It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Penasaran nicchhhh
lanjut bro
Aku merasa tak ingin mengakhiri rasa ini.
Waktu pun terus saja berjalan dan matahari kian terang, beranjak dari peraduanya. Ku coba untuk melepas dekapan Ditya yang masih saja erat. Tak mudah untuk melepas dekapannya yang sejak malam tadi tak berhenti mendekap. Butuh waktu untuk membuka dekapannya, disamping itu aku pun tak ingin membangunkan tidurnya yang lelap. Karena aku tahu kerja keras yang dilakukannya semalam.
Aku bangun dari temat tidur dan membuka jendela, ku terawangkan mata ini jauh kearah matahari yang mulai menghangatkan bumi. Cukup lama aku tetap berdiri di depan jendela kamar Ditya.
Tidak setiap hari hal ini bisa aku lakukan, mengingat aku dan Ditya sama-sama memiliki teman sekamar. Ku tarik nafas ini dalam-dalam, merasakan kelegaan yang beberapa hari ini tak kurasa, mungkin ini karena beberapa hari yang sibuk dan dalam kesibukan itu pula, aku pun jarang bertemu dengan Ditya di luar kelas.
Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 8.30 WIB. Tak ada kegiatan sekolah yang kami lakukan, karena memang hari ini kami libur. Ku coba untuk membangunkan Ditya yang masih terlelap. Dan bukan dengan cara yang biasa, ku jepit hidungnya agar dia terbangun. Yak… seperti dugaanku, dia akan langsung terbangun dengan marah-marah. Tapi kali ini tak ada bantal atau pun guling yang melayang ke arahku, walaupun aku sudah menyiapkan jurus untuk menghindarinya.
“ Ini kan hari Sabtu, ngapain sih bangunin pagi-pagi “ ucap Ditya
“ Sabtu atau Minggu kan harusnya tetap bangun pagi Dit… “ balasku
“ Ingat, bukannya kamu belum selesaikan Praktikum kamu, dan belum lagi kamu kayanya harus berbenah dengan kamar kamu. “ imbuhku
“ Tapi ga sepagi ini juga kan ? “
“ Kamu kamu tahu Wan, semalam aku tidur jam 2 pagi, masa tega banget sih kamu bangunin aku “ jawab Ditya yang masih saja malas untuk beranjak dari ranjangnya.
Kucoba untuk tetap membangunkan Ditya dengan bebagai cara. Sulit, namun akhirnya dia berdiri juga dari ranjangnya, dan segera ku seret menuju kamar mandi.
Tak lama Ditya beraktivitas dikamar mandi, hanya berselang 15 menit dia sudah terlihat segar dengan handuk yang masih terlilit dipinggangnya. Tangannya pun masih sibuk mengeringkan rambut yang terlihat basah.
*baca dari awal lagi aahhh, biar kerasa feelnya*