BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Fashion People Indonesia

13

Comments

  • edited July 2011
    , stylist (banyak yg seleranya ajaib dan lebih suka pake brand luar negeri), fashion analyst/editor (sebenarnya mrk berperan, tapi impactnya ke masyarakat masih sedikit), dll.

    Kalo org kita lebih suka pake brand luar pasti ada sebabnyalah., gak bisa gitu aja nyalahin orang.

    Kalo utk gw sih, sejujurnya gw belum pernah deh sampai saat ini nemu brand fashion lokal ( utk cowok lho ) yg bisa sejajar bagusnya sama brand luar. Bahkan untuk baju santai aja gak ada tuh brand lokal yang oke, apalagi baju kerja dan baju formal!

    Jadi jangan salahin orang lah kalau lebih milih brand luar dibanding brand lokal. Selama brand lokal masih belum sekeren brand luar ya jangan berharap terlalu banyak bagi brand lokal untuk bisa dijadikan pilihan.
  • @tuktuk_90 Jakarta Fashion Week? kamu nonton show siapa aja? masa sih? emang nggak banyak sih yang tingginya internasional cuman any more hire wouldn't they be too tall? kalo ketinggian juga gaboleh soalnya di fashion, sama yang aku tau model model itu di screen sm feminia group dulu jadi paling tinggi 172, no less than that.

    iya kan kayak yang aku bilang, working in fashion is ANYTHING but glamorous, dan di Indonesia masih kurang di apresiasi, kalau mau buka bukaan, stylist bahkan yang se-kelas james thornades dkk aja cuman 4 juta 5 juta fee-nya, cuman balik lagi ke yang aku bilang, our plus point juga karena we work for what we love :) and it's more than enough I think, dan iya sih, banyak fashion stylist atau editor editor yang sekarang udah established datangnya dulu dari kalangan atas (soalnya dulu kan sekolah fashion masih sedikit & kurangnya exposure fashion disini) jadi mereka emang bisa afford all those stuff, cuman isn't that the point of styling? mixing and matching items mau dari zara, lanvin, tsumori chisato sampe barang barang beli dari ITC atau H&M aja harus bisa bagus :) malah it seems nouveau riche banget kalau branded head to toe :)

    kan ada kan orang sekolah fashion mau jadi stylist yang keliatan paling gampang, cuman nggak begitu ngerti cara kerjanya terus liat gaji-nya segitu dia langsung berhenti terus ambil sekolah kedokteran... (true story, happened at my school =_=) so.. yeah fashion IS glamorous, working in it? not so much :P kalau mau afford all those stuff ya cari kerja lain aja, it pays more handsomely.


    Makanya gue bilang dunia fashion lokal mah gak bisa dibandingin sama dunia fashion eropa dan amrik ( pdahal dua tempat itu kayaknya kiblatnya fashion loh ), dari segi tampilan model aja udah gak memadai..pendek2 banget. kalau no less than 172 cm,,boong ah, gue liat waktu itu model2nya banyak beneur euy yang definitely less than 172 cm.

    Yang gue heran juga kenapa gitu orang2 fashion indonesia selalu marah2 euy kalau dibanding2in sama Eropa dan Amerika ( dan Jepang kali yak? ), padahal jelas2 para fashionista lokal kiblatnya kesana semua..hmmhh...double standard euy!
    Menurut gue pribadi sih, fashion lokal itu masih tahap babak belur lah, tampilannya mah sama parahnya kayak tampilan fashion malaysia, philippine de el el.

    Kalau soal noveau riche alias OKB, itu mah tergantung tastenya euy. Temen2 gue yg fash editor s;pore dan aust itu tampilannya keren banget kok dengan branded stuff head to toe mereka. They definitely can pull it off....And they definitely can afford to buy it tanpa harus berasal dari kalangan atas,

    Kebayang sakitnya euy kerja di lingkungan fashion yg serba glam dan expensive dengan gaji super minim kayak temen gue yg kerja di majalah di jakarta. OUCH!!
  • @asli: ahahha thats why kadang fashion editor juga suka kerja as a stylist selain dimajalah mereka =D gaji pokok 10 juta, styling fee 4 jutaan, dapet kerjaan lebih dari 1 bisa 20an lah yah, not all bad kok :P Iya, people walk on all ways of life, nothing wrong with that ;) (y)

    @tuktuk90: and also, nggak semuanya jelek kok, see these pictures and tell me they're not atleast bagus, dan ini baru yang dari anggota IPMI/IFDC :)

    Sebastian Gunawan
    Seba1-F.jpg

    Rinaldy
    Rinaldy-F.jpg

    Priyo Oktaviano
    Priyo-F.jpg

    Ghea Pangabean
    Ghea-f.jpg

    Irsan
    Irsan-F.jpg

    Eddy Betty
    EddyBetty-F.jpg

    Edward Hutabarat
    Edward-F.jpg

    Didi Budiarjo
    Didi-F.jpg

    Biyan
    Biyan-F.jpg

    Carmanita
    Carmanita-F.jpg

    All images are taken by Raja Siregar, styled by Anindita Saryuf for ELLE Indonesia April 2011 Edition

    ga perlu pake terlalu banyak bling bling payet sama chifon melambai kan? ;)
  • asli wrote:
    , stylist (banyak yg seleranya ajaib dan lebih suka pake brand luar negeri), fashion analyst/editor (sebenarnya mrk berperan, tapi impactnya ke masyarakat masih sedikit), dll.

    Kalo org kita lebih suka pake brand luar pasti ada sebabnyalah., gak bisa gitu aja nyalahin orang.

    Kalo utk gw sih, sejujurnya gw belum pernah deh sampai saat ini nemu brand fashion lokal ( utk cowok lho ) yg bisa sejajar bagusnya sama brand luar. Bahkan untuk baju santai aja gak ada tuh brand lokal yang oke, apalagi baju kerja dan baju formal!

    Jadi jangan salahin orang lah kalau lebih milih brand luar dibanding brand lokal. Selama brand lokal masih belum sekeren brand luar ya jangan berharap terlalu banyak bagi brand lokal untuk bisa dijadikan pilihan.

    Gue setuju ama lu bro.

  • edited July 2011
    Uhmm...still not convince euy. Pic no 1 itu modelnya anak kecil ya? so short!! Taruhan pasti itu gak nyampe 172 cm. Or is she actually a child model?

    Pic no 4 the model dan dress nya simply awful!! ( my personal opinion loh )

    Yg keren cuma pic no 2 dan 7.
    No 2 is elegant, no 7 bajunya looks cute ( walaupun motifnya mirip batik and by God I HATE batik! ) dan modelnya looks tall with long legs, gak kayak model no 1 yg super pendek.
  • edited July 2011
    @asli: nggak ada yang nyalahin siapa siapa kok, cuman designer lokal also need a bit of loving juga dong hehe, buyers and spectators are the ones who keep them going, dan kebanyakan dari mereka nggak mau produce something yang melenceng dari selera buyer banget at the risk of losing their regular customer.

    Kalau desainer lokal buat menswear emang lebih susah soalnya most established designer prefer to design for women, cuman udah liat koleksi designer designer yang less established? I heard no'om atau no'mi design menswear, atau kalau kamu tinggal di daerah jakarta, di Tribute ada banyak koleksi baju cowok dan mereka designer lokal biasanya :) you can also go to the goods dept.

    @tuktuk_90: lah, nggak ada yang bilang harus disamain, seenggaknya diapresiasi aja :) considering local designers are quite new dan fashion house luar udah jauh lebih tua, but we have the potential kok, tanpa dukungan it wouldn't grow, sadly.

    soal JFW, yes mereka over 172, kecuali ada designer yang emang bawa model sendiri, jadi ada kemungkinan lebih pendek.

    Kalau temen kamu yang di singapore bisa kayak gitu ya good for him or her =D mau juga dong gajiku dinaikin :'( huhuuu... bantuin bikin petisi yuk =_= hahah we truly are underpaid.

    modelnya sebastian gunawan itu kalau nggak salah namanya Pinar deh, I forgot nggak terlalu nginget nama model :/ cuman I've seen her in person, she's quite tall kok, mungkin pose sama bajunya kali yah? dan iya Edward Hutabarat IS a batik designer, bajunya bagus bagus kok, apalagi yang dulu ad campaignnya sama Dian Sastro =D well if you don't like batik ya it's not a problem, orang orang punya selera masing masing :)
  • edited July 2011
    Itu konsepnya designers and their own creations ya?

    Pic no 4 is god-awful tragic euy! Itu menurut gue gabungan antara kostum pocong dan baju hamil, It's bohemian look gone wrong...hehehehe...see, even the designer ( the old lady on the right side is the designer, isn't she? ) is laughing at her own creation!!

    Pic no 4 mah tipikal desainer lokal beeng euy dengan taburan bling-bling sekujur baju. Tapi yah kalau ternyata yg kayak gitu yg best seller sih ya gak apa2 juga kali.Not my cuppa tea aja.
  • edited July 2011
    @tuktuk_90 iya :) hahaha bajunya Ghea Pangabean yah? iya that particular one is not my utmost fave juga, but she makes good clothes kok =D dan in person, tante Ghea and her 2 girls are among the nicest I've ever got the honour of working with x)

    @kurogami: bagteria? cool i'll check it out =D

    @tinkerbell: Etro yah? I don't know quite a lot other than Etro is a family business started by Gimmo Etro pd tahun 1968 dari tahun 1990 diterusin sama anak Kean yang sampe sekarang ngurusin menswear, terus Veronica ngurusin womenswear dari tahun 2000 pattern pattern "batik" mereka itu bukan batik :) lebih ke paisley me thinks, agak mirip sih but they're not the same x) mereka terkenalnya karena koleksi baju cowoknya soalnya walaupun keliatan kayak plain conservative suit, tapi warna liningnya yang bold & borderline fun I suppose.

    so... okay, kalau kalian sendiri, which designers yang kalian suka? aku sendiri lagi suka banget Tsumori Chisato sama Carven =D sharing dooong daritadi kita malah debat hahaha
  • love them all!!! elle punya sense of fashion yg ok di spread itu, hanya agak sedikit kurang menonjol yg carmanita dan itupun karena faktor fotonya ... gua lebih suka ngeliat detil bajunya lebih deket daripada yang diliatin di foto itu ...

    once, gua pernah pesimistis liat dunia fashion Indonesia ... tapi setelah kenal lebih jauh, ternyata mereka juga struggle terutama dalam memenuhi selera pelanggan ... ada yang udah didesain bagus dan dijahit bagus, eh ... malah minta tambah bunga lah, renda lah, motif payet lah ... jadi kasian liat desainernya harus ngerusak karyanya sendiri ...

    but, that's life ...

    makanya fashion editor itu ternyata memang penting untuk "mengedukasi" masyarakat tentang taste of fashion ... gua jadi ngerti betapa pentingnya fashion editor setelah baca dan nonton film "The Devil Wears Prada" ...

    and yet, fashion industry is still a not so important industry in this country ... I wish people could see how generous fashion industry can generate the economy ...
  • @FAITH : I'm sorry I don't mean to flame you, cuman what you're saying is basically the reason WHY fashion lokal nggak berkembang, kalau acara fashion di kelapa gading beberapa bulan lalu mungkin maksud lo JFFF, kebetulan nonton acara murid sekolah fashion kali? kalaupun gitu harusnya jangan dicerca juga, everybody has potential and they don't need negative inputs from others, especially others who have no business with what their doing, and even if you are involved, mbok ya harusnya constructive criticism :) fashion is like the art, it's (usually) translated from what the creator is fond of or is currently thinking about, by calling it a "big joke" is not helping anyone and will usually make you seem foolish. cuman itu my 10 cents yah.

    kalau soal XSML, I never actually ever heard about that. Boleh minta credible link? soalnya kalau nggak ada It's basically trolling. Dan kalaupun iya, come on man, itu second line dari satu satunya designer Indonesia yang punya toko di lantai dasarnya Pacific Place, I think it justifies what you said they did.

    And ya mungkin ada banyak yang masih home industry, cuman what do you expect? fashion di indonesia baru "naik daun" tahun 80an 90an, sedangkan most established fashion houses udah ada yang sampai 100++ tahun eksistensinya (beberapa yang paling tua adlh Lanvin & Chanel sejak 1909) Dan lagi seperti yg aku bilang di post post sebelumnya, masih susah, support dari pemerintah dan buyer masih kurang dan di negara kita, fashion is still a privilege, just like art, apresiasinya masih kurang.

    @kurogami : about Tex Saverio :D a friend of mine, fotografer indo yang based di amsterdam, sebenernya yang ngenalin dia sama asistennya Lady Gaga which happens to be my friend's friend, ditambah juga Rio pernah di feature di Coco Perez :D and he IS talented, susah loh laser cut itu kalau habis di potong nggak ati ati, temen sekelasku pernah buat dan karena salah handle sedikit aja fabricnya langsung fall apart, and for Rio to handle it so delicately sampe jadi baju kayak gitu sih... .___. aku berasa nggak ada apa apanya hahaha

    Yang pasti gw sama temen gw waktu itu ke Bangkok, dan dia beli aksesoris di pasar sana. Beberapa waktu kemudian...lo and behold!! aksesoris yang sama dijual di xsml dengan label mereka. that's LAME!!

    Kalau emang ancur ya udah pasti harus dicerca lah..masa dipuji sih! Doh.And what I saw @ Kelapa Gading was definitely NOT an art! If anything, those are montrosities at its worst.
    Yeah I'm foolish and you're oh-so-smart just because you can write down what everyone can get from Mr. Google. Kudos for the Indonesian fashion. yay!!!

  • edited July 2011
    @FAITH: never said I was smart, and never said what I wrote is not already generally known! I only wrote was was taught at my school =D

  • Usul buat Babe ... gimana kalau Indonesia ngambil franchise America's Next Top Model ... tapi dibuat lebih serius oleh industri fashion Indonesia secara keseluruhan dan jangan seperti Masterchef Indonesia yang kurang menghargai dunia kuliner Indonesia (kurang menghargai chef-chef dan restoran-restoran lain yang ada di Indonesia selain dari yang berhubungan dengan juri).

    Kalau mau contoh adaptasi yang bagus, Australia & Canada Next Top Model adalah contoh yang bagus.

    Format acara Next Top Model itu bagus untuk industri fashion karena semua bidang yang terlibat dalam industri fashion ditampilkan performa kerjanya. Di sana ada fashion designer, stylist, hair & make up artist, art director, fotografer, model coach, model agent, fashion houses, sponsor dan lainnya yang berkontribusi dalam industri fashion. Di situ terlihat bagaimana satu foto fashion itu adalah hasil kerja sama dari berbagai profesi yang masing-masingnya bekerja keras untuk mendapatkan one moment of beauty captured.
  • edited July 2011
    aduh gw gatel pengen komen disini...
    kalo menurut pribadi gw, fashion itu selera pribadi masing2 orang. lu boleh jelek jelekin karya orang, tapi lu juga musti ngehargai ide dan inspirasi mereka.

    fashion di indonesia itu masih terbatas sama pricing, jadi masih terbatas pada high-end. masih sedikit yang udah merambah kebawah-bawah. makanya kita udah ga heran sama fake/replica stuff yang sering dipake orang2.

    then, fashion itu kembali ke si pemakai. menurut gw, orang ganteng/cantik, kalo dipakein karung goni dan dibawain dengan highclass-pun itu bakal tetep bagus.
    orang jelek, bake branded stuff, dengan pembawaan highclass, just upgrade their look aja la...
    tapi kalo orang ganteng/cantik pakaiannya sekelas galliano tapi kalo ngebawainnya so cheapy, menurut gw ya sama aja boong.

    jadi, bagi gw fashion itu lebih ke taste sih sebenernya.

    masalah model. hmm, pasar indonesia masih meng-agung agung-kan bule sih. makanya muka bule mutlak paling laku disini.
    tapi juga ga sedikit kok, designer yg pake model lokal.
    tapi kalo bagi gw, bule atau lokal, yg penting pembawaannya classy, ga cheapy.
    ga masalah tinggi/pendeknya model. semua itu mutlak urusan si model sama client yg hire mereka.
    kalo kalian protes sama model indonesia pendek2, ya itulah indonesia, rata2 Penduduknya tingginya segitu.
    makanya situ jangan bisanya hujat2 doang, usaha kawin silang dong, bikin anak yg tinggi2. *gemes gueee*

    orang2 emang paling suka cela-hujat orang lain. tapi mereka belum tentu bisa buat nerima celaan-hujatan buat dirinya.

  • @alamsemesta: terakhir aku denger sih lagi dibuat kayak Indonesia's next top model gitu :D cuman masih belum tau di channel mana, dan denger denger cycle pertama yang ikut model beneran semua :/ but let's just see where it goes from there! udah dari awal tahun sih aku denger beritanya :s

    @bebibebi & @alamsemesta: thank you for sharing, guys! x)
  • Waaah bagus2 banget ya baju2nya di Elle Indonesia itu... Semoga mereka segera melansir produk ready-to-wear, karna menurut saya hanya dgn cara ini designer2 Indonesia bisa dikenal di nusantara, dan jg ke dunia.

    Mungkin teman2 di thread ini yg menghujat2 fashion Indonesia harus melihat koleksi2 rancangan milik designer2 muda Indonesia! Memang designer2 'senior' di Indonesia (tidak semua, hanya beberapa) sudah sangat tidak kreatif dan koleksinya sangat terlihat murahan dan 'norak'. Saya sering melihat koleksi2 mereka di department stores besar di mall2 Jakarta, dan jujur saya malu... karena koleksi mereka sangat tidak atraktif dan terkesan sangat 'Tanah Abang'.

    Jadi saya konklusikan, fashion Indonesia ada di tangan designer2 muda saat ini! Fashion people Indonesia sangat membutuhkan design2 segar dan tentunya ready-to-wear dari designer2 muda Indonesia! Hidup fashion industry di Indonesia!
Sign In or Register to comment.