BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

BF or GF?

1246

Comments

  • ceritanya ringan, enak dibaca...
  • @cheesy kok gak di lanjut sih? malah main" di trit orang.. hehehe
  • Lanjut....
  • Lanjutttttttttttttt
  • Apa menurut kalian cerita ini bagus dan pantes buat dilanjutin? :/
  • Apa menurut kalian cerita ini bagus dan pantes buat dilanjutin? :/
  • Lanjutin, plsss... Bagus bgt
  • cisi, akhirnya lo muncul.... Lanjutin dong.!!! Gw suka ni cerita..
  • Lanjuuuuuuut....
  • Hari ini hari Kamis.
    Itu tandanya...
    Mama dan Papa ke Bali hari ini. Ya, Itu cukup membuatku malas bangun pagi ini.
    Kulihat Kevin masih sangat pulas dalam tidurnya, dan lagi-lagi ia tidak mengenakan pakaian. Huft. Apa dia tidak tahu kalau dari semalam kucoba mati-matian untuk menekan nafsuku?
    Aku Gay, dan dia tahu itu. Tapi dia masih saja tidak menggunakan pakaian. Apa dia mencoba memancingku? Ya, kuakui anak ini memiliki tubuh yang bagus, bukan sixpack, tapi badan bagian atasnya seperti susu. Putih, mulus dan bersih. Beda dengan Bryan, Jika Kevin memiliki nipel kemerahan, maka Bryan memiliki nipel kecoklatan.
    Grrrr! Lagi-lagi Bryan. Kuacak-acak rambutku dan mulai beranjak dari tempat tidur.
    Tapi.....

    ''oh my shit! Kenapa engkau bangun disaat yang tidak tepat Juna II?'' umpatku dalam hati. Sesekali kulirik Kevin, dan lagi-lagi aku menghela nafas. 'Tahan Jun!' tekadku dalam hati.
    Segera saja aku beranjak ke kamar mandi yang ada dikamar ini.
    Dan dikamar mandi inilah kutuntaskan semuanya. Apalagi kalau bukan menenangkan Juna II?
    Dulu, saat aku masih masa-masa baligh, sempat kutanyakan mengenai hal ini ke Papa. Dulu aku masih belum mengerti bahwa 'ereksi' dipagi hari itu adalah suatu hal yang lumrah untuk anak laki-laki.
    Tapi pagi ini kurasa bukan suatu hal yang lumrah! Karena, Juna II bangun bukan karna ini pagi hari, melainkan karna Kevin!
    Arrggghh bagaimana bisa aku bertahan dikamar ini kalau kavin saja terus mengundang nafsuku! Dan bagaimana bisa aku berdua saja dengannya?
    Akan berbeda jika Kevin adalah Wanita, mungkin sedikitpun tidak akan muncul niat mesum diotakku. Tapi Kevin pria! Dan itu cukup membuatku frustrasi. Apa seharian nanti aku harus mengunci diri dikamar agar tidak terjadi hal-hal yang diinginkan? Terlalu berlebihan Jun! Lagian kenapa sedari tadi aku memikirkan Kevin? Apa aku.....Tidak! Ya, memang Tidak. Ini hanyalah nafsu, bukan cinta!

    Kini Air kembali mengalir disetiap inci badanku, rasa hangat mulai menjalar ditubuhku. Aku suka moment-moment ini.
    Aku suka saat air mengalir keseluruh badanku.
    Bebanku terasa begitu saja lenyap mengikuti derasnya air yang mengucur kesetiap inci kulitku.

    ''udah bangun lo?''
    Ucapku basa-basi saat melihat Kevin sudah duduk dikursi dekat kamar mandi

    ''udah Jun. kamu udah selsai mandinya?''
    udahlah! Apa dia tidak melihatku sudah berpakaian lengkap seperti ini? Ya, walaupun rambutku masih agak basah

    ''udah. Buruan lo mandi. Mama papa mau pergi hari ini''
    ucapku bertolak belakang dengan kalimat tadi. Bagaimanapun juga aku tidak ingin membuat keributan pagi ini.

    ''iyaa..ini juga mau mandi. Hoammh''
    Kevin akan menuju kamar mandi ketika aku mencegahnya

    ''pake baju lo!'' ucapku dengan nada 'sedikit' agak memaksa. Ya, sedikit.

    ''eh?'' Kevin melongo. Sial! Bagaimana bilangnya ya?

    ''ng-..ngapain lo melongo? Gue bilang, pake baju lo.''
    Mungkin sekarang aku terlihat seperti orang gila yang mengemis-mengemis dihadapan Seorang Kevin hanya untuk menyuruhnya mengenakan Baju! Bagus Jun! Kau sudah membunuh karaktermu sendiri didepan Kevin.
    ''tapi kan.. aku mau mandi Jun. Nanti aku pake, Tapi setelah mandi. Kalo sekarang nanggung banget mau lepas-pake baju'' Ucap Kevin dengan mata sedikit memohon. Tentu aku tidak mau kalah. Kuambil cepat baju dilemari pakaian, dan kukenakan baju itu dibadan Kevin. Kukenakan dengan cepat, karna aku tidak mau nafsuku terpancing lagi. Mungkin aku sedikit egois menyuruh Kevin mengenakan pakaian nya sekarang. Tapi.. Entahlah, aku hanya ingin Ia mengenakan pakaiannya! Itu saja.

    ''udah kan? Kalo daritadi lo lakuin apa yang gue suruh, gak bakal selama ini prosesnya. Dan lagi gue gak suka kalo lo gak pake baju waktu tidur. Nanti malem pake piyama aja!''
    Kevin hanya mengangguk.
    ''yaudah mandi sana!''
    Lagi-lagi Kevin hanya mengangguk. Lambat laun Ia melangkahkan kakinya menuju kamar mandi.
    Naluri ku sebagai Gay tanpa sadar pun muncul. Ku ikuti Kevin dari belakang. Tapi....
    #cklek
    Naluri itupun seketika hilang kekita kudapati Kevin mengunci pintunya.
    Aku harus menghela nafas atau apa?

    *

    ''Mama Papa pergi ya Jun, kamu jaga Kevin baik-baik.'' Pamit mamaku sambil mengecup dahiku dan dahi Kevin.
    ''Kevin jagain kak Juna ya'' sambung mamaku ketika berada di depan Kevin.

    ''iya tante..'' Kevin menggubris perkataan Mama dengan senyum

    ''Mama dan Papa hati-hati disana. Jangan lupa oleh-oleh buat Juna.''
    Candaku saat melepas kepergian Mama menuju mobil. Papa yang sedari tadi sudah berada di dalam mobil hanya melemparkan senyum ke arahku dan Kevin. Sementara Mama hanya mengangguk sambil mengacungkan jempolnya kearahku.

    ''Papa dan Mama pergi dulu ya Jun... Jaga rumah!''
    Ucap papaku sambil mengklakson mobilnya. Dan mobilpun berjalan dengan anggunnya. Kuamati Mobil itu hingga lenyap dibalik tembok.
    Kutoleh ke arah Kevin, dia masih memandangi gerbang selepas kepergian singkat Mama dan Papa.
    Oke, sekarang apa yang harus kulakukan? Mengajaknya masuk? Atau apa?

    ''Gak usah diliatin terus. Mereka udah pergi.''
    ucapku sambil melangkah masuk kedalam rumah
  • Maaf kalo updatenya dikit-dikit. Soalnya cisi update pake hp. Dan itu cuman cukup buat 5000 huruf. Jadi seginilah hasilnya... Maaf ya readers.. Maaf juga kalo hasilnya kurang memuaskan..cisi usahain update tiap hari..
  • Maaf anda saya tolak,,
    dan akan saya terima jika anda update lagi,, hehehe ;>
  • harus dong...tiap hari apdet......... :bz
  • Kini aku dan Kevin sudah berada di 1 meja makan yang sama. Tidak ada obrolan atau keinginan untuk menyapa lebih dahulu. Kevin hanya sibuk dengan makanannya, tatapannya terus memandang ke bawah. Tak pernah ada kontak mata antara aku dan Kevin. Oh,Tuhan, bagaimana aku harus memulai percakapan? Bagaimanapun juga aku tidak senang dengan suasana dingin seperti ini!

    ''asin...'' ujarku membuka suara.

    ''ha?'' Kevin tampak melongo.

    ''omelet yang lu buat keasinan!'' ucapku sambil menghentikan kegiatan makanku.
    Tentu omelet buatan Kevin sama sekali tidak asin. Itu hanyalah sebuah alasan agar Ia mau bersuara!

    ''asin?'' kevin menyendok telur yang dibuatnya. ''Oh iya asin. Maaf jun. Aku buatin lagi ya'' lanjutnya yang langsung beranjak dari kursi makannya. Ia akan menuju dapur ketika kutahan tangannya.
    Ini tidak seperti yang kuharpkan. Yang kuinginkan adalah perdebatan, bukanlah kepasrahan seperti ini!

    ''gak usah, gue udah kenyang!'' aku langsung beranjak dari kursi makanku mendahului Kevin. Tujuan ku sekarang Apalagi kalau bukan menuju kamar.

    ''sial!'' umpatku yang langsung merebahkan diri dikasur.
    Bagaimana bisa Kevin berbohong bahwa omelet itu memang asin? Padahal aku sama sekali tidak merasakan rasa asin di omeletnya! Malahan aku ragu jika Kevin menambahkan garam ditelur dadarnya. Apa dia berbohong demi aku? Setakut itukah?

    Aku masih sibuk dengan lamunanku ketika kudengar langkah kaki menuju kamar. Pasti Kevin!

    #cklek
    tap tap..

    ''hufft..'' kudengar Kevin agak menghela nafas saat tubuhnya sudah direbahkan di kasur.

    ''juna? Udah tidur ya? Jun..'' kevin mengguncang-guncangkan badanku.
    Aku sedikit geram saat Kevin melakukan hal itu. Walaupun sekarang aku sedang berpura-pura tidur, setidaknya Ia memiliki tata krama kan? Sudah tahu tidur masih saja diganggu!
    Kuluapkan semuanya, tentu dalam hati. Aku tidak ingin Kevin mengetahui bahwa aku sedang pura-pura tidur.

    ''beneran udah tidur ya?'' ditepuknya punggungku. Sepertinya Ia ingin memastikan. Walaupun rasa kesal sudah menjalar ke ubun-ubunku Namun kutahan. Aku ingin tahu, apa sebenarnya mau anak ini!

    ''Maafin aku ya'' maaf? Buat apa?

    ''aku tau kamu gay Juna. Dan sekarang aku gak tau apa yang meski aku lakuin. Bilang ke Om dan Tante? Aku takut kamu dimarahin! Terlebih kamu anak satu-satunya''

    Kevin memberikan jeda

    ''atau aku simpen sendiri? Gak bisa! Aku gak bisa. Rasanya itu seperti beban berat yang harus ditanggung sendiri''

    lagi-lagi Kevin menghela nafas, dan kali ini lebih panjang. Baiklah! Aku sudah tahu arah pembicaraan ini kemana.

    ''aku bingung. Aku udah tahu kamu Gay? Lalu apa? Kalau aku tidak bertindak itu sama saja aku membiarkan kamu terjerumus ke dunia abu-abu. Tapi...''

    tapi apa? Cepat selsaikan! Aku mulai menggerutu mendengarkan curhat colongan Kevin.

    ''tapi.. Kalau aku bertindak, itu sama saja aku bertindak pada diriku sendiri.. Bukankah itu munafik?''

    Kuakui, untuk perkataan Kevin yang terakhir, itu cukup membuatku mendapatkan sengatan dijantungku. Jadi.. Kevin juga Gay? Benarkah?

    ''ahahaha lucu ya.. Waktu aku tau kamu juga Gay, aku seneng banget.. Sampe gak tau meski ngapain. Ketemu kamu aja aku canggung''

    jadi.. Itu alasannya? Kupikir dia takut setelah mengetahui aku gay! Baiklah, untuk memastikan sebaiknya kudengar saja curhatan selanjutnya.

    ''kamu tau kan kalau dunia seperti ini susah? Aku pikir cuma aku manusia satu-satunya yang memiliki rasa berbeda seperti ini. Itu membuatku amat sakit''

    tunggu... Apa dia menangis?

    ''hiks..ternyata ada kamu Jun, dan masih ada Bryan. Jadi aku tidak merasa sendiri lagi..aku tenang sekarang''

    Kudengar suara decitan kasur, sepertinya Kevin mengubah posisi tidurnya menjadi membelakangiku. Punggung hangatnya menjalar juga Kepunggungku. Dan masih saja kudengar suara isakan tangis tertahan dari mulut Kevin. Jujur saja semua pengakuan Kevin membuat hatiku ikut teriris, aku tahu betul rasanya sendirian saat kita mengetahui punya rasa yang berbeda.
    Jadi apa yang harus kulakukan sekarang? Memeluknya?
    Baiklah kurasa itu satu-satunya cara untuk menenangkannya.
    Kuubah posisiku menjadi didepan punggungnya, langsung saja kurangkul punggung Kevin dari belakang.

    ''Juna?!'' Kevin agak kaget karna sudah mendapatiku dibelakang punggungnya, dalam keadaan merangkul pula! Tapi aku tidak peduli, aku hanya berusaha menenangkannya.

    ''ada gue disini, jangan pernah ngerasa sendirian lagi!''
    Kupererat rangkulanku.
    Kevin tidak bersuara, dan tidak lagi ada penolakan saat aku mempererat rangkulanku.
    Kevin yang kukenal ceria ternyata mempunyai masalah yang sama sepertiku. Aku tahu saat ini hatinya sedang rapuh.
    Tapi apa yang bisa kulakukan? Aku juga tidak jauh berbeda dari Kevin . Aku tidak mempunyai Bryan lagi! Dan aku merasa kesepian, sama halnya seperti yang dirasakan Kevin saat ini.

    Aku tersenyum.
    Tersenyum karna menyadari ada kesamaan antara aku dan Kevin. aku harap hubunganku dengan Kevin tidak canggung-canggung lagi seperti sebelumnya. Setidaknya, untuk sekarang dia adalah adikKu.
  • So sweet,,
Sign In or Register to comment.