It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Tapi jangan lupa lo kasih saran, kritik, dan ide cerita, gue bakal terima kasih banget, kalau temen - temen bersedia....
jadi....maaf ya
freddy
Sehari sebelum weekend....
Sialan.......
Kalau saja si Tua bangka itu tidak merencanakan rapat mendadak di hari minggu...aku, di saat seperti ini...pasti sedang merencakan rencana weekend dengan Brian....
Mending si tua bangka mati saja....
Oh ? Sudah mulai berpikir negatif nih ? kemana tuh freddy si anak baik ?
Mending kamu keluar aja dari pikiranku...
Bukannya lo yang "menciptakan" gue ? Mana bisa lo usir gitu aja ?
Tsk...
Aku tersadar dari lamunanku ketika tangan seseorang menyentuh pundakku...aku sadar tangan siapa itu... tangan yang lembut tetapi memiliki kesan kuat dan tegas
"hai Fredd, ngelamunin apa hayo...!"
"Oh hai Brian...Datang pagi nih ?"
Brian....kamu datang....senyum yang kurindukan itu....
"Kenapa tangan kiri lo Fredd ? Ya tuhan ! Habis kecelakaan ?!"
"Ah...ini cuma luka kecil kok....nggak usah khawatir..."
"Nggak usah khawatir gimana ! ini jelas - jelas parah ! mana gue lihat !"
Brian memegangi tangan kiriku...ketika kulit Brian menyentuh kulitku...aku merasakan sensasi ganjil...
sensasi yang aneh tapi nikmat...
"Fredd...ini luka parah loh ! lo harus ke dokter ! setidaknya ke uks lah ! Masa luka berat seperti ini tidak diurus ?"
"Sudahlah Brian...aku sendiri nggak ngerasa sakit kok....Au..!"
"ah maaf - maaf ! tuh kan dibilangin apa ?! Sini kuantar ke Uks!"
Di depan Uks....
Aku tidak bisa menolaknya...padahal aku sendiri agak takut jika harus berhadapan dengan dokter....bahkan dokter Uks sekalipun...
"Gue tinggal dulu Ya, cuma semenit kok. ke kamar kecil !, Good luck Ok ?"
Jangan....tetaplah di sampingku....aku butuh kamu...
"Ok"
Di Uks, dokter mengamati tanganku yang -memang- terluka sangat parah, malam itu aku hanya mengobati tanganku dengan obat merah dan membalutnya dengan perban seadanya...
"Hmm...luka ini baru sehari...memang kamu habis dari apa sih ?"
"Eh.....aku jatuh...dan tangan kiriku nggak sengaja kena...........meja kaca terus ya...gitu deh..."
Dari raut wajahnya aku yakin, si dokter sama sekali tidak mempercayai perkataanku...aku memang tidak pandai berbohong...Si Dokter menuangkan cairan bening yang terasa perih di kulitku dan kemudian membalutnya dengan perban.
"Jangan lupa perban diganti tiap 2 hari sekali"
"baik dok...kalau begitu saya permisi dulu"
Sekeluarnya dari Uks aku melihat Brian sedang memandangi foto seorang Ibu - ibu yang sedang menggendong anaknya
"Lihat apa Brian ?"
"ah, ngga kok...kalau lihat kayak gini gue jadi ingat ibu..."
"Emang kenapa ? kalau kamu nggak mau cerita ya nggak apa-apa.."
"ah nggak pa - pa kok...hanya saja...aku tidak pernah melihat ibuku, sejak dia bercerai dengan ayahku...Sekarang saja aku tidak tahu bagaimana dengan kabarnya sekarang..."
Matanya memancarkan ekspresi kesedihan...walau begitu itu justru menambah daya tariknya...
"Maaf, aku turut berduka...memang tidak seharusnya aku bertanya."
"Menurutku kamu udah baik kok, dengan bertanya seperti itu...artinya kamu peduli akan orang lain...mudah - mudahan saja gue masih bisa berteman dengan orang sebaik kamu"
Kemudian senyum itu tersungging lagi di bibirnya....
bibirnya yang ingin sekali kucium...kulumat habis - habisan....ingin rasanya aku menikmati bibirnya yang terasa sangat menggoda........
"Kalau gitu, yuk balik ke kelas"
"Oke...Brian, Sebelumnya....kayaknya aku ga bisa nemenin kamu weekend"
"loh kenapa ? Yah nggak seru deh..."
"Mau gimana lagi, aku ada rapat hari minggu...."
Sumpah, kalau membunuh orang itu boleh....kubunuh Bu Mur sekarang, sekarang juga.
"Trus Gimana, kamu ga jadi weekend ?"
"Ya sama Claresta dong, coz' dia juga ngajak, rencananya sih aku mau weekend bareng bertiga...tapi kamunya ga bisa "
Dengan Claresta....?
Kemudian perasaan aneh yang tidak menyenangkan menyeruak di dadaku...Jadi ini yang namanya cemburu ?
Huuuuuuuuuuu, cemburu nih ye ? Dasar Homo pencemburuan ! Padahal lo baru kenal Brian 2 hari kan ?
Kalau "dia" nyata ingin sekali aku menghabisinya tanpa ampun.
Thanks banget mas ditox
sempat minder lo, takut agak konyol adegan pertarungannya
Smp ato Sma ? Rahasia !
Claresta yang ngomong
Hore ! hari yang gue tunggu akhirnya datang juga ! Weekend bareng Brian ! Cowok yang gue taksir. Sekarang ini gue lagi nunggu brian dateng di depan cafe.
Duh....penampilan gue ok ga ya ? trus riasan gue pas ga sih ? jangan - jangan ketebalan lagi ? trus gue kelihatan gemuk ga ? aduh....jadi ga pede nih...padahal biasanya gue cuek banget kalo soal penampilan....
Pokoknya hukum PDKT ala Prof.claresta tak tertulis no 1 : kalau ngajak nge date ga boleh telat. Mudah - Mudahan saja brian ga gitu...
Saat gue hendak sms Brian menanyakan kabar...ternyata Brian udah datang....
Oh my God.............satu kata : Handsome BAngettttttttt !-oke dua kata-
Selera fashion yang oke punya....cara dia berjalan bak model dan ....yang bikin ga nahan, wajah baby face dengan senyumnya yang "mematikan"
"Yah...kok dah datang ? udah nunggu lama ya?"
"Oh ga kok, baru aja datang...by de way si *batuk*Vincentius*batuk*mana ? katanya dia mau datang juga ?"
"Oh...dia ga bisa, ada rapat katanya"
Kalo gue ga bisa nahan diri, pingin rasanya gue teriak - teriak dan loncat - loncat coz si Vincentius ga dateng.....gue bisa berduaan dengan Brian !
"kalo gitu yuk.."
"Ok"
.nonton film
.window shopping
.makan bareng
.main di timezone
Overall gue kasih Brian nilai 9.5/10 untuk ukuran cowok yang gue ajak weekend...Gimana ga ? dia memperlakukan gadis manis -narsis banget ya ?- seperti gue dengan cara yang romantis...
Membukakan pintu untuk gue....
Mempersilahkan gue masuk dulu....
Mendorong kursi duduk buat gue...
mentraktirku makan.....
pandangan mata yang selalu tertuju ke mata gue...
selera humor yang tinggi....
senyumnya......
etc...etc....etc...dan berbagai kelalukan yang bikin gue mabuk kepayang...
Oke deh...bagi lu cowok, mungkin ga terlalu ngefect, tapi buat cewek hal - hal kecil kayak gitu yang bikin kita ke langit ketujuh -duh bahasanya-
Pokoknya dia so sweet...gue suka brian....gue pingin jadi miliknya...
Tapi sayang pertemuan harus diakhiri perpisahan...Di depan rumah gue...
"makasih ya....ini weekend terbaik yang pernah gue alami"
"ga usah segitunya kali, Kalo gitu gue permisi dulu ya, sampaikan salam ke ibu"
Jangan dong, temeni gue...peluk gue....cium gue dulu..
"ya udah....tapi hati - hati ya ! malam - malam gini banyak penjahat loh"
setelah dia pergi....dunia gue jadi hampa lagi deh....Semenjak gue putus dengan pacar pertama, gue agak trauma dengan yang namanya cowok.
Tapi...Brian berhasil menembakkan panah cintanya tepat ke hatiku...sehingga sekarang aku menyukainya...karena selain ketampanan fisiknya...dia juga mempunyai "inner handsome"(?) yang sangat...mempesona.....
Yang jelas....sekarang gue rindu Brian.......
Brian point of view
Ternyata weekend bareng Claresta asyik juga. Anaknya supel, baik, ramah, dan imut sekali. Dan lagi yang bikin aku senang adalah, dibalik semua keimutannya itu tersimpan otak yang cemerlang dan berwawasan luas. Jadi komplit deh 3B, Beauty, Brain, Behaviour...Miss Universe kali !
Tapi sayang.......................Freddy ga ikut...padahal aku yakin jika Freddy ikut pasti suasana akan menjadi lebih seru dan menyenangkan....Tapi mau bagaimana lagi ? Dengan kesibukannya sebagai Ketua OSIS yang memiliki acara segudang...aku juga tidak bisa berbuat apa-apa...selain mensuportnya sebagai teman...
Teman....? ya, hanya teman....
Walau dia termasuk kategory Mr. Perfect...entah kenapa aku sama sekali tidak tertarik dengannya...sama sekali tidak ada dorongan sexual untuk menyukainya.....aneh ya ? padahal aku sendiri gay...
Begitulah....aku sadar bahwa diriku "beda" dan aku ga tahu persisnya kapan......Hal itu muncul begitu saja, dan tetap bertahan hingga sekarang
and i keep this as a secret, coz i know...Gayness isn't acceptable....among the people
Sekarang aku berjalan menyusuri jalanan yang sepi....mendadak aku teringat ucapan Claresta kalo di daerah sini banyak penjahat....kalu malam
Udara begitu dingin, membangkitkan bulu kudukku....jalanan yang begitu gelap terasa mencekam....dan sepertinya...
ada yang mengawasi....apakah penjahatnya ?
Aku tidak yakin..hanya saja aku merasa diawasi dan diikuti....
Dan dugaanku ternyata benar....ketika aku menoleh ke belakang aku melihat pria sedang mengayunkan semacam pipa besi ke kepalaku
TANG ! untung saja aku berhasil menghindar
"Siapa kamu ?"
aku mengambil sikap membela diri, padahal aku tidak tahu apa - apa tentang bela diri...
"Serahin duit lu! ato ga gue bunuh lo!"
Pria tersebut melempar tongkat besinya dan mengeluarkan pisau dari balik jaketnya
Pria itu menyerangku dengan ganas... aku nyaris berkali - kali terkena sabetan pisaunya, untung saja gaya reflekku bagus jadi -hampir- sabetan pisau pria tersebut tidak mengenaiku
"Take this"
Aku mencoba mengingat gerakan yang ada di buku panduan bela diri praktis, kupegang tangannya, kemudian dalam satu gerakan, aku membanting pria tersebut ke tanah dan memukul kepala pria tersebut tepat di wajahnya
Ketika aku merasa menang...ternyata pria ini tdak sendirian...salah satu temannya mengapit leherku dari belakang dan menodongkan pistol ke kepalaku
"Lepasin !"
"Diam, ato pistol ini bakal nyabut nyawa lo!"
Aku berusaha melepaskan diriku dari tangannya, tapi orang ini terlalu kuat
Kemudian Pria besar ini mengangkatku dan melemparku ke tembok yang sangat keras, seolah - olah aku ini anak kecil yang bisa dilempar begitu saja.
"Ni anak sok tahu juga rupanya, mau jadi pahlawan lo !"
Aku tidak bisa bergerak. Sepertinya aku masih syok ketika badanku mengenai tembok beton, Namun aku masih bisa melihat pria besar tersebut berjalan ke arahku dan dari tatapannya, aku bisa melihat kalau dia ingin membunuhku.....
Gosh....aku baru dua hari di kota ini dan di hidupku berakhir begitu saja ?
Tangan orang itu menjambak rambutku, dan aku merasa leher pistol yang dingin tertempel d keningku...aku menutup mata karena pasrah akan apa yang akan terjadi...Di sela - sela waktu yang menyangkut nyawaku ini............Aku menyadari ada seorang lagi datang...
Ya Tuhan...Apa salah satu temannya lagi ?
sori ya kalo nggak suka dikritik...
freddy
.
.
.
"apa-apaan ini ?"
"Sponsor ini dari mana ?"
"Trus biaya yang dikeluarkan banyak sekali, konsumsi 1 juta apa nggak kebanyakan ?"
"Bagaimana dengan sie publikasi ? Gimana kerja kalian ? ini sudah 2 bulan sebelum hari H !"
"Apa kalian sudah menyebarkan informasi ke tiap-tiap kelas ?
bla..........
bla........
bla...............
bla...................dan segudang bla bla bla lainnya...
"freddy , apa tanggapanmu ? seharusnya masalah ini sudah clear 2 bulan yang lalu !"
"Bu, ini event besar yang baru pertama kali laksanakan, jadi harap maklum kalau kita sekarang menemui banyak kendala.."
"Tapi tetap saja ! Kerja kalian sekarang tidak becus !"
"Bu, beri kami waktu sekitar 2 minggu lagi, masalah publikasi dan pemberitahuan informasi ke tiap - tiap kelas akan kami usahakan hari selasa, selebihnya ibu bisa berharap pada kami."
"kalau begitu sekarang kalian bahas permasalahan ini sekarang juga ! ibu permisi dulu"
Bu mur keluar ruangan komite sekolah...meninggalkan para panitia inti yang memandang bu mur dengan tatapan kebencian, termasuk aku...
"Bu mur bangsat"
"dasar tua bangka"
"padahal baru guru baru di sini, gayanya udah sok"
"Sok tahu banget"
"mentang - mentang memegang jabatan penting.."
"Guys....Guys sudahlah...ayo kita bahas masalah ini sebelum bu mur datang lagi" Aku mencoba menenangkan mereka, yang sepertinya sudah terlanjur di bakar emosi.
"padahal gue ada janji kencan hari ini...."
"Vian ! jangan egois ! aku juga ada janji ketemuan hari ini ! jangan memperkeruh suasana !"
"oke bosss...."
Aku bersandar di bangku, mencoba menenangkan diriku dari semua masalah ini...
Kencan.....Sekarang Brian sedang ngapain ya ? bersama Claresta.....
Aku yakin, pasti tidak jauh dari nonton film, makan, main.....
Tapi tetap saja aku iri dan cemburu....masa hanya Claresta yang bisa menikmati hari minggu ini bersama Brian....
Cih ! yang lagi iri ! mending lu konsen sama masalah yang lagi lo hadapi sekarang ! bukan waktunya mikir Brian tahu !
Tsk..."dia" muncul lagi...
"Fred..Freddy! jadi gimana ?"Seseorang membangunkan lamunanku
"Sepertinya yang dimasalahkan Bu Mur, adalah masalah publikasi dan sponsor....kalau gitu...Vian mau tidak kamu nanti mengantar kita menemui sponsor yang dimasalahkan Bu Mur dengan mobilmu?"
"ok, ok...boss"
"trus...tolong bagi sie publikasi agar segera melaksanakan tugasnya, biar kalian tidak dimarahi bu mur lagi"
"hmmmm..."
Aku keluar ruangan untuk mencari udara segar....setidaknya itu membantu mengatasi stress....Aku memutuskan pergi ke dapur sekolah untuk mengambil minum...
Mendadak....firasatku ga enak.......ada apa ya....?
Aku merasa akan terjadi hal yang buruk pada Brian malam ini....
Paling hanya firasat.....Tapi....kenapa aku bisa sedemikian khawatir...?
kekhawatiranku semakin bertambah ketika mendengar siaran radio lokal yang mengatakan kalau tingkat kejahatan di kota ini semakin meningkat....
"Hoi Fredd ! Temani gue pergi cari sponsor !" teriak Vian
"hah..?Ok, tunggu bentar !"
Ah, paling cuma perasaan saja.....
Benar....paling hanya perasaanku saja yang error...Aku yakin Brian pasti baik - baik saja.......
Dasar MaHo ! mikir Brian sampai segitunya !
Brian point of view
God....If I should die right now....why you don't give me "a beautiful death"?
Sial.......kenapa juga aku harus mati muda ? Aku tidak pernah menyangka kalau hidupku harus berakhir di tangan pria besar seperti beruang ini....
Padahal aku....masih belum mau mati....
Dan ini diperparah oleh kedatangan seseorang yang tidak jelas....apakah kawan atau......lawan ?
Sekali lagi aku hanya pasrah............
"Lepasin tangan kotor lu dari dia"
Hah ? suara ini.........?! Apakah......ah nggak mungkin.....
".....gue ulang...lepasin tangan lu dari dia"
Aku yakin.....ini suara dia........suara orang itu....suara........
Si mata elang.....Tapi aku telalu takut untuk membuka mata.....
"Siapa lo ! Mundur atau gue tembak !"
"Tembak saja ! Gue tahu kalo pistol Colt yang lo pegang rusak kan ? Mana magasinnya ? Jangan bikin gue ketawa"
"Sok tahu lo !"
Si pria besar melepaskan tangannya dari rambutku. Perlahan aku bisa menggerakkan badanku. dengan sekuat tenaga aku menyandarkan diriku ke tembok. Kini aku melihatnya dengan jelas, si mata elang berdiri dengan tenang.....raut wajah percaya diri tampak di wajahnya....padahal lawannya lebih besar dari diriya
"Ayo.....kalau kamu mau menyerangku, serang saja sekarang"
Lalu si pria besar mengeluarkan pisau yang cukup besar, dari balik bajunya dan menyerang si mata elang
"AWASS!" aku berusaha untuk bangun dan membantunya....tetapi badanku masih susah digerakkan...
Lalu entah apa yang terjadi...ketika si pria besar menyabetnya dengan pisau, si mata elang sudah berpindah ke belakang pria besar. Lalu dengan gerakan ala smackdown dia membanting pria besar tersebut, kemudian...si pria besar langsung K.O
Hebat..................hanya dengan sekali gerakan....
Setelah itu si mata elang menghampiriku...pandangan matanya menatap lurus ke mataku.
"ga terluka kan ?"
"Ah....iya"
Akhirnya aku bisa menggerakan badanku. Si Mata elang menolongku berdiri. Kepalaku masih agak pusing
"thanks....udah nyelamatin nyawaku"
aku sekarang menatap wajahnya walau tidak terlalu jelas karena gelap ...wajahnya yang sempurnya bagai dipahat oleh seniman yang berkualitas....seniman yang menjunjung tinggi keagungan dan keindahan......
Duh, gimana nih....aku tidak tahu harus berbuat apa....mulutku seakan terkunci...padahal ini adalah kali pertama aku bisa berhadapan langsung dengannya...
"ngapain lo jalan malam malam? ngundang bahaya aja"
"maaf kak......lagian...kakak sendiri juga ngapain malam malam begini ?"
"huh.."
Aku beranikan diriku untuk mengenalnya lebih jauh
"Namaku.....Brian...nama kakak ? bukannya kakak...satu sekolah denganku juga ?"
Dia tidak menjawab, dia hanya menjawab dengan senyum simpulnya yang begitu memikat....
Kemudian dia pergi....seolah di telan kegelapan dia menghilang...
.
.
.
Siapa kamu sebenarnya ? Pertanyaan itu terus terngiang di kepalaku....
Yang jelas mulai hari ini aku akan mulai mengejarnya....
Mengejarnya untuk mendapat hatinya...............
Walau aku dari dalam hati aku yakin hal itu adalah suatu hal mustahil
Coz'....he looks very straight in my eye
Gw vote bgs bgt deh.. Keep posting..![/quote]
so please....no offence yah kalau ada kemiripan cerita (banyak) cos' cerita yang kuambil ini kayaknya so sweet for Brian - Freddy
EXTRA PART 1 : SORE YANG DAMAI pt 1
freddy
Hah.....tak terasa sudah beberapa minggu Brian bersekolah disini
Dan semakin lama aku semakin tertarik denganya....karena, tidak seperti kebanyakan orang, dia melihatku apa adanya....
Aku ingat sekali sejak kecil, aku sudah didoktrin kalau menjadi anak lelaki dari keluarga besar damara harus sempurna dalam segala hal, baik fisik maupun mental. Mereka selalu berkata, anak lelaki keluarga Damara tidak boleh menunukkan kelemahan, haram hukumnya....
Karena itu ketika aku bertemu Brian...entah kenapa, aku merasa nyaman - nyaman saja mengeluarkan segala kelemahan yang kumiliki....Sebab, segala kelemahanku di mata Brian menjadi sesuatu yang bisa dimaafkan....
Aku lega...bersama Brian aku merasa tidak perlu tampil dibuat - buat
Kota tempatku tinggal, kini mulai memasuki musim kemarau, namun setiap memasuki musim kemarau, udara kota menjadi sejuk dan sinar matahari membungkus kota ini dengan hangat.
"Hai Brian !"
Aku melihat Brian bersantai di kursi taman kota, dia terlihat menikmati cuaca yang sangat cerah...tidak lupa kutambahkan ketampanannya semakin berkilau dikarenakan kulitnya yang terkena sinar matahari.
"Pagi Fredd ! Cerah ya udaranya !'
"mengganggu ya ?" tanyaku
"Ah nggak kok, kalo lu mau santai - santai juga ayo duduk di sebelah gue."
Setelah aku duduk di kursi, kami terdiam...bukan karena canggung, tetapi karena kami ingin menikmati suasana ini bersama dalam hening...
Oh, ya mendadak aku ada ide...
"Brian, mau ga kamu menghabisi hari yang indah ini di suatu tempat ?"
"Eh ?! MAu mau ! dimana ?"
"ada tempat istimewa yang ingin kutunjukkan kamu...Gimana ?"
"OOKK ! Let's GO !"
Kami menaiki Sepeda motor menuju tempat yang kurencanakan, angin yang menyentuh kulit kami sangat menyegarkan....
"Cuacanya memang pas untuk piknik ya" Brian mengatakan hal tersebut, sambil melebarkan tangannya seolah ingin menangkap semua angin yang menyentuh kami
"Ha ha....Rasanya seperti sedang menjelajah ya !.........Ah, kita sampai Brian"
.
.
.
"Waw...............Luas sekali !!!!!!!"
Di depan kami terhampar sawah kehijauan yang sangat luas, ketika itu matahari tepat berada di atas kepala, dan angin berhembus sangat kuat....Ahh....tempat yang pas untuk melupakan segala kepenatan yang biasa terdapat di kota...
"jadi ini tempat yang lo maksud, Fredd ! Indah banget !"
"Bukan, yang kumaksud bukan tempat ini..."
Aku menunjuk jalan kecil panjang yang mengarah ke arah rel kereta yang sudah tidak terpakai, di sekeliling rel kereta terdapat banyak sekali pepohonan yang rindang
"Jalur ini, sudah ditutup ketika zaman pendudukan Jepang, dulunya dipakai oleh orang Belanda untuk mengangkut hasil pertanian yang ada di daerah ini"
"Oh...Gitu...wah menarik !!!!!!" Wajah polosnya terlihat begitu bersemangat, seolah informasi ini sangat menarik baginya.
"Selanjutnya kita hanya perlu mengikuti rel ini...dan Voila... sampai deh di tempat yang kumaksud"
"Kalau Gitu tunggu Apa lagi ??!! Ayo BeRangkat !"
Kemudian Brian berlari menelusuri rel kereta, ha ha ha....aku melihatnya seperti anak kecil yang akan pergi ke toko mainan...sangat lucu dan juga.....menawan..
Aku hanya tersenyum melihat tingkahnya....dan sambil melihat langit biru yang cerah tanpa awan......aku memejamkan mata dan berfantasi....
Akan seperti apa petualanganku bersama Brian nanti ?
freddy
"Wah Kok bercabang ?"
Perjalanan kami sedikit terganggu ketika rel yang kim telusuri bercabang dua, seingatku memang rel ini akan terbagi dua tetapi jalan yang mana ya ?
"Wah, yang mana ya?"
"Fredd, lu lupa jalan yang mana ?"
"Iya, sudah lama dan hanya sekali ke sana sih....maaf ya"
Mulannya wajah Brian tampak ragu - ragu, tidak jelas apa yang sedang dia pikirkan, aku takut dia akan marah. Tak lama Brian tersenyum dan mengambil ranting kayu yang cukup panjang, kemudian memeganginya tepat di persimpangan rel
"Pakai cara ini saja Fred ! dijamin ampuh"
Brian melepas ranting kayu dan membiarkannya jatuh. Ranting tersebut terjatuh ke arah kiri, dimana lebih banyak terdapat padang rumput daripada pohon
"Pasti arah sini, ayo Fred ! Let's go !"
Aku hanya tersenyum mendengar aksinya tersebut, sudah lama juga aku tidak mendengar dan melihat trik lama seperti itu, Brian memang penuh kejutan...dan kamipun melanjutkan perjalanan kami.
.
.
.
Hari sudah mendekati sore, sepertinya arah yang kami tuju salah, karena sampai saat ini, kami belum sampai ke tempat rahasia yang aku maksud.
Hmmm.....aku jadi merasa bersalah dengan Brian, padahal aku yang mengajaknya, tapi bisa - bisanya aku lupa
Sok tahu sih jadi orang ! baru sekali datang, udah ngajak orang lain ! padahal sendirinya lupa !
Thanks....saran yang tidak membantu
"Maaf ya Brian.......gara - gara aku lupa....."
"Ga kok, kan gue yang sembarangan pilih jalan, yang salah tuh gue"
Jelas - jelas terpampang raut muka penyesalan di wajahnya....Brian kau ga usah berwajah seperti itu....kan aku yang salah...yang patut disalahkan justru aku yang mengajakmu
Hah..aku menyerah
"Sudah hampir malam...kita pulang saja ya ?"
Brian tidak menjawab, dia hanya menunjuk ke pohon besar yang berada di atas rel yang menanjak
"Sampai pohon itu saja, Fredd"
Daripada membuatnya lebih sedih lagi, kuputuskan untuk meng-iyakan permintaannya, lagipula tidak ada salahnya juga.
Kami berlari sampai ke ujung rel, kemudian kami terpukau oleh apa yang kami temukan di balikjalan yang menanjak....
Sebuah gerbong kereta api kuno yang berada tepat dibawah pohon besar....walau begitu, tidak tampak kesan angker karena ditinggal begitu saja
Aku dan Brian segera menuju gerbong tersebut, memang sudah tua, banyak sekali cat - cat yang terkelupas dan lantainya banyak yang sudah rusak, tapi suasana di dalam sangat tenang dan menyejukkan.
"ini...."
"Gerbong kuno, sepertinya sudah dibuang berpuluh - puluh tahun yang lalu"
"Jadi ini tempat istimewa yang lu maksud Fredd ? Keren banget !"
"Bukan...tapi sangat indah ya ?"
"yuk masuk"
Ketika kami masuk kedalam, aku menyadari kalau di tengah - tengah gerbong, atapnya memiliki lubang yang sangat besar, karena itu kami bisa melihat langit dan dahan pohon besar yang daunnya menutupi tempat duduk panjang tepat di bawahnya
"Bagian sini jadi diselimuti daun deh"
"yuk duduk, capek nih ! Keluarin bekalnya sekarang aja"
Kemudian kami menikmati makan sore kami di bawah rindangnya pohon besar di gerbong yang memiliki suasana yang sangat tenang dan damai....Selesai makan, Brian tiduran di kursi
"Ah, enaknya.....ini surga dunia"
"Hei habis makan jangan tiduran dulu, nanti jadi sapi loh"
Brian tertawa mendengar leluconku, kemudian aku melemparnya dengan daun kering yang banyak terdapat di sekitar kami. Brian terus tertawa sambil membalas lemparanku
Kemudian aku juga ikut tiduran di kursi....memang sangat nyaman. dan pemandangan di atas juga indah...Untuk beberapa saat tidak ada suara yang kami timbulkan...kami terlalu larut dalam kesunyian yang begitu menenangkan hati
"Maaf ya Brian, gara - gara aku..."
"Udah deh Fredd, ga usah gitu....walau kita ga sampai di tempat yang lu maksud, kita kan sudah menemukan gantinya. Bahkan mungkin keindahan tempat ini jauh melebihi tempat yang lu maksud....jadi jangan bersedih ok ?"
Aku tidak bisa menjawab pernyataannya yang begitu bijaksana, aku sama sekali tidak berpikir kalau kalimat seperti itu bisa keluar dari mulutnya.....
Tapi itulah yang aku suka dari Brian....terkadang tindakan dan perkataannya sangat sult ditebak...terkadang dewasa, terkadang plin - plan
Aku menoleh melihat wajahnya...dia tertidur.....
Andai aku bisa menyentuhnya...menciumnya...maka lengkaplah kebahagiaanku...andai dia tahu perasaanku yang terdalam....andai dia tahu.....
Jangan....jangan....jangan rusak semua ini untuk selamanya dengan nafsu sesaat....belum tentu Brian adalah seorang gay...Siapa tahu kalau dia tahu siapa aku yang sebenarnya....dia akan membenciku dan....menjauhiku...
Yang penting...sekarang aku dan Brian menikmati sebuah surga kecil yang berada di tengah gerbong yang terlantar...
lanjooooooooooooooottttttttt