PART I : FIRST DAY AT SCHOOL
Brian point of View
"kring....kring.......kring"
BRAK! BRAK! BRAK!
"Aduh... telat deh gue ! dasar jam weker sialan !"
Aku segera menuju ke kamar mandi untuk membilas tubuhku yang bau. Walau telat aku tidak mau terlihat dekil dan kusam di hari pertama aku sekolah di kota yang masih asing bagiku ini. Setelah mandi dan mengenakan pakainan, aku segera menuju ke pintu depan, bersiap - siap menuju ke sekolah.
Oh ya, aku belum mengenalkan diriku. Namaku Brian Giovano, umur 16, dan suka sekali berpetualangan mencari pengalaman baru. Hari ini adalah hari pertama aku sekolah, setelah aku harus minggat dari kota lamaku, dikarenakan pekerjaan Papa yang mengharuskannya untuk berpindah-pindah tempat dinas. Memang berat, tapi aku tidak bisa berbuat banyak.
"duh, kenapa gak ada yang bangunin gue sih ? jangan2 bokap udah ngantor lagi ?Eh ?apa...Ini..."
Brian mengambil surat yang tertempel di pintu depan
Brian..papa berangkat dulu ya...Maaf gak bisa ngantar kamu ke sekolah hari ini...Maklum papa disuruh masuk kantor lebih awal dari biasanya. Kalau mau ke sekolah naik bis no 76.
ps : uangnya papa taruh di kotak pos
Segera aku mengambil uang yang ditaruh papaku di kotak pos. Setelah itu, aku berlari ke halte bus yang berjarak tidak jauh dari rumahku. Aku tahu karena papaku sudah mengajakku melihat - lihat kota baruku ini.
Di Bus aku tidak berbuat banyak selain mendengarkan music dari ipodku. Selama perjalanan aku berusaha membayangkan teman - teman baru, di sekolah nanti. Pengalamanku selama aku berpindah - pindah sekolah ada tiga, pertama yang menerimamu dengan hangat dan bersahabat, yang kedua biasa-biasa aja, yang ketiga menganggapmu sebagai makhluk rendah, untuk yang ketiga ini, pernah ada kejadian dimana aku berusaha ramah ke teman sebangkuku, tapi reaksinya...duh..duh seolah aku ini bakteri yang bisa menyebarkan penyakit berbahaya. Mudah - mudahan sekolah baruku ini tidak termasuk dalam kategori ketiga.
Akhirnya bus sampai di depan sekolah. Aku segera berlari secepat yang aku bisa ke sekolah. Bel sekolah berbunyi tepat ketika aku hampir mencapai gerbang . Untung aja gerbangnya belum ditutup.
Sekolah sudah terlihat sepi, aku segera mencari kelasku XI-IA-7 yang terletak di pojok sekolah dekat kantin, jadi tak sulit untuk menemukannya . Aku berlari dan terus berlari sampai.......
........BRUKK,...menabrak seseorang. Herannya kok cuma aku yang terpelanting ?
"Mata lo buta apa? Lihat - lihat kalau jalan tolol !!" suara itu....begitu ngebas dan seks....Woi..sekarang bukan waktunya mikir itu !
"Maaf kak... ga sengaja...sa..ya lagi terburu - buru kak!" Aku ga berani memandang wajah pemilik badan yang tinggi dan -terlihat- langsing tapi berotot ini, tapi jangan salah ! aku juga berotot loh ! walau kalah tinggi...
Sekilas aku memandang wajahnya...Gosh! sangat tampan ! rambut classic spiky, hidung mancung, dengan garis dagu yang tegas. Dan...mata elangnya ... seolah bisa menusuk - nusuk dan menyiksa pikiran yang mentalnya lemah. Sangat mempesona...tetapi situasi kondisi saat itu tidak pas mendukungku untuk mengamatinya lebih jauh.
Masalah yang lebih penting : GAWAT bin GAWAT ! masa di hari pertama sudah nyari musuh yang "sangar" begini?
"lain kali hati - hati !" nadanya sedikit merendah dan dia langsung ngeloyor pergi. Fuh... sepetinya keberuntungan masih menyertaiku. Dia tidak memukulku saja udah untung.
Akhirnya aku sampai di depan kelasku....
aku sedikit nervous...
membayangkan seperti apakah hari - hari yang akan kulalui di kelas ini...
Kuberanikan diriku mengetok pintu dan memasuki ruang kelas......
Comments
Jadi pliss komennya ya
Freddy
"masuk"
Suara wanita terdengar dari balik pintu yang berhiaskan ornamen eropa bermotifkan bunga Lily. Pagi ini Bu Mur memanggilku karena ada urusan penting yang ingin dia bicarakan. Kuharap dia tidak menanyakan tentang proposal accoustic festival yang sampai saat ini masih belum tuntas.
"Ibu memannggil saya ?"Sebuah pertanyaan yang tidak perlu dijawab menurutku
"Freddy, hari ini ada murid baru yang akan memulai sekolah hari ini aku harap kamu bisa membimbingnya dengan baik. Kebetulan dia akan sekelas denganmu, di kelas XI-IA-7."
Hm ? Murid baru di pertengahan semester ? agak tidak normal, untuk ukuran sekolah yang memiliki predikat yang paling baik di kota ini.
"Siap bu. Tetapi, murid baru itu laki-laki atau perempuan ?"
"Hmmm...laki - laki. Akhirnya ada yang menemani kamu di kelas yang laki - lakinya cuma kamu saja. Sudah, sudah kembali ke kelas sana ! Siapkan teman - temanmu ! sebentar lagi bel masuk akan berbunyi."
Untung Bu Mur tidak menanyakan soal proposal Accoustic Festival, kalau ya, wah bisa gawat.
Aku melangkahkan kaki keluar dari ruangan . Apa yang dikatakan Bu mur memang benar. Di kelasku akulah satu - satunya cowok di kelas. Jadi bisa dibilang aku adalah anak yang "paling ganteng" di kelas XI-IA-7.Aku harap orangnya easy going. Jadi enak diajak ngapa-ngapain.
Sesampainya di kelas...
"Hoi ! Freddy Vincentius Damara ! Bu Mur ngomong apa sama lo ?" ujar Claresta, salah satu temanku deisertai dengan cekikikan teman yang lainnya -semuanya cewek-.
"Bakal ada murid baru yang bakalan sekelas sama kita. Dan dia cowok."
Serentak suasana kelas menjadi ramai. Sepertinnya sih, anak- anak pada ngebayangin seperti apa rupa anak baru tersebut. Aku sih tidak terlalu berharap banyak, sekali lagi yang penting dia easy going dan ramah. Bagiku itu sudah cukup.
" Wah Freddy gak jadi orang paling ganteng di kelas dong !"
" Kira - kira udah punya pacar belum ya ?"
" Ganteng gak sih ?"
" Wajahnya bakal kayak David A. gak ya?"
" kya....kya....waa..waaaaaaaaaa..........."
Hah... dasar cewek....
"Udah - udah kembali kembali ke tempat duduk masing - masing!"
Setelah aku mengatakan kalimat tersebut, bel berbunyi. Aneh.....Murid baru kok telat ya di hari pertama?
"wah telat ya?"
"jangan - jangan ga masuk lagi ?"
aku tidak terlalu memperhatikan apa yang mereka katakan. Pandanganku lebih tertuju pada jam dinding yang bergantung di atas papan tulis.
Hal itu terus berlanjut sampai...pintu terbuka....pandanganku teralihkan pada wajah si murid baru yang baru hingga....
.
.
.
.
Mendadak aku merasakan degup...
degup yang aneh...yang aku sendiri tidak mengerti
Aku merasakan segala sesuatu yang ada di sekitarku melayang lepas pergi entah kemana...seolah - olah hanya aku dan dia.
Aku melihatnya....bagaimana rupawan wajahnya yang tampak polos tersebut...kata - kata tak dapat melukiskannya...
Aku....jatuh Cinta...................atau apapun itu...
Tunggu........................berarti aku GAY ?
"KYAAAAAAAAAAAAAAAAAA...IMUTNYAAAAAAAAAA.........."
Baru setelah teriakan yang memekakkan telinga tersebut keluar dari mulut teman - temanku, aku tersadar dari lamunanku...
Saran gue, nggak usah ngarepin komen. Karena orang sini males kasih komen.
Tp ntar kalo udah ada adegan sexnya baru tuh pada kasih komen.
Jd tetep nulis ya. Salam kenal dari dito
sukses slalu
**dito**
Claresta yang ngomong
Ah...bosan, bosan. Setiap hari cuma itu - itu aja yang nongol.
Siapa lagi kalo bukan si Vincentius itu, ih sumpah ! Gue gak suka sama dia !
Oke deh, kalau mau jujur dia emang ganteng, trus siapa sih yang mau nolak cowok yang pintar berorganisasi, atletis, bisa segala macam olahraga, pintar kayak einstein, bla bla bla bla bla dan segala kelebihan yang gak bisa gue sebut disini.
Masalahnya tuh dia tuh sok cool banget, ih bukan tipe gue banget.
Tapi mau gimana lagi ? dia cuma satu satunya cowok di kelas gue, apalagi jumah -teman- di -cewek semua lagi-kelas gue dikit ga nyampe 15. Jadilah gue ketemu dia setiap hari
Si Vincentius akhirnya datang juga setelah tadi dipanggil Bu Mur karena ada "permasalahan yang perlu dibicarakan" Uh, sok penting banget sih
"Hoi ! Freddy Vincentius Damara ! Bu Mur ngomong apa sama lo ?" teriakku
"ih kok kasar sih sama Freddy?"
"kan dia baek!"
"Iya nih. Claresta nggak ngerti cowok cakep sih"
"Iya. iya"
"Hussh ! diam ah ! ga penting banget sih !"
Kemudian pengumuman terheboh yang pernah disampaikan di kelas XI-IA-7 pun keluar dari mulut si Vincentius
"Bakal ada murid baru yang bakalan sekelas sama kita. Dan dia cowok."
HAAAAAAAHHHH ? ga salah ? cepet - cepet gue ikutan ngegosip bareng temen-temen
" Wah Freddy gak jadi orang paling ganteng di kelas dong !"
" Kira - kira udah punya pacar belum ya ?"
" Ganteng gak sih ?"
" Wajahnya bakal kayak David A. gak ya?"-ini gue yang ngomong-
" kya....kya....waa..waaaaaaaaaa..........."
Aduh jadi ga sabar ! mudah - mudahan aja dia ga se-sok cool- kayak si Vincentius, Kalau iya...Ke laut aja sono !
Tapi bel udah berdering. Kok bisa - bisanya dia telat ?
Ah pintu terbuka ! itu pasti dia !
CRING CRING ketika pintu terbuka dan seolah cahaya keluar dari pintu dan....
Tereret...........muncullah si anak baru.
"Maaf.......aku telat......Namaku Brian Gio..."
Sebelum si dia sempat nyelesein kata - katanya, mulut gue mengeluarkan suara yang mungkin bergema sampai luar sekolah
"KYAAAAAAAAAAAAAAAAAA...IMUTNYAAAAAAAAAA.........."
gimana ngga ? dia Imut ! trus nada bicaranya itu loh ! kya ! ga nahan
dan itu didukung oleh teman - teman gue. Suasana kelas langsung seperti konser band d'masiv yang sedang hot-hotnya.-oke, gak seperti itu sih, tapi cukup sebagai deskripsi-
Gue lihat ke belakang. Si Vincentius cuma bengong
Komen gue yg di atas di skip aja deh.
Slamat datang kembari ya bro.
Gue udah lama nungguin cerita baru dari loe
Maaf beribu ribu maaf...
Maksudnya di kelas XI-IA-7 tuh jumlah anaknya 15 bukan jumlah kelasnya
maklum penulis amatiran...jadi rada - rada error gitu...
Trus kasih koment dong bagi yang udah baca
Peace^_*
mana lagi critana
mana lagi critana
freddy
Tidak
Tidak mungkin...this is so gay
Pasti ada kekeliruan. Aku tidak mungkin mencintai seorang laki - laki. Ini tidak normal.....tidak bisa diterima....perasaan ini salah....
"Hai, gue duduk di sebelahmu ya?"
Aku baru menyadari kalau murid baru tersebut berjalan mendekati tempat duduk di sebelahku.
"oh, ya silahkan. Kenalin namaku Freddy. Kamu ?"
"Brian, bukannya aku udah ngomong?"
"Ha ha, maaf maaf, tadi gak denger."
Setelah itu percakapan kami harus terhenti karena guru mata pelajaran fisika, sudah datang.
Sial...aku sama sekali tidak bisa konsen. Brian yang ada di sebelahku saat ini mencuri perhatianku.
Di saat seperti ini pikiranku kacau....
Gayanya saat menulis
Posisi tubuhnya ketika duduk
bagaimana wajahnnya saat memperhatikan....semuanya sungguh mempeson....
Freddy ! apaan sih ? kalau lo bukan Gay kenapa lo harus berpikiran seperti itu ?
Tidak kok aku hanya...suka melihatnya
ah bohong ! bilang aja suka kan ? Lebih baik lo buang jauh - jauh semua perasaan itu ! Lo tahu ini semua ga bener kan ?
Berisik ! terserah aku mau berpikiran dan berbuat apapun yang kumau !
Pada saat guru bahasa inggris ijin keluar ruangan, aku segera melakukan instruksi dari Bu Mur.
"gimana kalau, kamu nanti aku ajak keliling sekolah ?"
"Eh boleh banget tuh, habis kayaknya sekolah ini luas banget sih ! Trus kapan ?"
"Gimana kalau nanti jam Istirahat?"
"Setuju !"
Yuhuu ! dia setuju, selanjutnya tinggal...
"Briannnnn nanti kumpul sama kita-kita yuk !"
"makan bareng ya!"
"Critain tentang diri lo dong!"
"Imut banget sih jadi anak !"
"Waaaaa......kyaaaaa.....brian ayo kesini!"
Brian hanya tertawa mendengar semua celotehan gak penting dari teman - temanku. God...mudah - mudahan saja dia tidak terayu ajakan mereka....Dear God Please...
"Sori guys, gue udah janjian sama Freddy buat ngelihat skul pas jam istirahat. Lain kali aja ya."
Thanks God, you hear my voice...Sekarang aku tiggal menyusun rencana selanjutnya....
"Yah kok gitu"
"Sama kita aja lah"
"Udahlah girls, biarin dulu"
"Iya nanti brian ga suka sama kita loh"
Sumpah, kalau disini ada bom, aku ingin sekali melemparkan bom tersebut ke arah mereka, biar mulut mereka bisa diam.
Sekali lagi brian hanya tertawa...tawa yang terdengar renyah dan merdu
F**k, lo mikir apa sih sebenarnya ? udah jadi homo beneran ?
Ya kurasa memang ya, aku jatuh cinta padanya....setidaknya aku menyukainya...