It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
uhm! tp bguz ua seh
kek'y ranu ua ska tuh ma vino
ehh.. tp andi gmna??
ah! iya
ranu mzh bz poligami
Thanks @adam08 *hug
Emang susah nyarinya. Dan, emang kebnyakan begituannya. Yahahahahaha
*plak
#ikut nampar :-P
@Different
so kind :-)
@redo_dejavu
iy, kykx kmrn udh prnh bilng
@Rizky_709
Expelliarmus!
@chibipmahu
muntah2 mungkn..
ngmng ama siapa gan?
@sinjai
hu uh
@Tsu_no_YanYan
#ikut cekek
hu uh akhrx aq baca mangax coz OVAx g ngerti bhsx
di mangax ad 5cerita , cerita 1,2,5 pling bgus
#PakePenutupTelinga
belum di lanjut ya?
@Dan1_shy kok ragu gitu ada ending-nya apa enggak @_@
akhirx vino bilang cinta juga ke ranu
Dengan kewalahan andi membopong tubuh remi keluar dari jazz hitamnya ketika para perawat itu melihat mereka , tubuh remi langsung berpindah tempat ke hospital bed
Mereka membawanya langsung ke kamar mayat hehe...
Andi mengikuti kemana tubuh remi dibawa hingga seorang dokter menahannya untuk ikut masuk saat tubuh itu di giring ke sebuah ruangan, bukan ruang mayat tentunya
Dokter itu meminta andi agar menunggunya didepan,
Andi memposisikan dirinya diatas sebuah bangku panjang
Ia menutup wajahnya dengan kedua tangannya , selama itu ia terus merutuki dirinya
Dirinya sangat resah, rasa bersalah terus mengacaukan pikirannya
Ia membulak balikkan handphonenya, sesekali melihat pintu kamar itu alih alih dokter itu akan keluar lagi tapi tidak...
Ia memandang layar handphonenya untuk sejenak ketika akhirnya ia memutuskan untuk menghubungi seseorang
'aku bukan ranu' ujar suara diseberang telepon
"siapa ini ? Tolong panggilkan ranu aku ingin bicara dengannya" tanggap andi
'.....' laki laki diseberang telepon itu tidak bergeming sama sekali
" hei ? Hallo ?? Hei ho ? Kau masih disitu ?" ujar andi
'siapa ini dan ada perlu apa ??' kata suara itu
"saya andi kamu sendiri siapa ? Apa kamu kakaknya itu ya??"
'andi ? Andi siapa ? Sepertinya aku mengenal suaramu'
Andi terdiam sejenak dengan alis berkerut sebelum akhirnya menjawab
"saya andi wijaya"
'APA'??!' kata suara itu memekakkan telinga
Andi menjauhkan teleponnya, ia bergidik merasakan telinganya bergeming
"kenapa kau? Ini siapa sih ??"
' JADI INI KAU EH!!? Brengsek"
Setelah makian itu telepon terputus
" dasar aneh...mesum (?)" gumam andi
Pemuda itu sama sekali tak tau siapa makhluk yang ia telepon tadi, ia tak begitu memikirkannya..yang dia pikiran sekarang adalah keadaan sahabatnya remi
...........
Dengan tak sabar andi masuk ke kamar rawat itu setelah dokter memberitaukan kondisi remi dan memperbolehkannya masuk
"h..hai.." ucap andi canggung, perlahan ia melangkahkan kakinya ke dekat tempat tidur remi
"kau yang membawaku kesini?" kata remi
Selang infus bertengger disebelahnya, lengannya dibalut dengan Verband , begitu juga dengan bagian wajahnya terlilit dengan kasa dan Verband
Andi menarik bangku disebelah remi
"hem...apa yang kau rasakan?" tanya andi, dia sendiri tak tau harus berkata apa
"rahangku sangat sakit...emh..tapi aku pantas mendapatkannya" ucap remi ia memaksakan untuk tersenyum walau itu malah membuatnya kesakitan
" tidak..kau tidak pantas...maafkan aku rem"
" ini yang pantas kudapat untuk kesalahanku menyentuh pacarmu dan pacamu"
"apa maksudmu??"
"i messed up ranu and leona, both them are your partner, right ?, now you could kill me on this bed right this now"
"mereka bukan pacarku err...leona adalah mantanku, sebelum kau...emh... nodai dia sudah tak bersamaku, dan Ranu..aku baru mengenalnya beberapa hari ini, ku akui aku menyukai anak itu, tapi dia bukan pacarku...
Maaf aku telah membuatmu seperti ini, aku mungkin sudah tak pantas disebut teman lagi..."
Jelas andi panjang lebar
Remi memandang sosok didepannya dengan tatapan kosong, ia seperti tak mendengar apapun
"aku tak masalah soal ini...bahkan jika aku mati sekalipun ditanganmu aku rela..asal...kau tak membenciku .." ucap pemuda itu parau dengan suara bassnya
Andi tercekat untuk beberapa saat , hatinya mencelos
Ia tak mengatakan apapun, tentu dia tidak akan membencinya bagaimanapun dia adalah sahabatnya yang sudah menemaninya bertahun tahun
"mungkin sudah terlambat tapi aku ingin mengatakan sesuatu kepadamu..."
"mengatakan apa...?"
" aku...."
##CKLEK
Pembicaraan itu terhenti saat seorang dokter tiba tiba masuk keruang itu, ia membawa peralatan medis di atas troli yang didorong oleh seorang perawat
"selamat malam^^ " ucap dokter itu
Ia memeriksa keadaan remi
Ia meletakan stetoscop di dada remi , memeriksa detak jantungnya kemudian mencatatnya dengan cepat
Kembali dokter itu mengeluarkan tensimeternya dan mengukur tekanan darah si pasien dilanjutkan dengan penanganan medis lainnya
Dengan tekun andi memperhatikan mereka, dia juga penasaran dengan apa yang mau remi katakan padanya tadi
Dokter itu akhirnya menyudahi aktivitasnya
" diminum ya obatnya dan jangan banyak bergerak dulu" nasihat dokter itu
Andi manggut manggut sedang remi hanya diam seribu bahasa
"temanmu ini sangat baik ya ^^ dia kelihatan perhatian sekali, keluargamu belum datang nak ?"
Ucapan dokter itu membuat keduanya canggung
"terima kasih dokter, ku rasa aku akan menghubungi mereka jika kondisiku sudah agak membaik.."
" jangan berkelahi lagi ya, sakit itu tidak enak bukan? ^^"
Remi mengangguk setuju
andi terbatuk pelan kemudian menyibukan dirinya dengan membaca majalah kesehatan yang tersedia di atas meja (tidak benar benar dibaca )
Dokter itu tersenyum ke arah andi dan remi kemudian lenyap bersama dayang dayangnya dari balik pintu
Suasana kembali sunyi
Andi menurunkan majalah itu dari wajahnya
" jadi apa yang ingin kau katakan tadi?" kata andi memulai percakapan
" sejak pertama kali kita bertemu dulu...."
Tutur remi memulai kisahnya
.........
7 TAHUN LALU
REMI POV
"anak anak mohon perhatiannya"
Seluruh murid di kelas 8B menghentikan aktivitasnya
Seorang anak bertubuh kecil dan kurus berdiri di depan kelas, anak itu sangat pendiam, poninya tumbuh panjang ke samping dengan gaya rambut emo, kulitnya putih dan pucat anak itu adalah diriku saat berumur 14th
Setelah perkenalan bu guru menyuruhku untuk duduk, aku memilih bangku kosong dibelakang,
Semua anak memperhatikanku termasuk seorang anak laki laki bertubuh jangkung yang berwajah ramah dan sangat tampan, ia melempar senyum padaku namun tak kuhiraukan sama sekali
Sampai akhirnya ia melemparku dengan gulungan kertas
aku melihat pada anak itu, anak itu melempar senyuman padaku tapi sekali lagi aku tak menggubrisnya
anak aneh..pikirku saat itu
.........
"hei namamu siapa ? kau belum menjawabnya tadi" tegur anak itu pada saat istirahat
"aku kan sudah bilang saat perkenalan tadi."
" ya, tapi suaramu pelan sekali aku tidak mendengarnya"
"aku...remi..." ucapku pelan, anak ini benar benar mengganggu
" siapa ??"
andi mendekatkan telinganya padaku, sontak aku mendorongnya agar menjauh
"jangan dekat dekat!" jeritku dengan suara tenorku yang tinggi melengking
untuk beberapa saat andi terpaku di tempatnya dengan menutup kedua telinga
tapi itu tak berlangsung lama, lantas dia merangkulku dan menarik kuat kuat pipiku
aku menjerit lagi
" tak kusangka emo kecil ini punya suara yang merdu eh ? heheh..." kekehnya masih dengan merangkulku
"nanti kau duduk denganku ya suara cempreng. kau harus mau karena aku orangnya suka memaksa hihi.."
andi menarik pipiku lagi
ku tepis tangannya dengan kasar
aku tidak suka andi, diazz anak laki laki yang menyebalkan. aku tidak akan pernah berteman dengannya.
tidak akan
( to be continued )
@LittlePigeon
umung ap km??
@congcong
@cynic
@Tsu_no_YanYan
@redo_dejavu
@Jhoshan26
@arieat
@Gabriel_Valiant
@wandi_aja
@andhi90
baru sadar km nmax Andi X_X
tp syng andi di ceta ini bkn tokoh antagonis
@chibipmahu
@Kevin_aditya
@Different
@AjiSeta
@sinjai
@Ricky_stepen
kyaa ??
suara ap itu ? X_X