It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
dia jarang banget senyum, tapi kalo senyum kayak di ava kakak. bikin melting
*ngawur dari cerita
lanjut ka
belom ada jeng jeng jengnya (baca: konflik) ka, belom terlalu greget
tapi bagus kok ka, ga sabar nunggu konfliknya
tanggal ini adalah tanggal gue melepas status jomblo gue, bukan dengan cowok, tapi dengan riska, anak fisika semester 1, kenal sejak awal kuliah (gue lupa memunculkannya di cerita awal) dia cantik, walaupun kata teman temannya riska suka gonta ganti pacar. toh, gue macarin riska hanya sebagai status saja, walaupun ada beberapa keuntungan yang didapat yaitu gue dapet perhatian yang lebih, bisa punya seseorang yang mau diajak kemana aja, dan yang penting mungkin gue bisa sedikit melupakan 'cute face'nya fazry hahaha....
dan fian senang dengan berita ini, malah dia ngasih kita kado, sepasang kalung cantik bertuliskan riska dan dava...
dia pun gak canggung kalau kita jalan bertiga, ya malah terlihat seperti sahabat saja...
"fian memang baik" pikir gue
awal desember 2010,
untuk pertama kalinya fazry menghubungi gue,
dan mengajak gue untuk ketemuan
"tumben banget nih anak" pikir gue, sambil mengirim pesan kepada riska untuk membatalkan kencan kita.
"biarin aja deh riska marah" ucap gue dalam hati..
semenjak saat itu fazry jadi sering main ke fakultas ekonomi, ngajak jalan lah, makan siang bareng, hingga minta gue untuk membantunya mengerjakan tugas,
gue sih senang senang saja, toh ini kemauan gue sejak dulu...
dua minggu kemudian,
fazry datang ke fakultas ekonomi dan mengajak gue menuju taman belakang yang sepi, kalian tahu? fazry menyatakan perasaannya ke gue hari itu, agak ganjil memang, kok dia tau kalau gue 'belok', saat gue tanya dia hanya menjawab begini "orang kayak kita kan punya radar" katanya (yang sekarang gue ketahui kalau dia itu stalker)
"jawaban aneh" pikir gue...
sambil tersenyum dan menyenderkan punggung ke pohon gue pun menjawab "ya, gue mau",
huh rasanya seperti mimpi jadi kenyataan...
tahukah yang terjadi kemudian?
ya, fazry mencium gue, ciuman gue yang pertama ke sesama laki laki, hangat dan lembut sekali...
hingga akhirnya gue sadar kalau sepertinya ada yang melihat..
"eh udah, ini tempat umum, kayaknya tadi ada yang lihat kita" kata gue ke fazry sambil mencari apakah ada orang selain kita disini...
"sepi kok" ucap fazry..
sejak itu gue dan fazry selalu bersama, gak sering banget sih, tapi karena fian -yang tiba tiba menjadi pendiam- selalu beralasan kalau dia sibuk ketika diajak jalan, jadi gue punya banyak waktu luang
"tak apalah, mungkin dia memang sibuk" pikirku
hahaha mungkin 'jeng jengnya' nanti agak kurang menarik, belum ditulis sih tapi datar kayaknya, soalnya ini kan pengalaman pribadi...
enak bgd d tmbak ma cwo idaman tuh...emang sih modalnya hrus pny fisik yg oke hehe...
haha riska cuma muncul sebentar kok, sekarang aja gak pernah ketemu lagi...
mau dimunculin emangnya? kalo mau endingnya kayak gini aja "akhirnya setelah sekian lama, dava menemukan kekasih hatinya, metropolichz dan merekapun berbahagia selamanya...
tamat"
hahaha
ternyata disini banyak anak dibawah umur ya...
umur kamu berapa?
Boleh boleh...:p
Riska menangis dan kesal, karena ini pertama kalinya dia diputusin cowok, tanpa berkata apa apa lagi dia pergi meninggalkan gue...
31 desember 2010, malam tahun baru...
Malam tahun baru ini gue pergi ke pesta tahun baru sendiri, karena fazry harus merayakannya bersama keluarga besar di karawang..
"sudah tradisi" katanya
sesampainya di tempat pesta, gue memilih untuk berada di luar saja, karena di dalam ada riska -yang entah bagaimana- diundang di pesta ini...
30 menit sebelum pergantian tahun, terjadi keramaian di dalam, suara teriakan dan tepuk tangan sangat terdengar dari luar...
Karena penasaran, gue pun memilih untuk melihat ke dalam
"ada apa sih?" kata gue ke seseorang di samping..
"tuh lihat aja sendiri" katanya
dari kejauhan gue melihat dua orang -yang sepertinya gue kenal- sedang berciuman, mereka adalah fian dan riska...
bibir mereka terus bertemu, yang akhirnya gue tau kalau mereka melakukannya karena permintaan teman2 riska, sebagai 'pajak jadian' karena mereka sudah menjadi sepasang kekasih dan parahnya, mereka jadian satu hari setelah gue putus dengan riska..
Mata gue perih, gue gak bisa menyaksikan adegan menjijikan ini, dua orang mantan gue (mantan kekasih dan mantan sahabat) saling menempelkan bibir dengan mesra, seakan dunia milik mereka berdua..
Ingin rasanya menangis, walaupun gak mungkin melakukannya di tengah kerumunan orang orang yang tertawa puas melihat adegan tolol itu..
Sesekali gue menundukkan wajah, berharap adegan ini selesai..
Karena gak tahan, gue pun mengangkat kepala, dan melihat fian yang menatap gue dengan sinis, rasanya miris melihat tatapan itu..
kalian tau yang gue rasain saat itu? gue cemburu (aneh memang karena gue kan gak cinta sama riska), kesal, marah dan satu lagi...
gue benci fian, sambil membayangkan 'skenario skenario aneh' untuk memusnahkannya seperti melindas fian dengan buldozer, menenggelamkannya di palung mariana yang sangat dalam, dan menendangnya hingga keluar galaksi bimasakti...
kenapa fian melakukan itu?
gue kan gak pernah jahat ke dia..
30 detik berlalu, usai sudah waktu tantangan, namun kedua makhluk itu belum juga melepaskan bibir mereka satu sama lain, ingin rasanya teriak untuk menghentikan adegan yang mengiris hati gue, tapi keberanian itu tak kunjung muncul...
tak tahan, gue pergi ke toilet menuju salah satu bilik yang berada paling ujung..
gue menangis, tangisan pertama gue sejak SMA, memang pelan, namun cukup untuk membuat mata dan hidung gue merah...
Memang dilihat dari sisi manapun, fian memang lebih pantas menjadi pacar wanita jalang itu, fian lebih tampan, otak yang lebih cerdas, dan pastinya lebih kaya..
Pintu toilet terbuka, gue tersadar dan segera menghentikan tangisan lalu pergi keluar, masa bodoh dengan orang orang yang melihat aneh ke arah gue...
dan pada saat itu gue berjanji untuk tidak bertemu dengan dua manusia tolol itu lagi...