It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
"MANA sih Ghisel, Rani sama Lexie? Katanya jangan telat, gak taunya malah mereka yang telat."
Aku sedang berada di mall saat ini. Dilantai 3 menunggu teman-temanku yang akan menonton film terbaru di lantai 7. Tapi sudah 25 menit dari waktu yang dijanjikan mereka belum juga datang.
"Mungkin mereka sudah datang dari tadi dan menunggu ku di lantai 7."
Maka aku bergegas menuju eskalator. Aku tidak mau naik lift. Bukan hanya karena sempit, berdesakan dan bau keringat yang tercium namun juga karena aku paling tidak bisa berada diruang yang tidak memiliki sirkulasi udara yang cukup. Aku tidak mau mati konyol disalam lift nantinya.
Ketika aku sampai didekat eskalator lantai 3, aku melihat seorang pria yang sangat tampan, dengan rambut berwarna dark brunette sedang mengandeng seorang gadis. Gadis tersebut mencium pipinya singat namun penuh rasa cinta. Sangat terlihat cinta yang begitu besar dari gadi s itu.
Lalu kemudian, secara perlahan pemuda tampan itu melepaskan rangkulan tangan gadis tersebut. Dan tersenyum. Senyumnya benar-benar dapat melelehkan semua es yang ada di benua Antartika. Beruntung sekali gadis itu!
Setelah laki-laki itu berbisik sebentar, kemudian pemuda itu mengalihkan pandangannya kebawah eskalator dan kemudian mata kami saling bertemu. Baru kusadari, ternyat hanya mata gadis itu yang penuh dengan binar bahagia. Sedangkan mata pria itu memancarkan kesedihan yang sangat besar. Ingin rasanya kuhapus kesedihan dimatanya. Tapi, apa hak ku melakukannya? Kalau dia adalah kekasihku, aku tidak ingin melihat kesedihan terus terpampang secara nyata dimatanya.
Lama kami saling menatap. Tiba-tiba saja jantungku berdengup dengan sangat kencang. Rasa-rasanya aku pernah bertemu dengannya. Tapi entah dimana. Aku tidak ingat.
"Ah... Matanya sangat mirip dengan mata Si Nyamuk 3 malam lalu." Ucapku pelan.
Dia lalu melangkahkkan kakinya menuju eskalator dengan sangat... Sangat apa ya? Perpaduan antara macho dan anggun. Ah... Aku tidak peduli apa nama gerakannya. Yang pasti aku sangat menyukai cara dia berjalan. Benar-benar makhluk Tuhan yang sangat sempurna.
Ketika dia telah samapi di lantai 3, dia berjalan pelan ke arahku, memandangku lekat dengan pandangan menusuk kalbu. Hingga dia sampai tepat didepanku, aku dapat mencium aroma tubuhnya maksudku parfumnya yang sangat harum.
"Hai!" Ucapnya padaku, lalu berlalu meninggalkanku.
Aku speechless. Tidak tahhu bagaimana tampangku saat ini. Mungkin ini adalah tampang terbego yang aku punya.
Aku masih bengong melihat the gargeous men didunia ini. Dan sekita aku mengerjap-ngerjap kaget mendengar lengkingan suara Lexie yang cetar badai membahana.
"Vin, lo kemana aja sih? Dicariin dari tadi juga."
Aku tidak menjawab pertanyaannya itu. Masih jengkel terhadapnya yang mengagetkanku dari 'hipnotis' pemuda tampan tadi.
"Hei, are you okey?" Tambah Ghisel.
"Kok, lu bengong sih bray?" Timpal Roni.
"Gue diem lagi ngambek sama lu pada, tahu gak? Ditungguin dari tadi juga!" Semprotku pada mereka.
"Ye... Sorry, tadi kita kejebak macet buk..." Ucap Lexie.
"Udah lu gak usah ngambek deh. Ntar cute lu ilang lagi ditelan keriput lu."
"Gue gak ada keriput ya. Gue masih bening gini. Enak aja lo ngatain gue punya keriput." Selalu saja Roni mengataiku cowok berkeriput. Aku paling benci dikatain ada keriputnya.
"Udah ah... C'mon guys!"
Kami beranjak kelantai 7 mall. Didalam bioskop pikiranku berkelana entah kemana. Aku tidak bisa menikmati film yang diputar. Siapa pemuda itu sebenarnya?
***
BRIAN P.o.V
KEMARIN aku bertemu lagi dengannya. Aku masih mengingat tampang konyolnya ketika kusapa, "Hai!" padanya. Dia menganga lebar, saking kagetnya. Mungkin dia juga terpana akan ketampanan ku. Wajahnya sangat cute dan manis, mengingatkanku akan adikku yang telah lama pergi. Entah mengapa wajahnya selalu membayang dalam benakku sejak pertama bertemu dulu.
Malam ini aku akan pergi lagi ketempat kami pertama bertemu. Siapa tahu dia ada disana. "Semoga saja!" Harapku.
Lalu aku mengeluarkan mobilku yang terparkir di carport membelah jalanan kota menuju Jalan Protokol. Ditrengah perjalanan aku dapat mencium samar bau keturunan yang sangat kubenci. Lalu aku memutar arah menuju hutan dengan kecepatan penuh.
Jalan masuk kedalam hutan telah ku rancang yang sesuai dengan ukuran mobilku. Tidak akan ada yang tahu jalan masuknya, karena aku merancangnya dengan sangat sempurna. Pohon-pohon yang tumbuh rapat itu akan menyingkir kekiri kanan -membentuk jalan- ketika kutekan tombol didalam mobilku.
Ditengah hutan juga telah kubuat ruangan tak kasat mata yang berbentuk setengah lingkaran, tempat aku akan memisahkan diriku. Tekhnologi mutakhir abad ini ternyata berguna juga untukku!
Lalu aku naik keatas batu-batu mulia itu dan duduk tepat di batu yang paling besar -Red Diamond- ditengah. Secara perlahan aku memisahkan seluruh isi perutku dari tubuhku. Kepala ku terlepas dari badan dan telingaku berubah membesar. Mataku akan berubah merah akibat nafsu membunuh yang membuncah. Menghisab habis darah bajingan tengik itu. Jika sudah begini, semua kesempurnaan fisikku akan berubah menjadi malapetaka. Siapapun akan tak berdaya jika melihatku seperti ini. Tapi, kenapa 'dia' tidak ya?
Kemudian secara beringas aku keluar dari ruangan ini, kemudian melesat bagaikan Violent Tornado yang dapat meluluh lantakan semua bangunan disekitarku.
Ketika aku telah sampai disepan bajingan itu, dia terperanah kaget. Dan seperti biasanya, Jalan Protokol sekalipun akan sunyi jika aku sudah berubah seperti ini.
Matanya membelalak ngeri. Ketakutan jelas terpancar dari wajahnya. Aku menyeringai lebar menampakkan taringku. Yang jika aku menyeringai akan menambah panjag taringku. "kau mengenalku bukan?"
Dia tidak menjawab. Tapi, dari matanya aku tahu dia mengetahui siapa aku dan apa tujuanku terhadapnya.
"Kau sudah siap? Izrailmu telah datang!!"
"Ma...maafkan aku. Brian, aku...aku tidak tahu ap..apa-apa." Ucapnya dengan wajah pucat pasi.
"Begitu juga dengan keluargaku. Kau tahu itu 'kan?" Tanyaku dengan suara pelan namun penuh tekanan dan ancaman.
Seketika dia terdiam, tubuhnya bergetar hebat. Dapat ku lihat bulu-bulu tangannya -yang tidak tertutup sweaternya- meremang. Lalu dia menutup matanya. Dan aku langsung menyerang kearahnya, menghisap habis darah disujur tubuhnya.
"Selesai... Satu bajingan lagi telah mati!" Seruku riang.
Aku membalikkan badanku menuju hutan. Aku takut 'dia' akan melihatku lagi dengan penampilanku yang seram ini. Tapi aku terlambat. Dia telah ada dihadapanku tepat ketika aku membalikkan kepalaku. Aku hanya diam mematung. Dia melangkah pelan kearahku dengan tatapan datar. Dia melangkah semakin dekat kepadaku. Dia berhenti saat jarak kami hanya satu jengkal. Dan tanpa kusangka-sangka dia mendekatkan wajahnya kewajahku. Menemkan bibirnya dengan bibirku yang terkatub rapat. Jantungku yang tidak terbalut tulang, daging dan kulit berdenyut diatas batas normal. Ada apa dengan ku?
***
Hai... Ini aku baru update lagi. Semuga gak bosen ya bacanya....
@Jonaldo : Aku di Kalbar namanya penanggal. Banyak bgt ya nama hantu satu ini.
@Gabriel_Valiant : Kalau di kota k tinggal sekarang yang gak da garis dibawah hidung itu namanya halimun.. Sejenis jin gitu, ada yang baik ada juga yang jahatnya. Kalw ketemu yang baiknya bisa beruntung bgt.
@agungrahmat : Oke bray. Ini udah dilanjut.
@Adam08 : Jangan ngebayangin ngeliatnya. Ntar kamu beneran ngeliat baru tahu lho.., heheh
@Rubysuryo : Ia, kaba yang aku dengar juga da yang bilang lehernya ada bekas git, tapi ada juga yang gak. Aku gak tahu pastinya ghimana. 'Kan aku gk pernah lihat langsung. Hehehe
@ElninoS : Ini udah dilanjut.
@Henry_13 . Banyak bgt ya hantu yang gini namanya. Jgn2 hatu ini hantu Asia ya?
@tialawliet : thx udah nunggu lanjutannya. Ini udah dilanjut.
@Rikky_kun : Beda donk. Cerita hantu binan... Wkwkwk
@Asalole : ini lanjutannya. Btw nick name kamu Trio Macan bgt yak. Hhehe
@masdabudd : Kayaknya cuma dikit aja magisnya. Aku gk ngerti magis-magisan soalnya.
@Dika_smg : Ini lanjutannya.
@chibipmahu : Maaf. Kalau yang ini bener kagak?
@DItyadrew2 : Thx dah comment...
@reno69 : Sama-sama. Ini udah aku update.
takut ya om @adam08?
ditunggu update-annya!