It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Pertamakali sih nyadar saat ngeliat cowok yang maskulin dan keren saya merasa suka layaknya seorang hetero melihat cewek yang sexy dan feminin dan itu udah dari saya kecil.. mungkin bawaan sih. tapi bawaan yang disertai cobaan hehe
jangan kau mempertanyakan -Naif-
Ini pertanyaan baru dalam hidupku yang tidak pernah aku cari jawabannya dan aku seolah tidak mengenali diriku sendiri.
Di sini, aku ingin berbagi cerita tentang hidupku yang berhubungan dengan hal ini.
Broken home, mungkin inilah awalnya aku tidak percaya dengan cinta. Tapi aku mencoba bersikap baik2 saja ketika aku sadar hidup itu membutuhkan kasih sayang karena sejak kecil aku jauh dari ayah dan ibu.
Ketika SMP dan menginjak remaja, aku bersikap baik2 saja dan banyak teman yang welcom padaku, mungkin itu karena aku pintar dan sempat menjadi ketua OSIS sampai dikagumi cewek2 dan ada yang tergila-gila mengejarku dan menyatakan cinta padaku, tapi aku dingin menanggami hal yang berbau cinta dan aku langsung menolak cewek yang mencintaiku dan tega membuatnya menangis. Kedengarannya kejam, tapi itulah yang telah terjadi.
Beralih ke masa SMA, aku semakin memahami siapa aku yang tidak pernah merasa bahagia dan mungkin tidak pantas untuk bahagia. Aku yang kata orang pintar, tak peduli dengan prestasi lagi karena tak ada keluarga yang peduli pada kebahagianku. Aku jadi pemalas, bolos sekolah, jika tidak tidur di kelas. No problem masuk ruang BP, orang tuaku tidak akan pernah datang ke sekolah. Tapi, saat seorang gadis, teman sekelasku mendekatiku dan peduli padaku, aku merasa senang bertemu dengannya. Dia berbeda dari teman yang lain yang memanfaatkanku karena aku pintar, dia menganggapku sahabat dan dialah sahabat pertama dalam hidupku. Dan kita berjanji untuk bersahabat selamanya tanpa ada cinta. Awalnya aku setuju tapi ujungnya aku menyesal karena aku tiba2 mencintainya. Pernah aku keceplosan menyatakan cinta padanya karena alasan menolak cewek lain dan dia marah. Aku pun kehilangan dia sesaat karena ketika aku kembali nakal, dia tetap peduli padaku dan karena kepeduliannya aku masih bisa mempertahankan prestasiku di sekolah sejak SD rengking 1. Tapi, waktu kita masuk kelas 11, aku berpisah dengannya dan kebahagiaanku menghilang sesaat. Aku kehilangan sahabat pertamaku sekaligus cinta pertamaku yang tidak pernah aku ucapkan sampai sekarang. Aku masuk kelas IPA 1, dan kuharap kelas itu terbaik bagiku karena anak IPA, dikenal banyak pendiam. Tapi aku salah, ada cowok sok kecakepan dan sok kepinteran meskipun banyak anak lebih pintar dikelas itu, dia selalu membuat kelas terdengar brisik bersama gengnya. Dan dia menganggapku seolah seperti saingannya bahkan dia sempat mengajakku berantem tapi aku tidak meladeninya dan aku tetap dingin padanya hingga dia benar2 kesal dengan tingkahku yang katanya aneh. Akhirnya kami berkelahi secara serius sebagai anak laki2. Setelah itu, kita berdamai dan dia mengajakku bergabung dalam kelompoknya. Dia memang cowok yang paling berpengaruh di kelasku bahkan salah satu mantan pacarnya adalah ketua OSIS. Ternyata aku dan dia memiliki kesamaan yaitu menyukai kartun Naruto. Dia sempat bertanya, "Sebenarnya Naruto itu suka Sakura apa Sasuke, soalnya Naruto selalu mengejar Sasuke?"
Pertanyaan itu membuatku bergetar, apa lagi tatapan matanya yang terlihat aneh. Setelah itu, aku merasa ada yang aneh dalam diriku, aku mengaguminya. Dia ganteng, pintar dan gagah karena anak paskibra juga. Ketika aku memikirkan dia, aku ingat pertama kali aku bertemu dengannya, di perkemahan murid baru, di malam itu dia mengajakku kenalan dan menemaniku yang duduk sendirian. Aku menjadi menyukainya, aku tidak tahu apa itu salah atau benar karena waktu SMP pernah juga cowok yang menembakku, jadi aku tidak salah. Itu wajar, aku pun bercerita pada teman dudukku dan dia hanya tertawa mendengarnya, aku memintanya menjaga rahasia itu, dan dia menjaga rahasiaku dengan baik dan tidak menganggapku salah atau sakit jiwa, dia juga tidak takut padaku meskipun dia cowok. Bahkan aku yang terbuka padanya, dia menganggapku teman terbaiknya. Temanku selalu tahu apa yang aku rasakan setiap dekat dengannya. Aku semakin dekat dengan cowok yang awalnya nyebelin bahkan di kelas 12 aku duduk bersebrangan meja dengannya, kita selalu kerja kelopok bersama dan terkadang dia mengajakku pulang bersama motornya walau hanya sampai terminal. Setiap aku memeluknya, berjalan dengannya aku merasa damai, tapi saat kita harus berpisah karena lulus sekolah, aku harus kehilangan dia. Tapi aku tidak ingin kehilangan dia. Kegalauan hidupku membuatku menulis status FB dan tak sengaja mengaku mencintainya. Hari kemudian saat masuk sekolah, anak2 menghinaku, memakiku, mengolokku sebagai gay yang nista dan najis. Apa itu gay? Aku benar2 tidak tahu dan aku baru mendengar kata2 itu dan ternyata gay itu aku. Aku merasa malu dan dia menampar pipiku di depan anak2. Sekarang aku menjauhinya, tapi sempat aku bertemu dia, dia menatapku dan tersenyum. Apa yang sebenarnya dia rasakan?
Sebentar lagi kenanganku dengannya akan berakhir, aku tidak bisa melupakan ketika bersamanya, belajar bersama, mandi bersama saat renang, tidur bersama saat study tour dan selalu bersama di sekolah. Apa yang harus aku lakukan, kenapa aku menjadi gay?
ayoo bangunnnnnnn )
akhirnya setelah gue di SMA jadi merasa pure gay,males deketin cewek buat jdiin pacar,dan ditambah kejadian yg heboh disekolah saat twitter gay gue ketauan dan di broadcast (thx buat yg ngalakuin) so semua anak sekolah tau gue gay ya makin2 deh gue lebih ngerasa bebas walau bnyak yang ngejauhin.
ditambah lg dulu kan lg booming telenovela, cowok2 latin kan banyak yg berbulu dada, eh jadi suka deh.
setelah itu sempat gak suka cewek sama sekali. trus pas sadar, coba utk suka sama cewek lg. alhamdulillah jadi suka cewek lg, walopun ga bisa ngilangin rasa tertarik or nafsu ke cowok.
Maaf kalo aku sdikit berbeda pendapat. Memang banyak situs yang beredar dimana straight berhubungan seks gay. Kecenderungan ini dimaksud dalam salah satu dimensi dimana yang dilihat adalah perilaku seksual mereka. Jika seorang straight berhubungan seks dgn gay belum tentu mereka lantas di identitaskan sebagai gay. Karna dia cuman memiliki perilaku seksual terhadap sesama jenis. Terkecuali dia melewati proses seperti memiliki orientasi seksual dan identitas nya sebagai gay. Maksudnya adalah, jika seorang straight memiliki beberapa aktivitas seks dengan sesama jenis, apakah dia mampu mencintai dan membina hubungan romantis dan mengidentitaskan diri nya sebagai pencinta sesama jenis?? Di kotaku begitu banyak skali straight yg terjebak dgn pola pikir seperti ini. Ketika mereka berhubungan seks dgn pria, lantas mereka di judge sebagai gay padahal mereka tdk mencintai pasangan gay mereka,malahan mereka memiliki cewek. Jadi menurutku, kita tidak bisa menjudge seseorang karna memiliki perilaku seksual, perlu dilihat dari orientasi dan identitas mereka. Seorang straight tdk akan pernah mengakui dirinya adalah gay hanya karna mereka memiliki aktivitas seksual. Terkecuali mereka mampu mencintai sesama jenis dan mengidentitaskan diri mereka.
Inilah yang sering menjadi "penyakit masyarakat". Karna kita dilihat dari perilaku seks kita, tanpa menyadari kalo dari segi orientasi ,kita pun mampu mencintai dan mengasihi pasangan kita, walaupun itu sesama jenis.
Mudah2an jelas
Seorang gay yg berhubungan dgn perempuan (bahkan sampai menikah dan punya anak) tidak otomatis membuat mereka straight. Mereka tetap gay. Berlaku pula sebaliknya.
Mengapa saya jadi gay? Karena memang terlahir begini.