It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
@danielsastrawidjaya hehe, yaudah liat lanjutanya aja
mungkin awalnya aja kali yawn krna terbawa suasana. hehehe
makasih kaka
ntar ga jd silent reader lg dech
hohoh
nite all ... !
quote: Smiling has always been easier than explaining why you're sad.
gw harap lu bakal urus lapak lu sampe tamat,jangan kabur karna gw akan mengejar lu sampe kedalem selimut huahahahaha
#ketawa setan
sedikit curhat, kadang aku ingin sekali bisa bertemu para penulis cerita di BF ini, semuanya hebat-hebat, hfff, tapi mimpi kali ya...hehehe...goodwork, lanjutkanlah my bro...nice story..
***
Kurasakan seseorang mengguncang tubuhku. Aku menggeliat sebelum akhirnya bangun.
“Kenapa Don?” tanyaku pada Donny yang berada di hadapanku.
“Ayo bangun dulu, Ken! Kita makan malam dulu, ya!” kata Donny sambil duduk di sampingku.
“Makan malam?” tanyaku heran.
“Iya, ini sudah jam 7 malam,” jawabnya pelan.
“Hmmm, aku kira ini masih sore,” kataku sambil mengucek-ngucek mataku.
“Kamunya sih tidurnya keenakan. Tadi juga sudah aku bangunin untuk makan siang, tapi kamunya susah banget aku bangunin. Yasudah, ayo makan dulu!” jelasnya.
Aku mengangguk lemah kemudian beranjak dari kamar ini bersama Donny menuju ruang makan.
Saat aku mengambil makanan dimeja. Semua orang pada memperhatikanku. Entah karena mukaku yang babak belur, atau juga entah karena aku mengambil makanan cukup banyak. Yah, seperti porsi kuli lah. Maklum dari tadi siang aku belum makan.
Aku mengambil makananku lalu berjalan keluar dari dalam ruangan. Yap, lebih baik aku diluar. Menghirup udara malam yang segar. Dari tadi gerah, di dalam ruangan terus.
“Sanaan dong! aku juga mau makan disini!” ujar seseorang yang kukenal suaranya.
“Oke!” ujarku singkat sambil menggeser tubuhku. Sebenarnya bangku ini kan panjang, kenapa dia harus menyuruhku bergeser. Iwww
“Kok di luar sendirian? Nggak gabung sama yang lain,” tanyanya. Ih, kepo banget sih, ini anak.
“Ngga apa-apa, lagi mau di luar aja. Kenapa emangnya ga boleh,” kataku agak sinis.
Dia terdiam. Aku terkekeh.
“Kamu sendiri ngapain ikut di luar?” tanyaku.
“Ngga apa-apa, lagi mau di luar aja. Kenapa emangnya ga boleh,” katanya mengikuti gaya bicaraku tadi.
Aku dan dia terkekeh pelan diakhiri dengan ledakan tawa.
“Joe!” kataku pelan sambil menatap dalam matanya.
“Ya,” katanya sambil mengunyah nasinya lalu dia menatap balik mataku.
“Joe!” kataku sekali lagi sambil mendekatkan wajahku ke telinganya.
“A… A… Apa?” katanya kikuk. Mampus deh lu, gue buat jadi awkard.
“Minta nasi kamu dong, aku kurang nih!” kataku sambil menjauhkan tubuhku.
Wajahnya berubah menjadi merah padam. Aku tertawa melihatnya.
“Jahil banget sih kamu!” ujarnya sambil menjitak kepalaku.
“HAHAHA,”
“Ih, beneran akunya!” kataku sambil mengelus kepalaku.
“Minta itu aja, kayak minta apa aja!” ujarnya singut.
“Minta apa?” tanyaku.
“Nih, nasiku. Lagian aku sudah kenyang.” Katanya sambil menaruh sisa nasinya ke piringku.
“Makasih yooo!”
Tiba-tiba kulihat 3 orang yang sangat kubenci di sekolah ini. Tiada lain-tiada bukan adalah D3B, berjalan menujupintu masuk ruangan.
Aku menundukkan kepalaku. Ketakutan. Kurasakan sepasang mata sedari tadi mengawasiku.
“Ken!” ujar Joe.
“Apa Joe?” jawabku pelan.
“Kenapa si Aris melihatmu seperti itu? Seperti melihat mangsanya saja. Apa kau ada masalah dengannya?” ujar Joe.
Aku menggeleng. “Tidak… tidak ada,” kataku bohong.
“Syukurlah kalau begitu. Kita jangan sampai berurusan dengannya. Jika tidak…. Kreeek,” katanya sambil mengibaskan tangannya ke lehernya.
Aku tersenyum getir.
“Btw, kamu masuk asrama yang mana, Joe,” tanyaku mengalihkan pembicaraan.
“Area Biru nomor 3, kamu?”
“Hmmm, aku nomor 7.”
"Sayang sekali kita tidak sekamar," ujarnya.
Aku terkekeh pelan.
Setelah aku makan malam, aku bergegas menuju kamar untuk beristirahat. Bagaimana mau belajar, jika aku belum punya buku paket.
@danielsastrawidjaya sipp :-bd
@kiki_h_n makanya jgn jadi silent reader atuh ka. biar lebih menghargai writer nya
@AoiSora sip deh kaka. makasih ya
@faisalits_ mau... mau dikejer , hahaha
makasih kaka udah mau baca.
@ularuskasurius aku masih amatir kok, masih ancur tulisannya. ga kaya para senior yang udah lama disini.
tapi makasih ya ka, udah mau mampir di lapak ane dgn komennye.