BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

ME, HIM &LADY GAGA [TEenLit] [chapter 26;ME, HIM& LADY GAGA] [UPDATED 8 April 2012]

1212224262732

Comments

  • iya...
    cerita aja...
    sapa tahu juna bisa kasi solusi bwat cerita ke bimo tetang dino..
    kalo gak cerita malah ribut jadinya
  • edited December 2011
    DUA PULUH DUA
    SERAHKAN SAJA PADAKU

    "Masalah gak akan selesai kalau kamu tetap diam seperti itu." Sekali lagi Juna berkata tegas sambil menatap tajam ke arahku. tangannyakian erat merengkh tanganku. seakan hendak memberikan dukungan dan semangat padaku. Dan akhirnya aku menyerah.

    "Jujur Jun, akumemang lagi ada masalah....." Aku menghela napas seakan baru saja melepaskan beban yang amat berat.

    "Masalah apa?".

    Sekali lagi aku menarik napas panjang. "Tentang Bimo."

    "Bimo?" Juna mengernyit kepadaku. "Memangnya Bimo kenapa? Bukankah dia baik- baik saja? Apa yang kau khawatirka dari dia?".

    "Kamu nggak tahu Jun...."

    "Makanya kamu harus cerita sama aku sayang......."

    "Tapi Jun...."

    "Percayalah padaku sayang..... aku pasti akan membantumu sebisaku."

    "Baiklah.....". Kuhempaskan napas yang sedari tadi kuhirup. menguatkan hatiku untuk mengalahkan ego. Aku ingin semuanya cepat selesai.

    "Kamu gak tahu kan Jun, kalau Bimo..... Jadian sama Dino.... mantanmu itu?????"

    "Apa? Di... Dino jadian sama Bimo???????" Setengah kaget Juna memalingkan pandangannya padaku.matanya mendelik tajam seakan tak percaya dengan apayang baru saja didengarkannya.

    "Iya.... itulah yang aku pikirin selama ini.... aku benar- benar pusing bagaimana bisa mereka berdua jadian.......... aku benar- benar gak rela kalau mereka berdua jadian dan pacaran..... aku bener- bener gak rela kalau Bimo pacaran sama orang kayak gitu...........". Aku mulai sedikit terisak begitu menceritakan tentang Bimo. Entah kenapa dadaku rasanya jadi sesak begitu menyebut nama Dino si setan menyebalkan itu.

    "Sudah... sudah tenanglah sayang....... mungkin ini masalah kesalahpahaman saja. Kamu tenang saja. Mungkin saja Dino akan berubah begitu jadian sama Bimo." Juna mengelus- elus bahuku sambil mencoba menenangkan aku yang sudah diujung tanduk.

    "Aku sama sekali gak akan percaya kalau Dio bakal berubah."

    "Yasudahlah... Toh Bimo nya juga gak masalah kan kalau jadian sama dia?".

    "Justru itu Jun masalahnya...."

    "Masalahnya? Apa maksudmu sayang?"

    "Dino itu jadian sama Bimo cuma buat ngancem aku buat ninggalin kamu. Dia ngancem bakal nyakitin Bimo kalau aku nggaksegera putus dan ninggalin kamu. Dino masih menginginkanmu Jun... Dia cuma manfaatin Bimo yang nggak tahu apa- apa.....". Aku terisak nyaris tanpa nafas. Entah kebencianku pada Dino telah membuatku menjadi mahluk Anaerob.

    "Apa?" Juna terkesiap. "Kamu yakin sama apa yang kamu ucapin?".

    "Tentu saja Jun.... Kalau kamu gak percaya aku........."

    Hampir saja aku merogoh saku celanaku untuk menunjukkan sms yang dikirim Dino kemarin soal ikan dan umpan itu. Tapi. Deg. Tiba-tiba saja dua orang lelaki mendekati kami. Aku dan Juna sontak mendongak kearah dua lelaki tersebut. Dan kami berdua terkejut begitu melihat siapa mereka. Dino dan Bimo nampak setengah bergandenagn tangan sambil tersenyum manis kepada kami. Ya Tuhan! Kenapa mereka harus muncul di saat seperti ini???.

    "Hai Juna... Hai Titooo.... wah kebetulan sekali ya kita ketemu disini, mau jalan bareng gak? Aku sama Bimo mau ke Gramed nih, nyari buku-buku motivasi. Ikut yukkk.......... pasti seruh dehh.." Dino dengan gayanya yang melambai oh-em-ji menyapa kami yang terpaku menatapnya. Sementara Bimo cuma cengar-cengir gak jelasdisampingnya. Aku langsung bete. Kenapa aku harus melihat pemandangan menyebalkan seperti ini pada acara date ku sama Juna.

    "Emhhh.... sorry ya.. kayaknya aku gk bisa deh Din... Bim...aku sama Juna udah mau pulang nih... bentar lagi Juna mau ada acara sama mamanya. Jadi maaf banget ya...." Aku mecoba mencari alasan selogis mungkin untuk menghindar dari ajakan mahluk planet ini. "Iya kan Jun?????". Aku setengah mencubit pingang Juna agar dia mengiyakan perkataanku. Untungnya Juna cepat tanggap.

    "Eh...i.. iya... bentar lagi aku disuruh mamaku nganter arisan......" jawab Juna nyengir yang langsun dibalas dengan muka manyun sok memelas khas Dino.

    "Yahh.... sayang banget ya..... padahal aku pengen banget lo bisa jalan berempat sama kaliannnnnn..... yaudah deh kalo gitu... aku sama Bimo duluan ya.... byeeeeeeeeeeeee..... " Celoteh Dino sambil melirik mesra kearah Bimo. " Yaudah sayang... kita duluan yukk........ ntar kalo pulang aku kasih hadiah dehhh,,,,, yukk......"

    Nyebelinnya Bimo cuma ngangguk manut sama ucapan Dino. Ughhhh nyebelinn.... apa bener Dino udah mantra- mantra in si Bimo sehingga dia bisa manut dan mau-maunya sama Dino. Ih. Sebel.

    "Yaudah Tit... Jun.... gue duluan ya... daaa....." ucap Bimo agak melengking karena dia langsung ditarik Dino menjauh dariku dan Juna. Sementara sambil berlalau Dino melemparkan senyuman penuh rahasia kepadaku. Seakan meneriakkan 'im the winner and you're the looser' padaku.

    "ARRRRGGHHHH...... NYEBELINNNNN......"Aku lemparkan gelas plastik bekas caramel machiatto kosong keudara. Aku benar- benar sebel.

    "Tuhhh.. kamu lihat gak senyuman iblisnya si Dino.. dia tuh beneran punya maksud jahat sama Bimo Jun..............." Aku menggebuk- gebuk meja kafe sehingga agak bergoyang.

    "Senyuman iblis apaan sih sayang. Kmu lihat sendiri kan kalau mereka mesra- mesra aja... Ah... kamu terlalu negative thinking sama Dino....."

    "Jun kamu masih gak percaya jugaa....????????? Kamu tahu siapa Dino kannn?????"

    "Iya... aku tahu siapa Dio... tapi aku masihgak percya aja kalau Dino sampe nekat gitu uma buat nyingkirin aku dari kamu..... BUkannya dia ninggalin aku demi bule, itu artinya dia gak mungkin dong ngarepin aku lagi."

    "Tapi kenyataannya Dino emang nekat Jun.... Kalau kamu gak percaya...... Lihat ini........." Aku sodorkan hapeku yang sudah dalam mode menunjukkan sms dari Dino yang kemarin dikirim padaku pada Juna. Sesaat Juna tampak serius membaca sms itu. Lantas tiba- tiba saja raut wajah Juna berubah drastis. Seakan ia menghawatirkan sesuatu.

    "Beneran Dino sms kayak gini ke kamu?" Juna menoleh kilat padaku.

    "Itulah buktinya." Aku cuma mengangkat bahu.

    "Berarti benar Dia punya maksud buruk kalau sudah seperti ini masalahnya."

    "Maka dari itu Jun...... Aku sudah bilang ke kamu kan... Aku khawatir kalau terjadi apa- apa sama Bimo....." Aku merengek- rengek seperti anak kecil minta mainan.

    "Yaudah kamu tenang aja sayang.... Aku tahu bagaimana menjinakkan Dino..." juna menggusak kepalaku sambil menyunggingkan senyum kemenangan. "Kamu tenang saja,serahkan saja semuanya padaku."
  • kira2 makhluk jadi2an kyk Dino dijinakinnya pake apa ya ? *kok jadi gue yang mikir ya ??*
  • @tea_for_two wahwahwah...emg si dino itu bner" tuyul yak....selalu dpt apa yg diinginkan,skaligus ad penjinaknya lagi... :p
    lol

    @dirpra kekeke...udh lama gk ketemu ya kak... XD
  • wah..
    apa y rencananya juna??
    sampe bisa bikin dino jadi jinak..
    penasaran apa ada pawang khusus bwat dino...

    lanjut ^^
  • hidori wrote:
    wah..
    apa y rencananya juna??
    sampe bisa bikin dino jadi jinak..
    penasaran apa ada pawang khusus bwat dino...

    lanjut ^^

    Nggak pakai pawang2an pasti jinak si dino klu makan pisang ambonnya juna..
    Bkn jinak lagi tapi jadi klepek2 saking jinaknya....
    Wkwkwkwkwkwkwkwk

    Lanjuuuuuttt kak tito....!!
  • monggo dilanjut mas...
  • edited January 2012
    DUA PULUH DUA
    THE REVENGE

    "Memangnya kamu punya rencana apa untuk membuat Dino berhenti memanfaatkan Bimo?".

    Setengah mendelik aku menyandarkan dagu pada kedua tanganku diatas meja kafe yang dingin. Aku penasaran dengan rencana apa yang dipikirkan Juna. Namun ia cuma tersenyum tipis penuh rahasia.

    "Yang pasti hutang nyawa harus dibayar nyawa bukan?", bisiknya pelan.

    "Apa maksudmu Jun?" aku menggeleng tidak faham.

    "Jika dia berani manfaatin Bimo untuk menjebak kita, maka kita juga harus manfaatin sesuatu untuk menjebaknya."

    "Lantas?"

    "Aku tahu sesuatu untuk menjebaknya."

    "Apa?", tanyaku penasaran.

    Tapi Juna tak menjawab pertanyaanku, ia hanya tersenyum penuh rahasia dan penuh kemenangan.
  • kok pendek bgt, pembaca kan suka yang panjaaaaang
  • hmmm....pasti dia mo ngelukain si bule ber Mr.P besar itu.. :p :D
    Lol
  • hmmm....pasti dia mo ngelukain si bule ber Mr.P besar itu.. :p :D
    Lol

    ni anak kecil ngeres mulu deh

    Juna tahu rahasianya dino ni

    apakah itu? jadi penasaran

  • cendek pwoolll......
  • singkat bgt tit,.. aihh krg puasss.. o.O
  • lagi lagi lagi . . .
  • Makin pelit aza nech postinganya beuh !!
Sign In or Register to comment.