BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Cerita Cinta Agil new update 19/02/14

1910111315

Comments

  • okeee, thx yah djiniel
  • Demmmnnnn, aih, kenapa sih si agil harus yg d selingkuhin
    Deemmmnnn
  • ciee yang maba...

    banyak brondong yang bisa dikecengin tuh.. jeheehe..
    betewe thanks udah update n mention djie...

    oh ya Fokus Putra (bukan putra dicerita loh)
    *jadi ingat masa ospek :D
  • Ow... Ow... Ow... Sakit hati......
  • @dhika_smg tunggu kelanjutannya, hahaha
    @chibipmahu Putra yg mana nih?
    @idhe_sama bukan sakit hati lagi! tapi devastated hahaha
  • gw bru baca ni cerbung dr td sore, feelnya gw dapat banget
  • adji makin ciamik ah tulisannya... hihihi
  • @nielsantoso terima kasih sudah membaca ;)
    @jockoni siapa dulu dong guru nya.. *sembah
  • Mention aku juga Yah, seru ceritanya, belum bisa nebak, berharap Ending nya sama adam....
  • @bayumukti terima kasih sudah membaca, iya nanti di mention Kalau Ada update lagi, sama Adam atau sama siapa yaaaa... Hahahaha
  • mention yah kaka kalo update ;)
  • Sesuai janji, saya update nih CCA nya, hehee..
    CCA Chapter 9

    Tak seberapa lama aku rasa tidur, ketika kulihat jam ternyata sudah jam 10 malam. Kurasakan mataku sembab, ternyata aku menangis sambil tertidur tadi, arghh mataku merah pasti kalau yang lain lihat langsung rentetan pertanyaan akan menjurus kepadaku.
    Keluar dari kamar, celingak celinguk, kok kosan sepi begini ya? Ah iya, ini kan malam minggu, satu-satunya saat dimana kosan ini terasa sangat sepi ya ini pas malam minggu, mereka semua keluar, termasuk aku beberapa minggu lalu ketika masih jalan sama Putra. Ah nama itu lagi yang teringat dalam benak ku, sosok innocent yang ternyata brengsek, hilang contact tetiba jalan dengan cowok lain.
    Ku nyalakan TV ruang tengah, ternyata walking dead yang sedang diputar, sip lah, lagi gak suka nonton romance kalau situasi hati sedang seperti ini, lebih baik nonton film zombie! Iseng sambil nonton TV aku ke kulkas, mencari apa yang bisa dimakan, akhirnya aku lihat ada ice cream yang sudah diberi label “Punya Haryo” wah punya si Haryo nih, gpp lah aku makan aja, nanti aku ganti kalau dia sudah pulang.
    Ketika sedang asik menonton TV sambil makan ice cream ada suara orang membuka pagar, sepertinya Haryo karena pintu gerbang hanya terbuka sebentar, di kost ini yang tidak bawa kendaraan pribadi hanya aku dan Haryo, jadi kalau pintu gerbang terbuka sebentar saja bisa dipastikan itu adalah aku atau Haryo.
    “Hey Gil, gimana? Sudah enakan?”
    “Iya nih sudah, eh Yo aku makan ice cream mu yang di kulkas, besok aku ganti ya”
    “santai aja Gil, lagi nonton apa?”
    “Ini nih, Walking Dead, seru, hehehe”
    “Oh zombie zombie itu ya?”
    “Iya, kamu baru pulang dari mana Yo?”
    “Aku habis dari Central Park tadi”
    “Aih, anak gaul ya, baru tadi sore ke Grand Indonesia, eh malamnya langsung ke Central Park”
    “Hahaha, biasa aja kok, tadi ada perlu ke Central Park”
    Arghhh sial, Central Park! Mall itu selalu mengingatkan aku kepada Adam, ke mana ya dia?
    “Yo, besok setelah CFD kamu ada acara gak?”
    “Gak ada sih Gil, emang kenapa?”
    “Antar aku yuk, aku mau ke tempat temen”
    “Oh boleh boleh, di daerah mana?”
    “Di Jagakarsa”
    “Oh okok, berarti besok abis CFD kita ke sana”
    Malam pun berlalu dengan menghabiskan DVD koleksi Haryo yang kalo ditonton semua sepertinya butuh waktu 1 minggu penuh. Seperti kemarin kami pun berakhir dengan tidur di sofa sampai alarm HP ku membangunkan ku pada jam 4. Mataku melihat sekeliling masih gelap, terasa hangat badan ku, ternyata ada selimut, mungkin Haryo yang menyelimutiku tadi malam.
    “Yo, bangun yo, katanya mau CFD?” sambil menggoyang-goyang badan Haryo
    “emmhhh, jam berapa ini Gil? Masih tengah malam pasti ini, masih gelap”
    “enak aja, udah jam 4 nih, kan mau lari pagi ke GBK terus ke monas, kalo ga jalan sekarang nanti kesiangan Yo”
    “iya iya, 5 menit lagi yaaaaa”
    “aaaaaaa banguuuunnnn” seraya mengguncang tubuhnya makin kencang agar dia terbangun namun yang terjadi malah tangan ku meleset dan aku dengan sukses mendaratkan kepala ku di dada nya. Dia hanya tersentak sebentar dan kembali tidur, aku terdiam sejenak. Damn! What the hell is this feeling.. kenapa aku ngerasa hangat di dada Haryo, kenapa aku ngerasa nyaman, damn it! Aku langsung bangun dari sofa, membangunkan Haryo satu kali lagi sebelum aku kembali ke kamar
    “Yo, cepat bangun! Kalau gak nanti aku tinggal ya”
    Sambil berjalan ke kamar aku melihat Haryo mulai bangun dan duduk di sofa, aku pun menuju kamar mandi untuk sikat gigi, cuci muka dan freshen up my face, and ready to go.
    Jogging ke GBK, aku berlari kecil sementara Haryo mengikuti dengan gaya zombie.
    “Kenapa kita gak naik taxi aja sih ke GBK nya?” ucap Haryo sambil mengucek kedua matanya
    “Yaaaaa kalau naik taxi di mana olah raga nya coba? Lagian ini sekaligus warming up, nanti sampai GBK tinggal lari aja kan ;)
    “haduh, kalau bukan karena kamu aku gak bakal mau nih” oceh Haryo samar-samar
    “Kenapa yo? Gak kedengeran tadi ngomong apa” sambil melepas earphone yang tadi kupakai
    “Gak apa kok, yuk ah”
    Aneh sekali anak ini, tadi lesu, lemes, sekarang tiba-tiba semangat lari dan ninggalin aku di belakang
    “Oyyy! Tungguin oyy!”
    Setiba di GBK, suasana ramai sekali
    “Langsung lari atau senam dulu nih?” ucap Haryo yang tiba-tiba semangat 45
    “Aduh, istirahat dulu dong yo, capek nih lari dari kost sampai sini” ucapku seraya ngos-ngosan
    “Yah, tadi siapa yang semangat? Masa baru segitu doang udah ngos-ngosan sih?”
    “Yah kamu mah anak gym, udah biasa threadmill 2 jam, lah aku?”
    “makanya jangan Cuma duduk aja di kantor, workout lah sekali sekali” sambil mengacak acak rambut ku
    “arghhh reseeee! Males ke gym, mendingan nonton film aja, hehehe”
    “dasar yaaaa anak mall”
    “wooooo kayak kamu bukan anak mall aja yo” ku julurkan lidah ku ke arahnya
    “Yah kamu mah anak gym, udah biasa threadmill 2 jam, lah aku?”
    “makanya jangan Cuma duduk aja di kantor, workout lah sekali sekali” sambil mengacak acak rambut ku
    “arghhh reseeee! Males ke gym, mendingan nonton film aja, hehehe”
    “dasar yaaaa anak mall”
    “wooooo kayak kamu bukan anak mall aja yo” ku julurkan lidah ku ke arahnya
    “Yaudah yuk ah, kita senam aja dulu sekalian pemanasan”
    Mulai lah senam SKJ dengan lagu dugem nya itu, aku pun menahan tawa melihat gerakan senam nya, kuperhatikan Haryo, ternyata dia lebih lucu, body gym tapi senam SKJ pakai lagu dugem beginian sangat gak cocok. Ternyata dia sadar tengah aku perhatikan, dia mengernyitkan jidat sambil berbicara tanpa suara yang kalau diterjemahkan berarti “kenapa”, aku hanya menggelengkan kepalaku sambil tersenyum. Posisi kami ketika senam memang terpisah karena saat merapikan barisan untuk memulai senam, sekumpulan wanita mendekati Haryo dan aku pun tergeser beberapa baris ke samping. Jelas sekali wanita-wanita itu mencari perhatian ke Haryo, mungkin mereka jarang lihat cowok se cakep haryo ikut senam SKJ, hahaha..
    Setelah senam SKJ selesai, aku pun menghampiri Haryo yang tengah menjadi pusat perhatian di pagi itu,
    “Yo, lari yuk!”
    “Iya Gil, sebentar aku beli minum dulu”
    Saat sedang mengantar Haryo membeli minuman, tiba-tiba ada seorang gadis, sepertinya SMA atau baru kuliah, yang datang dan menghampiri Haryo.
    Cewek: Setiap minggu senam di sini mas?
    Haryo: Enggak setiap minggu, kadang-kadang aja
    Hahahaha ternyata cewek itu nge modus, percakapan tadi berakhir dengan pertukaran nomor telpon. Namanya Gendis, dia mahasiswi Universitas Indonesia FISIP jurusan Hubungan Internasional, anaknya cantik, tapi astaga ngeliat aku udah kayak musuh aja, mungkin dikira aku pacarnya Haryo hahaha..
    “Ciye yang dapat kenalan anak UI, wooohoooo”
    “ah biasa aja, agresif ya cewek jaman sekarang”
    “yaiyalah, udah gak jaman tau cewek nunggu, sekarang cewek itu pro aktif”
    “hahahah yaudah Gil, lari yo, balapan ya, yang kalah teraktir makan mie aceh setiabudi”
    Tanpa aba-aba dia pun mulai berlari sangat kencang, dasar si Haryo.
    “Woooyyy curaaang!! Tunggu woooyy!”
    Satu putaran, dua putaran, tiga putaran dan akhirnya aku pun menyerah, beberapa tahun yang lalu aku masih sanggup lari lima putaran, tapi sekarang? Pffttt baru tiga saja sudah habis begini nafas nya. Aku pun berjalan santai sambil mengatur kembali nafas ku, sudah satu putaran penuh aku jalan santai, kenapa gak papasan sama Haryo ya? Kemana tuh anak? Ku perhatikan sekeliling ku, sampai akhirnya aku menemukan sosoknya di tukang ketupat sayur di pinggir track.
    “Enak yaaa orang lari malah makan sendirian?” kujewer kuping nya
    “hahahaha aduh aduh ketawan, aku baru kok ini menepi karena laper”
    “bohong..!” “bang dia udah dari tadi kan di sini?”
    Tukang Ketupat Sayur: “hehehe iya mas”
    “tuh kaaaan!!! Berarti nanti malam kamu yang traktir mie aceh setiabudi pokoknya”
    “iya iyaa.. kamu mau makan ketupat gak? Lumayan buat ganjel perut..”
    “ga ah, nanti aja di sekitaran thamrin pasti banyak yang jual makanan”
    “loh kita mau ke thamrin? Tau gitu aku gak makan tadi”
    “Yaaaa masa sih CFD kita gak ke HI?”
    “yaudah yuk berangkat, nanti keburu mendung” ucap haryo sambil menarik tangan ku untuk segera mengikutinya
    Sepanjang jalan dari GBK ke arah bundaran HI, mata cewek cowok pada tertuju pada kami, baaaahhh kayaknya mereka mikir kami ini couple, soalnya sepanjang jalan ledek-ledekan, jewer-jeweran dan toyor-toyoran sambil ketawa ketiwi, tapi kita sih cuek aja. Sampailah di bundaran HI yang penuh nya kayak pas malam takbir, ramai sekali, akhirnya aku pun hanya beli minum karena mau beli makan antri nya terlalu panjang.
    “Gil, fotoin aku dong”
    “ih apa sih Haryo, alay banget foto-foto di sini?”
    “Gak apa lah, ayo fotoin aku, ini pakai hp ku”
    Setelah dia puas ber pose gak jelas, akhirnya aku pun jadi pengen foto di tempat itu, hahaha agak aneh memang
    “Yo, aku mau foto juga, tapi aku gak bawa hp”
    “wooooo tadi katanya alaaaay, siapa yang mau ikut-ikutan alaaay.. yaudah pakai hp ku aja, nanti sampai di kost aku kirim”
    Gak lama, Cuma 2 foto aja, gak kayak si Haryo yang sampai 10 foto. Selesai foto-foto aku pun mengajak Haryo untuk beranjak ke tujuan selanjutnya
    “Yo, udah yuk, kan kita masih ada 1 tujuan lagi”
    “oh iya, yuk, kita stop taxi di mana ya?”
    “Kita ke arah GI aja yo, nanti juga banyak yang mangkal di sana”
    Akhirnya setelah jalan beberapa ratus meter, kami pun dapat taxi..
    “Jagakarsa ya pak!”
    “Mau ke tempat siapa sih?”
    “Ke tempat teman ku, aku udah lama gak ketemu dia”
    Jalan lancar, karena gak lewat jalan utama untuk menghindari car free day, sehingga jalannya agak sulit, untungnya lancar, dan akhirnya sampai juga, keluar dari taxi aku pun langsung memencet bel rumah dengan cat putih dan pagar warna chrome tersebut, beberapa kali aku pencet bel namun taka da respon juga
    “kayaknya gak ada orangnya Gil”
    “Iya nih, aduh kemana ya dia?”
    Gak lama terdengar ada suara ibu-ibu dari rumah sebelah memanggil ku
    Ibu: Orangnya sedang gak ada mas, loh mas yang waktu itu ke sini kan?
    Agil: Iya bu, dari waktu terakhir saya ke sini adam belum pulang juga?
    Ibu: Aduh maaas, sekitar 3 hari lalu mas Adam dan Ibu nya pulang loh, aku mau menghubungi mas nya tapi nomornya mas hilang
    Agil: hah? Mereka pulang? Terus mereka kemana lagi bu?
    Ibu: Mereka gak lama kok mas, Cuma 2 hari, setelah itu pergi lagi, saya sempat Tanya sama Ibu nya mau ke mana, katanya mau ke luar kota, oiya mas, tampang nya mas Adam beda deh, jadi sayu gitu, lemes, kayak orang sakit, tapi waktu saya mau Tanya lebih jauh Ibu nya kayak lagi buru-buru gitu mas.
    Agil: aduh, kenapa ya si Adam? Ibu ini nomor saya, tolong banget di save ya bu, nanti kalau mereka pulang lagi tolong segera kabari saya *sambil memberikan selembar uang seratus ribu*
    Ibu: loh ini apa mas? Gak usah lah, saya mau kasih info ke mas karena saya tahu mas ini teman mas Adam dan sering main ke rumah juga, dan seperti nya mas sedang butuh juga info tentang mas Adam, ini nomor mas akan saya simpan, nanti kalau mereka pulang lagi, segera saya kabari mas
    Agil: terima kasih ya bu, terima kasih banyak
    Aku dan Haryo pun pamit untuk pulang, sepanjang perjalanan di taxi aku hanya diam, memikirkan keadaan Adam, sakit apa anak itu, ah puluhan pertanyaan tak terjawab ada dalam benakku, Haryo pun ikut terdiam di dalam taxi, aku yakin dia pasti penasaran siapa itu Adam, kenapa aku mencari-cari Adam. Akhirnya kami pun tiba di kosan.
    “Terima kasih banyak ya Yo sudah mau temani aku tadi”
    “iya sama-sama, BTW itu tadi rumahnya siapa sih?”
    “Itu rumah Adam, teman lama ku, tiba-tiba hilang dari peredaran, makanya aku khawatir”
    “oh gitu, yaudah mandi sana, bau asem tuh badannya”
    “woooo dasar, tetep wangi neeeh biarpun habis olah raga”
    Aku pun masuk kamar mandi untuk membersihkan badan setelah olah raga pagi yang menguras keringat. Niatnya sih mandi, tapi ketika sudah di dalam kamar mandi yang ada malah mikirin Adam, dalam hati ku bertanya Tanya, dimana sih kamu Dam? :(
  • jadi tu kertas merah diambl lg apa tetep dksh k si ibu??
  • @anada1 di mulut sih nolak tapi merah nya masuk ke Kantong si ibu
Sign In or Register to comment.