Part 1
Sepertinya aku gk akan pernah bosan menutupi jati diriku yg sebenarnya, dan aku sudah merasa cukup senang bisa menutupi kekurangan ku dgn sempurna seperti manusia pada umum'nya yg tidak menyalahi takdir atas hitam dan putih, walaupun sebenarnya warna yg aku pilih adalah abu-abu, namun semua orang menilaiku tetap putih, meskipun terkesan penuh kepalsuan, tp itu lebih baik daripada aku terang terangan mengaku hitam.. Ironis sekali.
Cinta, tak mengapa dia ada, asalkan itu seirama..
SEIRAMA? SEIRAMA? SEIRAMA?
Aku benci kata2 itu.. Sungguh aku benci..
SHITT..!!
Nama ku sandy, aku tidak terlahir dari keluarga kaya raya, bahkan terbilang sangat biasa.. Namun cukup memiliki kesan yg religius.. Aku anak ke 2 dari 3 bersaudara, aku adalah satu2'nya anak laki-laki,.. Yg artinya aku memiliki satu orang kakak perempuan dan satu orang adik perempuan pula..
Kedua orang tua ku tidak seperti orang tua pada umum'nya, ayahku adalah seorang alim ulama di kampung tempat kami bermukim, dan ibuku adalah seorang ustadzah.. Yg otomatis mengharuskan mereka untuk selalu berada dilingkungan masjid dimana tempat kami tinggal. Bagi kedua orangtua ku,.. Menjadi seorang alim ulama dan ustadzah merupakan bukan pekerjaan, melainkan bentuk pengabdian untuk agama dan umat nya.. Sedangkan untuk menafkahi keluarganya, mereka mendirikan warung sembako kecil2an yg menempel di halaman muka rumah kami..
Kehidupan yang sangat sangat sangat sederhana sekali.. Tp itu lah gambaran umum kehidupan kami.
Rasanya msh segar ingatan ku akan tahun 2003 silam.. Yg dimana waktu itu adalah kali pertama aku mengenakan seragam putih abu-abu.. Ya, waktu itu aku adalah remaja kelas 1 SMA... (jadi senyum-senyum sendiri aku mengenang'nya "hehehe")
Comments
tahun 2003 aku masuk sebuah sekolah swasta di kota ku, bukan karena aku tidak diterima di sekolah negri, tapi karena memang sudah menjadi keinginanku untuk masuk sekolah ini setelah lulus dari SMP.
Sebut saja nama sekolah ku ini SMA Pasundan, yg terkenal dgn julukan SMA dgn murid yg nakal, dan badung seantero kota, dari mulai sekolah yg di cap sering tawuran, masalah narkoba, sex bebas, sampai ada julukan 9-11 (yg artinya masuk sekolah jam 9, keluar'nya jam 11) itu sih tergantung siswa'nya jg. Gk semua siswa di sekolah ini seperti itu koq.
mungkin lebih tepat'nya sekolahku ini adalah yayasan. Karena selain SMA, juga ada STM, SMEA, SMP dan SD Pasundan yg merupakan satu kesatuan yg berada di bawah naungan Yayasan Pasundan.
Ada yg lucu memang dari alasanku masuk ke sekolah ini, selain biaya'nya lebih murah dari sekolah negri ternama di kota ku, dan jarak tempuh dari rumahku pun cukup dekat, sehingga tidak perlu mengeluarkan ongkos untuk angkutan umum pulang pergi ke sekolah tiap harinya, apalagi tak ada niat membeli sepeda motor yg menurutku tidak terlalu penting saat itu, melihat kondisi ekonomi keluargaku yg tidak mampu untuk membeli'nya, rasanya percuma saja kalaupun orangtua ku mampu untuk membelinya hanya sekedar untuk gengsi, dan keluargaku bukan tipe yg seperti itu.
Alasan lain aku masuk sekolah ini, yang sampai saat ini membuat aku tidak habis pikir dan merasa konyol sendiri adalah....
Teman sepermainan ku,
nama'nya Andra (Andra Aditia Putra)
koq bisa yaa??
Ada apa dgn anak yg bernama Andra ini??
Mari kita tengok kisah masa kecil aku dan andra yg sangat penuh dengan keceriaan...
<<<seperti'nya aku dan andra sudah lupa kapan pertama kali kami menjadi teman akrab,
aku dan andra satu kampung, lebih tepat'nya satu R/T. mungkin jarak antara rumah kami hanya terhalang 8 rumah. Tidak banyak anak laki-laki seumuran kami waktu itu, dan kalaupun ada biasanya anak rumahan, tidak banyak menghabiskan waktu bermain'nya di luar rumah,
lain halnya dengan aku dan andra, dulu kami sangat nakal sekali,.. Sering manjat-manjat pohon manggis di halaman rumah tetangga, berenang di kolam ikan yg berlumpur milik tetangga sampai2 kami sering ketangkap basah dimarahi oleh si empu'nya kolam ikan karena ikan ternak'nya pada kelenger kami obok obok.. Hahahah :-D, kalo sudah seperti itu yg kami lakukan adalah lari lari kocar kacir tanpa mengenakan baju,.. Yg lebih extreme lagi adalah bermain ke kampung sebelah yg jarak'nya cukup jauh, yg menurut org dewasa pikir sangat berbahaya dilakukan oleh anak seumuran kami. Hanya sekedar untuk mencari teman bermain (maklum, waktu itu pas lagi jaman dan marak-marak'nya penculikan anak2 dibawah usia 10 tahun)
wajar saja aku dan andra menjadi sangat akrab, Karena kami selalu bermain berdua. Kemanapun kami selalu berdua. Walaupun sebenar'nya andra lebih tua 1 tahun lebih tua dibanding aku.
Kala itu kami bersekolah di satu sekolah SD yg sama, hanya saja kami berbeda di jenjang kelas. Andra sudah duduk di kelas 6, dan aku msh duduk di bangku kelas 5 SD. Dan ketika kami telah lulus dari bangku sekolah dasar, inilah masa masa aku harus berpisah sementara dgn sahabatku andra, kala itu andra sudah duduk di bangku SMP negri di kota kami. Sedangkan aku yg stelah lulus SD pada akhirnya orang tuaku memasukan aku ke MTS (setingkat SMP) di luar kota, dgn maksud untuk belajar agama sekaligus mengenyam pendidikan formal (boleh dikatakan pesantren)
dengan berat hati aku harus meninggalkan kota ku, orangtua ku, saudariku, dan Andra sahabatku andra untuk waktu 3 tahun lamanya..
***untuk kisahku yg selama di pesantren ini tidak akan saya ceritakan, mungkin lain kali aku ceritakan dalam kisah yg lain yg menurutku sangat menarik untuk di kisahkan
aku MTs, tp sekaligus ngobong jg ( tidur di pesantren ) jd slama aku sekolah dan ngaji gk boleh pulang sama sekali, kalo km gimana?
singkat kata singkat cerita, aku lulus dengan nilai NEM terbaik di kota tempat aku menuntut ilmu tersebut. Bnyak kesempatan untuk masuk ke SMA favorite manapun yg aku mau... Tp entah kenapa pikiranku menjadi kacau dan memilih SMA swasta yg reputasi'nya tidak bagus.
.
.
.
Setelah 3 tahun lama'nya aku menuntut ilmu di pesantren dan tidak pulang ke kota dimana aku di lahirkan.. Rasanya seperti keluar dari penjara, tidak tau dunia luar selain melihat menengok'nya melalu layar tv dan internet...
Terlebih lagi aku merindukan suasana hangat'nya rumah beserta ayah, ibu dan saudariku..
Belum lagi aku ingin tau bagaimana kabar Andra sahabat ku, maklum saja, waktu itu alat komunikasi yg dinamakan dgn Handphone belum begitu marak digunakan,. Terutama di kalangan pelajar.
.
.
Aku begitu penasaran dgn Kabar Andra sahabat ku ini.. Apakah dia masih seperti yg aku kenal dulu? Ataukah menjadi Andra yg lain?
Dimana dia skrg sekolah?
Bagaimana tampang dia sekarang yg sudah menjadi anak remaja?
Apakah dia sudah punya pacar?
Apa hobi baru dia?
.
.
Begitu bnyak pertanyaan dalam pikiranku tentang sahabatku yg satu ini.
.
.
.
_ Libur akhir tahun yg panjang setelah 3 tahun aku lulus dari MTs terasa sangat singkat sekali, karena aku dituntut untuk memilih SMA mana yg akan menjadi tempat ku belajar selama 3 tahun ke depan, aku masih belum terpikirkan satu sekolah pun. Sampai pada akhir'nya aku beranjak dari rumah untuk menemui sahabatku Andra..
Tanpa ada kabar terlebih dahulu, aku bermaksud membuat surprise..
.
.
Sekitar pukul 2 siang aku melangkahkan kaki menuju rumah'nya, dengan perasaan yg aneh dan tidak biasa aku tersenyum_senyum sendiri di perjalanan.
Kulihat di sudut gang dekat gapura Sebuah rumah ber cat biru muda, tidak begitu besar dan tidak begitu kecil, dengan halaman depan yg tidak begitu terawat dengan sebatang pohon mangga yg membuat suasana halaman rumah menjadi sedikit lebih teduh. Dalam benak aku berfikir, "rumah dgn kondisi yg sama sejak 3thn lalu" rumah dimana Andra sahabatku tinggal.
.
.
Aku berada di depan pintu tersebut, sebelum memutuskan untuk mengetuk pintu , terlihat dari luar jendela kaca rumah tersebut suasana di dalam ruang tamu.. Nampak sangat tidak terawat, sofa leter L yg berjejer tidak rapi dan nampak sangat kumal dan kotor, di meja terdapat asbak yg penuh terisi oleh puntung rokok, belum lagi aku melihat di pojok ruang tersebut terdapat 6 botol bekas bir berjejer. Sangat jelas terlihat belum lama ruangan tersebut digunakan. Aku terpaku sejenak sebelum akhir'nya mengetuk pintu dan mengucapkan salam..
.
.
"Assalamu'alaikum" -ucap ku dgn lantang dan tegas..
Aku mengulangi mengucap salam beberapa kali, dan akhir.nya terdengar jawaban dari dalam rumah dengan suara berat dan malas malasan,
.
.
"walaikum salam" -terdengar jawaban dari dalam rumah yg keluar dari bagian ruang tengah rumah dkat dapur yg terlihat agak gelap, dan ternyata seorang remaja yg aku lihat bukan Andra sahabat ku.. Wajah nya sangat kusut, berbadan kurus berkulit putih, bertelanjang dada dan mengenakan celana jeans biru belel yg model'nya gk jelas..
.
.
"siapa dia?" -gumam ku dalam hati.
.
.
'Cekrekkk...' -suara pintu dibuka,
.
.
Kemudian pemuda tersebut muncul dari balik pintu dan bertanya pada ku.
"cari siapa ya..?" -pemuda tersebut bertanya dengan polos'nya.
"Andra nya ada?" -jawab ku singkat
"oh... Cari onte ya?" -jawab pemuda tersebut.
"maaf, saya mau ketemu Andra.. Bukan Onte". -kataku keheranan.
"iya... Bentar ya aku panggilin"... Kata pemuda itu kemudian setengah berteriak memanggil manggil nama 'Onte' "..
"te.... onte... Onte..,,!!" -seru pemuda tersebut memanggil nama orang yg bernama onte..
.
.
"apaa sih hok..." -jawab seorang remaja yg suaranya terdengar dari dalam salah satu kamar rumah tersebut.
"nih ada yg nyariin lu" -kata si pemuda kurus tersebut.
"siapaaaa??" tanya org yg dari dalam kamar dgn suara berat setengah serak.
"gk tau.. Ksini aja deh lu nya".. Jawab pemuda kurus tersebut.
.
.
Aku hanya bengong mendengar dialog tersebut di luar rumah tanpa dipersilahkan masuk terlebih dahulu.
.
.
Sesaat kemudian muncul lah orang yg di panggil onte tsb dari dlm kmar, yg ternyata adalah Andra, namun dalam sosok yg jauh berbeda, sampai2 aku hampir tidak mengenal'nya kalau saja aku bertemu dgn nya di tempat yg lain.
.
Andra terlihat sedikit bingung dengan kedatanganku yg sangat tiba2 saat itu, seperti'nya dia perlu beberapa saat untuk memastikan apa yg dilihat'nya, mungkin karena dia jg setengah tidak percaya atas kedatanganku tersebut.
.
.
.
Memang harus ku akui bhwa 3thn yg telah berlalu membuat kami berbeda jauh dari segi fisik, suara, dan kepribadian.. Dan saya yakin semua orang pernah mengalaminya di masa masa Pubertas, atau lebih tepat'nya masa masa SMP. Perubahan itu terjadi sangat cepat dan extreme dimasa masa seperti ini.
Aku yg 3thn lalu seorang bocah bertubuh kurus kecil berkulit coklat dan pendek bersuara melengking, berubah menjadi remaja yg berpostur lebih tinggi, (waktu itu kira2 tinggi ku 163cm) berkulit bersih lumayan putih, berwajah biasa saja, dan terlihat sunda bgt. (tapi lumayan kasep, kata orang sunda bilang, hehehe)
sedangkan Andra..
Andra
anDRa..
AndRa... Aah...!! Dia sangat berbeda dgn yg ku kenal dulu, terutama dari segi fisik.. Andra remaja terlihat sangat super super Ganteng dan manis walaupun hanya melihat'nya sekilas.. Walaupun hanya memakai kaos putih belel dan celana jeans lusuh yg terlihat seperti satu tahun tidak dicuci. Dia lebih tinggi beberapa cm dariku, tidak kurus dan tidak gemuk, wajahnya bersih mulus perpaduan antara ganteng dan manis, Rambut'nya yg ikal dan agak sdikit gondrong menambah'nya terlihat menawan meskipun baru bangun tidur..
.
.
Sbenar'nya Andra dari kecil jg sudah terlihat tanda2 kegantengan'nya, hanya saja dulu aku kurang begitu memperhatikan'nya.
.
.
Jujur saja, dari kecil aku selalu meng idolakan nya, sekaligus iri terhadap'nya..
Betapa tidak, dari kecil Andra yg selalu lebih jago dari aku, baik dari hal olahraga, permainan, bahkan soal berkelahi,
andra lebih jago main bola daripada aku,
andra lebih jago main kelereng dan main layangan daripada aku,
andra lebih banyak menolong aku ketika aku berkelahi dgn teman2 sebaya ku,
.
Dari dulu pun sebenarnya aku diam diam sudah menyadari, bahwa aku sangat mengagumi andra, tapi hanya sebatas mengagumi, tidak lebih, aku menganggap'nya sbgai teman sekaligus idola ku.
.
.
.
"Andra" -aku keluarkan suaraku menyebut nama'nya setelah beberapa saat kami hanya saling pandang
.
"Sandy?" -kata andra dengan agak terheran heran..
.
"Iya ini aku sandy dra, tmen km" -kata ku meng iya kan..
.
"ini beneran lu san" -tanya andra menegaskan sambil bibir'nya perlahan merekah mengembangkan senyum nya yg manis
.
Aku gk tau sejak kapan menggunakan kata " Lu " dlm bahasa keseharian'nya..
.
Andra menghampiriku yg masih didepan pintu rumah nya, tangan'nya terlihat seakan akan merangkul tubuh ku yg lebih pendek, dengan tawa yg sedikit agak tertahan dan senyuman'nya yg semakin merekah mempesona.
.
Dan.. LLeEppp
.
dalam seketika tubuh'nya telah memeluk tubuh ku erat..
.
Senang sekali rasanya Andra menyambut kedatanganku dgn begitu hangat dan akrab seperti dulu, walaupun ada yg aneh dgn perasaanku terhadap'nya tidak sama seperti dulu..
.
Beberapa saat aku masih merasa melayang layang dlm pelukan andra, sebelum aku menyadari bahwa ada bau yg asing untuk hidung ku yg keluar dari mulut andra yg indah...
.
YUPZ... Aku tidak ragu lagi, bau itu adalah bau Alkohol yg keluar dari mulut Andra..
.
Aku diam saja, setelah akhir'nya andra melepaskan pelukan'nya dari tubuh ku.
.
.
"kapan kamu datang?" -tanya Andra langsung dgn wajah yg msh terlihat sumringah yg membuat hatiku sejuk melihat'nya
.
"kemarin dra" -jawabku singkat dan kikuk
.
Andra hanya membulatkan mulut nya seakan akan dia ingin mengucapkan kata "OOHHH" namun tanpa suara.
.
"oh iya, kenalin ini temen gw.. Nama'nya bunhok" -kata andra sambil menepuk pundak remaja tadi yg membukakan pintu rumah'nya ketika aku datang.
.
Aku mengulurkan tangan pada remaja tersebut untuk bersalaman yg ternyata biasa dipanggil bunhok,, dan dia pun menjabat tanganku seraya tersenyum ramah menyambutku.
.
.
...
Andra menyuruhku duduk di ruang tamu, sementara dia pergi ke dapur entah apa yg coba ia lakukan, Mungkin hanya skedar ingin menyuguhi ku minum. Dan ternyata benar dugaan ku.. Andra kembali dengan sebotol air mineral dingin dan gelas kaca ditangan'nya bermaksud untuk menyuguhiku minum alakadar'nya.
ayo semangat