BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

GAMALIEL di Kamar Pengakuan Dosa

135

Comments

  • Masih tlalu pagi, kantorku pun blom buka. Ibu itu dah datang, mnunggu. Wajah menua, tak trawat, tbayang klo kcantikan saat muda pun tak dimilikinya. Ia pernah datang konsultasi. Masalah tak jelas, hanya cari teman ngobrol aja. Sejak itu aku langsung tau dia mngagumiku. Tapi malah jengah hatiku setiap kali ia mcoba ktemu. Pagi ini dia datang, rasanya aku ingin dia segera pulang, bahkan sblom kudengarkan.

    Aku benar2 tak profesional, bahkan tak manusiawi, enggan mjumpai org sperti ini.
  • Sombongnya diriku, Tuhanku! Seolah dia yg jelek, tua, tak jelas alur pikirnya, lantas tak layak untuk mengagumi dan menemuiku. Padahal, aku di hadapanMu kiranya jauh lebih dari itu. Aku mengagumi, memuji, dan mencari-cariMu,
    aku yg tak wajah tapi jiwa yg tak terawat,
    tak nalar tapi hidup yg tak jelas alurnya!
    Layakkah hatiku birahi padaMu?

    Ajari aku mengikis congkakku...
  • Mengapa Engkau mengirimnya lewat mimpi di ujung malamku? Bukankah dia milikMu? Aku pun sudah tak hendak mengganggu, membiarkan dia berlalu.

    Ah, ternyata aku tak bisa mendustaiMu... Sejujurnya, aku memang masih merindukannya, meski harus sudah dengan cara berbeda.

    Kalau tadi Kaukirim dia di mimpiku, bolehkah kuminta Kaukirim aku di mimpinya nanti?


    Tuhan titip salam buat Tjong Fei San, lewat pahatan malam.[/b]
  • Gamaliel wrote:
    Mengapa Engkau mengirimnya lewat mimpi di ujung malamku? Bukankah dia milikMu? Aku pun sudah tak hendak mengganggu, membiarkan dia berlalu.

    Ah, ternyata aku tak bisa mendustaiMu... Sejujurnya, aku memang masih merindukannya, meski harus sudah dengan cara berbeda.

    Kalau tadi Kaukirim dia di mimpiku, bolehkah kuminta Kaukirim aku di mimpinya nanti?


    Tuhan titip salam buat Tjong Fei San, lewat pahatan malam.[/b]

    waaah...mas Gamaliel ini, selain bisa membawa (mempertanyakan dg kritis) 'pemikiran'2 baru di BF, ternyata juga puitis banget!
    salam damai

    :idea:
  • Trims apresiasinya, Bung bali_mature!

    Puisi membuat peristiwa menjadi semakin bermisteri
    Dan membuat kata-kata semakin berenergi.
  • semalam nonton konser paduan suara, ulang tahun komunitas koor & penggalangan dana sosial.

    Pastinya banyak PLU di sana, radar terus menguing saja! Biasa PLU kalau nyanyi sangat kuat di ekspresinya. Lagu & tampilan jd lebih berwarna.

    Bangga banyak teman tampil berprestasi dan berhati peduli...

    Jalangnya jiwaku, di tengah kekaguman & dukungan, masih saja melirik-lirik yang cakep mana ya...
    Dasar liar, lagi mengapresiasi hal2 tinggi, kok yg dasar & purba ini menyela tanpa permisi.
  • edited October 2008
    double
  • edited October 2008
    Pak Kelana yg buta nginap di teras rumah kami. Awal, kami bisikkan, dia sungguh butuh bantuan ato cari-2 kesempatan...
    Sedetik saling lirik seolah saling lempar saling hindar, siapa tawarkan makan minuman.
    Saat aku menyapanya, tawarkan makan minum padanya, sejujurnya spontan tumbuh rasa asih juga. Tapi saat mngantar ke kamar alakadar, ada ganggam kekhawatiran berkelebatan, jangan-jangan..

    Kenapa pula diri tak utuh dlm berkebaikan & derma, seolah ingin menunda & menghambat cinta?
  • edited October 2008
    -dp-
  • edited October 2008
    -dp-
  • edited October 2008
    -dp-
  • edited October 2008
    -dp-
  • Dosa Bungkam
    2 hari ikut lokakarya ttg pendampingan korban narkoba. Dibicarakan pula soal AIDS dan skitarnya. Spontan kepikir suatu keyakinan (semoga salah) bahwa sebagian teman forum ini termasuk kelompok high risk thdp kedua hal ini.
    Aku ingin katakan suatu peringatan, tapi tak cukup berani. Sekedar gugahan, bahwa hanya atas kehendak pribadi & kemampuan untuk tahan berproses yg akan menolong diri, mengatakan itu pun aku tak cukup nyali.

    Aku milih diam, bungkam.
  • Gamaliel wrote:
    Sombongnya diriku, Tuhanku! Seolah dia yg jelek, tua, tak jelas alur pikirnya, lantas tak layak untuk mengagumi dan menemuiku. Padahal, aku di hadapanMu kiranya jauh lebih dari itu. Aku mengagumi, memuji, dan mencari-cariMu,
    aku yg tak wajah tapi jiwa yg tak terawat,
    tak nalar tapi hidup yg tak jelas alurnya!
    Layakkah hatiku birahi padaMu?

    Ajari aku mengikis congkakku...


    SBENERNYA lo ngomong apa sih, gw rasa lo butuh teman curhat deh.... :roll: :roll:
Sign In or Register to comment.