It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Lelah juga rasanya setelah hampir 1 jam aku berlari.
"Hai,,cakep" sapa seseorang dari belakang
Akupun langsung terhenti karena sapaannya itu.
"Boleh kenalan kan ? Namaku Izmi" kata wanita asing didepanku
Aku hanya tersenyum dan langsung berlari kembali.
Sebenarnya aku ini sedikit sombong dengan orang asing, karena pada intinya aku ini seorang pemalu.
##
"Mas,,pokoknya aku mau dapat job iklan produk rokok itu" suara Indra menggelegar di ruangan mas Hendra.
Pagi itu aku mendengar keributan antara Indra dan mas Hendra.
Yang aku tau dari mas Andri bahwa aku telah ditunjuk oleh perusahaan Djarum untuk membintangi iklan rokok tersebut.
Namun begitu Indra mengetahui bahwa aku telah terpilih maka Indra memprotes keras.
"Farid dan Indra,,saya panggil kalian ke ruangan saya ini hanya untuk memperjelas masalah kontrak dengan Djarum" kata mas Hendra ketika mengumpulkan kami
"Jadi,, agensi Viking ini di tunjuk oleh PD Djarum untuk membuat iklan produk rokok dengan model yg ada di Viking ini. Kami selaku manager para model memberikan 5 contoh model terkemuka kami kepada Djarum. Dan hasil dari pihak Djarum tersebut terpilihlah Farid, dan bukan anda sodara Indra" kata mas Hendra sambil tersenyum miris pada Indra.
"Tapi aku tetap ingin mendapatkan job ini mas,,aku lebih senior dari si Farid" jawab Indra ketus.
Mendengar hal itu, aku hanya tersenyum kepada Indra.
"Mas Hendra,,lebih baik job ini diberikan kepada Indra,,karena mungkin Indra lebih membutuhkannya daripada aku" jawabku santai
"Haha,,,Kalian masih tidak mengerti juga ya rupanya,, perusahaan Djarum hanya menginginkan kamu Farid tampan,,," jawab mas Hendra sambil mengakhiri pembicaraan ini.
#KRIIIIIIIINNGGGG
"Ya halo Mirna,," aku menjawab telepon dari saudaraku itu
"Farid,,sudah 6 bulan Sisy pergi meninggalkan kita, tapi aku belum melihat rencana kita membalas dendam kepada Rio." Omongnya kepadaku
"Iya Mirna,,aku belum ada rencana kedepannya lagi"
"Jangan diam saja Farid,,kamu harus aktif mendapatkan Rio demi pembalasan kita"
Aku terhenyak dengan perkataan Mirna yg sedikit bernada tinggi.
"Mirna,,,rencana kita pasti akan berjalan, kita tunggu saja prosesnya. Percayalah Allah akan membantu kita"
"Ok Farid,,jika kamu membutuhkan aku, hubungi saja,,"
Setelah itu akupun langsung menutup teleponnya.
Apa yg harus aku lakukan, bagaimana melakukan prosesnya jika Rio dan aku tidak ada kesempatan bertatap muka.
"Farid,,apa yg kamu lakukan pagi-pagi sudah datang di agensi?" Tanya Rio yg mengagetkan sekaligus membuatku jengah.
"Aku ada tanda tangan kontrak pak,,jadi sekalian saja datang lebih awal" jawabku kikuk
"Oh, bagus itu, aku juga mendengar hal itu dari mas Hendra" timpal Rio
"Sudah sarapan belum ?" Tanya Rio
"Belum sempat pak,,nanti saja"
"Ayo kita makan dan ngopi di kantin" kata Rio setengah memaksaku
Akhirnya aku menuruti apa kata Rio, dan otak kupun berjalan dengan cepat untuk berpikir membalas kepada Rio.
Dalam hatiku berkata " baiklah Rio,,aku akan melakukan pendekatan dengan mu"
#
"Aku pesan sandwich 2 buah dan susu hangat 2 juga ya" kata Rio ke mbak pelayan itu
"Maaf pak Rio,,sandwich nya tinggal satu lagi, tadi habis di pesan sama orang progamer" jawab pelayan itu
"Gak apa-apa mbak,,,sandwich nya satu saja" sahutku yg membuat Rio sedikit heran.
Setelah pelayan itu membawa pesanan kami, maka aku melihat Rio sedikit kebingungan.
"Jadi sandwich ini buat siapa nih,,? Kata Rio
"Ini buat kita berdua pak" jawabku dengan pikiran yg busuk untuk menjerumuskan Rio agar lebih dekat denganku.
"Loh,,ko bisa ? Ini kan cuma satu" tanya nya heran
Melihat keheranannya, aku ambil kesempatan untuk maju.
"Ini pak,,coba buka mulutnya,,"
"Apa-apaan Farid,,malu kan nanti dilihat orang" kata Rio
"Disini belum ada siapa-siapa lagi pak selain kita berdua" sambil menyumpal mulut Rio dengan sandwich yg aku berikan.
Walaupun terlihat heran, namun Rio tetap memakan sandwich yg aku berikan.
Bukan hanya sekali, tetapi setelah aku makan, aku memberi Rio potongan yg lain. Dan Rio terlihat sudah terbiasa menerima suapan dariku.
"Gimana pak enak kan mendapatkan suapan dariku"
"Mmh,,ya enak juga sih, cuma aku malu takut ada yg lihat nanti" jawab Rio dengan muka yg merah
"Pak, lagi demam ya,,mukanya merah begitu" tanyaku
"Mnmh,,itu aku ,,iya lagi demam sedikit" jawabnya kikuk
"Oh ya,,? " kataku sambil memegang kening Rio
Sontak saja Rio semakin kikuk mendapatkan perlakuanku seperti itu. Dan akhirnya Rio pun sampai terbatuk-batuk.
#RIO POV
Malam ini aku gelisah, tak tahu kenapa ada sesuatu dengan perasaanku ini.
Sambil menyulutkan sebatang rokok, aku duduk melihat ke arah kota bandung. Semua terlihat gemerlap diatas balkon apartemenku ini.
Tapi yg aku rasakan sekarang sepi.
Aku mulai menyukai seseorang di dalam hatiku, namun ini bertentangan dengan naluri dan pikiranku.
Namun hasratku sedang bergelora saat ini.
Apa yg harus aku lakukan Tuhan, apakah aku salah mulai menyukai sesama jenisku ?.
Tapi rasa ini datang darimu, Engkau yg membuat rasa ini tumbuh dan tumbuh.
To be continue
d tunggui lohh...