It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
#gak ada kerjaan
Melihat tanggalan hari ini ternyata sudah 20 hari lebih semenjak posting terakhirku. Banyak hal yang sudah terjadi dalam rentang waktu 20 hari terakhir ini. Dari mana kiranya aku harus mulai merangkum semuanya? Mungkin sebaiknya aku memulai dari hari akhirnya hatiku jatuh lagi padanya.
Hari itu aku berlari seperti aku akan kehilangan nyawaku. Lariku bukan lagi untuk menghindar dari perasaanku sendiri, tapi aku berlari untuk mendapatkannya kembali. Surat cinta darinya menghantarkan lagi rasa yang pernah hilang. Mengingatkanku akan alasan-alasan mengapa aku masih bertahan untuk hidup. Tanpa "dia" aku hanya manusia bodoh yang tersesat dalam jaring normalitas dan terkukung dalam kebahagiaan palsu. Aku tahu jika kami bersama sejarah mungkin akan terulang kembali, tetapi aku tidak bisa lagi menutup mata dari kenyataan dan "dia" yang dalam senyap masih memperjuangkan asa antara kami tidak lagi bisa aku acuhkan lagi. Aku ingin bersama dia. Bersamanya aku menjadi sempurna
Setelah susah payah ke rumah sakit aku menemukan Mbak Vira, Mamah, Papah dan Bi Uneh sudah berkumpul di kamar. Sekejap degup jantungku berdebar kencang. Begitu banyak spekulasi buruk memnuhi kepalaku, tapi aku memilih menarik napas dalam untuk berpikir positif, karena dititik itu aku sudah berjanji akan memperjuangkan dan mengembalikan "dia" disisiku bagaimana pun caranya.
Saat aku muncul Mbak Vira langsung menyambutku dengan mimik khawatir. "Astaga Miki!!! Kamu kemana aja sih? Dari pagi Mbak telepon gak ada jawaban sama sekali."
Aku akui telah bersalah tenggelam dalam masalahku sendiri hingga melupakan hal terpenting, "Maaf Mbak tadi pagi ada sedikit masalah di rumah jadi hilang konsentrasi. Memangnya ada apa Mbak? Kok semuanya pada ngumpul?"
Dengan sigap Mbak Vira menarik tanganku dan menuntunku menuju ranjang "dia". "Tadi malam Aamu memberikan respon."
"Respon?"
"Iya sekitar jam sepuluhan tapi sayangnya cuma sebentar."
Kualihkan mataku ke "dia" dan memperhatikannya dengan cermat kalau-kalau ada perubahan. "Respon seperti apa Mbak?"
"Semalam mata dan tangannya bergerak, bahkan samar-samar Mbak seperti mendengar dia bergumam."
"Apa yang Aa katakan?"
Mbak Vira menatapku lekat. "Dia... dia memanggil kamu, Miki."
Aku terkesiap seketika dan dengan sadar sebuah perasaan hangat menjalar dari titik pusat nadirku. Rasa hangat itu kemudian membara, membakar semua perasaan gelap yang menghimpitkan relungku dan menghanguskannya tanpa sisa. Yang tersisa adalah bara hangat dan kemilau cahaya yang menerangkan sekaligus memantapkan apa yang telah menjadi tekadku. Aku akan membangunkan dia bagaimana pun caranya.
"Lalu setelah itu?" Tanyaku semangat.
Mbak Vira mengkerutkan dahinya, "Setelah itu... Dia mengalami kejang-kejang."
Mataku membesar, "Kejang-kejang?"
"Iya. Ritme jantungnya meningkat dan sewaktu suster datang memeriksa tekanan darahnya ternyata naik. Sudah begitu beberapa jam kemudian suhu badannya naik Miki," Suara Mbak Vira terdengar parau sekali. Aku merangkul Mbak Vira untuk menenangkannya. Dan aku pun membutuhkannya.
"Terus sama dokter sudah diperiksa?"
"Sudah. Dokter bilang ada kemungkinan berhubungan dengan livernya. Makanya seharian ini Aamu ngejalanin test lagi dan besok akan di CT-Scan untuk memeriksa kemungkinan kerusakan liver."
Hatiku memblesak jauh ke dasar perutku. Ini adalah berita yang menjadi mimpi buruk kami semua. Tak cukup efek kristal-kristal itu berhasil melumpuhkan sistem sarafnya dan kini akumulasi alkohol yang mengendap cukup lama akhirnya menunjukkan taringnya.
"Bagaimana ini Miki? Sesaat Mbak berpikir bisa bernapas lega tapi sekarang...?" Suara Mbak Vira menghilang, tertelan oleh sebuah isakan.
Akhirnya... akhirnya setelah sekian lama pertahanan Mbak Vira runtuh juga. Isakannya semakin menjadi dan kudekap erat Mbak Vira. Hanya itu yang bisa kulakukan untuk meringankan rasa lelah yang aku tahu dengan pasti sudah memuncak dalam diri Mbak Vira. Kubiarkan Mbak Vira meluapkan lelahnya.
Setelah Mbak Vira tenang kuyakinkan dia pulang untuk beristirahat. Mbak Vira membutuhkannya lebih dari siapa pun. Sempat Mbak Vira bersikeras tak ingin pulang tapi aku pun tak kalah bersikukuhnya. Beruntung Mamah dan Papah membantuku untuk meyakinnya.
"Kalau begitu tolong jaga Kebo, Miki," Seutas senyum tipis dipaksakan terpulas di wajah Mbak Vira.
Kubalas senyumnya dengan sepenuh hati. "Pasti Mbak."
Mbak Vira, Mamah, Papah dan Bi Uneh pulang, meninggalkanku hanya berdua dengan "dia".
Aku mengingat terakhir kali kami berdua seperti itu adalah satu hari sebelum semuanya terjadi. Aku menghela napas panjang dan kemudian duduk disampingnya. Kuraih tangannya dan kuremas pelan.
"Hei kamu!!! Ya, kamu yang sedang tertidur lelap bukankah sudah saatnya sekarang kamu bangun? Sekarang aku sudah kembali kepadamu jadi bangunlah. Bukankah kamu pernah memintaku untuk tidak pernah pergi jauh? Maka sekarang aku yang meminta padamu jangan pergi. Tolong sayang bangunlah supaya kamu dan aku bisa bersama lagi. Supaya aku bisa mengatakan kepadamu, aku masih mencintaimu."
Malam itu uraian airmata tumpah tak terbendung. Penyesalan menyeruak tak henti. Hanya dalam doa dan kasih-Nya aku meminta maaf atas segala dosa dan rasa sakit yang pernah kuberikan untuknya. Dan kepada-Nya aku memohon untuk memberikanku kesempatan sekali lagi untuk mencintainya, meski aku tahu cintaku adalah cinta terlarang.
Terus-menerus doa kupanjatkan hingga aku tertidur lelap.
[Verse 1]
Time, is going by, so much faster than I,
And I'm starting to regret not spending all of it with
you.
Now I'm, wondering why, I've kept this bottled
inside,
So I'm starting to regret not telling all of this to you.
So if I haven't yet, I've gotta let you know...
[Chorus]
You're never gonna be alone
From this moment on, if you ever feel like letting
go,
I won't let you fall...
You're never gonna be alone
I'll hold you 'til the hurt is gone.
[Verse 2]
And now, as long as I can, I'm holding on with both
hands,
'Cause forever I believe that there's nothing I could
need but you,
So if I haven't yet, I've gotta let you know...
[Chorus]
You're never gonna be alone
From this moment on, if you ever feel like letting
go,
I won't let you fall.
When all hope is gone, I know that you can carry on.
We're gonna see the world out,
I'll hold you 'til the hurt is gone.
[Verse 3]
Oh!
You've gotta live every single day,
Like it's the only one, what if tomorrow never
comes?
Don't let it slip away,
Could be our only one, you know it's only just
begun.
Every single day,
Maybe our only one, what if tomorrow never
comes?
Tomorrow never comes...
[Verse 4]
Time, is going by, so much faster than I,
And I'm starting to regret not telling all of this to
you.
[Chorus]
You're never gonna be alone
From this moment on, if you ever feel like letting
go,
I won't let you fall.
When all hope is gone, I know that you can carry on.
We're gonna see the world out,
I'll hold you 'til the hurt is gone.
I'm gonna be there always,
I won't be missing one more day,
I'm gonna be there always,
I won't be missing one more day.
Artist : Nickelback
Nb : thank you @darkrealm for the song ^^
#menunggu undangan pernikahan kebo n miki
love u choco.
(>̴̴̴̴̴͡.̮Ơ̴͡)keeee lah kalau begitu, yg penting ga mati suri je!
(>̴̴̴̴̴͡.̮Ơ̴͡)keeee lah kalau begitu, yg penting ga mati suri je!