BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Dio, You're My Secret (ended: close book)

1356715

Comments

  • Lanjut.
    Mention juga ya kalo dah update..
  • Ih rumpi deh... Ne, jdi inget si agas deh, di story kadang cupid tuh tolol.
  • rezadrians wrote: »
    curhat sama setan-___- lanjut tann hihihihi

    @rezadrians
    yagakpapa setannya juga unyu-unyu kok :D
  • hakenun wrote: »
    >>Nuansa 'manga'nya kental bgt. Adegan boncengan kayanya diambil dri pngalaman pribadi. Jangan takut2 make nama lokal indonesia. Ceritanya oke kok
    .
    Mensyen eyke jegong y jeung
    *atasnya abang yuzz cantik banget*

    iya makasih jeung, ini bakal aye ambil sbg suatu pujian xD
  • Zhar12 wrote: »
    Ih rumpi deh... Ne, jdi inget si agas deh, di story kadang cupid tuh tolol.

    @Zhar12 kenapose jeung? O.o
  • (CONT)

    Hari ini entah kenapa udara pegunungan terasa jauh lebih segar dari biasanya. Yaa, aku sedang berjalan-jalan di perkebunan dengan kak Henry. Dia juga berjanji akan mengajakku mandi di sungai. Waaaa, aku sudah tidak sabar rasanya.

    "Kak, coba kejar aku!" saking bersemangatnya, aku lari agak jauh di depan kak Henry. Dia tersenyum dan mencoba mengejarku (astagaa...udah kayak adegan film india aja-..-)
    Aku terus berlari dan tiba di daerah yang tidak aku kenali sebelumnya. Disini kabutnya agak tebal, aku tidak bisa memperhatikan jalan dengan baik.
    Aku terus berlari sambil melihat banyaknya pohon tinggi yang menjulang di sekitarku. Sampai tiba-tiba aku terpeleset. Seseorang menangkapku dari belakang agar aku tidak terjatuh. Postur tubuhnya lebih kecil dari kak Henry. Ini bukan orang itu, pikirku. Aku tidak bisa melihatnya karena posisiku sekarang membelakanginya, dan dia tepat di belakangku. Dia melepaskanku. Aku berbalik dan tak melihat seorangpun disana.
    Sampai tiba-tiba kudengar suara kak Henry memanggilku, "Koji-ya, dimana kau??"
    "Aku di sebelah sini, kak!" aku melambai-lambaikan tanganku dengan girang. Kemudian berlari ke arahnya dan memeluk orang ini. Dadanya terasa hangat, sangat kontras dgn suhu udara disini. Aku mencoba menenangkan diri.
    "Koji-ya, kau kenapa? Apa yang kau lihat?" kemudian dia melihat goresan luka di tanganku. Ah, tanganku tadi tergores ranting pohon. Dia terlihat sangat khawatir.
    "Astaga, tanganmu. Ayo kita pulang untuk membersihkan dan mengobati lukamu."
    "Tidak kak, tetaplah seperti ini. Aku takut (sebenarnya takut jauh darinya). Lagipula kau sudah berjanji mengajakku mandi di sungai. Ayo kita bersihkan lukaku disana!" aku melihat ke arah di mana aku hampir terjatuh tadi, aku tidak bisa melihat dengan jelas. Seperti ada yang memperhatikan kami dari sana, namun bayangan itu segera menghilang seiring dengan hilangnya kabut. Aku berpikir keras.
    [FLASHBACK]
    Hari itu di sekolah, tiba-tiba aku jatuh tersungkur. Yaaa, seseorang mendorongku tadi. Dakkk!!! Suara hantaman bola yang keras menabrak dinding. Ahh, jika aku berada pada posisiku tadi aku pasti sudah pingsan terkena hantaman bola.
    Siapa? Siapa tadi yang menyelamatkanku? Aku tak bisa melihat orang itu. Yang kulihat hanya sekumpulan orang yang sibuk dengan urusannya masing-masing. Kemudian aku berdiri dan berlalu pergi.
    [FLASHBACK END]
    Apa mungkin, orang itu? Ahh, maksudku.. hantu itu. Dia yang melindungiku. Kemudian aku tersenyum.

    Byuurr. Hawa dingin langsung menyelimuti sekujur tubuhku. Sekujur tubuhku basah. Ahh, apa ini? Kapan kak Henry membawaku ke sungai? Astagaa, aku melamun terlalu serius.
    "Kak?"
    "Kenapa? Apa yang kau pikirkan tadi sehingga tidak mendengar kata-kataku?"
    "Tau-tau sudah ada di sungai" kataku polos.
    "Kau ini, apa yang kau lamunkan? Aku tadi menggendongmu dan menceburkan diri kita ke sungai. Bagaimana? Segar, bukan?" astagaa, lihatlah wajahnya ketika tersenyum.
    Aku mengangguk sambil tersenyum juga. Bodoh! Bagaimana bisa aku melewatkan momen indah tadi? Kak Henry menggendongku dan aku tidak tau? Sungguh bodoh! Arrhhh, ingin kuulang waktu tadi rasanya. Sial! Bodoh! Bodoh! Bodoh! Aku terus menyalahkan diriku sendiri.
    Tapi sekarang yang kulihat adalah badan kak Henry yang tercetak jelas dalam kaos putih tipis yang basah dan jendolan besar di celana pendeknya. Aku sempat melongo kemudian melanjutkan bermain air dengan kakak ini. Alaah, kenapa gak shirtless ajasih dia? Biar lebih jelas aku liat lekukan tubuhnya. Tapi yalumayanlah. Mungkin rezekiku baru segini, ahihi xD

    Aku menikmati setiap cipratan air yang dipercikkan ke wajahku oleh orang ini. Kami seperti pasangan kekasih kurasa^^. Kalau saja kalian tau, kulit coklat bersihnya yang basah dan sedikit bercahaya itu (karena agak memantulkan cahaya matahari) membuatku terpana dan... horny, hehe. Apalagi jika kulihat alisnya yang tebal membuat tampang satpamnya (eh, tampang bad boy) terlihat begitu manis. Kakak ini benar-benar si alis ulet bulu.
    "Ulet bulu!" kataku tiba-tiba.
    "Ahh??" dia terlihat heran. Aku tertawa kecil.
    "Alismu, kak! Sangat mirip dengan ulet bulu, hahaha" aku menonjok perut buncitnya (sixpack maksudku) dan berlari ketepian. Tapi aku terpeleset hingga hampir jatuh. Untung saja dia segera menangkapku sehingga tidak terjatuh. Ahh, dejavu. Kejadian yang sama terulang bahkan kurang dari satu jam. Aku berbalik namun kali ini aku bisa melihat orang yang menolongku. Dia tersenyum, "Dasar anak nakal!" lalu mengacak-acak rambutku yang basah. Aku tersenyum.
    Kak Henry memelukku dari belakang dan menuntun kami ketepian. Aku bisa merasakan tonjolan di celananya menempel pada tubuhku tepat di atas pantat. Belum sampai kami di tepian kami sudah terpeleset (lagi, kenapa hari ini aku langganan kepleset mulu sih-..-') duluan. Byuurr, kami tercebur di sungai yang cukup dalam dengan air yang sangat jernih tersebut. Untung saja kami bisa berenang dan aliran airnya tidak terlaru deras. Kak Henry menghampiriku dan meraih tanganku lalu menggenggamnya. Kami kembali berdiri (di atas sungai). Aku mengibas-ngibaskan rambutku untuk mengeringkannya (ala iklan-iklan sampo tuloh xD). Orang itu memperhatikanku seakan terpana, kemudian aku melihat ke arahnya. Dia segera memalingkan muka melihat ke arah lain. Terlihat pada raut wajahnya dia sedikit kikuk (jangan-jangan dia menyukaiku, hahaha, pedee :p).

    "Kak ayo kita pulang!" ajakku. Rahangku sedikit menggigil karna dingin. Aku melipat tanganku dan kugenggamkan keduanya agar sedikit lebih hangat.
    "Aku juga sangat kedingian" suara gigi atas dan gigi bawahnya yang bertemu terdengar jelas. Dia juga menggigil. Kemudian dia mendekapku, kami berjalan ketepian. Kali ini kami berhasil! :D. Kami berjalan menuju rumah. Dia masih sambil mendekapku. Terasa hangat. Aku bisa mendengar suara nafasnya. Ahh, kuharap jarak ke rumah kami sangat jauh.
    ****

    Kami sudah sampai di depan rumah. Kak Henry mengajakku untuk ikut ke rumahnya dulu. "Kita akan minum coklat panas bersama!" senyumnya melebar. Aku menyetujuinya. Kami masuk dan naik ke lantai atas, ke kamar kak Henry. Ahh, aku baru sadar kalo ini pertama kalinya aku main ke kamarnya, padahal dia mah sering banget main ke kamarku. Orang ini benar-benar tau cara merapikan kamar. Ahh, aku jadi malu kalo ingat kamarku yang sedikit berantakan.
    Sudahlah, kita lupakan masalah kondisi kamar. Kak Henry memberiku sebuah handuk. Dan kalian tau? Pemandangan apa yang ada di depanku sekarang? Yaa, orang ini melepas pakaiannya. Bulu-bulu di keteknya terlihat sexy. Pantatnya yang semok. Dada yang bidang. Perut sixpack. Lengan berotot. Betis yang sexy. Badannya yang kecoklatan benar-benar membuatku melongo melihatnya. Dan yaa aku tidak mau membahas mengenai Junior-nya. Kalian tau? Aku rasanya ingin mimisan. Walaupun cuma kulihat dalam waktu beberapa detik (karna dia keburu pake handuk), aku masih ingat dengan jelas jembutnya yang lebat, ukuran Junior-nya yang besar (panjangnya kira-kira 10 cm dalam keadaan bobo alias non-aktif), menggantung bersama kantung berisi twins ball itu. Sexy!! Tak ada rasa canggung di wajahnya melepas baju dihadapanku. Membuat aku melongo dan berpikiran jorok. Namun aku segera menghamburkan lamunanku.
    "Perutmu, benar-benar buncit, ya??" ejekku.
    "Ya, inilah perut buncit yang selama ini selalu kau pukuli" dia mengusap-usap perut sixpack itu dengan tangan kanannya.
    Dia kemudian mencari-cari sesuatu di lemari.
    "Ahh, ini dia!" dia melemparkan sesuatu padaku. Kaos dan celana pendek. "Itu bajuku ketika seusiamu! Pakailah. Aku akan ganti baju di kamar mandi."
    "Aku? Ganti baju disini?"
    "Iya. Atau kau mau ganti baju di kamar mandi bersamaku?" katanya sambil masuk ke kamar mandi.
    "Ahh, tidak usah." aku kemudian mengganti baju basahku dengan pakaian yang dia berikan. Ahh, bajunya agak kebesaran. Orang itu benar-benar mempunyai gizi yang baik.
    Tidak lama kemudian dia keluar dari kamar mandinya dgn pakaian yang rapi. "Ayo kita ke dapur untuk membuat coklat panas!".

    Belum lama aku menikmati coklat panas dengan kak Henry, kakakku sudah mengirim sms menyuruhku pulang.
    "Sms dari siapa?"
    "Kakakku, aku harus pulang sekarang."
    "Dia pasti cemburu padaku"
    "Mungkin"
    "Kau bilang saja sedang di rumahku agar dia tidak khawatir."
    "Tidak usah, aku akan pulang sekarang"
    Kak Henry tidak bisa mencegahku, "Ahh, kalo begitu, terimakasih untuk hari ini"
    Aku membalas senyumnya "Iya kak, kau juga!"
    "Kau benar-benar adik yang manis. Sampai jumpa, ya!"
    "Sampai jumpa, kak!" akupun berjalan ke rumahku.

    "Kakak aku pulang!" aku berteriak.
    "Haeeh, kau ini berisik sekali!"
    "Kenapa kau menyuruhku pulang? Apa kau rindu padaku?"
    "Iya, aku tadi melihatmu jalan-jalan dengan seseorang! Siapa dia?"
    "Kau cemburu ya?"
    "Iya. Dia siapa? Cepat katakan!" katanya dengan nada sedikit bercanda.
    "Dia kakak baruku, hahaha"
    "Astagaa, kalo begitu akupun harus segera mencari adik baru juga."
    "Hahahaha, cari saja! Kau tak akan menemukan adik semanis diriku!" kataku sedikit mengejek.
    "Pasti ada! Eh, ngomong-ngomong pakaian siapa yg kau pakai? Dimana pakaianmu?"
    "Ahh, ini. Pakaianku basah sehabis mandi di sungai tadi. Kak Henry meminjamkan pakaian lamanya padaku."
    "Astagaa, kalian bahkan tak mengajakku."
    "Hehehe, lain kali kau pasti kami ajak. Aku mau ke kamarku dulu, kak!" aku berjalan ke kamar dan membuka pintu. Aku tak melihat Dio di sana. Ahh, kemanasih hantu itu. Tapi sudahlah, aku ingin istirahat saja. Kemudian aku membaringkan diri di kasur. Tidak biasanya hantu itu tak muncul, pikirku. Aku ingin menanyakan sesuatu padanya.

    (CONT)

    Catatan penulis:
    Siapakah yang selama ini melindungi Koji? Jika memang Dio, kenapa dia harus melakukannya? Apa karna Koji benar-benar mengingatkannya pada gadis itu?
    Aku suka sekali melihat HenJi (Henry & Koji) couple^^ Mereka lebih cocok jadi pasangan adik-kakak ato pasangan yaoi, ya? kkkkkk xD
  • jembut..wkwkwk jembut..wkwkwk
    =)) =)) =))
  • *pengen jadi hantu d kamarnya henry*
  • yuzz wrote: »
    jembut..wkwkwk jembut..wkwkwk
    =)) =)) =))

    @yuzz eh bener ya bulu-bulu di sekitar kontol itu namanya jembut apa ndak? o.O
  • edited June 2013
    deleted
  • hakenun wrote: »
    *pengen jadi hantu d kamarnya henry*

    @hakenun mati aja, qa :3
  • telur_ungu wrote: »
    hakenun wrote: »
    *pengen jadi hantu d kamarnya henry*

    @hakenun mati aja, qa :3

    iya bener, mati aja jeung ;))

    iya betul kok, bulu2 di sekitar kontol itu jembut namanya :))
  • lanjut dong
  • Okeh, gw mati!
    *ambil dildo, menusuk diri*
Sign In or Register to comment.