BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Mak Comblang.com

2456759

Comments

  • Suka sma karakter'a kelvin :)), jgn lama" up'a ..
  • coba di cek d pc.. rasanya bacanya gimana menurutmu? @RyoutaRanshirou .. syang ceritanya bagus..
    sori kalo ane cerewet..hehe :D
  • @fazlan_farizi: sabar ya, besok up lagi ko..
    @yuzz: iya sih gak rapih, hm gpp ko itukan kritikan membangun juga supaya menulisnya lebih baik lagi.. Arigatou sarannya :)
  • Seru..
    Benih" cinta mw tumbuh..
    #sotoydehgue

    Iya updatenya jangan lama"
  • sama sama.. :)
    banyak2 baca aja dari master2 story disini buat belajar.. :)
  • @BukanYantoTuook: haha, benih cintanya blm numbuh ko itu masih rasa sahabat..
    iya besok up deh ..
    @yuzz: huum pasti harus bnyk2 belajar, gw ini jarang pke pc males ke warnetnya jadi pke hp lebih praktis hehe
  • gwjg dah gaksabar nih,ninggu crt loe............. :D
  • Chap 6

    Evan House, 19.00 pm.
    Evan POV.
    Gue menghela nafas dan mencoba merebahkan seluruh badan ini ke kasur empuk gue, hari ini gue
    bahagia banget bisa ngeliat
    senyumannya kelvin seharian
    ini entah kenapa tiap kali
    kebersamaan kita itu seperti
    momen indah yang gak akan
    pernah terlupakan.
    Gue berdiri dan merenggangkan
    badan gue yang lelah akan
    aktivitas hari ini, gue pun
    berjalan dan menghampiri
    laptop kesayangan gue si cupit ya itu nama laptop tercinta gue.
    Gue mencoba membuka akun facebook gue yang bernama
    mak comblang hehe gue
    sengaja pake nama ini biar
    orang orang yang mau cerita
    soal urusan cinta mereka ke gue
    lebih gampang komunikasinya.
    Tapi gue akhir akhir ini
    sedikit merasa jenuh dengan
    job rahasia ini, ya gue mulai
    berpikir buat apa gue sibuk
    mengurusi percintaan orang
    lain sedangkan gue belum
    mendapatkan cinta buat gue
    sendiri, gue pun keluar dari
    akun fb gue dan mulai kembali
    merebahkan tubuh dan jiwa
    ini menutup kedua mata gue
    dan mulai menyusul ke dalam
    mimpi.











    Kelvin house, 19.00 pm.
    Kelvin POV.

    Gue mulai berpikir tentang pertanyaan yang tadi siang
    keluar dari bibir gue, kenapa
    bisa gue ngomong sayang ke
    evan jelas kan dia sama kaya
    gue sama sama laki, gue
    cuma takut evan salah paham
    dalam menafsirkan omongan
    gue tadi, ahh bego kenapa ni
    mulut gak bisa apa diam
    sebentar, gue merebahkan
    kepala gue di ata meja belajar
    dan mulai memikirkan apa
    yang sedang lakukan sekarang,
    gue mencoba menutup kedua
    mata gue dan merasakan
    getar apa yang ada di hati
    gue ini, gue ga mau ikatan
    persahabatan gue dengan
    evan hancur cuma karna
    perasaan konyol gue ini.
    Gue akan berusaha melupakan
    rasa ini dan membuang getar
    getar aneh itu di saat bersama
    evan nanti. Gue menghela nafas
    dan berbisik lirih pada diri sendiri.

    "Good Night Evan, have a nice dream baby boy" gue tersenyum dan mulai tertidur.
  • Chap 7

    Tok tok tok, sayup sayup
    gue mendengar suara ketukan
    pintu dari arah kamar gue. Gue
    yang masih ngantuk pun
    menutup kedua mata dan
    mencoba untuk tidur lagi.
    "Evan, bangun van" ucap mama.
    "Evan hey bangun ini sudah
    pagi nak" suara mama makin lama makin membesar.
    Tok tok tok, akhirnya pintu kamar
    gue buka dan terlihatlah mimik
    muka wajah mama yang seram
    (hehe becanda mah).
    "Evan kamu ini susah sekali di banguninnya" sembur mama
    kepada gue yang masih
    berpenampilan kusut dan awut
    awutan. Gue cuma kucek kucek
    mata sambil nguap di depan
    mama.
    "Kamu ini ga sopan ya, nguap di depan muka mama"
    "Maaf mah, oya sekarang jam
    berapa?" gue lirik jam.
    "Jam setengah tujuh" mata gue
    melotot.
    "yang bener mah?! Aduh kenapa
    gak bangunin evan dari tadi
    sih"
    "Salah sendiri tidur kaya kebo
    begitu" sesal mama.
    "Oya ada kelvin tuh udah nunggu
    kamu dari tadi di meja makan"
    "HUAHHH" gue buru buru ngibrit
    ke kamar mandi, mandi seadanya
    dan ganti baju dengan cepat.
    Gue ambil tas dan melangkah dengan cepat menuruni anak tangga. Kelvin yang mendengar
    suara gaduh dari dalam pun
    menoleh ke belakang dan
    menemukan gue dengan
    tampang yang kaya abis lari
    marathon tampang kusut terus
    nafas juga pendek pendek keringet merembes dari cela baju
    seragam gue. Kelvin ketawa puas
    liat gue menderita begini sial tu
    bocah huh. Gue pun duduk di
    samping kursi yang kevin
    duduki.
    "Dari tadi ya?" tanya gue.
    "Ya lumayanlah dari 15 menit
    yang lalu gue udah ada disini"
    gue pasang muka menyesal liat
    kevin yang serius dengan ucapannya kemarin mau jemput
    gue itu ternyata bukan
    bohong semata.
    "Udah makan dulu ya Van, oya Vin kamu juga harus makan" mama
    buatin kita nasi goreng.
    "Makasih ya tanteh" ucap kelvin.
    "Iya" mama senyum.
    Setelah acara makan pagi bersama, kami langsung bergegas pergi ke sekolah kevin naik dan
    menghidupkan motor ninjanya
    dan mengeluarkan motornya yang terpakir di halaman depan.
    Kelvin memasang helmnya dan
    menyerahkan helm satunya
    kepada gue.
    "Peluk pinggang gue ya"
    "Mau ngebut lagi ya dasar
    kebiasaan banget sih" gue cuma
    manyun.
    "Hahaha, udahlah toh cuaca pagi
    begini dingin jadi enak lah
    kalau di peluk sama lo" kelvin
    tertawa renyah, sedangkan muka
    gue merah gara gara denger
    ucapan dia. Gue naik ke atas
    motornya kelvin dan dengan
    perasaan malu dan ragu gue pun
    memeluk pinggangnya erat, dan
    motor ninja kelvin pun melaju
    membelah sunyinya jalan
    pagi ini.
  • @nathanarif: udah up silahkan di baca..
  • Chap 8

    Aku dan kelvin sampai di sekolah, kami pun bergegas menuju area parkir sekolah dan kelvin pun memarkirkan motornya di baris kedua. Ketika aku dan kelvin
    sedang asiknya bercengkrama
    indra tiba tiba datang
    menghampiri kami.
    "Hai Vin, hai Van" sapa indra.
    "Hai Ndra" ucap kami kompak.
    Indra tertawa kecil memandang
    kekompakan kami.
    "Kalian berdua ini kompak ya,
    kemana mana selalu bareng
    pulang pergi sekolah juga iya.
    Apa kalian ini pacaran ya?"
    pertanyaan indra sontak
    membuat aku kalang kabut
    karna kaget akhirnya aku
    hanya diam dan gugup tak
    berani menatap indra, tapi
    berbeda dengan kelvin dia
    malah terlihat santai dan
    tenang dengan ucapan
    indra kepada kami.
    "Kalau kita pacaran kenapa dan
    kalau kita ga pacaran memang
    kenapa?" tantang kelvin dengan
    mimik wajah datar.
    "...." indra diam.
    "Ayo Vin, kita ke kelas sekarang"
    aku sengaja menarik tangan
    kelvin agar menjauh dari indra,
    entah kenapa kedatangan dia
    kemari mendadak membuat
    suasana menjadi tak enak.
    "Owh, ketua klub basket
    berpacaran dengan teman
    dekatnya dan yang paling
    mencengangkan pacarnya itu
    sesama lelaki hm" indra
    menyeringai kecil.
    "Ga usah kepolah Ndra, kalau
    lo ga suka ya bilang ja apa
    urusannya lo sama urusan
    gue dan Evan" ucap kelvin.
    "Gue ga suka sama hubungan
    kalian begitu? Sorry ya gue
    bukan homo seperti kalian"
    aku memandang kevin tajam,
    kenapa dia berbicara begitu dari nada bicaranya dia seolah tidak
    suka dengan keakraban ku
    dengan kelvin.
    "Heh, urus diri lo dulu yang bener berkacalah dan lo liat siapa
    diri lo itu" kelvin tersenyum
    mengejek.
    "Ayo Van, kita ke kelas jangan
    pikirin hal penting seperti ini"
    kelvin menarik tangan ku menjauh dari indra, aku melihat
    indra mengepalkan kedua
    tangannya kuat seolah
    memendam amarah soal kata
    kata kelvin tadi padanya.
    Kelvin tetap menyeret ku
    masuk ke sekolah dengan
    tangan kita yang masih
    bertautan, jujur sebenarnya
    aku malu menjadi tontonan
    para siswa di sekolah yang
    melihat kelakuan kami
    berdua tapi kelvin menunjukkan
    ekspresi muka biasa saja
    seolah dia tidak peduli dengan
    beribu tatapan aneh yang
    terus memandangi kami.
    Kelvin menaruh tasnya di bangku
    dan aku pun melakukan hal yang
    sama seperti kelvin aku duduk
    di samping kelvin dan sedikit
    melirik ke arah wajah kelvin.
    "Emm Vin, lo marah ya sama
    omongannya indra tadi?"
    "...." kelvin diam tak merespon.
    "Maaf ya" aku menunduk.
    "Kenapa minta maaf?" kelvin
    menoleh menghadap ku dengan
    ekspresi bingung.
    "soal di parkiran tadi lah"
    kelvin terkekeh mendengar itu.
    " Soal itu ya, gue ga peduli dia
    mau ngomong ini itu atau
    siapapun itu" gue tersenyum saat
    kelvin berbicara begitu.
    "Itu lah sifat lo, ga mudah di
    tebak terlalu misterius"
    "Lebay lo, gue ini manusia
    bukan setan pake misterius
    segala" ucap kelvin.
    "Hehehe" aku senyum kecil.
    Kelvin tiba tiba mengangkat
    tangan kirinya dan mengacak
    acak rambut ku.
    Aku yang di perlakukan begitu
    cuma diam mematung, kenapa
    kelvin selalu bersikap lembut
    pada ku sedangkan pada
    yang lain dia begitu dingin.
    "Lo lebih cakep kalau senyum"
    ujar kelvin seraya menepuk pelan
    pipi kiri ku. Aku menganggukan
    kepala ku patuh hehe.
    "Tapi jangan banyak senyum
    juga nanti lo di kira gila haha"
    kelvin tertawa dan aku hanya
    cemberut tapi berganti dengan
    senyuman melihat kelvin
    tertawa lepas bersama ku.
    Kelvin i love u so much ucap ku
    dalam hati.
  • Chap 9
    School, 12.00 am
    Bel sekolah berbunyi itu tandanya jam pelajaran telah usai asik hari ini kan sabtu jadi bisa pulang lebih awal hehe, oya ngomong ngomong kemana kelvin ya
    jangan jangan udah kabur duluan
    ke parkiran, hm aku sandang tas
    ku ke bahu dan aku berjalan
    ke luar kelas sekilas aku melihat
    sosok indra yang melintasi ruang
    praktikum tapi setelah ku lihat
    lagi ternyata tidak ada, aduh aku
    kebelet pengen pipis lagi aku ke kamar mandi dan masuk ke bilik paling ujung tapi aku melihat ada
    bayangan seseorang di depan
    bilik kamar mandi yang aku isi. Jangan jangan penguntit atau
    ahh sudahlah ketika aku akan
    membuka pintu bilik kamar mandi sosok indra berdiri dengan
    tegapnya di depan ku, aku yang
    kaget sempat terlonjak ke
    belakang, aku melihat sorot
    tajam mata indra yang menusuk
    pada ku.
    "Indra? Ngapin lo disin? Gue kira
    siapa ngangetin ja lo"
    "......" indra diam
    "Ndra, hei kenapa sih lo ha?"
    indra melangkah masuk ke dalam bilik dan mendekati ku yang
    sudah terpojok oleh dinding bilik dan tubuh indra di depan ku.
    Indra menendang pintu bilik kamar mandi keras dan
    menguncinya.
    "Ndra, lo lo mau apa hah!"
    "Heh, menurut lo sendiri gue
    mau apa hm" indra tersenyum
    sinis sambil memandang gue.
    Indra memerangkap tubuh ku
    dengan kedua tangannya yang dia sandarkan di dinding setiap sisi kanan dan kiri kepala ku.
    "Ndra, lo jangan macem macem ya gue teriak nih"
    "Silahkan" tantang indra.
    Indra semakin mencondongkan
    badannya mendekati ku, aku
    mulai memberontak tapi tiba
    tiba indra menggenggam kuat
    kedua pergelangan tangan ku
    dan menekan tubuh ku semakin
    terpojok ke dinding bilik, aku
    yang belum sempat merespon
    apapun perlakuan indra padaku di kagetkan lagi dengan indra yang
    mencium bibir ku secara paksa dia
    menjambak rambut belakang ku membuat kepala ku menengadah
    dan kesempatan itu pun di pakai indra untuk memasukan lidahnya
    ke dalam mulut ku dan dia
    semakin bebas mengeksplor
    apapun di dalam mulut ku, dia
    menggigit kuat bibir atas ku
    sehingga menimbulkan efek
    perih di sekitar bibir ku. Aku
    pun mendesah oleh ciuman
    indra pada ku.
    "Ahh..hmpp..ummh" oksigen di
    dalam paru paru ku semakin
    menipis, tangan kiri indra yang
    bebas pun mulai bergilya di
    sekitar tubuh ku, aku mendesah
    saat ia meremas sesuatu yang menonjol dia antara kedua
    paha ku yang masih terbungkus
    celana seragam, aku meronta
    dan terus meronta.
    "Akhh.. Hentikan stop akhh "
    indra memelintir puting kiri ku.
    Dan mulai menggigit bibir bawah
    ku hingga berdarah.
    "Ashh hmpp" aku mengerang perih pada bibir bawah ku.
    Indra pun melepaskan
    pagutannya pada bibir ku dan
    membisikkan sesuatu ke
    telinga kanan ku.
    "Aku tau rahasia kecil mu hm"
    indra berujar lirih dan menjilat
    kecil daun telinga ku.
    "Ra rahasia apa?" ucap ku lemas.
    "Tentang isu yang saat ini sedang
    gencar di sekolah, aku tau siapa orang yang sering teman teman
    bilang dengan mak comblang hm"
    indra menyeringai.
    "Da dari mana kau tau?"
    "Dan aku tau siapa sebenarnya
    orang itu hm, atau ku beberkan
    saja pada teman teman hm ide
    yang cukup bagus "
    aku terperangah dari mana indra
    tau job rahasia ku itu padahal kan
    selama ini tak ada satu orang
    pun yang tau.
    "Please, gue mohon jangan lo
    jangan sebarin hal ini kepada
    siapa pun" ucap ku.
    "Bagaimana ya hm"
    "Apapun syaratnya asal lo jangan
    beritahu siapa pun"
    indra tersenyum penuh kemenangan.
    "Baiklah"
    "Tapi dari mana lo tau tentang
    semuanya, apa ada orang lain juga yang tau selain lo?"
    "Owh, jika tentang dari mana gue
    bisa tau identitas lo itu sangat
    mudah"
    "??????"
    "Coba lo inget inget lagi
    apa yang lo lakukan di ruang
    praktek komputer sekolah 2
    minggu yang lalu" indra tersenyum licik.
  • Eh uda up rupa'a!
    Kok ga d'mensen :/
  • ceritanya bagus ka, :)
    cuma rada ribet klo bacanya di PC,
    jdi baca di hape aja deh
Sign In or Register to comment.