BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Ketika Kita Tidak Menyukai Seseorang

1246789

Comments

  • hihi lost emang pinter, kadang2 emang harus ada pemaksaan dari yg berwenang melakukan pemaksaan, (dlm keluarga tentunya kepala keluarga ya?). tapi sebaiknya bagi yg semau gue tdk langsung dipaksa, tp dikasih masukan n pengertian bahwa pendapat ''benarnya'' belum tentu benar bagi semua dulu, agar dia melakukan yg ''benar'' dlm lingkup couple tanpa merasa terpaksa, komunikasi yg sehat ìs the best. (mudah2an pendapat ini ga salah)
  • de Hati wrote:
    marshal wrote:
    dan tentunya tetap menyadari bahwa orang tdk mudah berubah semudah membalikkan tangan...

    semua butuh proses...


    perubahan teruslah terjadi... apa itu kearah yang lebih baik maupun ke arah lebih buruk sekalipun... berharap orang untuk berubah ke arah yang lebih baik menurut perspektif kita, namun orang itu tidaklah berubah karena merasa nyaman dengan dirinya yang seperti itu karena merasa bahwa tidak ada yang salah dengan perspektifnya, maka harapan untuk orang itu berubah hanyalah menjadi suatu harapan kosong akan angan-angan yang tidak akan terwujud... lalu apa harus menghilangkan dan membuang harapan akan perubahan yang menurut perspektif kita(mungkin secara luas juga) baik itu?... lalu apa perspektif harus selalu menjadi masalah?


    seperti yang dikatakan om hati
    saya sependapat. ini opini saya: menurut saya satu satunya alasan di mana kita berhak meminta orang lain untuk hidup/bertindak sesuai dengan keinginan dan harapan kita hanya kalau sikap atau perilakunya melanggar hak kita

    yah memang selama tidak melanggar hak kita lebih baik membiarkan itu menjadi urusannya sendiri... kalau sudah menyentuh dan melanggar hak kita okelah...

    satu hal yang mungkin gw ingin tambahkan... hak bersama.... ada satu tambahan yang tidak ada ketika kita berdiri sebagai individu tunggal menghadapi seseorang.. yaitu hak bersama... ketika berada dalam suatu ruang lingkup kebersamaan dimana suatu hal atau kepentingan menjadi nilai bersama dan masing-masing individu terkait memiliki tujuan yang sama... walau cara pandang akan pencapaian tujuan berbeda bukankah hal yang wajar bila ada sedikit paksaan dalam bagai mana seseorang bersikap dan berprilaku... semua kembali lagi pada perspektif... sekali lagi pertanyaannya apakan perspektif harus menjadi masalah?


    sulit bukan berarti mustahil... bisa saja terjadi... namun karena sulit dibutuhkan kesabaran extra akannya, dan suatu hal yang manusiawi jika seseorang merasa ada suatu kekhawatiran bahwa perubahan itu tidak terjadi walau subject terkait berkata akan berubah....

    hanya ingin berpendapat... maaf klo ada salah kata ato mungkin malah gw gak nyambung... heehheheh
    hmmmm ... perspektif dan hak bersama, penting tapi rumit. gw mikir dan mikir lagi.
    hehehe om memang kalo membicarakan sudut pandang atau perspektif serta hak bersama akan rumit.. gw coba melanjutkan pendapat gw ya... jika membicarakan perspektif maka kebanyakan orang akan mengedepankan ego akan perspektifnya yang menurut dia adalah benar. lalu apa itu salah? dari pandangan saya hal itu tidaklah salah bukankah dia menganggap itu benar(tapi lihat dulu seberapa kebenarannya).. karena dia menganggap itu benar maka itu akan benar tapi dalam ruang lingkup individu tersebut ataupun ruang lingkup orang yang setuju dengan perspektifnya. namun pada ruang lingkup yang lebih luas hal tersebut belum tentu akan benar karena seperti kita tau manusia itu memiliki berbagai macam perspektif yang berbeda dan tingkat tolerir akan perbedaan perspektifpun berbeda. maka perspektif tidak lah ada yang salah semua di lihat dari ruang lingkup di mana perspektif itu berada dan cakupan penerimaannya pada idividu lain diluar individu yang memiliki perspektif.

    mengenai hak bersama, seperti yang sudah saya katakan diatas.
    "ketika berada dalam suatu ruang lingkup kebersamaan dimana suatu hal atau kepentingan menjadi nilai bersama dan masing-masing individu terkait memiliki tujuan yang sama... walau cara pandang akan pencapaian tujuan berbeda bukankah hal yang wajar bila ada sedikit paksaan dalam bagai mana seseorang bersikap dan berprilaku."
    seperti ketika seseorang masuk dalam team, ketika seseorang masuk dalam team selain dia memiliki kewajiban dan haknya sebagai individu bebas dia pun harus tau bahwa pada saat dia masuk dalam sebuah team secara otomatis juga dia memiliki kewajiban dan hak sebagai team, sebutannya saja sudah team maka berarti bersama. contoh paling mudah adalah couple atau lebih besar lagi yaitu keluarga pada hakikatnya couple atau keluarga itu adalah sebuah team yang didalamnya memiliki poin-poin tujuan dan kepentingan yang sama. maka dalam pencapaiannya suatu hal yang sangatlah wajar jika terdapat sedikit intervensi pemaksaan didalamnya dari (pasangan ataupun anggota keluarga lain) akan bagaimana seseorang bersikap dan berprilaku, karena walau dia memiliki haknya sendiri tapi ada hak bersama dalam team tersebut. jadi ketika seseorang berdalih " gw mau melakukan apa yang gw anggap benar, gw kan punya hak atas diri gw" hey dude ya kau memiliki hakmu sebagai seorang manusia dan individu bebas tapi ingat kamu disini ada kepentingan team ada hak bersama dalam team, kau boleh bersikap seperti apa maumu karena itu hakmu tapi selama dalam ruang lingkup bersama maka hak bersama harus diperhitungkan.


    hanya mencoba berpendapat maaf kalo ada salah-salah kata... hehhehehe
    gak beda jauh dengan opiniku kan? ... lebih singkat padat: hak dan kewajiban dalam team disepakati bersama oleh anggota team. makanya saya bilang satu-satunya alasan di mana kita bisa meminta orang mengikuti keinginan kita ya cuma kalau orang itu melanggar hak individu kita, atau hak yang disepakati bersama. simpel kan.

    makanya dari dulu saya kekeuh soal sensor di BF, soalnya itu aturan yang disepakati sendiri oleh member pada saat daftar.
  • mengenai hak bersama, seperti yang sudah saya katakan diatas.
    "ketika berada dalam suatu ruang lingkup kebersamaan dimana suatu hal atau kepentingan menjadi nilai bersama dan masing-masing individu terkait memiliki tujuan yang sama... walau cara pandang akan pencapaian tujuan berbeda bukankah hal yang wajar bila ada sedikit paksaan dalam bagai mana seseorang bersikap dan berprilaku."
    seperti ketika seseorang masuk dalam team, ketika seseorang masuk dalam team selain dia memiliki kewajiban dan haknya sebagai individu bebas dia pun harus tau bahwa pada saat dia masuk dalam sebuah team secara otomatis juga dia memiliki kewajiban dan hak sebagai team, sebutannya saja sudah team maka berarti bersama. contoh paling mudah adalah couple atau lebih besar lagi yaitu keluarga pada hakikatnya couple atau keluarga itu adalah sebuah team yang didalamnya memiliki poin-poin tujuan dan kepentingan yang sama. maka dalam pencapaiannya suatu hal yang sangatlah wajar jika terdapat sedikit intervensi pemaksaan didalamnya dari (pasangan ataupun anggota keluarga lain) akan bagaimana seseorang bersikap dan berprilaku, karena walau dia memiliki haknya sendiri tapi ada hak bersama dalam team tersebut. jadi ketika seseorang berdalih " gw mau melakukan apa yang gw anggap benar, gw kan punya hak atas diri gw" hey dude ya kau memiliki hakmu sebagai seorang manusia dan individu bebas tapi ingat kamu disini ada kepentingan team ada hak bersama dalam team, kau boleh bersikap seperti apa maumu karena itu hakmu tapi selama dalam ruang lingkup bersama maka hak bersama harus diperhitungkan.[/b]

    hanya mencoba berpendapat maaf kalo ada salah-salah kata... hehhehehe
    hak bersama ?? lama banget ngebahasnya.....NGEWE yuuukk...bereess...
    hihihihiiihih.....gaaaaaaaaaaaaaakkkkk.......koooooaaaaatttttt......
  • vendi74 wrote:
    hihi lost emang pinter, kadang2 emang harus ada pemaksaan dari yg berwenang melakukan pemaksaan, (dlm keluarga tentunya kepala keluarga ya?). tapi sebaiknya bagi yg semau gue tdk langsung dipaksa, tp dikasih masukan n pengertian bahwa pendapat ''benarnya'' belum tentu benar bagi semua dulu, agar dia melakukan yg ''benar'' dlm lingkup couple tanpa merasa terpaksa, komunikasi yg sehat ìs the best. (mudah2an pendapat ini ga salah)
    nah itu... jika komunikasi tidaklah lagi mempan mungkin tindakan lanjutan yang dianggap petrlu bisa d lakukan.. seperti peringatan keras de el el
  • de Hati wrote:
    de Hati wrote:
    marshal wrote:
    dan tentunya tetap menyadari bahwa orang tdk mudah berubah semudah membalikkan tangan...

    semua butuh proses...


    perubahan teruslah terjadi... apa itu kearah yang lebih baik maupun ke arah lebih buruk sekalipun... berharap orang untuk berubah ke arah yang lebih baik menurut perspektif kita, namun orang itu tidaklah berubah karena merasa nyaman dengan dirinya yang seperti itu karena merasa bahwa tidak ada yang salah dengan perspektifnya, maka harapan untuk orang itu berubah hanyalah menjadi suatu harapan kosong akan angan-angan yang tidak akan terwujud... lalu apa harus menghilangkan dan membuang harapan akan perubahan yang menurut perspektif kita(mungkin secara luas juga) baik itu?... lalu apa perspektif harus selalu menjadi masalah?


    seperti yang dikatakan om hati
    saya sependapat. ini opini saya: menurut saya satu satunya alasan di mana kita berhak meminta orang lain untuk hidup/bertindak sesuai dengan keinginan dan harapan kita hanya kalau sikap atau perilakunya melanggar hak kita

    yah memang selama tidak melanggar hak kita lebih baik membiarkan itu menjadi urusannya sendiri... kalau sudah menyentuh dan melanggar hak kita okelah...

    satu hal yang mungkin gw ingin tambahkan... hak bersama.... ada satu tambahan yang tidak ada ketika kita berdiri sebagai individu tunggal menghadapi seseorang.. yaitu hak bersama... ketika berada dalam suatu ruang lingkup kebersamaan dimana suatu hal atau kepentingan menjadi nilai bersama dan masing-masing individu terkait memiliki tujuan yang sama... walau cara pandang akan pencapaian tujuan berbeda bukankah hal yang wajar bila ada sedikit paksaan dalam bagai mana seseorang bersikap dan berprilaku... semua kembali lagi pada perspektif... sekali lagi pertanyaannya apakan perspektif harus menjadi masalah?


    sulit bukan berarti mustahil... bisa saja terjadi... namun karena sulit dibutuhkan kesabaran extra akannya, dan suatu hal yang manusiawi jika seseorang merasa ada suatu kekhawatiran bahwa perubahan itu tidak terjadi walau subject terkait berkata akan berubah....

    hanya ingin berpendapat... maaf klo ada salah kata ato mungkin malah gw gak nyambung... heehheheh
    hmmmm ... perspektif dan hak bersama, penting tapi rumit. gw mikir dan mikir lagi.
    hehehe om memang kalo membicarakan sudut pandang atau perspektif serta hak bersama akan rumit.. gw coba melanjutkan pendapat gw ya... jika membicarakan perspektif maka kebanyakan orang akan mengedepankan ego akan perspektifnya yang menurut dia adalah benar. lalu apa itu salah? dari pandangan saya hal itu tidaklah salah bukankah dia menganggap itu benar(tapi lihat dulu seberapa kebenarannya).. karena dia menganggap itu benar maka itu akan benar tapi dalam ruang lingkup individu tersebut ataupun ruang lingkup orang yang setuju dengan perspektifnya. namun pada ruang lingkup yang lebih luas hal tersebut belum tentu akan benar karena seperti kita tau manusia itu memiliki berbagai macam perspektif yang berbeda dan tingkat tolerir akan perbedaan perspektifpun berbeda. maka perspektif tidak lah ada yang salah semua di lihat dari ruang lingkup di mana perspektif itu berada dan cakupan penerimaannya pada idividu lain diluar individu yang memiliki perspektif.

    mengenai hak bersama, seperti yang sudah saya katakan diatas.
    "ketika berada dalam suatu ruang lingkup kebersamaan dimana suatu hal atau kepentingan menjadi nilai bersama dan masing-masing individu terkait memiliki tujuan yang sama... walau cara pandang akan pencapaian tujuan berbeda bukankah hal yang wajar bila ada sedikit paksaan dalam bagai mana seseorang bersikap dan berprilaku."
    seperti ketika seseorang masuk dalam team, ketika seseorang masuk dalam team selain dia memiliki kewajiban dan haknya sebagai individu bebas dia pun harus tau bahwa pada saat dia masuk dalam sebuah team secara otomatis juga dia memiliki kewajiban dan hak sebagai team, sebutannya saja sudah team maka berarti bersama. contoh paling mudah adalah couple atau lebih besar lagi yaitu keluarga pada hakikatnya couple atau keluarga itu adalah sebuah team yang didalamnya memiliki poin-poin tujuan dan kepentingan yang sama. maka dalam pencapaiannya suatu hal yang sangatlah wajar jika terdapat sedikit intervensi pemaksaan didalamnya dari (pasangan ataupun anggota keluarga lain) akan bagaimana seseorang bersikap dan berprilaku, karena walau dia memiliki haknya sendiri tapi ada hak bersama dalam team tersebut. jadi ketika seseorang berdalih " gw mau melakukan apa yang gw anggap benar, gw kan punya hak atas diri gw" hey dude ya kau memiliki hakmu sebagai seorang manusia dan individu bebas tapi ingat kamu disini ada kepentingan team ada hak bersama dalam team, kau boleh bersikap seperti apa maumu karena itu hakmu tapi selama dalam ruang lingkup bersama maka hak bersama harus diperhitungkan.


    hanya mencoba berpendapat maaf kalo ada salah-salah kata... hehhehehe
    gak beda jauh dengan opiniku kan? ... lebih singkat padat: hak dan kewajiban dalam team disepakati bersama oleh anggota team. makanya saya bilang satu-satunya alasan di mana kita bisa meminta orang mengikuti keinginan kita ya cuma kalau orang itu melanggar hak individu kita, atau hak yang disepakati bersama. simpel kan.

    makanya dari dulu saya kekeuh soal sensor di BF, soalnya itu aturan yang disepakati sendiri oleh member pada saat daftar.

    iyaaaaaaaaa simplenya tuh ya karena adanya kesepakatan bersama maka ketika terjadi suatu hal yang melanggar kesepakatan tersebut walau dia itu memiliki dasar karakter sifat atau prilaku seperti apapun suatu paksaan itu sangatlah wajar untuk dia. hehehhehe maklum om kebiasaan menjabarkan panjang lebar... :P
  • vendi74 wrote:
    hihi lost emang pinter, kadang2 emang harus ada pemaksaan dari yg berwenang melakukan pemaksaan, (dlm keluarga tentunya kepala keluarga ya?). tapi sebaiknya bagi yg semau gue tdk langsung dipaksa, tp dikasih masukan n pengertian bahwa pendapat ''benarnya'' belum tentu benar bagi semua dulu, agar dia melakukan yg ''benar'' dlm lingkup couple tanpa merasa terpaksa, komunikasi yg sehat ìs the best. (mudah2an pendapat ini ga salah)
    nah itu... jika komunikasi tidaklah lagi mempan mungkin tindakan lanjutan yang dianggap petrlu bisa d lakukan.. seperti peringatan keras de el el
    prrrrrrreeeeeetttttt.......lol deh luh......hihihihihihiihhh......
  • abe: wrote:
    mengenai hak bersama, seperti yang sudah saya katakan diatas.
    "ketika berada dalam suatu ruang lingkup kebersamaan dimana suatu hal atau kepentingan menjadi nilai bersama dan masing-masing individu terkait memiliki tujuan yang sama... walau cara pandang akan pencapaian tujuan berbeda bukankah hal yang wajar bila ada sedikit paksaan dalam bagai mana seseorang bersikap dan berprilaku."
    seperti ketika seseorang masuk dalam team, ketika seseorang masuk dalam team selain dia memiliki kewajiban dan haknya sebagai individu bebas dia pun harus tau bahwa pada saat dia masuk dalam sebuah team secara otomatis juga dia memiliki kewajiban dan hak sebagai team, sebutannya saja sudah team maka berarti bersama. contoh paling mudah adalah couple atau lebih besar lagi yaitu keluarga pada hakikatnya couple atau keluarga itu adalah sebuah team yang didalamnya memiliki poin-poin tujuan dan kepentingan yang sama. maka dalam pencapaiannya suatu hal yang sangatlah wajar jika terdapat sedikit intervensi pemaksaan didalamnya dari (pasangan ataupun anggota keluarga lain) akan bagaimana seseorang bersikap dan berprilaku, karena walau dia memiliki haknya sendiri tapi ada hak bersama dalam team tersebut. jadi ketika seseorang berdalih " gw mau melakukan apa yang gw anggap benar, gw kan punya hak atas diri gw" hey dude ya kau memiliki hakmu sebagai seorang manusia dan individu bebas tapi ingat kamu disini ada kepentingan team ada hak bersama dalam team, kau boleh bersikap seperti apa maumu karena itu hakmu tapi selama dalam ruang lingkup bersama maka hak bersama harus diperhitungkan.[/b]

    hanya mencoba berpendapat maaf kalo ada salah-salah kata... hehhehehe
    hak bersama ?? lama banget ngebahasnya.....NGEWE yuuukk...bereess...
    hihihihiiihih.....gaaaaaaaaaaaaaakkkkk.......koooooaaaaatttttt......
    yuuuukkkkkkkk habis ngewe pasti adem ayem lagi.... :lol:
  • abe: wrote:
    vendi74 wrote:
    hihi lost emang pinter, kadang2 emang harus ada pemaksaan dari yg berwenang melakukan pemaksaan, (dlm keluarga tentunya kepala keluarga ya?). tapi sebaiknya bagi yg semau gue tdk langsung dipaksa, tp dikasih masukan n pengertian bahwa pendapat ''benarnya'' belum tentu benar bagi semua dulu, agar dia melakukan yg ''benar'' dlm lingkup couple tanpa merasa terpaksa, komunikasi yg sehat ìs the best. (mudah2an pendapat ini ga salah)
    nah itu... jika komunikasi tidaklah lagi mempan mungkin tindakan lanjutan yang dianggap petrlu bisa d lakukan.. seperti peringatan keras de el el
    prrrrrrreeeeeetttttt.......lol deh luh......hihihihihihiihhh......
    ancaman juga bisa jadi loh.... seperti " awas ajah klo melanggar ntar ada yang kakinya patah!!" :lol:
  • abe: wrote:
    vendi74 wrote:
    hihi lost emang pinter, kadang2 emang harus ada pemaksaan dari yg berwenang melakukan pemaksaan, (dlm keluarga tentunya kepala keluarga ya?). tapi sebaiknya bagi yg semau gue tdk langsung dipaksa, tp dikasih masukan n pengertian bahwa pendapat ''benarnya'' belum tentu benar bagi semua dulu, agar dia melakukan yg ''benar'' dlm lingkup couple tanpa merasa terpaksa, komunikasi yg sehat ìs the best. (mudah2an pendapat ini ga salah)
    nah itu... jika komunikasi tidaklah lagi mempan mungkin tindakan lanjutan yang dianggap petrlu bisa d lakukan.. seperti peringatan keras de el el
    prrrrrrreeeeeetttttt.......lol deh luh......hihihihihihiihhh......
    ancaman juga bisa jadi loh.... seperti " awas ajah klo melanggar ntar ada yang kakinya patah!!" :lol:
    atawa pesen jeruk nipiiiissssssss......hihihiihihihihh........
  • abe: wrote:
    abe: wrote:
    vendi74 wrote:
    hihi lost emang pinter, kadang2 emang harus ada pemaksaan dari yg berwenang melakukan pemaksaan, (dlm keluarga tentunya kepala keluarga ya?). tapi sebaiknya bagi yg semau gue tdk langsung dipaksa, tp dikasih masukan n pengertian bahwa pendapat ''benarnya'' belum tentu benar bagi semua dulu, agar dia melakukan yg ''benar'' dlm lingkup couple tanpa merasa terpaksa, komunikasi yg sehat ìs the best. (mudah2an pendapat ini ga salah)
    nah itu... jika komunikasi tidaklah lagi mempan mungkin tindakan lanjutan yang dianggap petrlu bisa d lakukan.. seperti peringatan keras de el el
    prrrrrrreeeeeetttttt.......lol deh luh......hihihihihihiihhh......
    ancaman juga bisa jadi loh.... seperti " awas ajah klo melanggar ntar ada yang kakinya patah!!" :lol:
    atawa pesen jeruk nipiiiissssssss......hihihiihihihihh........
    maka dari itu... jagalah yang ada dan jangan sampe ada yang kakinya patah ato dapet kiriman paket jeruk nipis..... :wink:
  • abe: wrote:
    vendi74 wrote:
    hihi lost emang pinter, kadang2 emang harus ada pemaksaan dari yg berwenang melakukan pemaksaan, (dlm keluarga tentunya kepala keluarga ya?). tapi sebaiknya bagi yg semau gue tdk langsung dipaksa, tp dikasih masukan n pengertian bahwa pendapat ''benarnya'' belum tentu benar bagi semua dulu, agar dia melakukan yg ''benar'' dlm lingkup couple tanpa merasa terpaksa, komunikasi yg sehat ìs the best. (mudah2an pendapat ini ga salah)
    nah itu... jika komunikasi tidaklah lagi mempan mungkin tindakan lanjutan yang dianggap petrlu bisa d lakukan.. seperti peringatan keras de el el
    prrrrrrreeeeeetttttt.......lol deh luh......hihihihihihiihhh......
    abe iih... jarang2 lo vendi berlagak bijaksana gini.. malah dapat preeetttt...
  • vendi74 wrote:
    abe: wrote:
    vendi74 wrote:
    hihi lost emang pinter, kadang2 emang harus ada pemaksaan dari yg berwenang melakukan pemaksaan, (dlm keluarga tentunya kepala keluarga ya?). tapi sebaiknya bagi yg semau gue tdk langsung dipaksa, tp dikasih masukan n pengertian bahwa pendapat ''benarnya'' belum tentu benar bagi semua dulu, agar dia melakukan yg ''benar'' dlm lingkup couple tanpa merasa terpaksa, komunikasi yg sehat ìs the best. (mudah2an pendapat ini ga salah)
    nah itu... jika komunikasi tidaklah lagi mempan mungkin tindakan lanjutan yang dianggap petrlu bisa d lakukan.. seperti peringatan keras de el el
    prrrrrrreeeeeetttttt.......lol deh luh......hihihihihihiihhh......
    abe iih... jarang2 lo vendi berlagak bijaksana gini.. malah dapat preeetttt...
    maap yak pendi......udah kebelet seeehhhhh.....hihihiihihihihihihh
  • abe: wrote:
    abe: wrote:
    prrrrrrreeeeeetttttt.......lol deh luh......hihihihihihiihhh......
    ancaman juga bisa jadi loh.... seperti " awas ajah klo melanggar ntar ada yang kakinya patah!!" :lol:
    atawa pesen jeruk nipiiiissssssss......hihihiihihihihh........
    maka dari itu... jagalah yang ada dan jangan sampe ada yang kakinya patah ato dapet kiriman paket jeruk nipis..... :wink:
    anggota keluarga belum perlu turun tangan kan lost? LOL. btw ... anggota teamnya udah berapa sekarang? 2, 3, 4, 5 ... ato udah kayak teamnya SBY? team 9? LOL
  • abe: wrote:
    vendi74 wrote:
    abe: wrote:
    vendi74 wrote:
    hihi lost emang pinter, kadang2 emang harus ada pemaksaan dari yg berwenang melakukan pemaksaan, (dlm keluarga tentunya kepala keluarga ya?). tapi sebaiknya bagi yg semau gue tdk langsung dipaksa, tp dikasih masukan n pengertian bahwa pendapat ''benarnya'' belum tentu benar bagi semua dulu, agar dia melakukan yg ''benar'' dlm lingkup couple tanpa merasa terpaksa, komunikasi yg sehat ìs the best. (mudah2an pendapat ini ga salah)
    nah itu... jika komunikasi tidaklah lagi mempan mungkin tindakan lanjutan yang dianggap petrlu bisa d lakukan.. seperti peringatan keras de el el
    prrrrrrreeeeeetttttt.......lol deh luh......hihihihihihiihhh......
    abe iih... jarang2 lo vendi berlagak bijaksana gini.. malah dapat preeetttt...
    maap yak pendi......udah kebelet seeehhhhh.....hihihiihihihihihihh
    ta maafkan koq.. apa c yang tidak bua abe..

  • hehehe om memang kalo membicarakan sudut pandang atau perspektif serta hak bersama akan rumit.. gw coba melanjutkan pendapat gw ya... jika membicarakan perspektif maka kebanyakan orang akan mengedepankan ego akan perspektifnya yang menurut dia adalah benar. lalu apa itu salah? dari pandangan saya hal itu tidaklah salah bukankah dia menganggap itu benar(tapi lihat dulu seberapa kebenarannya).. karena dia menganggap itu benar maka itu akan benar tapi dalam ruang lingkup individu tersebut ataupun ruang lingkup orang yang setuju dengan perspektifnya. namun pada ruang lingkup yang lebih luas hal tersebut belum tentu akan benar karena seperti kita tau manusia itu memiliki berbagai macam perspektif yang berbeda dan tingkat tolerir akan perbedaan perspektifpun berbeda. maka perspektif tidak lah ada yang salah semua di lihat dari ruang lingkup di mana perspektif itu berada dan cakupan penerimaannya pada idividu lain diluar individu yang memiliki perspektif.

    mengenai hak bersama, seperti yang sudah saya katakan diatas.
    "ketika berada dalam suatu ruang lingkup kebersamaan dimana suatu hal atau kepentingan menjadi nilai bersama dan masing-masing individu terkait memiliki tujuan yang sama... walau cara pandang akan pencapaian tujuan berbeda bukankah hal yang wajar bila ada sedikit paksaan dalam bagai mana seseorang bersikap dan berprilaku."
    seperti ketika seseorang masuk dalam team, ketika seseorang masuk dalam team selain dia memiliki kewajiban dan haknya sebagai individu bebas dia pun harus tau bahwa pada saat dia masuk dalam sebuah team secara otomatis juga dia memiliki kewajiban dan hak sebagai team, sebutannya saja sudah team maka berarti bersama. contoh paling mudah adalah couple atau lebih besar lagi yaitu keluarga pada hakikatnya couple atau keluarga itu adalah sebuah team yang didalamnya memiliki poin-poin tujuan dan kepentingan yang sama. maka dalam pencapaiannya suatu hal yang sangatlah wajar jika terdapat sedikit intervensi pemaksaan didalamnya dari (pasangan ataupun anggota keluarga lain) akan bagaimana seseorang bersikap dan berprilaku, karena walau dia memiliki haknya sendiri tapi ada hak bersama dalam team tersebut. jadi ketika seseorang berdalih " gw mau melakukan apa yang gw anggap benar, gw kan punya hak atas diri gw" hey dude ya kau memiliki hakmu sebagai seorang manusia dan individu bebas tapi ingat kamu disini ada kepentingan team ada hak bersama dalam team, kau boleh bersikap seperti apa maumu karena itu hakmu tapi selama dalam ruang lingkup bersama maka hak bersama harus diperhitungkan.


    hanya mencoba berpendapat maaf kalo ada salah-salah kata... hehhehehe

    wedew
    panjang amirrrrrr
    awang2en mocone rek

    ckekekekekek
Sign In or Register to comment.