It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
lanjut,,
ardy tuh waktu ayahx ada dimanja banget. kok sudah 17 tahun blum bisa mengatasi depresi kehilangan ayah.
#teriak teriak histeris
@idhe_sama gue waktu ortu gak ada juga depresi gitu,,,,
soalnya cuman dia yang dimiliki si Ardy, lu bayangin aja, satu satunya tempat bersandar musti pergi selamanya,,,,
apalagi Ardy manjanya minta ampun,,,,
#liat penampakan pic
@wiraone updatex sering2 dong, kangen ma ardy
ada yang dari bekasi timur??
kalo ada pasti kenal tempat tempat itu,
#Warning: di cerita ini pake nama asli, jadi kalo lu nemu orang dengan nama yang sama,,, mungkin aja itu orangnya,,, cuman di rubah sifat dan pekerjaannya. Tapi fisiknya masih sama
LOVE, who? -di pecat lagi?
"aku ada disini Dy"
kubisikan kata kata lembut di kupingnya
Ardy menangis, tanpa teriakan tanpa gerakan. Tetap diam di pelukanku.
entah hal gila apa yang baru ku lakukan, aku menciumnya. Bukan antara berlainan jenis seperti hal normal lain, tapi ini dengan sesama. Dengan bibir lembut hangat yang selalu menyajikan senyum termanis. Dengan bocah yang kulindungi sepenuh hati.
Cakaran dan pukulan di tubuhku mulai terasa pegal dan perih, makin terasa ketika Ardy bergerak memelukku balik.
"kak Juju"
dia menangis menyembunyikan kepalanya ke dadaku, tersedu disana.
Aku Junaedi, seorang yang bisa dikatakan orang brengsek dan selalu menyusahkan orang lain, yang meyebabkan 10 Orang Di PHK karena menuntut kepastian dari Pabrik. Harus rela menahan sakit demi anak depresi, bahkan menciumnya.
Gila!! Ini hal tergila dalam hidupku
"makasih kak" isak Ardy yang kini menyenderkan kepalanya ke dadaku.
Kepalanya hangat.
ku elus kepala bocah ini, aku bisa melindunginya, aku bisa melindungi bagian penyesalanku dimasa lalu.
Aku tersenyum sekarang, bahagia karena bisa berguna baginya, lalu bahagia karena ciuman itu, entah karena apa,,,,,,,,, Ciuman itu terasa menyenangkan.
"and suddenly, you're the reason why i smile"
aku memeluknya erat, diapun tambah kencang memelukku.
Setelah hujan mereda, dan Ardy sudah terlelap di kamarnya.
Aku turun dari lantai 2, mencoba mencari kesibukkan di bawah sini.
setelah membantu mbok Dayu membereskan piring piring sisa makan siang tadi.
Aku duduk duduk di ruang tengah, membaca beberapa majalah fashion milik miss Bell, barang barang aneh dengan warna warni yang mencolok di labeli dengah harga super Waw, yang tak mungkin aku beli terasa sangat membosankan.
ku arahkan pandanganku ke arah lain,
"kau dipecat"
suara miss Bell menggema, diatas sana, dilantai 2 miss Bell berdiri dengan angkuhnya.
"hah?? anda memecatku?"
" ya, setelah apa yang kau perbuat tadi. Tindakan brutalmu tak bisa ku maafkan, Kata katamu tak bisa di tolerir, pergilah, gaji dan bonus yang kujanjikan sudah ku transfer"
dengan angkuhnya lagi dia mendongakkan kepala nya. Kekuasaanya sedang di pamerkan
"tapi aku hanya mencoba melindunginya, dan ooh maaf atas kata kata kasarnya tadi miss"
"sudah bicaranya? pintu keluar ada disana"
miss Bell menunjuk pintu depan Rumah yang tertutup
ini hinaan, bangsat nyonya besar ini, apa apaan main pecat sembarangan.
Teringat lagi aku pada Pemutusan Kerja sepihak di pabrik, aku hanya menuntut hak dan sudah ku kerjakan kewajibanku sebaik mungkin. Tapi mereka memang penguasa Kolot.
Ku tinju meja kaca hingga retak, tak ku rasakan sakit dan darah yang menetes ini, rasa benciku lebih besar dan lebih meradang dari rasa sakit.
Dengan rasa benci dan harga diri yang terasa di injak, aku berdiri, aku melangkah menuju pintu Rumah besar ini, aku tak membuka pintu, melainkan menendangnya hingga terbuka.
"Anjing!!" Teriakku
Ketika aku melangkah, gerimis lagi lagi mengguyur bumi, satpam dengan buru buru membuka pagar besi.
Aku hanya berpikir tentang egoku, tentang hak dan kewajiban, tentang para penguasa yang seenaknya sendiri.
"kak juju!!!!!"
teriakkan itu,, Teriakkan Ardy, mengema di sela gerimis. Kubalikkan badan, terlihat dari Pagar yang hampir tertutup rapat, Ardy sedang diseret dari Pintu Depan. Dia berteriak dan meraung, seperti anak yang dipisah dari induknya, atau seperti Juliet dan Romeo.
"maafin kakak Dy"
aku melangkah terus dari Perumahan Bulak Kapal Permai ini.
meyetop Angkot berwarna biru yang lewat,
dengan basah kuyup aku memasuki angkot biru itu, sepi, cuma aku seorang.
didalamnya aku sesali semua yang kulakukan, kenapa harus angkuh? kenapa harus egois? harusnya aku bisa merendah dan mengalah demi Ardy, demi orang yang ingin kulindungi sepenuh jiwa, demi anak depresi yang kucium tadi.
Petir menderu di langit, hujan makin membuat gelap jalanan.
dan disini aku merasa bodoh, merasa bahwa tindakanku Bodoh, sangat Bodoh.
"aku bodoh, aku bodoh"
bisikku tiap kali teringat akan Ardy,
Dadaku sesak, kepalaku tiba tiba pusing. Lalu semua menggelap.
Sudah 2 minggu sejak ku temukan diriku tengkurap di lantai dengan baju basah dan hati terkoyak.
Aku mencoba menata hati lagi, seperti dulu, menghindar dan menghindar lagi dari kenangan Lama.
Berpuluh puluh lamaran sudah ku kirimkan ke beberapa Pabrik. Beberapa sudah interview, tinggal tunggu panggilan lagi.
Gaji dari Miss Bell juga masih cukup untuk 2 bulan.
Sambil menganti perban bekas aku meninju meja Kaca, dan mengolesi kulit bekas cakaran dan pukulan ardy dengan salep. Ketukan kecil mengganggu aktivitasku ini.
'siapa pagi pagi begini yang mau jadi tamu? Ryan? Ali atau Rangga?'pikirku
teman temanku itu memang suka betandang diwaktu yang aneh, kadang malam jam 12, kadang jam 3 pagi.
Hanya untuk pinjam Vcd atau ngutang ditanggal tua.
Kubuka pintu itu,
kutemukan bocah yang selama ini kupaksakan terhapus dari otakku.
"kak juju"
dia berhambur memelukku. menyederkan kepalanya didadaku.
entah kenapa aku tersenyum, entah kenapa kehadirannya lah seperti sesuatu yang ku tunggu.
"ardy"
ku elus kepalanya, rambut ikalnya masih seperti dulu,pelukkan hangat yang kurindukan, dan suara lembutnya yang keluar dari bibir kecil hangat.
"Ardy kangen, Ardy kangen"
katanya memelukku semakin erat,
"kakak juga"
kucium kepalanya, wangi shampoo mahal, ku balas memeluknya.
Diam hanya itu yang terasa ketika kami berdua di kontrakan sempit ini memandangi gelas berisi Jus kemasan yang kubeli.
Aku bingung mau mengucapkan apa, setelah Ardy bilang kalau dia kabur dan mencari alamatku selama 2 hari, aku memang memberi tahu kontrakanku pada Mbok Dayu, Dia wanita tua yang senang diajak bicara. Aku pun berkeluh kesah padanya tentang keangkuhan dan rasa tidak sukaku terhadap Miss Bell padanya,
sebagai gantinya, aku membantu Mbok Dayu memberesi kamar Ardy dan ikut menyapu lantai kotor dilantai bawah.
Lagi pula, si Ambar keponakan Mbok Dayu yang juga bekerja disana menyukaiku, terang terangan dia bilang suka ketika aku kepanasan dan hanya memakai singlet tipis dihalaman Rumah Ardy.
"sakit?"
ardy membuka percakapan, menunjuk pada luka lecet yang parah di lenganku.
"enggak kok" aku tersenyum
"pulang bareng Ardy ya kak"
kini tangannya mulai menggenggam lenganku
menari nariknya seperti anak kecil
"Tapi miss Bell?"
"tante sudah setuju kok, aku udah minta sama tante. Dia bilang setuju asalkan aku yang meminta kakak kesana, bukan tante"
"benarkah?"
aku tersenyum mendengar aku diperjuangkan,aku di butuhkan
"pulang bareng Ardy ya?"
dia kini menyender di bahuku.
"iya Dy"
Panas masih menjadi suasana hari ini, Sudah 2 botol teh dingin ku habiskan disini. masih juga mengipasi diri dengan jaketku. Keringat tak habis habisnya mengucur disertai deruman mobi mobil di sepanjang jalan.
sengaja ku memilih Warung MIE AYAM PALSOE ini untuk memuaskan perut Ardy yang ngidam Mie ayam.
selain dekat dengan Rumah Ardy, tempat ini juga tak terlalu ramai di jam jam segini.
Semntara aku sibuk dengan kepanasan, Ardy sibuk dengan Hape yang dia belikan untukku, entah mengecek sms yang berisi pesan dari Teman temanku, memFoto ku dengan kamera berpiksel kecil, atau bermain game.
Sejak dia membawaku pulang kerumahnya dia jadi aneh, Selalu ingin tahu aku dengan siapa, memarahi Ambar yang sedang menyiapkan masakan spesial buatku. Menyeretku ketika sedang curhat dengan Mbok Dayu. Selalu minta temani dia ketika minta yang aneh aneh.
Beberapa pemuda tiba tiba berdiri disampingku,
" hei ju, ngapai lu disini?"
aku mendongakkan kepala keatas, menengok ke arah 2 pemuda sedang membawa bungkusan hitam.
"heii,,, Ahmad, Amris!!"
aku langsung bangkit menyalami kedua sahabat seperjuanganku itu,
teringatlah perjuangan kami sebagai kaum buruh yang menuntut hak kami pada pabrik di kawasan MM bulan Maret kemarin.
hingga akhirnya kami di pecat secara kejam oleh mereka.
aku yang menjanjikan dan meyakinkan mereka tentang masa depan yang lebih indah dari pabrik sialan itu.
hari ini gue galau,, soalnya AtM Gue ketelen,,
hasilnya ngaruh ke mood nulis,,,
berantakan lagi,,,
ahahahahahaha
panggil dari liang kubur
#bakar menyan, komat kamit
@beepe ,@monic ,@ajikaryadi , @obay ,@awansiwon,@ zhar12, @idhe_sama ,@adacerita
hihihihihihihihihi
memberi smangt untuk kepentingan pribadi...wkwkwk
Gue juga asli bekasi sih, jadi berimajinasi sama setting dan alurnya.
Jadi penasaran ardy yang sebenarnya kayak gimana ">
@idhe_sama,,, hahaha tetep galau nih
@czeslaw weehh bekasi juga toh?? tadinya sempet kepikir mau nulis alamat kontarakan ardy yang asli juga,, tapi gak jadi muehehehe
Ardy tuh putih, cakep, sickpack, gue sering liat dia lagi ganti di locker,, hahahahaahha