It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Tp knapa aku gak prnh di mention?
Tp knapa aku gak prnh di mention?
Tp knapa aku gak prnh di mention?
Hmmm,,, aku larut dalam kesedihan ini.
##########%
Setelah beberapa hari dari kejadian yg sangat memalukan itu. Rio dan aku hampir jarang bertemu muka.
Rio sepertinya sedang menjaga jarak dengan diriku.
Mungkin karena dia malu karena telah melakukan asusila terhadap aku. Atau mungkin juga dia takut aku melaporkan dan membeberkan kejadian itu.
Seandainya Rio tahu kalau perbuatan itu aku yg merencanakannya pasti aku sudah akan dituntut olehnya.
"Hai Farid" sapa Mirna yg tiba-tiba datang kerumahku
"Mirna,,ada apa ? Tumben datang kesini"
"Tadi habis jalan-jalan ke BIP, ya pulangnya mampir dulu kesini" jawabnya
Sambil memberi makan ikan dikolam, aku hanya tersenyum mendengar jawaban darinya.
"Farid, apa kelanjutan dari rencana kita membalas dendam pada Rio, dan kamu belum cerita apa yg terjadi malam itu dihotel bersama Rio" tanya Mirna penuh selidik
"Mirna,,kenapa kita harus membalas dendam sih ? Dendam tidak akan ada ujungnya Mir, aku sudah mengorbankan fisik dan perasaanku. Aku tidak mau ada yg dikorbankan lagi dalam diriku" jawabku setengah lirih
Mirna hanya terdiam dan menatapku tajam.
"Farid,,sudah aku katakan setiap kebenaran pasti ada pengorbanan. Kita tahu kalau perbuatan Rio itu salah, maka ayolah kita benarkan dia dengan cara membalas dendam" sahut Mirna
"Lalu kita membalasnya dengan perbuatan yg tidak benar juga ? Dan kembali mengorbankan diriku lagi?" Jawabku
"Itu kewajiban mu sebagai seorang adik, apakah kamu mau orang lain yg membalas dendam?" Tanya mirna
Aku hanya melihatnya dengan kosong
"Farid, aku akan selalu mendukung mu, jika ada masalah, aku akan selalu ada di dekatmu." Katanya sambil menepuk bahuku.
Begitu picik kah aku Ya Rabb,,sehingga didalam pikiranku yg ada hanya Dedam Dendam dan pembalasan dendam.
_____________________________________________________
Sudah 2 hari ini aku berada di rumah tanpa ada pekerjaan layaknya seorang bos.
Walau bagaimana pun aku adalah seorang model yg sedang menanjak dan paling dicari wartawan dari majalah lokal.
Pekerjaanku sekarang makan, tidur, makan dan tidur lagi sambil menunggu kabar dari agency Viking.
"Farid,,sarapan dulu" suruh ibuku.
"Nanti mah,,baru juga jam 8 pagi" jawabku
"Hmm,,iya deh,,tapi awas jangan sampai lupa" kata ibuku sambil berlalu.
########
Karena merasa bosan tinggal di rumah terus, akhirnya aku memutuskan untuk pergi ke Agensi Viking menemui mas Andri.
Sesampai disana, aku melihat mas Andri sedang memotret para model baru, sama seperti aku dulu ketika masih menjadi orang baru.
Setelah mas Andri selesai dengan pekerjaannya, aku langsung diajak makan siang oleh mas Andri.
"Kita mau makan dimana Farid ?"
"Di kantin biasa aja mas"
Sambil mas Andri memesan makanan, aku mencari tempat duduk yg nyaman dekat kolam ikan.
"Hai Farid" sapa beberapa model senior
"Hai jg,"
"Keren banget pose-pose kamu di majalah rid,,bikin aku ngiri aja. " kata Indra seorang model senior juga
"Ah,,biasa aja ko,,itu karena photograpernya yg hebat" jawabku seadanya.
"Tapi job itu sebenarnya bukan untuk kamu Farid,,itu untuk para model yg sudah lumayan ngetop. Lah coba lihat siapa kamu, kamu kan baru pendatang baru" sanggah Jonathan gengnya Indra
"So what,,Jo ? Masalah buat loh ? " dengan tetap tersenyum dan menatap tajam pada matanya.
Untunglah mas Andri sudah datang menghampiriku dengan makanannya. Sehingga gengnya Indra merasa risih untuk menggangguku lagi.
"Ada apa rid ? Sudah jangan hiraukan mereka" kata mas Andri
"Gak ada apa-apa ko mas,,mereka cuma masalah kecil, masih ada masalah besar yg menanti Farid" sambil tersenyum pada mas Andri.
Setelah menghabiskan makan siangku, tiba-tiba aku dikejutkan oleh seseorang.
"Halo Farid,,boleh Anton berkenalan dengan kamu ?"
"Tentu saja boleh " jawabku
Hal yg paling terkejut adalah orang ini yg pernah memarahiku sewaktu aku bertabrakan dengan Rio dulu.
Aku sedikit enggan