It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
^_^
Terry Sie
Agree!! However it goes without saying that the minority has a long history of always being oppressed by the majority. Sad, eh.
perpaduan antara pilihan yg diatas tampaknya bagus juga...
tdk mau berhubungan lg dgn org tersebut BILA dy sama sekali tak ada kemauan utk berubah dan tetap mempertahankan sifat buruknya...
dan tentunya tetap menyadari bahwa orang tdk mudah berubah semudah membalikkan tangan...
semua butuh proses...
wkwkkwkw...
the devil wears prada abesssss...
He (Rectory) doesn't owe you a living and you (The thread starter) don't owe him a living. :twisted:
perubahan teruslah terjadi... apa itu kearah yang lebih baik maupun ke arah lebih buruk sekalipun... berharap orang untuk berubah ke arah yang lebih baik menurut perspektif kita, namun orang itu tidaklah berubah karena merasa nyaman dengan dirinya yang seperti itu karena merasa bahwa tidak ada yang salah dengan perspektifnya, maka harapan untuk orang itu berubah hanyalah menjadi suatu harapan kosong akan angan-angan yang tidak akan terwujud... lalu apa harus menghilangkan dan membuang harapan akan perubahan yang menurut perspektif kita(mungkin secara luas juga) baik itu?... lalu apa perspektif harus selalu menjadi masalah?
seperti yang dikatakan om hati
yah memang selama tidak melanggar hak kita lebih baik membiarkan itu menjadi urusannya sendiri... kalau sudah menyentuh dan melanggar hak kita okelah...
satu hal yang mungkin gw ingin tambahkan... hak bersama.... ada satu tambahan yang tidak ada ketika kita berdiri sebagai individu tunggal menghadapi seseorang.. yaitu hak bersama... ketika berada dalam suatu ruang lingkup kebersamaan dimana suatu hal atau kepentingan menjadi nilai bersama dan masing-masing individu terkait memiliki tujuan yang sama... walau cara pandang akan pencapaian tujuan berbeda bukankah hal yang wajar bila ada sedikit paksaan dalam bagai mana seseorang bersikap dan berprilaku... semua kembali lagi pada perspektif... sekali lagi pertanyaannya apakan perspektif harus menjadi masalah?
sulit bukan berarti mustahil... bisa saja terjadi... namun karena sulit dibutuhkan kesabaran extra akannya, dan suatu hal yang manusiawi jika seseorang merasa ada suatu kekhawatiran bahwa perubahan itu tidak terjadi walau subject terkait berkata akan berubah....
hanya ingin berpendapat... maaf klo ada salah kata ato mungkin malah gw gak nyambung... heehheheh
maaf salah kamar mestinya thread sebelah. :oops:
OOM, kan gw bilang OOT dikit,
gw ambil contohe di dunia maya.
pegimane seehhhhh
klo di dunia nyata sih, menurut gw
"adalah masalahmu ga menyukai gw, bukan masalah gw"
atau
"adalah masalah gw ga suka elu, bukan masalah elu"
yaaa
klo suka si, kata2 ga sukanya tinggal diganti ga nya doang. hihihihihi
dalam hal perdebatan yg diamati, bnyk yg menyerang suatu individu, bukannya berusaha mematahkan argumen dr lawan. (atau memang argumennya tdk terpatahkan?) apalagi tercampur emosi tentang sesuatu yg dianggap menghina, sehingga argumen untuk menyangkal jd ga karu2an bahkan cenderung melenceng jauh dan diskusi yg seharusnya ajang mencari kebenaran menjadi ajang mencari menang, memang sebaiknya didunia pendidikan juga ada kurikulum debat dan pengendalian emosi.
jika pendapat vendi melenceng dari topik atau ada kata2 yg salah juga pemikiran yg tidak tepat, mohon maklum.. yg bicara hanya lulusan es em pe.
eh
mas pendi, perasaan kagak aad deh yg nanya2 masalah lulusan apa gitu.
wekekekek, jadi ma spendi ga perlu pamer klo uda lulus es em pe
aku aja TK ga lulus*
hiks hiks hiks
*sumpah, gw ga bohong
berjalan pada waktu yg bersamaan dan beriringan