BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Mari berpuisi, untuk ungkapkan perasaan di hati :)

1101113151619

Comments

  • colour of rainbow

    black show my future
    blue reflect my feel
    white is my past
    grey when i am waiting
    green i expect for peace
    red when i die
    purple coz i'm lonely

    colourfull is You!


  • Numpang nulis.. :)

    Last time I read my mind full of dreams
    But today I found it empty
    Yesterday I was in a great journey
    But this time I don't know where to go

    Love, was the magic word
    But hate, is the favorite one
    Peace was in dangerous
    But war win it

    So let's fight
    Fight to get my dreams back
    To get on the track again
    And race it to the future

    -LB-
  • Tak ada yg mengerti
    Siapa peduli..?
    Tak ada...
    Hanya Tuhan yg slalu ada
    Mskpn slalu kucampakan
    Maafkan aku Tuhan

    Aku tak mengerti
    Kenapa kubegini..?
    Takdir kah?
    Atau hidupku yang salah?

    Aku tak mengerti
    Semua menjadi tanda tanya di hati kecilku ini
  • Kencan Pertama

    jauh sebelum matahari tenggelam
    berjalan di sepanjang jalan lengang
    berdua tertimpa terik siang yang membakar
    membisu saling berdampingan
    tanpa menoleh satu sama lain.

    berjalan lurus, kadang berbelok
    mengikuti alur jalan tanpa arah
    sesekali ku menatapmu dari pinggir mataku
    dan kupalingkan kembali pandangan
    saat kau menyadari aku melihatmu

    canggung, sedikit terasa
    tak biasa, sungguh tak biasa
    kencan pertama
    hanya berjalan berdua
    antara pria dengan pria
    aku merasa, mereka merasa
    bahwa kita berdua berbeda.

    ___

    JOHAN ( Jodoh Ditangan Tuhan)

    PART I
    *
    tadinya mau bertemu
    tapi urung dibatalkan
    ku ganti niatan dengan ber'sms' ria
    lagi-lagi tak ku kirimkan.

    tapi hati terkejut namun senang
    saat kau mengundang datang
    kau telpon aku untuk pergi jalan
    berdua, hanya berdua
    menyusuri jalan setiabudi
    hingga atas lembang

    sesampai disana,
    berhenti dan mampir disatu kedai
    memesan satu piring sate kelinci
    coba menyantap namun nafsu makan sudah berkurang
    serasa kenyang, hanya dengan kebersamaan
    memandang dan berbicara denganmu
    sudah tidak membuatku lapar

    dari lembang menuju pulang
    tapi ada sesuatu yang kurang
    di hati serasa ada yang hilang
    karena malam datang
    mau tak mau kita harus berpamitan.

    tiba di rumah, galau melanda
    gelisah menerpa,
    aku masih ingin berjumpa
    menantikan esok kembali tiba
    di kampus biru kita yang tercinta.






  • PART II
    **

    kujemput pagi-pagi kerumahmu
    menaiki motor hitam honda
    berdua menuju kampus
    rasanya begini jika jatuh cinta,
    saat bersama waktu terasa cepat.
    hingga kuperlambat laju kendara
    agar bisa berlama-lama
    berada didekatmu.

    kampus biru kita
    awal pertemuan satu asmara
    satu asmara dariku
    yang sempat tertunda
    sejak pisah di kelas tiga.

    di pintu gerbang, kita pisah arah
    aku ada kuliah, kamu ada kuliah
    kita janjian pulang kembali bersama
    di sore hari kamu menunggu, duduk di bangku batu
    kuhampiri, dan duduk disampingmu

    mengobrol sebentar, bersama kawan lain
    aku hanya diam memperhatikan
    disisi kananmu, kuperhatikan tutur katamu
    kupandangi bahasa tubuhmu
    aku tahu, aku jatuh cinta padamu.

    kawan lain pulang lebih dahulu
    hingga kita berdua yang terakhir
    duduk dibangku batu
    sesaat kau menawarkan sesuatu
    mengeluarkan sepotong kue
    dan kau tawarkan untukku
    yang akhirnya kita membaginya berdua.

    ***

  • PART III

    **

    ini tahun terakhir kita di kampus biru
    hanya beberapa bulan lagi, kamu pergi
    pergi dari bumi nusantara
    menuju tanah asing diseberang sana.

    kamu bercerita, ada rasa takut dan khawatir
    karena ini karir mu yang pertama di luar sana
    kukatakan, semua akan baik-baik saja,
    dan aku akan menyusul wisuda di tahun berikutnya

    kita sahabat, kita saudara
    meski tak dilahirkan dari orangtua yang sama
    tapi kita satu rasa, satu asa
    bercerita akan cita-cita selepas wisuda
    menyusun mimpi-mimpi untuk diraih

    namun lagi-lagi senja datang
    sudah waktunya kita untuk pulang
    rindu-rindu bertumpuk dalam kalbu
    takut akan kehilanganmu
    karena bersamamu tinggal dalam hitungan minggu

    ***

  • PART IV

    **

    waktu itu, selepas shalat maghrib
    dadaku berdegub kencang
    menggenggam telpon ditanganku
    memutar daftar nama di layar
    hp berwarna merah hati.

    ku pilih namamu dibarisan tengah
    ku ketik pesan singkat,
    pernyataan perasaanku untukmu
    karena kurang dari satu minggu
    kamu akan berlalu
    ini adalah senin malam yang kelabu.

    ***





  • -pandangan-
    sehela demi sehela langit kau kecap
    hidup mu curah laut selaksa
    hanya dibalik rembulan ku berani layangkan
    segetir harapan
    teracuhlah kepada awan
    aku yang mengintip dari cerminan embun
    adakah kau merasa?
    berpijaklah tegar dan teruslah terengah
    tujuanku jurang yang kau gali
    terdekap dalam hembusku
    teruslah menari
    agar terus ku berbisik
    adakah sebersit pandangan kau tujukan padaku?
  • PART V

    **

    nafasku berlalu bersama udara
    yang membawa pesan-pesan cinta
    namun sesat sejalan tiba nya malam
    karena tertipu permainan kata hati

    tidak kurang dari 10 menit,
    deringmu kembali, ada notifikasi
    seperti menanti sebuah eksekusi
    apa jadinya kita kawan dalam hari-hari kedepan?
    saat kubaca balas pesanmu.
    bahwa aku telah menarikmu kedalam gelap
    yang enggan kau ikuti.

    esok selasa, serasa hampa
    dari kawan menjadi hambar
    kamu menjauh dan hilang tanpa jejak
    menghindar dan menghilang
    tanpa sempat ku menarik kata-kataku

    kalau saja kau tahu,
    bahwa ini juga sulit bagiku
    aku mengutarakan kata hatiku
    bukan berarti aku meminangmu
    aku tahu batas-batas diantara kelabu

    ***
  • PART VI

    **

    yang kutahu dari minggu berikutnya
    dari kabar kawan bahwa kau sudah pergi jauh
    tanpa kudengar apa sikapmu atas pesanku
    kau biarkan aku dalam tanda tanya besar
    yang membuatku gamang dihari-hari kedepan

    tahukah kamu kawan,
    berikutnya aku berkelana
    menuju dasar neraka,
    kucampakan tubuh dalam pelukan pria
    yang sama sekali tidak kucinta
    hanya air mata yang menetes karena rasa hina

    ***
  • PART VII

    **

    butuh tahunan buatku untuk terbiasa
    melalui hari tanpa kabarmmu
    tanpa kusadari aku jatuh cinta kembali
    kali ini dia berbeda denganmu
    namun sama sepertiku

    kupikir aku akan terbiasa
    dengan jalan seperti ini
    menjadi bagian dari kisah pelangi
    penghias sepi sanubari

    tapi sayang, cinta nya berlabuh di lain hati
    dan aku gagal di kedua kali
    kawan! aku patah hati lagi
    kali ini kemana aku harus berlari?

    ***

  • PART VIII

    **

    hari ini, sudah lebih dari enam tahun
    namun setiap kali aku sendiri
    aku masih memikirkanmu

    kawan, akan kubawa kemana akhir cerita ini?
    sementara kisah roman,
    tiada indah tanpa belahan jiwa

    atau kubiarkan tuhan yang memilih?
    epilog dari kisah biru.

    end.

  • KAU TAU KALAU AKU TAU KAU TAU

    Tinggal reremah remeh saja sisa waktu kita.
    Potongan renik macam kuman tak jelas.

    Kau tahu kalau aku tahu kamu tahu itu.

    Tak putus kata kita jahit demi titian ringkih
    buat langkah tertatih.
    Hitam biru sudah darah beku

    Kau tahu kalau aku tahu kamu tahu itu

    Siapa nyana yang kita pikir cinta ternyata kotak Pandora
    Tutup emasnya kita puja saja
    Tapi jangan sekalikali terbuka
    Biar itu kotak jongkok di pojok

    Kau tahu kalau aku tahu kamu tahu itu

    Ranjang ini disaput nafsu
    Liat kita bergelut diatasnya
    Tak satu dari kita sudi sumarah

    Kau tahu kalau aku tahu kamu tahu itu

    Menangislah. Mengapa tidak?
    Teriak sajalah. Mengapa tidak?
    Toh tinggal satu kaki lagi ke neraka. Mengapa tidak?

    Kau tahu kalau aku tahu kamu tahu itu

    Satu dansa sudah, habis itu mari kita punah

    Kau tahu kalau aku tahu kita ‘kan sampai di situ.
  • seek_you wrote: »
    @jorse gw suka puisinya..manis dan indah
    @seek_you thanks :D
Sign In or Register to comment.