It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Aku hanya membuatnya bosan. Aku tidak punya kemampuan untuk berpikir positif.
***
11.30pm
"Gue anter lu pulang."kata Klein.
" sip."kataku pendek. Aku nyengir untuk menutupi wajah kusutku.
Di dalam mobil Klein diam saja. Dia melajukan mobilnya kearah kostku.
Aku mencoba mencairkan suasana.
"Kungfu Panda 2 seru ya?"tanyaku basi.
"Iya."jawabnya pendek. Aku putar kepalaku untuk membuat topik-topik obrolan namun kepalaku kosong. Tapi aku tetap mencoba.
"kabar Ruby gmana?"tanyaku.
Klein menghentikan mobilnya di pinggir jalan. Kembali menatapku lekat-lekat. Tangan kirinya diulurkan ke arahku.
Aku menelan ludahku. Topik obrolan gue salah ya? Batinku.
Aku memundurkan tubuhku waspada.
Tangannya dibelakang kepalaku menariknya mendekat ke arahnya.
Dia pun mendekatkan wajahnya lalu mencium keningku lembut dan cepat.
"Gue suka elu Mo."katanya. Wajah putihnya memerah.
Dia melajukan mobilnya lagi. Kali ini akupun hanya diam seperti Klein.
jangan ampe pirantel pamoat keluar bro! alben udah alben? lucu tuh! apa dietil karbamazin? panggilannya Etty
"I'm buzy,sorry." balasan BBM Klein hari senin saat aku mengajaknya keluar malam ini. Dia tidak menjelaskan keperluannya.
:-/:-/:-/
Selasa
" keluar yukz!" tembakku melalui telephone.
Klein tidak segera menjawab. Dia seperti pamit pada seseorang.
"gue lagi kerja."jawabnya kemudian. Aku lihat jam CK ku, ini sudah jam 10malam.
Aku tidak membahas lebih jauh. Dia menutup telphone setelah bilang maaf.
:-|:-|:-|
Rabu pun begitu. Aku tidak mau lepas kendali jadi kali inipun aku tidak membahasnya. Aku kenal Klein, bila dia sedang sibuk dengan pekerjaannya dia tidak mau diganggu sama sekali.
***
"Lu main dong ke apartemen gue ya,lu bawa baju biar berangkat dari sini kerja."pesan BBM Klein di hari Kamis pagi. Rasanya aku senang bukan kepalang. Aku kangen Klein.
Kerjaan lu udah beres? Balasku. Aku tidak mau terdengar seperti anak SMA yang terlalu antusias mendapatkan undangan dari sang bintang lapangan.
Udah. Miss u, Ruby. Balasnya lagi.
Okey. Gue kesana. Miss u too. Balasku.
:-):-):-)
"kerjaan sambilan aja,cuma terbengkalai dan tiba-tiba udah dateline."jawabnya tenang. Aku tidak dapat membaca ekspresinya. Dia duduk disampingku. Kemudian dia merebahkan badannya jadi punggungku yg jadi pemandangan matanya.
"do you have someone special?"tanya Klein.
"what do you mean?"tanyaku heran.
"pertanyaan aneh? Lupainlah."katanya lagi. Dia tidak tampak sedang mengobrol denganku lebih seperti sibuk dengan pikiranku sendiri.
" i have someone." aku memberanikan diri meliriknya,berbaring disampingnya juga sehingga kepalaku dan Klein berdampingan.
"who?"tanyanya pendek.matanya memandangi dinding kamar apartemennya.
" tentu saja elu Klein." jawabku lembut. Aku membalikan wajahku menatapnya. Melintaskan tanganku ke pinggangnya. Membenamkan wajahku ke dalam lehernya. Dia diam saja.
"Ruby,thx ya."tanggapnya.
"lu satu dari sedikit orang yang datang dan tidak pergi. Yah,you are really someone for me."dia mencium rambutku. Dia membalas mendekapku.
" ada banyak orang yang datang lalu pergi dalam hidup gue. Tetapi elu tetap tinggal. Lu selalu ada buat gue." dia mendekapku lebih erat. Aku mendengarkannya saja. Karena aku tau dia sedang berbicara dengan dirinya sendiri.
Aku tersenyum. Ada rasa hangat yang menjalar di dadaku,rasa puas saat kau mengetahui perasaanmu tersampaikan walaupun tidak dikatakan tetapi tindakan-tindakanku menyampaikannya.
Aku dan Klein menghabiskan malam ini hanya dengan berpelukan. Kami tidak have sex seperti biasanya.
"terimakasih ya Ruby, lu mau tetap ada disamping gue sampai sekarang. Love you my bro." desisnya diantara kantuknya.
Kami hanya berpelukan erat hingga pagi.