It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Sudah satu minggu keluargaku pindah ke Bogor. Aku juga semakin dekat dengan kak Henry. Ternyata dia suka sekali membaca komik manga, dia bilang penampilanku seperti tokoh manga, haha. Sehingga sedikit banyak obrolan kami bisa nyambung. Dia benar-benar baik padaku, tapi terkadang memperlakukanku berlebihan seperti anak kecil. Aku juga sempat mengajaknya untuk ikut cosplaying. Hmm, sepertinya dia tertarik, namun masih ragu. Aku bisa paham sih pasti itu bukan gayanya.
Oh ya, jangan melupakan si hantu yang suka menampakan diri di depanku, ya! Sudah selama seminggu ini pula hantu itu muncul terus di hadapanku. Jujur ya, lama-lama aku bosan bertemu hantu itu terus. Setiap kali aku buka pintu kamarku, pasti selalu ada dia. Entah itu sedang duduk, tiduran di kasurku, kadang juga sedang berdiri di meja belajarku.
Saking seringnya hantu itu muncul, aku sudah tidak takut lagi melihatnya (yaa bisa dibilang aku sudah terbiasa dgn kemunculannya).
****
Ahh, hari ini sungguh lelah sekali di sekolah. Aku mau langsung tidur ah di kamar nanti.
Baru aku membuka pintu kamarku, hantu itu sedang tiduran di kasurku (lagi). Tiba-tiba kepalaku seperti disinari lampu, TRING!! Aku punya ide.
"Haaaah, lelah sekali hari ini"
Brukk. Aku sengaja melempar tas sekolahku ke wajahnya. Hantu itupun spontan bangun. Hihihi aku bisa juga mengerjai hantu.
"Whoaa, apa itu" akhirnya hantu itu ngomong. Aku pura-pura tidak dengar dan mulai melepas kancing seragamku.
"Hey, kau sengaja ya melakukannya, hah??" hantu itu langsung muncul di hadapanku.
"Idiih, kau Ge'eR sekali. Kau kan hantu, mana mungkin bisa kulihat" aku tidak bisa menyembunyikan tawaku di depannya. Wajahnya ternyata tidak seram, malah lucu, kayak pake bedak ketebelan, hihihi. Aku kemudian melepas baju seragamku. Hari ini gerah sekali, sehingga aku ingin buru-buru melepas pakaian ini dan hanya memakai singlet saja.
"Kyaaaaa....i-itu" hantu itu menunjuk ke arah kutangan (kaos singlet) ku.
"Hah? Kenapa?" tanyaku bingung.
"K-k-kau...bagaimana bisa mempunyai melon sekecil itu? Benar-benar tidak menarik! Eh, maaf, biasanya kalo kau mau ganti baju aku selalu menghilang terlebih dulu. Tapi kali ini begitu mendadak kejadiannya." katanya dengan kikuk.
"Hahahaha..pasti selama ini kau mengira aku anak perempuan." kemudian aku melepas kutangan sehingga sekarang aku bertelanjang dada.
"Lihatlah, aku adalah anak laki-laki. Bagaimana bisa hantu yang berkeliaran di kamarku selama ini tidak tau hal itu." kataku sedikit mengejek.
"I-itu karna aku tidak pernah melihatmu ganti baju. Tiap kau akan ganti baju aku sudah menghilangkan diri terlebih dahulu" jelasnya. Hahaha, hantu ini polos dan baik juga ya.
"Tapi.." dia melanjutkan, "Jangan salahkan aku kalo aku mengira kau anak perempuan. Karna wajahmu terlihat cantik dengan rambut panjang pirangmu itu."
"Aku sudah banyak mendengar kata-kata yg sama. Sudahlah, aku ingin istirahat!" aku langsung membaringkan tubuhku di kasur. Hantu itu sudah menghilang. Aaah, semoga saja dia tidak akan pernah muncul lagi. Mungkin selama ini dia menggangguku karna mengira aku adalah anak perempuan dan dia suka padaku. Hahaha, sungguh spekulasi yang bodoh.
Aku berbaring di kasur sambil memejamkan mata. Membayangkan sosok kak Henry yang selalu baik padaku, haha. Dia benar-benar kakak kedua bagiku. Meskipun begitu, aku berusaha untuk tidak menyukainya.
Baru saja aku membalikkan badan tiba-tiba hantu itu sedang tiduran juga di sebelahku. Settaan alas! Ganggu anak orang lagi berangan-angan aja. Padahal baru saja aku beristirahat.
"Anjiirr, hey! Dasar hantu jail. Ganggu orang lagi istirahat aja. Eh, tunggu dulu. Sebenarnya kau siapa sih? Kenapa muncul hanya di depanku saja?" aku bangun dari posisi tidurku dan duduk. Hantu cowok itupun duduk di sebelahku.
(CONT)
Cacatan penulis:
Pada chapter ini kita tau bahwa setidaknya hantu yang selama ini selalu menampakkan diri di depan Koji tidak berniat jahat (hantunya baik kayaknya). Namun, siapakah sebenernya hantu tersebut? Apakah dia ada hubungannya dengan pemeran utama (yang belum juga muncul dalam cerita ini) yaitu Dio? Kita tunggu saja chapter berikutnya! ^o^
@callme_DIAZ
kayaknya sih gitu, haha
@Tsu_no_YanYan
kalo menurut si Koji pada chapter di atas, wajahnyasih manis, hahaha
lanjuttttt>,<
kayaknya mah gak gitu deh, kalo gak udah dari awal si Koji nyewa dukun pengusir hantu, ahihi xD
"Sebenarnya kau siapa sih? Kenapa muncul hanya di depanku saja?" aku bangun dari posisi tidurku dan duduk. Hantu cowok itupun duduk di sebelahku.
"Namaku Dio. Aku hanya jadi penunggu sementara di rumah ini. Kalau soal muncul di hadapanmu, entah kenapa saat pertama melihatmu aku teringat pada teman baikku. Dia dulu juga tinggal disini dan menempati kamarmu yang sekarang." jelasnya.
Aku memberanikan bertanya kenapa dia bisa mati, "Lalu, kau mati karena apa?" tanyaku hati-hati. Hantu cowok itu hanya tersenyum.
"Aku kecelakaan saat akan pergi kesini. Saat itu, hujan turun sangat deras. Hari itu adalah hari ulang tahunnya. Padahal aku mau memberikan hadiah padanya dan menyatakan perasaanku padanya yang selama ini aku sembunyikan. Wajah gadis itu... sangat mirip denganmu." dia menceritakannya sambil menunjukkan sebuah kotak kecil yang dibungkus kertas kado berwarna pink. Hanya saja, kotak itu terlumuri oleh darah yang sepertinya sudah lama mengering.
"Astaga, maaf, aku tidak tahu. Sekarang, sudah berapa lama setelah kejadian itu?"
"7 tahun. Waktu itu umur kami 18 tahun."
"Berarti usiamu dan usianya sekarang sudah 25 tahun. Apa kau selalu terlihat seperti ini? Seusia 18 tahun?" tanyaku. Dia membenarkan. (namanya juga hantu, gak bisa tua-tua, ahihi)
"Lalu sekarang, dimana gadis itu? Apa dia masih hidup?" tanyaku lagi.
"Itu dia. Akupun tak tau. Dia menghilang begitu saja. Bahkan, pada hari pemakamanku saja, dia tidak datang." wajahnya menunduk sedih.
Aku menepuk-nepuk dan mencubit pipiku sendiri. Haduuh, pasti aku sudah gila. Baru ini aku bicara pada hantu seakrab gini.
"Kau sudah tidak takut padaku, kan?" hantu itu mengulurkan tangannya. Akupun mengulurkan tanganku dengan hati-hati.
"Ya, tenang saja." kami saling bersalaman. Ku kira aku tidak bisa menyentuhnya. Tangannya begitu dingin dan kaku. Akupun mulai merasa takut dan segera menarik tanganku.
"Kenapa?"
"Ahh..tidak! Aku hanya takut karena tanganmu dingin sekali."
"Apa kau punya sarung tangan?"
"Ya! Kenapa?"
"Pinjamkan padaku, biar kupakai."
Akupun segera mengambil sarung tangan berwarna kuning bermotif spombok di lemari. "Ini! Pakai saja!" dia langsung memakainya.
"Motif yang lucu. Nahh, sekarang sudah hangat, kan?" Dio menggenggam tanganku. "Hehe, ya!" jawabku sambil tersenyum padanya.
Semenjak itu aku jadi dekat dengan Dio. Dia adalah hantu yang sangat baik. Dia sering mengikutiku ke sekolah dan kami sering berbicara di toilet. Dicurhatin sama hantu ternyata menyenangkan juga, hahaha. Terkadang aku juga sedih mendengar kisah hidupnya.
(CONT)
Catatan penulis:
Jadi, apakah pada awalnya Dio menyukai Koji (yang tadinya dia kira perempuan) karna wajahnya sangat mirip dengan gadis yang sangat dia cintai?
Lalu kemanakah gadis itu sekarang? Kenapa 7 tahun yang lalu dia menghilang begitu saja? Hmm, kayaknya dia masih hidup deh (eh tapi gak tau juga gin). Dan apasih yang sebenernya terjadi pada dia 7 tahun yang lalu?
Oh iya, kayaknya Dio Str8 deh pas masih hidupnya. Lantas hubungan dia sama Koji bakalan jadi kayak mana yaa? Kita tunggu saja~ ^o^
Mohon sabar yaa, dan thanks yang udah mau baca apalagi sampe' mau komen
.
Mensyen eyke jegong y jeung
*atasnya abang yuzz cantik banget*