It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
@dioradio
Enggak kok, gw gak maksud mengeluarkan seseorang yang membolehkan homoseksualitas dari agamanya. Mungkin salah bahasa atau salah menangkap. Bagaimana kalau diganti redaksinya jadi: "Tetep aja Alquran melarangnya", what d'you say?
Well, soal larangan perilaku homoseksual, aku baca terjemahan (aku nggak ngerti b. Arab) dan baca tafsir nya, ini menurut ku ya, ada kemungkinan interpretasi lebih terbuka seperti yg sudah beredar saat ini. Tp ada hadis yg memperkuat pelarangan ini dan sudah sangat eksplisit dan jelas sekali kalo perilaku homoseksual (liwath) dilarang. (sudah fixed, dan aku memilih dan mempercayai ini).
Sebenarnya aku tidak heran jika sampe ada penafsiran yg sampe memperbolehkan pernikahan sejenis, (liberal ya, Haha... Tp sebenarnya penafsiran yg sangat berbeda terhadap teks alquran itu sudah muncul sejak sahabat umar ra menjadi khalifah, ketika beliau memutuskan soal pembagian harta perang yg berbeda dengan aturan yg ada dalam alquran karena pertimbangan maslahat yg lebih besar) Karena dari pada melihat saudara gay muslim mengganti keyakinan mereka (murtad), mending memperbolehkan menggunakan penafsiran "alternatif" ini. Jadi pertimbangan nya jauh lebih maslahat dari pada membiarkan seseorang keluar dari islam (murtad) just in case. In my humble n innocent opinion. Correct me if I'm wrong.
@dioradio
kok muter-muter sih? bukannya berbeda pendapat itu otomatis berlawanan dengan pendapat yang sudah ada ya? hehe. Lagian kan poin saya di awal itu menyatakan kejelasan/kegamblangan tidak diperbolehkannya homoseksual di dalam alquran, dan sebaliknya, dibolehkannya poligami. Karena kalo gak salah, keduanya tekstual/tersurat. Selebihnya, saya gak mempermasalahkan tafsir apapun, apalagi sampai menganggap yang tafsirnya berbeda itu keluar dari islam.
Well, karna kamu sendiri bilang alquran "Fixed" melarangnya, berarti kita sepakat dalam hal ini. Bedanya, saya cuma sampe di level "setuju alquran melarangnya" tapi tidak mempercayai larangannya itu sendiri. Hehe.
Kok saya nangkepnya kayak caleg yang memperbolehkan para pendukungnya melanggar aturan pilkada, karena tidak ingin kehilangan dukungan, ya. Hehe. Padahal, bukankah sifat Tuhan tuh tidak ada yang mendukung-Nya pun gak akan bikin Dia kalah? Atau kamu melihat Tuhan/agama ini dari sudut pandang politik, bukan spiritualitas? Nevermind. Itu cuma kesan yang tertangkap saja kok. @sinjai
Ya sudah dari awal aku sudah bilang dari redaksi mu itu aku nangkep nya dichotomous, "islam dan tidak islam", terus aku tawarkan redaksi lain yg menurut ku tidak terkesan dichotomous, tp contrastive. Aku nangkep nya gitu gak salah, km dengan redaksi mu kayak gitu juga nggak salah. Aku tidak ingin salah tangkap dengan pernyataan di atas, bisa di elaborasi bang?!
Ishhhh suudzon banget deh nganggep gue kayak caleg (LOL). Itu bukan untuk kepentingan Tuhan, kayak seolah olah kehilangan satu orang yg beriman Tuhan akan merugi, bukan. Tapi keuntungan dan kerugian manusia sendiri. Nih ada kopas (takut ku ntar gue dikira hafal)
“Sungguh telah diwahyukan
kepadamu dan kepada orang-orang
sebelummu: Sungguh, apabila kamu
berbuat syirik pasti akan terhapus
seluruh amalmu dan kamu benar-
benar akan termasuk golongan
orang-orang yang merugi.” (QS. Az
Zumar: 65)
Jadi yg utama itu aqidah dulu karena sebagai dasar diterima nya amal. Baru ke bidang syariah. Jadi jika yg lebih terancam dari seorang muslim adalah sisi aqidahnya, maka menomorduakan syariah adalah lebih baik. Wallahu a'lam. Correct me if I'm wrong.
@dioradio
I heard about those aqidah/syariah stuffs, but still, praktiknya, islam adalah agama yang sulit berkompromi karena banyak hal diatur dan dibuat hukumnya. Ketat. Jadi jangankan perkara homoseksualitas, yang ringan2 kayak perkara ibadah&muamalah saja masih sering berselisih. Misalnya makanan halal/haram, konsumsi produk AS/yahudi, mengucapkan selamat hari raya ke noni, berpolitik di pemerintahan, tata cara beribadah/bidah, dst, itu semua saja sudah menjadi perselisihan yang berlarut-larut. Apalagi ditambah homoseksualitas. I mean, rasanya terlalu jauh gap antara Islam & Homoseksualitas, untuk kemudian dikasih jembatan. IMHO.
I heard about those aqidah/syariah stuffs, but still, praktiknya, islam adalah agama yang sulit berkompromi karena banyak hal diatur dan dibuat hukumnya. Ketat. Jadi jangankan perkara homoseksualitas, yang ringan2 kayak perkara ibadah&muamalah saja masih sering berselisih. Misalnya makanan halal/haram, konsumsi produk AS/yahudi, mengucapkan selamat hari raya ke noni, berpolitik di pemerintahan, tata cara beribadah/bidah, dst, itu semua saja sudah menjadi perselisihan yang berlarut-larut. Apalagi ditambah homoseksualitas. I mean, rasanya terlalu jauh gap antara Islam & Homoseksualitas, untuk kemudian dikasih jembatan. IMHO.