ujar Setiadi.
"Di... Ini Cindy ama Tomi yang nikah... Koq lu yang nafsu sih..." Jimmy menggoda Setiadi yang dari tadi mengelus paha Randy yang sedang mengemudikan Audi A4 nya, dengan Jimmy, Johan dan Rontje duduk di belakang.
Mereka berlima tertawa terbahak- bahak, sementara wajah Setiadi merah menahan malu. Mobil mereka melaju ke arah Thamrin, ke Hotel Mandarin, tempat pernikahan Thomas dan Cindy. Tertahan di depan Hotel Indonesia. Tak lama, mereka pun sudah sampai.
Mereka melambaikan tangan ke arah Cindy dan Thomas, dibalas sapa mereka dari atas panggung.
Mereka menikmati segala jenis makanan. Randy, Jimmy dan Johan yang makannya paling banyak, sedangkan Setiadi dan Rontje makan seadanya, diet ketet mereka terus mereka pertahankan. Setelah puas bersantap, mereka naik ke panggung bersalaman ketika tidak terlalu banyak tamu yang bersalaman.
"Selamat yah..." Randy menyalami dengan senyum tersungging.
"Eh, lu ama Yadi kompak banget bajunya." Cindy tertawa renyah, diikuti Thomas yang juga berbincang- bincang dengan mereka.
"Jim, kan Cindy ama Tom udah mau mp, besok kita makan sotomie yuk..." sahut Johan di jok belakang.
"Sotomie? Mana ada di tempat kita..."
"Sotomie itu tuh..."
"Sotomie... Hah sotomie yang itu.... AAAAAAHHHH... GAK MAUUUUUU..."
Gelak tawa mengisi mobil mereka melaju di jalan pulang...
TAMAT
@Dekisugi, @arieat, @rivengold, @Gabriel_Valiant, @YANS FILAN,@the_angel_of_hell, @Lu_Chu, @hikaru, @aii, @badboykem, @Ricky89, @mr_Kim, @ananda1, @dheeotherside, @shuda2001, @paranoid, @kimo_chie, @AhmadJegeg, @A@ry, @Gigiharis_Krist, @hantuusil, @moccachino, @Monic
@karena
@farizpratama7
. ( \ / )
___\ \ / /____
(___ ). \ / (____)
(_ __). _)__=D__(_ ( ____)
(____). ). ( (____)
(___) __/ / \ \__ (___)
_/ \_
-two thumbs up-
†h♌nk γ☺u atas cerita indahnye.
Btw sape vincent?
Randy memang sedih ketika dia di tinggal Yadi. Dia pikir bisa tetap jaga komunikasi, gak sangka di tinggal.
Waktu dia jadi suami, dia tetap tidak bisa menghilangkan rasa cintanya kpd Yadi, sekalipun dia masih mampu menyembunyikannya.
Cindy tahu kalo yadi dan randy saling mencinta, hanya dia juga bingung harus bersikap apa. Dia melihat randy orang baek, di rekomendasikan yadi, jadi pertimbangannya itu ditambah karakter bagus randy jadi mau nikah. Beberapa tahun sesudahnya dia mulai sadar, dia tidak terlalu mencintai randy dan pernikahannya terasa hambar. Tapi cindy memuji randy yang mampu menahan hasratnya kpd yadi, memilih jaga pernikahannya.
Mungkin ini pemikiranku. Ku sadar tidak semua orang setuju. Ini landasan ku menulis chapter 8 dan 9.
@arieat, di chapter 5 deh ada cerita: vincent adalah sepupu Jimmy di Semarang, yang lagi kuliah di aussie, yang sangat mirip Yadi. Saking miripnya, adik Vincent ampe salah liat pas dia masih ngantuk baru bangun. Ada deh di chapter 5 deh