BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

The Night, and The Day - END - page 111

14849515354117

Comments

  • Enelan tau beb, hahahahaha
  • ƪ(ˇ▼ˇ)¬
  • I'm backkk... :D keyen keyennn... @silverrain aku kemarin downloadin swords art online itu gamenya jadi ngingetin ceritamu haha..
  • Silverrain wrote: »
    @bb3117 beginning rune...
    hehehee
    iya life and death, tp nanti disebut soul eater
    nama aslinya life and death tapi
    anti game ya?
    tapi ga masalah ama setting gamenya kann?

    Enggak masalah sama sekali ko brader @silverrain cuma nyatanya gw gak jago main game makanya gak suka :D hehehehe
  • @silverrain...

    neng... neng silvy... udah dapet ilham blom? perlu dibantuin kagak?

    neng... neng silvy... apdet dunk... abang udah kagak nahan nech...

    neng... neng silvy... dangdutan nyok...

    =)) =)) =)) =)) =))
  • Rio's View

    "Christ..."
    "..............."
    "Christ!"
    "Ah, Iyah!"
    Christ menggeleng kemudian segera menatap padaku.
    "Kamu denger yang barusan aku bilang?"
    "Denger..."
    "Apa?"
    "Soal pasien kan...?"
    ".........."
    ".......... Salah ya...?"
    "Whatever..."
    Aku menggeleng pelan kemudian segera menyandang tasku dan beranjak pergi dari locker.
    "Hei, Jyo, marah ya? Jyo~!"
    Aku mempercepat langkahku, pergi meninggalkan Christ yang terus memanggil manggilku dari belakang.
    Gimana mungkin aku bisa ga kesal, seharian ini entah berapa kali dia melakukan hal yang sama.
    Melamun dan tidak menghiraukan perkataanku, padahal tadi aku jelas jelas mengajaknya untuk pergi ke rumah Alvin.
    Hari ini kami pulang lebih awal karena kami tadi harus masuk lebih cepat untuk mengurusi rekap parameter pasien di rumahsakit.
    Karena kami pulang lebih awal, makanya aku mengajak Christ untuk pergi berkunjung ke rumah Alvin, tapi ternyata orang yang aku ajak bicara malah melamun sepanjang hari.
    Shih, menyebalkan!
    Segera aku memasangkan dan memutar kunci motorku, motorku mulai menderu perlahan.
    Aku perlahan berjalan keluar dari lingkungan rumah sakit.
    Entahlah, rasanya sayang kalau aku harus tetap dirumah pada saat ada waktu seperti ini, tapi kalau aku ke rumah Alvin sekarang, jelas bakal aneh, karena yang diminta datang oleh Alvin adalah Christ.
    Hmph.
    Harusnya waktu itu aku ikut aja nimbrung waktu Christ ngobrol dengan Alvin. Dengan begitu sekarang aku punya alasan untuk menyambangi rumah Alvin hari ini dan mendapatan sedikit informasi tentang Arsais dari Alvin.
    Aku berpikir keras, berusaha mencari cara agar aku bisa bertemu entah dengan siapapun dari mereka.
    Tapi yang jadi sasaran utamaku jelas adalah Kenny, karena dari semua, dia jelas yang paling polos dan mudah dikorek informasinya.
    Tapi bagaimana aku bisa menemuinya?
    Ah, sudahlah, mungkin hari ini bukan rejekiku.
    Setelah sekian lama berputar putar dengan motorku, aku memutuskan untuk berhenti di sebuah rumah makan di pinggir sungai.
    Kuparkirkan motorku di deretan motor yang meyakinkanku kalau tempat itu adalah tempat parkir, dan segera aku berjalan masuk ke dalam restoran yang ternyata adalah sebuah cafe itu.
    "Silahkan..."
    Seorang wanita paruh baya mengangguk dari belakang meja kasir padaku.
    "Hmm..."
    Aku mengedarkan pandanganku, mencari lokasi yang bagus untukku duduk dan menikmati suasana.
    Sekian lama aku berdiri di tengah ruangan itu, hingga aku memutuskan untuk masuk ke sebuah booth kecil yang berada tepat di pinggiran sungai.
    "Cappucino, satu, ekstra kayu manis, Warm Chocolate Cake, Thanks..."
    Kukembalikan buku pada waiter yang tadi segera menghampiriku saat aku memutuskan untuk duduk di booth itu.
    Pelayanan yang bagus...
    Hmm...
    Sebuah pemandangan menarik mematri mataku.
    tiga booth dari lokasiku sekarang, seorang anak berambut pirang panjang terkuncir duduk di depanku dan tampak kerepotan melepaskan sesuatu dari tangannya.
    Kenny?
    Jackpot!
    Aku segera berdiri, berjalan ke arahnya.
    Kenny, dan sendirian, apa lagi yang aku tunggu?!
    Ini kesempatan!
    Aku mendekatinya, dia tampak tidak menyadari kedatanganku karena sedang berusaha keras menarik sesuatu dari tangannya.
    "Kenny..?"
    Aku menegurnya sembari menepuk bahunya.
    Cowok imut itu melompat kecil, kemudian segera membalik tubuhnya.
    Dan ternyata dia sedang berusaha melepaskan tangannya dari pot kecil yang menjadi tempat meletakkan sendok dan garpu.
    "..............."
    "..................."
    Kenapa pot itu sampai bisa ada di tangannya....?
    Benar benar anak aneh!
    Aku sampai megap megap kehabisan kata kata, sementara otakku masih terlalu bingung untuk tertawa.
    Kenny masih berkali kali menukar pandangannya antara pot kecil itu dan wajahku, sambil menatapku.
    "Tanganmu kejepit...?"
    Akhirnya aku mengeluarkan pertanyaan bodoh yang sama sekali tidak perlu kutanyakan.
    "I..Iyah..."
    Kenny mengangguk lemas sambil menatapku dengan pandangan memohon.
    "Sini aku lepasin..."
    Aku mengeluarkan sebuah pipa besi dari dalam tas kantongku, dan menyelipkannya di antara tangannya dan mulut pot, kemudian menarik tangannya.
    "Aduh, sakit..."
    Kenny meringis menahan sakit di tangannya karena aku menarik tangannya.
    "Iyah, sabar, lagian kenapa bisa sampai tanganmu ada disini sih?"
    "Enggak, tadi mendadak kepengen, jadi aku coba masukin ajah..."
    "Eng...."
    Aku benar benar speechless! Anak ini benar benar aneh!
    Aku ga bakal heran karlo suatu hari dia dibawa ke rumah sakit karena kepalanya kejepit pot bunga atau mungkin ember?
    Siapa tahu.
    PLOP
    Akhirnya setelah usaha sekian lama, kami berhasil menarik keluar tangan Kenny dari dalam pot bunga.
    Kenny meringis sambil memegangi tangannya yang memerah.
    "Sini, kukasih ini..."
    Aku mengolesi tangannya dengan salep anti radang yang selalu aku bawa di dalam tasku.
    "Thanks, dok..."
    Kenny masih meringis menahan sakit di tangannya.
    "Udah, ga usah dipegang pegang dulu, nanti sakit semua, sementara dibiarin dulu, nanti bakal sembuh!"
    Kenny tersenyum manis, kemudian memelukku pelan.
    "Thanks! Kalo ga ada dokter aku bisa bisa pulang bawa pot bunga deh!"
    Ya, aku ga bakal heran, kalo orang kayak kamu bakal dapat masalah dimana mana, Kenny.
    Anak yang lucu.
    "Dokter kalo ada yang bisa aku bantu bilang aja!"
    Kenny tersenyum lebar, aku melirik ke arah kasir.
    Hmm, tampaknya belum ada tanda tanda pesananku akan diantar, ya, baguslah.
    "Oyah, Kalo aku mau nanya sesuatu kamu bakal jawab gak?"
    "Pasti!"
    "Bener yah!"
    "Okay..."
    Aku menarik nafasku, kemudian memasang senyuman padanya.
    "Aku cuma mau nanya, sebenarnya, emblem yang dulu kutemukan, itu emblem apa...?"
    "............"
    Kenny tampaknya terkejut dan menyesal karena sudah berjanji padaku.
    "Aku cuma mau tau kok, ga ada maksud apapun..."
    "......."
    Kenny sejenak menimang nimang, dan berpikir keras, sampai alisnya nyaris bersatu.
    "Umm, itu, lambang..."
    "Lambang? Lambang apa itu?"
    "Harmonia...."
    "Harmonia? Apa itu Harmonia?"
    "Lambang negara Harmonia, dokter jangan bilang siapa siapa!"
    Kenny berbicara dengan takut padaku sambil memberikan peringatan padaku, tampaknya seakan dia adalah pasukan musuh yang sedang diinterogasi.
    "Iya, lambang negara Harmonia, dokter tahu game Suikoworld Online?
    Tepat dugaanku, sudah kuduga, dan sekarang aku sudah punya satu informan tepat di depanku, Informan yang polos dan bisa dengan mudah kukorek informasinya!
    "Uh, huh, Suikoworld Online? Ya, aku tahu!"
    Kenny mengangguk dengan ragu
    "Sudah kan dok...?"
    "Belum, terus, berarti emblem putih itu?"
    Sejenak Kenny menimang nimang.
    "Mungkin itu berbeda divisi dengan kami, mungkin berasal dari divisi yang berbeda dari kami dan Arvin...."
    Kami? Arvin? Berarti ada dua divisi disini, dan mungkin Christ adalah anggota divisi lainnya?
    "Apa itu pasti?"
    "Besar kemungkinannya, tapi tidak tahu..."
    "Hmm...."
    AKu mengangguk angguk, yeah, setahuku Christ bukan gamer, mungkin dia iseng membelinya karena lambangnya keren, tapi mungkin juga dia adalah salah satu dari mereka.
    "Jadi, kamu dari divisi yang mana Kenny...?"
    "Memangnya kenapa Dok..?"
    "Ga, cuma mau tahu, kayaknya menarik..."
    "Umm, Aku dari Valerie Distric..."
    JACKPOT!
    Orang yang sekarang berada di depanku pasti kenal dengan Arsais!
    "Uh huh, Dan Districmu, kamu dong pemimpinnya?"
    Kenny menggeleng dengan ragu.
    "Gak, bukan, aku cuma pemimpin divisi..."
    "Oh yeah? Divisi? Jadi, siapa pemimpin kalian?"
    "Lord Arsais...."
    "Wow, namanya keren! Apa kamu kenal orangnya di dunia nyata?"
    "Umm, ya..."
    "Siapa dia...?"
    "Umm, Kevin..."
    "Kevin temanmu...?"
    ANOTHER JACKPOT!
    Aku semakin mendekati tujuanku, tapi bagaimana bisa berpura pura bertanya.
    Kenny mulai merasa risih, dia mulai memain mainkan kedua tangannya dengan kikuk.
    "Eh, maaf, apa aku bertanya sesuatu yang tidak menyenangkan? Aku cuma penasaran aja. Aku ga bakal cerita ke siapapun dehh..."
    Kenny kembali tersenyum ke arahku.
    "Janji ya!"
    Dia mengacungkan telunjuk dan jari tengahnya membentuk huruf V
    "Janji dehh!"
    Aku ikut mengacungkan jariku, dan segera disambut dengan seyuman darinya.
    "Wahh, jadi Kevin sudah lama banget ya jadi pemimpin umm, apa namanya..?"
    "Valerie..."
    Kenny menelan umpanku bulat bulat.
    "Valerie, umm, Kevin belum lama ini naik jadi Bishop, sebelumnya dia cuma ketua dewan strategi..."
    "Wah, benarkah? Berarti apa jabatanmu disana dong...?"
    Oke, aku sudah memastikan, Arsais sekarang adalah Kenny di dunia nyata! Dan sekarang, kalau tebakanku benar, Kenny pasti adalah Axel.
    "Aku Komandan Pasukan Valerie..."
    "Woahh! Keren dong! Kamu hebat!"
    Kenny tersenyum sejenak, tampaknya dia menelan omonganku dengan mudah, anak ini benar benar polos...
    "Trus trus, kenapa Kevin bisa naik jadi pemimpin...?"
    "Karena Pemimpin kami yang sebelum ini, dia gugur saat mencoba melindungi kami melarikan diri...."
    Kenny menundukkan kepalanya, sejenak suasana jadi terasa begitu kikuk.
    "Yah, pemimpin yang baik! Apa kamu kenal juga orangnya Kenn?"
    "Yeah, kenal, dia kan Alvin, yang kemarin dirawat, saudara kembarnya, Arvin, adalah Lord Arvyn, Bishop juga, kayak Kev.."
    "A..Apa katamu....?"
    Kenny terkejut melihatku mendadak berdiri, aku berdiri dan segera meremas kedua bahunya.
    "U...Ulangi, Alvin, adalah Arsais...?"
    "Y...yeah..."
    "Kamu serius!"
    Aku mengguncangkan bahunya dengan kencang, aku tahu ini bukanlah hal yang pantas dilakukan, hanya saja, aku benar benar terlalu bersemangat untuk bisa menahan diriku.
    Alvin? Aku harusnya sudah menduga, semua sikap dinginnya, dan semua raut dinginnya, harusnya aku sudah mengahuinya!
    "D... Dokter!"
    Kenny tampak begitu takut saat dia melihatku.
    Mendadak seseorang menarik bahuku dari belakang, dan saat aku menoleh, pandanganku segera memutih, karena sebuah tinjuan telak bersarang di pipiku.
    "Kevin?! Kenapa..."
    "Jangan ..... Ganggu..... Pacarku!"
    Kevin menatapku dengan penuh amarah, dia segera menarik tangan Kenny, dan membawanya pergi dari depanku.
    "......................"
    Aku mengelus pelan pipiku.
    Setidaknya, tinju ini sudah terbayarkan.
    dengan semua informasi yang sudah aku dapatkan...
    Aku tidak bisa menghentikan mulutku untuk tersenyum.
    Beberapa orang mulai melihat kearahku karena keributan barusan.
    Seorang waiter mengulurkan tangannya untuk membantuku berdiri.
    "Terimakasih,.."
    Aku menepuk celanaku, membersihkan debu yang melekat, kemudian kembali ke kursiku.
    "Terimakasih Cappucinno nya...
    Aku tersenyum simpul pada waiter itu.
    Kuseruput sedikit minuman itu.
    Hatiku sekarang terlalu senang untuk bisa merasakan denyutan rasa sakit di pipiku.
    Hmm...
    Tapi bagaimana aku bisa mendekati Alvin...?
    Apa aku langsung mengaku padanya...?
    Tunggu dulu.
    Tadi Kevin bilang apa?
    Pacarku?
    ?????
    =======================================
    Kevin's View

    Pikiranku masih berkabut, aku benar benar tidak habis pikir dengan apa yang barusan terjadi.
    Aku barusan nonjok orang!
    Karena apa?
    Saat itu aku meninggalkan Kenny dari kencan kami karena aku mau membelikan sesuatu untuknya, tapi begitu aku pulang, justru yang aku dapati malah Kenny dengan wajah pucat pasi dan dokter brengsek itu sedang berada di depannya.
    Cuma satu yang ada dipikiranku.
    Aku harus bawa Kenny pergi.
    Tapi pada saat aku mendekat, aku sejenak mendengar pembicaraan mereka tentang Alvin.
    dari semua pembicaraannya, dan apa yang aku tanyakan pada Kevin, jelas aku sudah menyimpulkan kalau Rio adalah Cardinal Yue, dan dia jelas sedang mengincar Alvin!
    SIAL!
    Harusnya aku tahu lebih awal dan bisa waspada sebelumnya.
    Aku lengah, dan sekarang dia tahu semuanya.
    Alvin sekarang sedang tidak dalam kondisi baik, dan aku tidak tahu apa yang diinginkan oleh Rio, dan sekarang jelas akan lebih sulit untuk bisa melindungi Alvin!
    SIAL!
    Aku menghantamkan kepalanku di stir mobilku, mengumpat dalam kekesalan luarbiasa.
    "Kevin..."
    Aku melirik ke sebelahku.
    Kenny menundukkan kepalanya, sambil sebelah tangannya berusaha menggapai tanganku dalam ketakutan.
    "Aku, aku minta maaf...."
    Tangannya berguncang hebat saat dia menggenggam lengan kaosku, terasa benar dia sedang berusaha menahan tangisnya.
    Apa aku membuatnya takut?
    Ahh, gawat!
    Aku malah menguatirkannya, aku ga marah sama sekali padanya!
    "Kevin, Aku minta maaf...."
    Sedikit demi sedikit isakan mulai muncul dari mulutnya, aku segera membelai rambutnya dan memegang tangannya.
    "Ga, Kenny, kenny jangan nangis! Yah yah! Kev ga marah sama Kenny, oke, aku kuatir kamu diapa apain tadi, aku ga marah kok, kamu tadi ngomong ke dia juga aku ga marah kok, ya, Kev ga marah, Kenny jangan nangis..."
    Aku memegang tangan kanannya dengan kedua tanganku, kemudian mengecupnya pelan, dan menatapnya sambil mengelus punggung tangannya.
    Kevin menggeleng.
    "Gak, tadi aku udah bocorin banyak informasi penting, maafin aku..."
    "Yah, sudahlah, ga apa apa, lagian itu juga cuma game, oke, Kennyku? Jangan sedih lagi ya..?"
    Kenny mengangguk pelan, kemudian tersenyum ke arahku.
    "Kevin, makasihh..."
    Kenny memelukku lembut, aku mendekapnya lembut, menenangkannya dalam pelukanku.
    "Oh, ya..."
    Aku melepaskan pelukanku, dan merogoh kantongku.
    "Umm, ini..."
    Aku memberikan sebuah benda keperakan berbentuk bulat padanya.
    "Cincin...?"
    Aku mengangguk senang.
    Yeah, aku kemarin kebetulan liat cincin ini waktu aku sedang jalan jalan, dan akhirnya aku putuskan buat membelinya untuk Kenny karena aku yakin pasti akan cocok untuknya. Tapi pada saat aku beli, ternyata harus beli sepasang, jadi ya, nanti satu aku pakai sendiri aja, itung itung kembaran ama dia.
    "Iya, aku kemarin liat, bagus kan? Cocok banget buat kamu, jadi kubeli deh..."
    "Uh,,. trus kenapa ada dua..?"
    "Yahh, harus beli sepasang, jadi aku beli aja..."
    Aku mengambil tangan kanannya, dan memasukkan cincin itu di jari manisnya.
    Pas banget!
    Aku tersenyum senang, kemudian aku segera memasangkan sebuah lagi di tanganku.
    "Ahh, bagus, cocok banget!"
    Aku tersenyum senang sementara Kenny tampak melihat cincin itu sambil berpikir.
    "Kenapa ken...?"
    "Ini, Cincin...?"
    Aku menganggukkan kepalaku.
    "Kamu kasi aku cincin ini, trus kamu pakai satu lagi...?"
    Aku menganggukkan kepalaku lagi.
    "Jadi, kamu barusan lamar aku...?"
    "......................"
    "......................"
    Aku baru sadar!
    =======================================
    Silver's View

    "Lord Marty...."
    "Lord Marty!"
    Lord Marty tampak tersentak sadar dari pikirannya, kemudian menatap ke arah Zeravin.
    "Anda melamun, Lord Marty...?"
    "Maaf, aku hanya sedang berpikir..."
    "Akhir akhir ini anda sering melamun kuperhatikan...?"
    "Tidak, tidak, ada apa kamu datang kemari...?"
    "Ratu Falena barusaja tiba, dia ingin bicara dengan anda..."
    "Ya, persilahkan dia masuk..."
    Zeravin segera memberikan perintah untuk membuka pintu, dan seorang wanita dengan pakaian megah segera berjalan masuk.
    "Pontiff Marty, Pemimpin dari Harmonia Holly Kingdom, pemegang Circle Rune, saya Queen Arshtat, Pemegang Sun Rune..."
    Marty mengangguk ramah padanya, dan mempersilahkan wanita itu duduk.
    "Jadi, apa anda disini untuk membicarakan Alliansi...?"
    Wanita itu tertawa pelan.
    "Tentu saja, saya ingin bergabung dalam peperangan ini, dan menunjukkan kekuatan Falena pada semua orang..."
    Marty mengangguk paham.
    "Kekuatan? Baiklah..."
    Marty berjalan perlahan menyeberangi ruangannya yang berpedar dalam cahaya biru terang.
    "Anda, menambahkan satu lagi, dengan ini ada sebelas pemegang true rune yang sudah bergabung dengan kami, sementara kelima Bishopku berkhianat dan membawa lari banyak pasukan dariku..."
    "Itu bukanlah masalah, Pontiff, dengan kekuatan Falena, aku menjamin kemenangan bagi pihakmu..."
    "Begitukah..?"
    "Yeah..."
    "Ketahuilah, sudah ratusan ribu orang datang kemari, dan bagiku, anda, atau Falena bukanlah tambahan yang berarti jika dipertimbangkan, jadi sebaiknya tidak perlu terlalu yakin dengan kata kata anda..."
    Marty menyibakkan tirai ruangannya, mempertontonkan ratusan ribu orang yang bagaikan semut berkemah di sekeliling Great Temple.
    "Tapi mungkin, hanya sedikit dari mereka yang akan berperang untukku...."
    "Maksudmu...?"
    Wanita itu menatap dengan angkuh ke arah Marty.
    "Aku ingin membangkitkan The Beast Rune..."
    "Dan?"
    "Aku memerlukan banyak tumbal..."
    Wanita itu mengerutkan keningnya.
    "Kau akan menggunakan mereka sebagai tumbal...?"
    Marty mengangguk
    "The Beast Rune saat ini tertidur di bawah Altar Great Shrine. Beast Rune memang bisa aktif tanpa inang, tapi, sifat liar dan haus darahnya bisa jadi bumerang untuk kita. Maka itulah, aku memerlukan banyak tumbal untuk membuatnya tetap berada di bawah kendaliku..."
    Marty menyeringai pelan.
    "Menarik..."
    Wanita itu menyeringai angkuh.
    "Baiklah, silahkan bawa pasukan anda masuk, kurasa pertempuran akan terjadi tak lama lagi, entah kapan. Saat ini pasukan Alliansi Harmonia sudah membesar hingga empat kali pasukan Aronia, dan mungkin akan terus membesar..."
    Marty menerawang jauh ke arah utara, menatap kearah Valerie.
    "Apa yang kau kejar, Lord Marty...?"
    Marty hanya tersenyum
    "Kekuasaan, Kekuatan, Absolusi..."
    Jawabnya sambil menatap ke arah wanita yang tersenyum puas mendengar jawabannya.
    Lelaki itu kembali menerawang ke arah jendela, meninggalkan Arshtat yang tertawa.
    "Tapi entah, apa yang sebenarnya aku kejar, aku mulai ragu sekarang...."
    Ujar Marty lagi sambil menerawang jauh.
  • yampun bro, apdet tengah malem.. ( ._.)
  • keren... lagi...
  • edited November 2012
    msh bingung. jdi beast rune itu bsa kemungkinan rune buat alvin coz beast rune (satu2nya rune yg lom aktip) + gate rune bkal ngancurin semuanya?????? game ancur, crita tamat dong? jgn dulu deh

    klo ada life n death rune thu game g asik dong. IMBA banget soalnya
  • wawawawww... #hugggg kenny..... >:D<
    bisa bisanya tangan masuk pot.. =))
  • @littlebro iyahh abis waktunya cm ada itu
    T T
    @idhe_sama okay!
    pasti laa
    bntr lg mulai perang lg
    hyuhh
    @totalfreak waduh.
    soal the beast rune ntar aq jelasin.
    tp untuk smua rune
    namanya emg serem2 tp g sekuat itu
    n pemakaiannya punya batas tergantung kekuatan pmiliknya
    aplg gate rune yg kekuatannya dipecah jadi dua.
    gitu
    :D
    nanti aq bahas runenya satu prsatu
    tp bkl ganggu ga ya?
    @yuzz wkwk dasar kennymania!
    #pelukalvin
  • ayo dibhas aja biar clear. pnsaran bgt dri dlu lom jls2 kok smpe ad byk rune gt trs keistimewaannya ap aj kn ntar bs byangin perangnya. klo g msuk crita dbkin note atw additional info aja. come on!
  • Kurang updatenyaaaa...
  • duduk manis siap2 mendengar pelajaran rune...
Sign In or Register to comment.