It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
@harpo198788
Coba tanya lagi hati nuranimu, berfikir lagi dengan fikiran yang jernih... Laki-laki punya penis, wanita punya vagina. Ibarat kunci dengan gembok. It is a perfect combination.
Dan apakah kamu bertanya Kenapa cowo ga dikasih vagina?, kalau memang gay itu sesuatu yg natural atau wajar secara kodrati, harusnya cowo punya bagian tubuh yg dapat dimasuki dengan "aman" oleh bagian tubuh cowo yang lain.
Setiap organ tubuh kita punya fungsi, Mata untuk melihat, telinga untuk mendengar, otak untuk berfikir, mulut untuk makan, nah pertanyaannya penis fungsinya untuk apa, selain untuk kencing? , untuk mengeluarkan sperma kan, Terus sperma buat apa?, apa sperma itu diproduksi untuk tujuan yg tidak jelas?
Oh ya, lalu kadang kita berfikir, lumayan lah jadi gay bisa mengurangi kepadatan penduduk. Wah, ternyata gay sangat peduli sama lingkungannya ya? Rela berkoban untuk tidak punya anak kandung karena alasan kepadatan penduduk. Apakah kita sebaik itu? , Atau itu hanyalah "pembenaran" yang dipaksakan terhadap perilaku gay kita?
Memang apa sih bedanya kita dengan cowo str8? , sama2 punya penis, sama2 punya testis..Tapi kok selera seksualnya bisa jauh berbeda?,
Lalu ada yang bilang, Gay bisa hidup tanpa sex?, Ga melakukan sex seumur hidup? Bahkan saat masih muda, saat gelora seksual masih tinggi, gay ga boleh berhubungan sex? Lalu organ sex yang kita miliki buat apa?...Kan bisa onani tiap kali horny, Oh yeah?, Apa ga panas liat yang lain bisa ciuman, di fuck sama cowonya, pelukan?..Kan cinta bisa tanpa sex..bullshit!!, Lo boleh ngomong gitu kalau lo udah ulang tahun pernikahan lo yang ke 50 tahun.
Ini rumit, membingungkan...Rumit memang karena melawan kodrat.
Tapi jujur aku masih takut untuk melakukan hal begituan. Sama wanita saja aku belum berani apa lagi sama laki-laki.
Gw setuju, emang kalo suatu hubungan landasannya cinta dulu bakal lebih nyaman juga ke depannya. yg kasus bf pertama ini gimana bro? role-nya ga cocok? @goyescas
kadang2 rasa nyaman sama orang emang bisa bikin kita lebih puas daripada klimaks yg cuman kerasa 3 detik. update terus ya bro @dije mudah2an awet terus hubungannya. amien.
thx bro @bayucarita, bikin iri dah, gw juga soalnya suka bgt cuddling hha, tapi pernah diskusi ga sih masalah role yg sama ini? ato udah kayak tahu sama tahu gitu jadi dibawa jalan aja?
dan kalo gw sekarang mungkin lagi tahap berhenti ya, lebih nyaman gw dalam kesendirian ditemenin dan nemenin temen2 di BF daripada hidup dalam ancaman resiko (entah itu sakit physically or mentally). sampe gw nemuin org yg tepat hha.
Yg pasti sex (yg berarti momen ketika role itu diperhitungkan) dalam suatu hubungan itu gw rasa ga akan menyita waktu lebih dari 20% (kecuali buat kasus si lipi ya mkimkimki) nah sekarang antara 80% waktu yg laen sama 20% ini mana yg lebih berkualitas menurut elu buat dijadiin prioritas kita. IMHO.
masalah usia itu juga sebelumnya ada yg kasusnya sama di page2 belakang cuman lupa itu siapa yg comment. cuman kalo gw analisis kayaknya lebih dalam dari sekedar tinggi rendahnya usia seseorang ya. gw rasa lebih ke karakter, kalo sama yg lebih muda kita menempatkan diri sebagai kakak, dan sama yg lebih tua sebaliknya. nah pertanyaannya elu lebih nyaman jadi karakter yg mana? gw rasa jawabannya cuman satu deh.
Setelah putus Gue tetep percaya bakal ada someone there for me with love. :x
Skrg gw lg jomblo kali!
Xixixi.
diskusi masalah role? sering!
dan kalo kita bener2 cinta, pasti kebahagiaan pasangan selalu jd prioritas.
ujung2nya kita sepakat mau nyoba jd versatile.
lagian, dari awal kita udah diskusi kalo kita ga punya masa depan. so, we decided to have an open relationship.
we enjoy our love, warm, feel as much as we can.
meanwhile, we meet other guys (mostly bottom) for sex :-D
apa ga ada cemburu?
cemburu pasti ada, sering!
itu bukti adanya rasa.