BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Homoseksualitas dalam Islam

1468910

Comments

  • Gw sedih dibilang hipokrit, tapi ya sudah lah, silahkan orang berkata apa...
  • Gw lagi sakit sekarang, dan pas lagi sakit begini baru kerasa dosa gw banyak banget, gw jadi takut akan azab-Nya
  • namanya juga hukum, yang brarti diua berkekuatan memaksa.

    resiko dong, kalo dihukum karena melanggar hukum.
  • Kalau saya sih melihatnya ada perbedaan pendapat dalam menyikapi hukum agama yg berhubungan dengan kita2 ini. Ada yg mencoba menperjuangkan supaya dilegalkan dari sudut pandang hukum agama(seperti di negara2 Eropa sana). Ada jg yg tunduk&patuh terhadap hukum agama sambil mencari solusi jalan keluar terhadap permasalahan/cobaannya.

    Saya coba ambil contoh kasus, misalnya ganja & ekstasi dilarang di Indonesia, dan kita berdebat dan berbeda pendapat tentang boleh tidaknya, dan mengangap kejam karena di Belanda aja dibolehkan.

    Trus kita beranggapan kalau di Indonesia tidak menghargai perbedaan gaya hidup dengan memenjarakan orang yg menggunakan ganja atau orang yg mengedarkan ekstasi (padahal mereka butuh uang?).

    IMHO, kita harus aware/sadar dimana kita berpijak dan memahami hukum2nya, kalau kita gak mau kena punishment/hukuman.

    Berbeda pendapat tentang boleh(halal)/tidaknya ekstasi itu, boleh2 aja. Tapi ketika kita menggunakannya di Indonesia,berarti kita harus siap dgn hukuman yg akan kita terima di Indonesia.

    Begitu juga dgn hukum tuhan, kalau kita menyimpang dr yg sudah ditetapkannya berarti kita harus siap dgn punishment-nya. Kalau kekeh mau menyimpang, silahkan cari bumi lain yg bukan ciptaannya supaya aman gak kena punishment.

    Tolong bedakan antara menghargai perbedaan pendapat dan mematuhi hukum, baik hukum negara maupun agama.
  • kan gw bilang, namanya juga hukum.
  • gue islam...
    gue suka solat
    gue bisa ngaji
    gue pertama hub sejenis di ponpes
    tapi gue napa yah kok gay
  • klo boleh menambahkan, mungkn
    klo ada sedikit pendapat dari yg atheis, apa kalian (all) semua disini bisa menghargai atau tidak?
    klo bisa mungkin saya akan berkomentar tapi jika tidak (jg tidak apa2) mungkin saya hanya mengamati saja :)

    NB: sorry klo kiranya banyak yg gak suka, btw kami (yg atheis) memang ada di antara kalian, ini realitanya.
  • nabhan wrote: »
    gue islam...
    gue suka solat
    gue bisa ngaji
    gue pertama hub sejenis di ponpes
    tapi gue napa yah kok gay

    Wah kalau waktu itu ketahuan sama Ustadz pasti udah dihukum tuh, Soalnya kalau ketahuan berduaan/pacaran sama lawan jenis aja langsung dihukum, apalagi ini dengan sesama jenis
  • Boyorg wrote: »
    nabhan wrote: »
    gue islam...
    gue suka solat
    gue bisa ngaji
    gue pertama hub sejenis di ponpes
    tapi gue napa yah kok gay

    Wah kalau waktu itu ketahuan sama Ustadz pasti udah dihukum tuh, Soalnya kalau ketahuan berduaan/pacaran sama lawan jenis aja langsung dihukum, apalagi ini dengan sesama jenis

    Ga juga ah, temen gw (temen beneran lho ya bukan gw) dulu malah pacaran ama guru di ponpesnya.
  • apapun itu yang menghina orang-orang yang tidak bersalah maka dosalah mereka
    Gay bukan Menjijikkan
    Gay bukan juga Penyakit
    Kita di lahirkan bukan suatu kesalahan, tetapi sesuatu yang harus di syukuri karena kita selalu berbuat baik kepada siapa aja yang mrnzalimi kaum gay.
  • ron89 wrote: »
    Boyorg wrote: »
    nabhan wrote: »
    gue islam...
    gue suka solat
    gue bisa ngaji
    gue pertama hub sejenis di ponpes
    tapi gue napa yah kok gay

    Wah kalau waktu itu ketahuan sama Ustadz pasti udah dihukum tuh, Soalnya kalau ketahuan berduaan/pacaran sama lawan jenis aja langsung dihukum, apalagi ini dengan sesama jenis

    Ga juga ah, temen gw (temen beneran lho ya bukan gw) dulu malah pacaran ama guru di ponpesnya.

    Ckckck, kok bisa sih ponpes kaya gitu? ,
  • Boyorg wrote: »
    ron89 wrote: »
    Boyorg wrote: »
    nabhan wrote: »
    gue islam...
    gue suka solat
    gue bisa ngaji
    gue pertama hub sejenis di ponpes
    tapi gue napa yah kok gay

    Wah kalau waktu itu ketahuan sama Ustadz pasti udah dihukum tuh, Soalnya kalau ketahuan berduaan/pacaran sama lawan jenis aja langsung dihukum, apalagi ini dengan sesama jenis

    Ga juga ah, temen gw (temen beneran lho ya bukan gw) dulu malah pacaran ama guru di ponpesnya.

    Ckckck, kok bisa sih ponpes kaya gitu? ,

    emm kalo dilihat ponpes sebagai institusi pendidikan biasa rasanya wajar, pasti kan isinya juga sangat beragam latar belakang, ga tw juga sih.
  • edited March 2013
    abie_abie wrote: »
    YANG JELAS HOMOSEKS ITU SALAH BESAR.
    MAU D LIAT DARI SUDUT MANAPUN TETAP SALAH BESAR.
    GA ADA BANTAHAN LAGI.
    KALO ADA YG KEKEH BILANG HOMOSEKS ITU BENAR, BERARTI DIA UDAH GA PUNYA OTAK.

    sorry sebelumnya. gw kurang sepaham aja. mungkin mas @abie_abie bisa menjabarkan pahamnya dengan lebih terperinci sehingga saya dapat memahami lebih baik?
    Requiem wrote: »

    One more thing. I don't raise any flag in this life other than the flag of love, peace, and harmony. And of course, the red-white Indonesian flag.

    Wisely worded, @requiem.
    tosan_kun wrote: »
    @twinkylittle n @requiem kok komen anda ke sini ujung2nya malah jadi justifikasi agama ya? Bukankah di awal @requiem sendiri mengatakan bahwa anda juga gak punya hak memjustifikasi agama orang lain (maaf gak bermaksud sara).

    Setiap orang BERHAK mengemukakan pendapat. Setiap orang juga berhak menggunakan nalar kritisnya dalam membahas sebuah topik, apa pun itu.

    But then again, gw nggak akan memulai debat agama vs moderasi agama di sini. Nggak efektif sama sekali. Yang gw lakukan selama ini juga biasanya, gw menghadiri diskusi dan debat sehat secara langsung, bukan di internet. Dan pengalaman gw adalah, dalam atmosfer saling menghargai pendapat, diskusi biasanya berjalan lebih lancar, dan selalu ada pelajaran bermanfaat yang bisa setiap orang ambil setelah diskusi.

    Dalam salah satu diskusi yg gw hadiri, gw pernah juga kok berdebat dengan pencari2 suaka dari Timur Tengah di Belanda. Mereka muslim. Dan mereka gay. Mereka melarikan diri dari negara2 mereka karena pemerintah atau masyarakat di sana mau membunuh mereka karena mereka gay (termasuk partner gw sendiri, jadi gw tahu banyak tentang ini).

    Tentu saja kita bisa bilang lakum dinukum waliyadin, tapi kalo orang mulai menggunakan agama sebagai justifikasi untuk membunuh, kita kan nggak boleh diam. Kaum gay lho yang dibunuh. Orang-orang kayak kita, kayak kamu juga, yang memilih untuk menjalani hidup dengan jujur, bukannya menjadi hipokrit2 yang bilang ini dosa itu salah tapi tetep aja dijalani.

    I rest my case.

    I'm in love with your statement.
  • ikut udun...

    dapet gugling...


    smoga berguna


    Hukuman orang yang suka rela menjadi partner dalam liwath



    Dalam sebuah kisah bahwa Khalid bin Walid berkirim surat kepada Abu Bakr bahwa di suatu wilayah ia mendapati seorang laki-laki menyediakan diri sebagai pasangan/patner laki-laki homosex, digauli pada anusnya.


    Abu Bakar bermusyawarah dengan para sahabat lainnya. Sahabat Ali angkat bicara, "Itu adalah suatu dosa yang tidak pernah dikerjakan kecuali oleh satu umat saja, yaitu umatnya Nabi Luth.

    Allah telah memberitahukan kepada kita apa yang Dia putuskan bagi mereka, menurut hemat saya, orang itu harus dibakar dengan api." Maka Abu Bakar menulis surat jawaban kepada Khalid supaya membakar orang yang ditemuinya itu dengan api. Maka Khalid pun membakarnya.


    Sahabat Ali berkata, "Barangsiapa yang menempatkan diri secara sukarela sehingga disodomi, niscaya Allah akan menanamkan ke dalam dirinya nafsu perempuan [menjadi seperti perempuan] dan menjadikannya sebagai syetan yang terkutuk di kuburannya sampai hari kiamat."


    Kesimpulan

    Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:

    1. Homosexs telah ada sejak zaman Nabi Luth.
    2. Pelaku liwath mendapatkan had yang berat.
    3. Bahaya liwath baik di dunia atau di akhirat.
    4. Banyak penyakit yang ditimbulkan dari perbuatan haram ini.



    "Barangsiapa di antara kalian yang melihat suatu kemungkaran, maka hendaknya dia merubahnya dengan tangannya. Jika tidak mampu, hendaknya dengan lisannya. Dan jika tidak mampu juga, maka dengan hatinya, dan itu selemah-lemah iman” [Riwayat Muslim] [16]


    : 2]
    “Dan orang-orang yang beriman lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong sebagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang makruf, mencegah dari perbautan yang mungkar.” [At-Taubah : 71]


    ”Mengapa kamu mendatangi jenis lelaki di antara manusia dan kamu tinggalkan istri-istri yang dijadikan oleh Tuhanmu untukmu, bahkan kamu adalah orang-orang yang melampaui batas.”

    “Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap istri-istri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela. Barangsiapa mencari yang di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.”


    “Walaupun seorang pelaku Liwath mandi dengan setiap tetesan dari langit, sungguh ia akan menghadap kepada Allah Subhaanahu wa ta’ala dalam keadaan tidak suci.”

    “Allah Subhaanahu wa ta’ala melaknat 7 golongan dari makhluk-Nya dari atas 7 lapis langit.” Lalu, beliau ` melaknat satu golongan di antara mereka sebanyak tiga kali. Setelah itu, melaknat setiap golongan satu kali-satu kali, kemudian bersabda, “Terlaknatlah, terlaknatlah, terlaknatlah orang-orang yang melakukan perbuatan kaum Luth….”





    Karakter para Pelaku Liwath

    1. Fitrah mereka terbalik dan terjungkir dari fitrah yang diberikan oleh Allah Subhaanahu wa ta’ala kepada kaum lelaki. Sesungguhnya tabiat mereka bertentangan dengan tabiat manusia yang diciptakan oleh Allah Subhaanahu wa ta’ala bagi kaum pria, yaitu memiliki syahwat terhadap kaum wanita, bukan pada lelaki.

    2. Kelezatan dan kebahagian yang mereka rasakan ketika melampiaskan syahwatnya berada dalam kubangan najis-najis, sampah-sampah, dan bau (kotoran manusia). Maka hilanglah air kehidupan di sana.

    3. Rasa malu, tabiat, dan keberanian mereka lebih rendah daripada binatang, baik secara watak maupun dibuat-buat.

    4. Pada benak mereka terus-menerus ada pikiran, angan-angan, dan keinginan untuk berbuat keji setiap saat. Sesungguhnya para lelaki berada di hadapan mereka di setiap waktu, setiap kali mereka berjalan, bepergian, keluar, dan masuk tidaklah hilang dari mereka bayangan kaum lelaki. Maka jika salah seorang dari mereka melihat seorang anak laki-laki, pemuda, atau lelaki dewasa, ia ingin melakukan (perbuatan keji itu) kepadanya atau dilakukan terhadap dirinya.

    5. Engkau akan mendapatkan mereka memiliki sedikit rasa malu. Sungguh bumi telah mengisap air rasa malu dari wajahnya sehingga ia tidak merasa malu kepada Allah Subhaanahu wa ta’ala, tidak pula kepada para makhluk-Nya. Dan jika seperti ini (keadaannya) maka tidaklah ada manfaat padanya, tidak pula ada kebaikan darinya.

    6. Ia tidak memiliki kekuatan yang dimiliki kaum lelaki, tidak pula keberanian mereka dan sifat keras mereka. Ia adalah seorang yang lemah selama-lamanya di hadapan setiap pria karena sesungguhnya ia membutuhkan (kepuasan dan kasih sayang) dari pasangan umurnya. Hal lainnya adalah Allah jadikan wajah-wajahnya sebagai wajah yang paling buruk.

    7. Allah Subhaanahu wa ta’ala telah menyifati mereka bahwa mereka adalah (orang-orang yang fasik) dan (para pelaku kejelekan), sebagaimana dalam firman-Nya:

    “Sesungguhnya mereka adalah kaum yang jahat lagi fasik.” (QS. Al-Anbiya [21]:74)

    8. Mereka adalah (orang-orang yang berlebihan), sebagaimana dalam firman-Nya:

    “Malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas.“


    “Allah Subhaanahu wa ta’ala menghukum mereka dengan tiba-tiba dalam keadaan mereka sedang tidur, siksaan datang kepada mereka dalam keadaan mereka bingung. Maka tidaklah bermanfaat bagi mereka apa-apa yang telah mereka amalkan, kelezatan-kelezatan itu berubah menjadi rasa sakit, kemudian disiksalah mereka dengannya.” Maka kekejian mereka yang terasa sedap dan manis ketika di dunia, berubah menjadi siksa ketika datang kematian.[6]


    Kekejian di dunia bagi pelakunya adalah lezat…


    Akan tetapi, setelah datang kematian menjadi azab…

    Kelezatan-kelezatan berubah menjadi kerugian, hancurlah syahwat, dan datanglah kesedihan. Mereka merasakan sedikit nikmat, tetapi disiksa begitu panjang, sampai dikatakan: jika engkau melihat bagian atas dan bawah dari golongan ini, api keluar dari lubang-lubang wajah dan tubuh mereka, mereka berada di permukaan Al-Jahiim (neraka), mereka minum dari gelas-gelas yang isinya air mendidih sebagai pengganti dari kelezatan minuman (ketika di dunia), dikatakan kepada mereka dalam keadaan diseret di atas wajah mereka: rasakanlah apa-apa yang telah kalian lakukan,



    “Masukklah kamu ke dalamnya (rasakanlah panas apinya); maka baik kamu bersabar atau tidak, sama saja bagimu; kamu diberi balasan terhadap apa yang telah kamu kerjakan.“





    “Allah Subhaanahu wa ta’ala Al-Jabbar akan mengumpulkan kita dalam neraka-Nya yang sangat besar.”…

    Maka janganlah kalian mengira bahwasanya orang-orang yang kalian setubuhi…

    Akan hilang dari kalian, bahkan kalian akan melihat mereka dengan jelas…

    Masing-masing dari kalian berdua akan melaknat kekasihnya…


    Akan merasa duka orang yang sedih dengannya di waktu yang lain…

    Masing-masing dari keduanya akan disiksa bersama pasangannya…


    Sebagaimana mereka berdua telah berpasangan dalam kelezatan yang mendatangkan dosa…



    “Ada empat golongan yang di pagi hari mereka berada dalam kemarahan Allah Subhaanahu wa ta’ala dan di sore hari mereka berada dalam kemurkaan-Nya.”

    Abu Hurairah berkata: “Siapakah mereka itu wahai Rasulullah?” Beliau ` menjawab:

    “Para lelaki yang menyerupai wanita, para wanita yang menyerupai lelaki, orang yang menyetubuhi binatang, dan lelaki yang menyetubuhi lelaki.”[10]


    ...
  • ..

    Sahabat Ali berkata,

    "Barangsiapa yang menempatkan diri secara sukarela sehingga disodomi, niscaya Allah akan menanamkan ke dalam dirinya nafsu perempuan [menjadi seperti perempuan]

    dan menjadikannya sebagai syetan yang terkutuk di kuburannya sampai hari kiamat."




    “Ada empat golongan yang di pagi hari mereka berada dalam kemarahan Allah Subhaanahu wa ta’ala dan di sore hari mereka berada dalam kemurkaan-Nya.”

    Abu Hurairah berkata: “Siapakah mereka itu wahai Rasulullah?” Beliau ` menjawab:

    “Para lelaki yang menyerupai wanita, para wanita yang menyerupai lelaki, orang yang menyetubuhi binatang, dan lelaki yang menyetubuhi lelaki.”[10]

    ..
Sign In or Register to comment.